Branding Kosmetik

Conversion Rate Optimization: Definisi, Manfaat dan Startegi Penerapannya

conversion rate optimization adalah

Tujuan utama dalam berbisnis adalah meningkatkan penjualan. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan berbagai macam cara. Salah satu cara yang sering digunakan para pebisnis adalah dengan menerapkan conversion rate optimization atau CRO.

Sekilas mungkin istilahnya cukup asing. Namun CRO sudah sering digunakan dalam pebisnis yang focus memasarkan produknya melalui digital marketing. Metode ini dinilai cukup efektif untuk mengubah pengungjung sebuah website menjadi pelanggan.

Jadi untuk para perbisnis yang sering mengalami masalah kurang pelanggan namun pengunjung website selalu ramai, well conversion rate optimization ini cocok untuk dipelajari. Penasaran seperti apa metode tersebut?

Ikuti terus artikel ini hingga selesai ya. Karena kami akan mengupas tuntas convertion rate optimization. Mulai dari definisi hingga strateginya. Selamat membaca!

Conversion Rate Optimization dalam Pemasaran Digital

Conversion rate optimization merupakan upaya yang dilakukan pebisnis untuk membuat pengunjung website merasa nyaman di situs kita. Hal ini berguna untuk meningkatkan minat para pengunjung tersebut untuk membeli atau memakai jasa produk yang diharapkan.

Jadi secara singkatnya CRO adalah sebuah upaya untuk mengkonversi pengunjung website menjadi pelanggan. Apa itu konversi? Konversi merupakan tindakan yang dilakukan oleh pengunjung sesuai yang diinginkan oleh pemilik website.

Misalnya kamu menginginkan pengunjung untuk mengisi data diri, berlangganan atau bahkan membeli produk yang kamu jual. Kamu harus membuat para pengunjung tersebut merasa nyaman terlebih dahulu supaya mereka mau melakukan tindakan sesuai yang kamu kehendaki.

Namun sebelum kamu menerapkan system yang satu ini, kamu perlu menghitung seberapa besar para pengunjung yang sudah menerapkan convention rate. Bagaimana caranya?

Kamu cukup menghitung jumlah pengunjung yang melakukan konversi lalu membaginya dengan jumlah pengunjung webstie. Seletah itu kalikan dengan seratus.

Itulah pengertian dari convertion rate optimization. Tak hanya itu, CRO juga memiliki beragam manfaat lain yang sangat bagus untuk kemajuan bisnis. Berikut yang bisa kamu dapatkan jika menerapkan CRO dalam bisnis.

Manfaat Conversion Rate Optimization untuk Bisnis

manfaat conversion rate optimization adalah

Selain memiliki manfaat untuk meningkatkan pengunjung, CRO juga masih memiliki banyak manfaat lain. apa saja manfaat dari CRO? Berikut daftar selengkapnya.

Meningkatkan Keuntungan dan Penjualan

Manfaat pertama conversion rate optimization adalah untuk meningkatkan keuntungan dan penjualan. Semakin banyak pengunjung akan semakin berpotensi pula bagi mereka untuk tertarik dan membeli produk yang kita tawarkan. Namun seberapa menguntungkannya sih conversion rate ini?

Well, sebagai contoh katakanlah pengunjung websitemu mencapai seratus dan lima diantaranya melakukan pembelian. Produk yang kamu jual seharga Rp50 ribu. Jika laba tiap produk adalah Rp 25 ribu, maka keuntungan penjualan adalah Rp.125.000 dengan conversion ratenya 5 persen.

Apabila kamu berhasil meningkatkan CRO menjadi 10 persen, itu berarti ada 5 pelanggan baru. Dan keuntunganmu akan mencapai Rp250 ribu. Cukup efektif bukan?

Dan yang lebih penting lagi, para pebisnis sudah mengklaim bahwa dengan menguatkan CRO, keuntungan mereka bisa naik 16 persen. Tentu ini merupakan peluang yang cukup tinggi untuk meningkatkan bisnismu.

