Tren Skin Cycling, Metode Perawatan Kulit yang Dapat Mencerahkan dan Meremajakan Kulit

tren skin cycling

Sebagai orang yang sangat up to date dengan tren kecantikan di media sosial, kamu tentu tak asing dengan yang namanya skin cycling. Yap! Tren ini jadi populer di TikTok dan Instagram karena banyak beauty influencer yang membagikan pengalaman mereka ketika menerapkan skin cycling. 

Di TikTok, konten dengan hashtag #skincycling telah mendapatkan lebih dari 3,5 miliar kali. Tapi apa sih yang menjadikan tren ini menarik di mata para peminat kecantikan? Juga bagaimana sih cara menerapkan tren skin cycling satu ini? 

Langsung simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut ini, ya, Beautypreneurs!

Apa itu Skin Cycling?

Skin cycling merupakan metode perawatan kulit yang memungkinkan adanya “fase istirahat” dalam satu periode perawatan, agar kulit dapat memperbaiki dirinya sendiri, khususnya setelah kamu menggunakan produk tertentu.

Tujuannya, penerapan siklus perawatan kecantikan ini untuk mencegah timbulnya iritasi atau peradangan pada kulit. Misalnya, ketika kamu menggunakan skincare dengan manfaat eksfoliasi, maka kamu tak bisa menggunakannya setiap hari dan memberikan jeda pada kulit untuk memperbaiki dirinya terlebih dahulu.

Untuk dapat memulai metode skin cycling ini kamu memerlukan beberapa jenis produk, seperti:

  1. Eksfoliator (seperti asam glikolat atau asam salisilat)
  2. Retinoid (pikirkan retinol atau retinaldehida)
  3. Pelembab (pilih salep atau krim bebas pewangi)

Pada metode skin cycling ini kamu akan melewati tiga siklus, yakni siklus eksfoliasi, penggunaan retinoid, dan siklus istirahat atau pemulihan. Siklus ini bisa kamu ulangi secara rutin, atau bergantung pada bagaimana respon kulit wajah.

Cara Melakukan Skin Cycling dengan Tepat

Beautypreneurs, berikut ini adalah langkah melakukan skin cycling dengan tepat. Simak, ya!

Malam No.1: Eksfoliasi

Satu periode dalam tren perawatan kulit ini terbagi menjadi 4 malam. Pada malam pertama, lakukan eksfoliasi kulit dengan membersihkan, mengeringkan, lalu mengangkat sel-sel mati dari permukaan kulit wajah.

Langkah ini berperan penting untuk menjaga pori-pori kulit bersih, sehingga memaksimalkan penyerapan kandungan dari berbagai perawatan kulit lain yang kamu gunakan.

Dalam langkah eksfoliasi ini kamu bisa menggunakan physical ataupun chemical exfoliant, salah satu saja, ya. Meski begitu beberapa ahli menyebutkan chemical exfoliant, seperti serum AHA akan lebih lembut di kulit.

Setelah eksfoliasi ini, kamu bisa menggunakan pelembap atau gel moisturizing yang memiliki efek menenangkan pada kulit. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya peradangan atau rasa tak nyaman di kulit.

Malam No. 2: Retinoid

Setelah melewati malam pertama, keesokan malamnya kamu bisa menggunakan produk berkandungan retinoid. Bahan turunan vitamin A ini dapat membantu mengurangi munculnya tanda penuaan di kulit dan meningkatkan elastisitas kulit wajahmu.

Untuk orang yang baru pertama kali menggunakan retinoid, kadang kala akan mengalami reaksi tak nyaman pada kulit mereka. Hal yang sama juga terjadi pada pemilik kulit sensitif dan reaktif.

Karenanya, sebelum menggunakan retinoid, pastikan kulit dalam keadaan bersih. Sementara untuk orang dengan kulit yang sangat sensitif, pastikan untuk menggunakan pelembap terlebih dahulu, utamanya pada bagian yang lebih sensitif.

Malam No. 3 dan 4: Pemulihan

Masa pemulihan, dapat kamu lakukan di malam ketiga dan keempat, adalah langkah terakhir. Pada malam pemulihan, kulitmu akan meremajakan dirinya secara alami setelah mengalami proses eksfoliasi di malam pertama dan penggunaan retinoid di malam kedua.

Langkah ini fokus untuk menutrisi mikrobioma kulit dan memperbaiki skin barrier. Sehingga cocok untuk menggunakan produk yang dapat memberikan hidrasi dan kelembapan pada kulit, serta hindari bahan-bahan yang mengiritasi.

Panjang durasi masa pemulihan ini dapat kamu sesuaikan dengan kondisi kulit. Bila kamu memiliki kulit yang sangat sensitif dan mudah sekali teriritasi, penting untuk menerapkan masa istirahat atau pemulihan lebih panjang.

Kamu juga bisa langsung berkonsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan praktik yang tepat sesuai dengan keadaan kulit wajahmu.

Perhatikan Frekuensinya

Nah, setelah mempelajari bagaimana prakteknya dan konsepnya, pertanyaan yang tertinggal adalah seberapa sering dan lama kita harus menggunakan tren skin cycle ini?

Pada dasarnya, perawatan ini bisa kamu lakukan secara rutin tapi tidak secara terus menerus. Kamu harus memperhatikan bagaimana reaksi kulit dan mengaturnya sesuai kebutuhan.

