Beda Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual, Begini Cara Menentukannya!

beda harga pokok penjualan dan harga jual (2)

Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual adalah istilah-istilah yang tidak asing di dunia bisnis. Namun, tahukah kamu bahwa kedua istilah tersebut berbeda? Dengan memahami beda harga pokok penjualan dan harga jual, kamu bisa merumuskan harga yang menguntungkan untuk bisnismu.

Memahami tentang Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Harga Jual adalah sebuah keharusan. Keduanya memiliki pengaruh besar terhadap setiap aspek bisnismu.

Beberapa hal yang dipengaruhi dalam bisnis misalnya operasional, kas keluar dan masuk, bahkan keuntungan dan berbagai faktor penting lainnya.

Nah simak penjelasan lengkapnya berikut ini agar kamu lebih memahami letak perbedaan kedua istilah tersebut dan penerapannya dalam bisnis!

Harga Pokok Penjualan (HPP) Adalah

beda harga pokok penjualan dan harga jual (1)

Istilah Harga Pokok Penjualan digunakan untuk menyebut jumlah modal dalam bentuk apapun yang harus dikeluarkan perusahaan.

Lebih tepatnya beban yang harus dikeluarkan perusahaan secara langsung ataupun tidak untuk menghasilkan produk yang dapat dijual pada konsumen. Pengeluaran tersebut bisa meliputi bahan, tenaga kerja dan lainnya.

Perhitungan HPP bertujuan untuk mengetahui seberapa besar anggaran yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang maupun jasa dalam bisnismu.

Selain itu, hasil penghitungan HPP bisa menjadi tolok ukur laba dan rugi melalui perbandingan biaya pengeluaran dengan penghasilan.

Perhitungan HPP menjadi krusial untuk bisnis karena berkaitan dengan penentuan harga jual, menghitung margin laba kotor hingga efisiensi produk. Mengetahui HPP adalah dasar untuk menentukan strategi penjualan produk atau jasamu.

Komponen Penghitungan Harga Pokok Penjualan

Persediaan Awal

Ini adalah istilah untuk menyebut persediaan di awal periode akuntansi keuangan milik perusahaan. Kamu bisa mencari datanya di neraca saldo periode berjalan. Cara lain untuk mencari datanya adalah dengan memeriksa data awal perusahaan pada tahun sebelumnya.

Persediaan Akhir

Istilah selanjutnya digunakan untuk menyebut data yang berisi persediaan barang di akhir periode akuntansi perusahaan. Kamu bisa mendapatkan data ini di bagian akhir tahun buku berjalan atau data perusahaan yang telah disesuaikan.

Pembelian Bersih

Komponen ketiga adalah pembelian bersih, yaitu total dari pembelian barang dagang perusahaan. Unsur yang harus dihitung untuk menentukan pembelian bersih antara lain biaya pembelian kotor, biaya antar, pengurangan harga, potongan pembelian, dan retur.

Penjualan Bersih

Untuk menghitung penjualan bersih, unsur yang termasuk dalam hitungan adalah retur, jumlah pembelian kotor, dan pengurangan harga. Lebih jelasnya, nilai penjualan bersih didapatkan dengan hitungan penjualan dikurangi biaya retur serta potongan penjualan.

Pengecualian dalam Penghitungan HPP

Bukan hanya komponen yang harus ada ketika menghitung HPP ada juga beberapa unsur yang dikecualikan dalam perhitungan HPP, di antaranya:

1. Jumlah keseluruhan biaya non operasional seperti biaya belanja modal atau bunga.

2. Anggaran administrasi seperti biaya akuntansi, sewa kantor, gaji manajemen, iklan, biaya distribusi, dan lainnya.

3. Biaya yang dihabiskan untuk produksi produk yang tidak terjual sampai akhir periode atau produk yang masih tersisa dalam gudang.

Harga Jual Adalah

Merupkan nilai akhir yang ditetapkan oleh penjual agar dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa tertentu.

Harga tersebut biasanya disesuaikan dengan jumlah, berat atau ukuran tertentu. Untuk menetapkan harga jual, pemilik usaha perlu mempertimbangkan nilai keuntungan dan posisinya di pasar.