Membantu Memahami Konsumen dengan Lebih Mudah

Manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan dari CRO adalah dapat membantumu memahami konsumen dengan lebih mudah. Kamu bisa memahami dan mempelajari sebab akibat para pengunjung ini tidak melakukan pembelian di websitemu.

Dengan mengetahui aktivitas yang mereka lakukan di website, kamu bisa lebih mengetahui apa yang mereka harapkan. Jadi kamu bisa lebih bisa mengevaluasi strategi yang sudah kamu terapkan selama ini. Bagaimana contohnya?

Misalnya ada pengunjung yang sudah ingin check out, namun tidak jadi dan memilih untuk batal. Dari aktivitas ini kamu bisa mengetahui dan mengevaluasi diri. Mungkin bisa saja pembatalan itu terjadi karena proses check out atau metode pembayaran yang cukup rumit.

Dari sini kamu bisa memperbaiki diri dan membuat ruang nyaman di website. Supaya pengunjung lebih bisa terkonversi dan penjualan pun semakin meningkat.  

Mengurangi Cost per Acquisition (CPA)

Selain membantu memahami konsumen, kamu juga bisa mengurangi cost per acquisition atau pengeluaran. Tentu saja untuk mengoptimasliasasi dan mendatangkan pengunjung website membutuhkan modal.

Nah, dengan menambah konversi pengunjung, itu berarti penjualan bertambah dan cost per aquistion berkurang. Jadi kamu bisa lebih hemat.

Berpengaruh Positif pada SEO

Tak hanya perbengaruh terhadap produk, CRO juga memiliki pengaruh besar pada SEO. Dengan merapkan SEO, potensi websitemu banyak pengunjung pun akan tinggi. Jika pengunjung website tinggi itu akan sangat berpengaruh terhadap CRO.

Melakukan CRO berarti juga meningkatkan upaya untuk membuat pengunjung merasa nyaman di website. Sehingga mereka akan mendapatkan pengalaman yang memuaskan pula di websitemu.

Jika meraka puas dengan performa websitemu, Google pun akan membaca dan mempertimbangkan peringkat website.

Jadi potensi websitemu untuk menjadi urutan pertama dalam mesin pencarian akan semakin tinggi. So, tunggu apa lagi?

Menciptakan Konsumen Setia

Selain dapat meningkatkan pelanggan, CRO juga dapat menciptakan konsumen yang setia. Kamu bisa memanjakan mereka dengan pelayanan yang cukup memuaskan di website. Sehingga meraka akan betah melakukan transaksi di websitemu.

Sebagai contoh setelah melakukan pembelian, pengunjung akan ditawari dengan produk-produk yang elegan. Dengan begitu mereka akan berpikir kembali untuk melakukan transaksi tersebut. Jadi akan lebih menguntungkan dan membuat mereka menjadi pelanggan setia.

Itulah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika meningkatkan convertion rate optimization di websitemu. Sebelum mulai untuk menerapkannya, tools yang harus kamu pahami terlebih dahulu. Berikut penjelasannya.

Tools yang Diperlukan untuk Melakukan CRO

Untuk meningkatkan CRO, hal pertama yang harus kamu siapkan adalah tools. Yang dibutuhkan dalam dalam converstion rate optimization adalah tools analytic dan platform untuk melakukan testing. Dua hal ini merupakan bagian terpenting untuk memaksimalkan CRO.

Tools analytics merupakan tools yang sudah terhubung ke website yang berfungsi untuk membaca data para pengunjung. Mulai dari demografi, gender, usia hingga kebiasaan yang sering mereka lakukan di webstite. Itu semua akan terekam dalam tools analytics tersebut.

Dengan data yang disajikan tools analytics ini kamu bisa mengetahui halaman mana saja yang mempunyai konversi tertinggi dan terendah. Jadi akan sangat membantumu untuk mengetahui penyebab dari masalah CRO.