Manfaat Melakukan Skin Cycling secara Teratur

Ketika menggunakan tren skin cycling ini kamu bisa menuai beberapa manfaat berikut ini:

Membantu Memperbaiki Skin Barrier

Skin barrier atau penghalang kulit dapat membantu memaksimalkan kerja skin barrier. Seperti yang kamu tahu, lapisan pelindung kulit ini memberikan manfaat yang sangat penting, tak hanya dari segi kecantikan, tapi juga kesehatan kulit.

Melansir dari review pada Januari 2018 di Indian Journal of Medical Research, penghalang kulit melindungi kita dari infeksi, bahan kimia keras, dan alergen. Memang, penelitian menunjukkan penghalang kulit yang terganggu dapat berperan dalam gejala berbagai kondisi kulit, dari jerawat hingga eksim, atau dermatitis atopik.

Pengelupasan berlebihan dan penggunaan retinoid yang kuat dapat merusak penghalang ini (menyebabkan kemerahan dan iritasi), namun pada fase pemulihanlah titik pentingnya.

Karena pada fase ini kita akan mengaplikasikan berbagai jenis produk yang membantu melembapkan, menenangkan, dan meningkatkan kesehatan kulit secara efektif. Hal ini juga bisa membantu memperbaiki skin barrier.

Mengurangi Efek Samping Negatif Produk

Poin penting dari tren skin cycle ini juga terletak dari fungsinya yang dapat mengurangi efek negatif dari produk-produk yang kita gunakan. Karena semakin jarang kita menggunakan produk-produk tersebut, maka semakin kecil juga terjadinya efek samping.

Membantu Mencerahkan Kulit secara Berkala

Skin cycling bekerja dengan mengangkat sel-sel mati dan mendorong regenerasi sel kulit secara optimal. Sehingga hal ini akan membantu mencerahkan kulit wajahmu secara berkala, serta mengurangi kusam.

Penggunaan retinol pun dapat membantu mengurangi kerutan di wajah dan membuat kulit tampak lebih kencang, serta lebih halus.

Ingin Punya Kosmetik Dengan Brand Sendiri?

Segera hubungi Mash Moshem Indonesia untuk membuat sampel kosmetik sesuai keinginanmu secara gratis.

    Potensi Efek Samping Skin Cycling

    Skin cycle dapat membantu mencegah potensi efek samping dari bahan-bahan yang keras pada kulit, seperti exfoliant dan retinoid. Ini karena adanya fase istirahat yang berfungsi untuk menenangkan, menghidrasi, dan memulihkan kondisi kulit.

    Tetapi jika belum menggunakan retinoid, kamu mungkin mengalami beberapa efek samping saat memulai. Retin-A dan retinol adalah dua bahan umum yang menyebabkan kekeringan, iritasi, dan bahkan peradangan saat pertama kali menggunakannya. 

    Selain itu, retinol juga diketahui dapat membuat kulit lebih rentan terhadap sengatan matahari, membuat tabir surya menjadi lebih penting dari biasanya. Efek samping ini biasanya berkurang saat kulit wajah mulai familiar dan menyesuaikan diri dengan bahan tersebut.

    Sementara itu, untuk pemilik kulit sensitif, para ahli menyarankan untuk menggunakan pelembap terlebih dahulu. Sehingga dapat menahan efek samping potensial retinoid, terutama di area sensitif seperti di sekitar mata, sudut hidung, mulut, dan leher.

    Setelah kulit terbiasa dengan retinoid, dia menyarankan untuk membalik urutannya dan mengoleskan retinoid terlebih dahulu kemudian pelembab. Krim dengan manfaat untuk memperbaiki penghalang kulit dan menghidrasi dapat mencegah adanya efek peradangan pada kulit.

    Ciptakan Produk Perawatan Terbaik untuk Skin Cycling

    Nah, Beautypreneurs, setelah menyimak ulasan di atas apakah kamu berminat untuk menerapkan tren skin cycle ini? Ataukah kamu mau menciptakan produk perawatan terbaik untuk mendukung tren satu ini?

    Tenang… Mash Moshem Indonesia, sebagai penyedia jasa maklon kosmetik bisa membantu menciptakan produk-produk terbaik untuk tren skin cycle, seperti:

    1. Eksfoliasi, baik chemical maupun physical exfoliating.
    2. Produk-produk berbahan retinoid
    3. Juga produk dengan manfaat untuk menghidrasi, melembapkan, hingga meningkatkan kesehatan skin barrier.

    Apapun jenis produk yang kamu mau dan beragam bahan yang kamu pilih, tim formulator kami bisa membantumu menciptakan formula terbaik untuk perawatan kulit.

    Dengan begitu, skincare dari merk kosmetikmu dapat selalu viral, up to date dengan tren pemasaran terbaru, dan memenuhi kebutuhan serta permintaan target pasarmu.

    Nah, bagaimana apakah kamu mau membuat skincare inovasi terbaru dengan tim formulator kami? Segera diskusikan konsep produkmu dengan klik tombol di bawah, ya!

    About Author

    Mash Moshem Indonesia

    PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

    Related posts

    strategi community marketing dalam bisnis

    Strategi Community Marketing dalam Bisnis, Seberapa Ampuh? 

    Berbagai upaya dan strategi marketing sudah kamu lakukan, tetapi masih nggak membuahkan hasil? Coba deh kamu pakai strategi community marketing dalam bisnis skincare yang sedang kamu rintis.  Strategi marketing yang satu ini bisa menjadi cara alternatif untuk membiasakan pelanggan-pelanggan...

    Continue Reading