Formula dan Bahan

6 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Terkena Sinar Matahari

skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari

Ada sejumlah orang yang mungkin tidak menyadari bahwa terdapat beberapa skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab sinar UV dapat merusak stabilitas bahan aktif tertentu. Oleh karena itu, penting untuk semua orang memahami aturan dalam menggunakan produk perawatan agar tak berisiko.

Setiap jenis skincare tentu mempunyai karakteristik yang berbeda, mulai dari tekstur hingga kandungan bahan di dalamnya. Ada produk yang aman dipakai di siang hari, ada juga yang lebih baik digunakan pada malam hari untuk menghindari sensitivitas. Dengan mengetahui hal ini, Anda dapat menyusun rutinitas perawatan harian yang paling sesuai untuk kulit.

Lebih jauh lagi, kesalahan penggunaan dapat menyebabkan masalah, seperti kemerahan, rasa perih, atau munculnya noda gelap. Apalagi bila Anda menggunakan skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari, maka perlu ada perlindungan ekstra berupa sunscreen. Harapannya, kesehatan kulit bisa tetap terjaga sekaligus memperoleh manfaat.

6 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Terkena Sinar Matahari

Beberapa bahan aktif skincare dapat menjadi tidak stabil, tidak lagi berfungsi, atau justru menyebabkan iritasi pada kulit saat terkena sinar matahari. Penting bagi Anda untuk mengetahui skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari agar penggunaannya efektif dan aman. Beberapa di antaranya, seperti yang umum ditemukan, meliputi:

Vitamin C

Vitamin C dikenal sebagai bahan pencerah yang cukup populer dalam dunia perawatan kulit, tetapi sifatnya yang tidak stabil membuatnya rentan teroksidasi bila terkena cahaya matahari. Ketika dipakai tanpa perlindungan tambahan, produk ini bisa menimbulkan iritasi ringan. Oleh karena itu, penggunaan vitamin C lebih disarankan pada malam hari.

AHA

Alpha hydroxy acid (AHA) berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit. Namun, efek pengelupasan yang dihasilkannya justru membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV. Jika Anda menggunakannya pada siang hari tanpa perlindungan tabir surya, maka risiko kulit terbakar dan timbul flek hitam bisa meningkat signifikan.

BHA

Beta hydroxy acid (BHA) mempunyai kemampuan untuk menembus pori-pori dan membersihkan sebum. Akan tetapi, penggunaannya termasuk dalam kategori skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari. Agar manfaatnya tetap optimal, pemakaian BHA sebaiknya dilakukan di malam hari dengan tetap mengaplikasikan sunscreen di siang hari.

Baca Juga: Symwhite 377 Tidak Boleh Dicampur dengan Bahan Apa Saja?

Retinol

Retinol sering dipilih untuk mengatasi tanda penuaan, karena efektivitasnya dalam merangsang pembaharuan sel kulit. Sayangnya, bahan ini sangat rentan terurai bila terkena sinar matahari, sehingga bisa kehilangan potensinya. Untuk menjaga keamanan, retinol ideal digunakan pada malam hari dengan dukungan pelembap dan tabir surya di pagi hari.

Retinoid

Dengan kandungan yang lebih kuat dari retinol, retinoid menunjukkan hasil akhir yang lebih cepat, terutama dalam mengatasi jerawat dan garis halus. Meski begitu, bahan ini membuat kulit wajah jauh lebih peka terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, penggunaan malam hari dipadu dengan sunscreen esok paginya menjadi langkah yang wajib dilakukan.

Peptida

Peptida adalah bahan aktif yang merangsang produksi kolagen, sehingga kulit menjadi lebih kenyal dan sehat. Walau tidak sepeka retinol, bahan ini tetap lebih stabil bila digunakan di malam hari untuk mencegah degradasi akibat sinar UV. Dengan cara ini, khasiat peptida bisa bekerja secara maksimal tanpa berisiko menimbulkan gangguan pada kulit Anda.



4 Cara Menggunakan Skincare Kandungan Sensitif Matahari

Penggunaan bahan aktif skincare yang sensitif terhadap pengaruh sinar matahari memerlukan perhatian khusus agar hasilnya optimal dan tidak menimbulkan efek negatif. Anda bisa memaksimalkan efektivitasnya dengan memahami cara penggunaan yang tepat. Beberapa tips menggunakan skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari, yaitu:

Gunakan pada Malam Hari

Produk skincare dengan kandungan yang cenderung sensitif terhadap sinar matahari akan lebih aman bila diaplikasikan saat malam hari. Hal ini memberi kesempatan bagi bahan aktif untuk bekerja secara optimal tanpa terganggu oleh sinar UV. Selain itu, kulit juga mempunyai waktu istirahat alami, sehingga proses regenerasi berjalan lebih maksimal.