Selain itu, dapat juga membantumu membuat strategi baru berdasarkan data yang ada. Untuk tools tersebut kamu bisa menggunakan Google Analytics yang sudah disediakan Google.

Selain tools kamu juga perlu melakukan testing. Kamu bisa menentukan platform testing di website dengan melakukan A/B testing. A/B testing ini merupakan metode dengan membandingkan beberapa sampel. Mulai dari desain hingga isi.

Ada pun software yang bisa kamu lakukan untuk melakukan A/B testing ini. Yakni Optimizely dan VWO. Namun kedua software tersebut berbayar. Jika kamu tidak ingin mengeluarkan biaya, Google sudah menyediakan tools yang bisa kamu gunakan secara percuma. Yakni Google Optimize.

Tak hanya tools saja yang perlu kamu ketahui untuk melakukan CRO. Ada juga elemen-elemen penting yang wajib kamu tahu ketika menjalankan CRO. Apa saja? berikut daftar selengkapnya.   

Elemen Penting dalam Menjalankan CRO

Tidak cukup memahami definisi dan tools yang digunakan dalam CRO. Namun kamu juga perlu mengetahui elemen penting yang dapat meningkatkan proforma websitemu. Supaya converstion rate juga ikut meningkat. Berikut beberapa elemen yang perlu kamu ketahui.

Homepage

Wajah adalah segalanya. Pernyataan itu cukup benar dan memungkinkan untuk diterapkan untuk meningkatkan CRO. Yakni dengan membuat tampilan homepage menjadi nyaman dan enak untuk dipandang.

Mengapa homapege begitu penting? Homepage merupakan wajah utama sebuah website. Jadi untuk menarik hati para pengunjung untuk mengeksplore website lebih luas lagi, tampilan utama ini harus dioptimalkan.

Blog dan Penulisan Konten

Elemen penting selanjutnya yang harus kamu pahami adalah blog dan penulisan konten. Dengan mengoptimasi blog yang ada di websitemu akan berpotensi meningkatkan conversion rate optimization. Yakni dengan cara mengoptimalkan konten yang ada.

Selain memikirkan isi konten, gaya penulisan konten juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan conversion rate. Sesuaikan gaya penulisan dengan audience yang kamu tuju. Serta gunakan bahasa yang ringan, sehingga audience mudah memahami maksud konten.

Desain Landing Page

Mendesain landing page semenarik mungkin juga meningkatkan potensi convertion rate optimization. Semakin menarik desain yang kamu buat akan semakin menarik perhatian para pelanggan untuk tetap stay.

Sebagai contoh untuk landing page pembelian kamu mendesain gambar keranjang dengan ukuran yang lebih besar dan warna mencolok. Secara tidak langsung hal tersebut akan meningkatkan minat pembeli dan membuat mereka untuk melakukan check out.

Call to Action (CTA)

Call to action atau perintah yang ingin disampaikan kepada pelanggan juga harus jelas. Intruksi yang digunakan harus menggunakan kalimat-kalimat persuasive supaya para konsumen semakin tertarik untuk membeli.

Elemen-elemen tersebut akan membantumu untuk meningkatkan convertion rate dalam website. Eits tunggu dulu. Untuk lebih optimal dalam meningkatkan convertion rate, kamu perlu melakukan beberapa strategi. Berikut daftarnya.

9+ Strategi Conversion Rate Optimization

Cara Melakukan Inventory Control yang Tepat, Penting Buat Bisnismu!

Untuk meningkatkan conversion rate ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan. Apa saja langkah tersebut? Berikut daftar dan ulasan selengkapnya.

Tentukan Fokus/Tujuan

Strategi pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan focus atau tujuan. Kamu harus mengetahui tujuan apa yang ingin kamu capai. Sebagai langkah awalnya kamu bisa menuliskan beberapa permasalahan yang kamu alami di website. Seperti berikut:

  1. Homepage atau halaman pertama tidak memberikan kesan terbaik bagi pengunjung
  2. Informasi di halaman produk sangat kurang. Tidak memberikan informasi detail terkait produk atau bahkan tidak memberikan ulasan.
  3. Tombol call to action untuk mengajak pengunjung melakukan pembelian, berlangganan atau yang lainnya tidak jelas.
  4. Konten tidak sesuai dengan pengunjung website. Sebagai contoh kamu membuat konten tentang rambut, padahal produk yang kamu jual adalah skincare.
  5. Tulisan maupun desain dari landin page tidak mendorong para konsumen untuk melakukan pembelian.

Setelah merumuskan tujuannya, kamu bisa mencari tahu penyebab dari sebuah website tidak menghasilkan konversi. Untuk bisa menentukkannya, kamu bisa membuatnya dalam sebuah pertanyaan sebagai berikut.  

  1. Mengapa jumlah pengunjung website tidak meningkat?
  2. Mengapa terlalu banyak pengunjung yang buru-buru pergi padahal baru beberapa detik berkunjung ke website?
  3. Atau bahkan mengapa halaman produk banyak pengunjung, namun sangat jarang dari mereka yang melakukan pembelian?

Nah dari beberapa pertanyaan tersebut kamu dapat mengetahui penyebab dari website tidak menghasilkan konversi. Kamu juga perlu mengetahui apa yang terjadi kepada konsumen ketika akan melakukan transaksi. Bagaimana caranya? Yakni dengan memahami funnel maketing.

Pahami Funnel Marketing Bisnis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mengetahui kegiatan apa yang terjadi saat konsumen akan melakukan transaksi, kamu perlu memahami yang namanya funnel marketing bisnis.

Funnel marketing sendiri merupakan tahapan yang dilalui konsumen saat berinteraksi dengan bisnis yang kamu bangun.

Setiap bisnis mempunyai funnelnya sendiri. Tidak bisa disamakan. Ada yang funnelnya banyak dan ada juga yang sedikit. Namun berikut adala contoh bisnis yang biasa menggunakan funnel marketing dengan tiga tahap.

Awareness

konsumen baru mengenal bisnis yang sedang kamu kelola.

Consideration

konsumen mulai menimbang-nimbang produkmu

Decision

konsumen siap untuk membeli produk.

Lantas mengapa funnel marketing sangat penting dipahami dalam CRO? Sebab dengan memahami funnel marketing dapat mengetahui apa saja yang menghambat para konsumen tersebut. Sehingga dengan mengetahui penyebab itu kamu bisa melakukan dan membuat strategi baru untuk bisnismu.

Pahami Metrik Penting yang Berhubungan

Untuk meningkatkan conversion rate optimiazation, kamu juga perlu memahami metrics yang berhubungan. Tujuan menggunakan matriks ini adalah untuk memantau performa pemasaranmu secara keseluruhan.

Ada beberapa metric yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan bisnis. Berikut daftar selengkapnya:

  1. Website traffic metric: mengukur performa kunjungan website
  2. Engagement metric: mengukur interaksi audiens di kanal pemasaran yang kamu gunakan
  3. Conversion metric: mengukur banyaknya konversi
  4. Revenue metric:  menganalisis jumlah pendapatan dari penjualan produk

Lantas bagaimana cara mengetahui metric-metrik tersebut? Tenang, karena Google sudah memberikan tools yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui metric tersebut. Yakni dengan menggunakan Google Analytics.

Lakukan Benchmarking Data

Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan melakukan benchmarking data. Setelah kamu mengetahui skor pada metric-metrik itu, kini saatnya kamu benchmarking data dengan kompetitor.

Hah, apa itu benchmarking data? Yakni membandingkan data perusahaanmu dengan perusahaan lawan atau pesaing. Perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui posisi bisnismu dalam dunia persaingan. Namun sebelum melakukan perbandingan ini, kamu juga perlu melakukan riset pasar.