Lindungi dengan Sunscreen di Siang Hari

Jika Anda tetap ingin memanfaatkan produk dengan kandungan tertentu pada pagi hari, maka wajib menambahkan sunscreen sebagai proteksi utama. Sebab, penggunaan skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari tanpa perlindungan ekstra bisa memicu iritasi, kulit terbakar, hingga penuaan. Dengan tabir surya, risiko ini bisa diminimalisir.

Hindari Penggunaan Bersamaan dengan Produk yang Mengiritasi

Beberapa bahan aktif menawarkan sifat yang cukup keras, sehingga bila dikombinasikan tanpa aturan bisa menimbulkan kemerahan. Maka dari itu, sebaiknya hindari pemakaian bersamaan antara produk eksfoliasi kuat dan bahan fotosensitif di waktu yang sama. Dengan begitu, kulit Anda dapat menerima manfaat maksimal tanpa menimbulkan reaksi.

Perhatikan Dosis dan Frekuensinya

Bahan aktif yang sensitif terhadap matahari sebaiknya dipakai dengan dosis wajar agar kulit tidak mudah iritasi. Alih-alih mendapatkan hasil lebih cepat daripada biasanya, penggunaan yang berlebihan justru berisiko merusak skin barrier. Jadi, penting untuk mengikuti aturan pakai yang dianjurkan dan menyesuaikannya dengan kondisi kulit masing-masing individu.



Panduan Membuat Skincare yang Aman

Mash Moshem Indonesia bekerja sebagai mitra profesional bagi Anda untuk menciptakan produk skincare yang aman dan sesuai dengan klaim. Kami memastikan setiap formulasi diracik dengan cermat, termasuk dengan mempertimbangkan skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari. Di bawah ini adalah alur dari produksi skincare di tempat kami:

Konsultasi Konsep Produk Skincare

Anda akan diajak merancang konsep produk skincare sesuai kebutuhan pengguna, apakah difokuskan untuk perawatan pagi hari atau perawatan malam hari dengan formula lebih kuat. Anda bisa menentukan bentuk produk yang paling sesuai, misalnya serum, krim, atau toner. Dari sini, tujuan utama produk akan tergambar, baik untuk melembapkan atau mencerahkan.

Kolaborasi Bahan dan Uji Coba Sampel

Kemudian, pemilihan bahan menjadi tahapan penting yang tidak boleh diabaikan, apalagi jika ada kandungan yang bersifat fotosensitif. Kombinasi bahan harus diperhitungkan secara cermat agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan. Oleh karena itu, uji coba sampel dilakukan secara berulang untuk memastikan kestabilan formula, keamanan, dan efektivitas.

Baca Juga: Tonka Bean Wangi Apa? Cari Tahu Informasinya di Sini!

Pemantapan Desain Wadah dan Labeling

Produk dengan bahan fotosensitif memerlukan perhatian khusus dalam pemilihan wadah agar tidak kehilangan khasiatnya. Desain botol buram sering menjadi pilihan, karena dapat melindungi skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari. Label yang disematkan pun harus informatif, termasuk memberikan penjelasan mengenai waktu terbaik pemakaian.

Pemenuhan Aspek Regulasi dan Produksi Skala Besar

Ketika formula dianggap final, langkah berikutnya adalah memastikan produk mematuhi standar regulasi resmi, seperti BPOM, sertifikasi halal, hingga klaim dermatologically tested. Selain itu, sertifikasi populer lain seperti cruelty-free juga bisa menambah nilai keunikan. Lalu, pada tahap produksi massal, sistem kontrol wajib diterapkan agar mutunya konsisten.

Pemasaran dan Distribusi

Tahap terakhir adalah menyusun strategi pemasaran yang menyampaikan keunggulan produk. Penjelasan yang menekankan manfaat bahan, keamanan formula, dan instruksi penggunaan yang tepat dapat menjadi daya tarik utama. Distribusi juga harus disiapkan dengan matang, baik melalui jalur ritel, e-commerce, maupun sistem penjualan langsung.

Yuk, Bikin Skincare yang Aman untuk Kulit Bersama Mash Moshem Indonesia!

Mulai wujudkan produk skincare impian Anda yang aman dan efektif bersama Mash Moshem Indonesia. Kami ahli dalam merumuskan produk skincare yang tidak boleh terkena sinar matahari, tetapi tetap aman dengan memastikan kestabilan formulasinya. Kami siap membantu menciptakan merek berkualitas, terpercaya, dan sesuai kebutuhan.

Mari berkolaborasi dengan tim kami untuk menghadirkan inovasi di industri kecantikan. Hubungi kami sekarang dengan klik banner di bawah ini dan percayakan setiap langkah maklon kepada Mash Moshem Indonesia yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun. Kami berkomitmen penuh untuk mendukung kesuksesan merek kecantikan Anda dari awal hingga produk siap dipasarkan!



author-avatar

About PT Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011