Setelah melakukan riset, kamu bisa menyusun data tersebut dalam sebuah table. Hal ini akan membantumu untuk membuat perbandingan skor metrikmu dengan kompetitor. Dengan begitu kamu bisa mengetahui metric mana saja yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan conversion rate.

Sebagai contoh kompetitor memiliki konversi yang lebih tinggi sedikit dari perusahaanmu. Nah, kamu bisa memperbaikinya dengan beberapa hal. Seperti:

  1. Merapikan informasi produk agar konsumen paham manfaatnya
  2. Menampilkan ulasan pelanggan sebagai testimoni
  3. Memperjelas tombol call to action agar konsumen tidak kebingungan
  4. Meningkatkan kecepatan loading halaman supaya konsumen tidak perlu menunggu

Tentukan Target Sesuai Benchmark

Setelah melakukan perbandingan dengan kompetitor, kamu bisa mengambil langkah selanjutnya dengan menentukan target sesuai dengan benchmark. Untuk menentukan target tersebut kamu bisa merumuskannya ke dalam poin-poin. Tentu saja hal ini bisa mempermudahmu untuk mengambil strategi ke depannya.

Berikut poin-poin yang harus kamu rumuskan untuk menentukan target.

  1. Tujuan utama: meningkatkan jumlah pembelian di halaman produk.
  2. Definisi kesuksesan: semua engagement metric lebih unggul dari kompetitor.
  3. -Metrik kesuksesan: Bounce Rate 2%, Average Time on Page 52s, Pageviews per Session 2 pages/session, Impression 1.2M.
  4. Target: meningkatkan jumlah pembelian di halaman produk sebesar 15% dengan memberikan engagement yang lebih baik dari kompetitor.

Jalankan Solusi Terbaik

Setelah mengetahui target yang ingin kamu tuju, selanjutnya adalah dengan menjalankan solusi terbaik. Sebab conversion rate merupakan upaya panjang dalam digital marketing.

Oleh karena itu kamu perlu solusi terbaik untuk meningkatnya. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa kamu jalankan untuk meningkatkan CRO:

Optimalkan Kecepatan Website

Pertama adalah dengan mengoptimalkan kecepatan website agar pengunjung bisa melakukan aktivitas dengan lancar. Sebab website yang lemot akan membuat pengunjung malas melangkah lebih jauh dan memilih untuk mundur.

Terapkan Copywriting yang Menarik dan Menjual

Selanjutnya dengan menerapkan coprywriting yang baik supaya pengunjung lebih tertarik dengan penawaran yang diberikan. Perlu diketahui copywriting juga harus bersifat persuasive.

Gunakan Call to Action yang Jelas

Call to action juga harus jelas. Mulai dari desain dan kalimat yang digunakan. Sehingga pengunjung akan dengan mudah mengetahui tombol mana saja yang harus digunakan untuk membeli.

Panduan Check Out

Langkah selanjutnya adalah dengan memberi panduan check out. Hal ini dilakukan supaya pengunjung tidak kebingungan saat akan melakukan pembelian.

Berikan Diskon atau Promo Khusus

Selain itu memberikan promo juga bisa memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan pembelian.

Tampilkan Testimoni

Menampilkan testimony dan berbagai review lainnya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang sedang kita pasarkan.

Analisis dan Tingkatkan Trafik Sesuai Metrik yang Kamu Tentukan

Setelah menerapkan solusi tersebut, kini saatnya kamu memantau performa websitemu. Yakni dengan melakukan conversion tracking. Ini adalah salah satu cara untuk mengukur kinerja pemasaran secara umum. Kamu bisa menggunakan Google Analytics dalam menganalisis.

Beberapa metric yang harus kamu pantau adalah overall traffic dan bounce rate. Setelah melakukan conversion tracking, kamu bisa memantau target yang sudah kamu tentukan dalam benchmark.

Jika bouncerate yang kamu upacayakan masih di bawah 2 persen, itu tandanya upaya yang kamu lakukan belum berhasil. Begitu juga sebaliknya.

Lakukan Riset untuk Mendapatkan Insight Lebih Dalam

Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan untuk meningkatkan convertion rate adalah dengan melakukan riset untuk mendapatkan insight yang lebih dalam. Conversion tracking saja tidak cukup untuk meningkatkan CRO, jadi kamu perlu riset lebih dalam lagi.

Tentu ada beberapa riset yang bisa kamu lakukan agar conversion rate bisa lebih meningkat lagi. Berikut poin-poinnya:

Heatmap

Yakni dengan memvisualisasikan segala tindakan pengunjung di website. Seperti klik, scroll, hingga gerakan kursor. Hal ini sangat cocok untuk mengetahui kegiatan dan halaman mana saja yang disukai para pengunjung. Sehingga kamu bisa lebih optimal dalam meningkatkan conversion rate.

Scroll Map

Langkah ini hampir mirip dengan heatmap. Namun scroll map memantau lebih jauh pengunjung menyimak halaman website. Sehingga kamu akan tahu apa saja poin penting yang dilakukan mereka di halaman websitemu. Bahkan hingga halaman terbawah.

Visitor Recordings

Cara ini lebih canggih dari scroll map. Yakni dapat merekam segala tindakan pengunjung website dalam bentuk video.

Form Analysis

Jika konvesi yang kamu lakukan adalah dengan mengisi formulir. Maka cara ini sangat tepat untuk digunakan. Sebab form analysis dapat memantau efektivitas formulir dengan sangat tepat.

Website Survey

Cara yang satu ini menggunakan pendekatan personal. Yakni dengan meminta feedback secara langsung oleh pengunjung. Biasanya melalui pop up atau halaman yang berisi kolom feedback.

Nah, untuk menerapkan beberapa cara tersebut kamu memerlukan beberapa tools. Di antaranya adlaah VWO, Hotjar, FullSession dan HubSpot.

Tentukan Hipotesis

Setelah mendapatkan data-data tersebut, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah menentukan hipotesis. Untuk meningkatkan CRO dengan menggunakan hipotesis, kamu bisa menggunakan formula: saya percaya X akan berdampak pada Y karena Z”.

Contoh penerapannya bisa kamu lihat berikut ini:

  1. Saya percaya bahwa pengunjung lebih tertarik mengklik tombol call to action dengan teks perintah karena unsur ajakannya lebih kuat.
  2. Saya percaya bahwa meningkatkan kecepatan situs akan mengurangi bounce rate karena informasi tampil lebih cepat.

Kamu bisa menguji beberapa hipotesis tersebut dengan beberapa faktor. Perlu diingat bahwa kamu tidak bisa menguji semua hipotesis itu secara bersamaan. Sebab akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Cukup prioritaskan yang membawa dampak besar terhadap konversi.

Kamu bisa mengujinya dengan system tiga faktor. Apa saja itu?

  1. Potensi dampak: halaman atau komponen website yang terburuk dan jika diperbaiki akan berdampak besar.
  2. Level kepentingan: halaman website yang paling sering dikunjungi.
  3. Kemudahan: seberapa mungkin halaman website tersebut dirombak atau menerapkan solusi yang ada.

Nah, Beautypreneurs, itulah pengertian dari conversion rate optimization dan beragam strateginya yang dapat kamu terapkan dalam pemasaran brand kosmetikmu. Apakah kamu sudah memiliki gambaran umum penerapannya?

Memaksimalkan strategi pemasaran digital untuk brand atau bisnis kosmetikmu sangatlah penting. Memahami hal itu, Mash Moshem Indonesia berkomitmen memberikan berbagai layanan menarik untukmu.

Tak hanya membantu develop produk kosmetik baru, kami juga menawarkan layanan aftersales pembuatan media promosi bagi brand dan produk kosmetikmu. Misalnya pembuatan foto produk, brosur, product knowledge, hingga menciptakan video produksi yang berkualitas.

Well, ternyata maklon kosmetik di Mash Moshem Indonesia emang selengkap itu, kan?

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011