Bukan hanya modal, kualitas dan kuantitas, terdapat faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga jual. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya daerah jual, musim, permintaan, situasi pasar, hingga mempertimbangkan strategi pricing kompetitor.

Perlu kamu ingat bahwa harga jual beda dengan cost price atau biaya pembelian. Harga beli adalah harga yang dibayar perusahaan untuk mendapatkan produk setengah jadi atau produk yang menjadi komponen dalam produksi.

Mengetahui harga beli penting untuk menentukan harga jual agar perusahaan tidak rugi. Berikut adalah komponen dalam penghitungan harga jual.

Komponen Untuk Menentukan Harga Jual Produk

Biaya Tetap Atau Fixed Cost

Biaya tetap adalah angka pengeluaran untuk kepentingan produksi yang tidak pernah berubah, baik besar maupun kecil.

Beberapa contoh biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan adalah biaya sewa gedung, pajak dan pengeluaran lainnya. Seringkali, angka dari biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan cukup besar.

Dalam bisnis, biaya tetap menjadi salah satu pengeluaran yang paling diutamakan penyelesaiannya. Hal ini dikarenakan angka yang harus dibayar untuk biaya tetap tidak dapat dikurangi atau diatur sesuai kemampuan perusahaan.

Oleh karena itu, seringkali perusahaan menaikkan margin profit agar mampu menutupi biaya-biaya tetap atau dengan berlomba menjual produk sebanyak mungkin.

Biaya Variabel Atau Variable Cost

Sifat biaya variabel berbanding terbalik dengan biaya tetap karena dapat berubah-ubah bergantung jumlah produksi. Semakin besar angka diproduksi, maka biaya variabel juga akan semakin tinggi. Biaya variabel dihitung sebagai salah satu rujukan modal produksi.

Ketika menghitung biaya variabel, produk yang diproduksi sendiri akan berbeda penghitungannya dengan diproduksi dari bisnis lain. Jika memproduksi sendiri, biaya variabel yang harus dihitung antara lain bahan baku, tenaga kerja, perlengkapan produksi, dan insentif tim penjualan.

Sedangkan jika produk hasil bisnis lain yang harus dihitung adalah pembelian produk, transportasi, dan lainnya.

Margin Profit

Tujuan utama memulai usaha tentu saja untuk mendapatkan profit atau keuntungan. Setelah menemukan biaya variabel, maka kamu bisa menambahkan margin profit atau selisih laba yang kamu inginkan dari setiap produk yang kamu jual.

Margin profit akan banyak membantumu dalam menghitung total keuntungan dan menentukan harga jual produk yang pas di pasaran.

Setelah mengetahui beda harga pokok penjualan dan harga jual melalui penjelasan di atas, maka ada baiknya untuk tahu bagaimana menghitung keduanya. Berikut adalah rumus untuk menghitung HPP dan 6 cara menentukan harga jual berdasarkan alasan dan tujuan penjualan.

Cara Menghitung HPP

Rumus HPP terdiri atas tiga variabel yaitu persediaan awal, persediaan akhir dan pembelian yang dihitung dengan cara seperti di bawah ini:

HPP = (Biaya persediaan awal + Pembelian Bersih) – Persediaan Akhir

Untuk menghitung HPP dengan benar, berikut adalah langkah-langkah yang harus kamu lakukan:

1. Identifikasi terlebih dahulu persediaan awal bahan baku, barang yang masih dalam proses dan jadi sesuai jumlah persediaan akhir periode sebelumnya.

2. Selanjutnya hitung biaya pembelian bahan baku dalam periode tersebut dengan mempertimbangkan biaya angkut, perdagangan dan potongan.

3. Tentukan juga saldo persediaan akhir. Biasanya didasarkan pada jumlah siklus fisik dan dilakukan sesuai metode penilaian persediaan pilihan masing-masing perusahaan.

4. Pastikan juga biaya produksi langsung lainnya telah dimasukkan dalam penilaian persediaan.

Cara Menentukan Harga Jual Produk

beda harga pokok penjualan dan harga jual (3)

Margin Pricing

Margin pricing adalah rumus untuk menentukan persentase profit. Menggunakan rumus ini kamu dapat mengukur besar atau kecilnya laba serta mahal atau tidaknya harga.

Selain itu, dengan rumus Margin Pricing kamu bisa mengetahui harga yang ingin kamu patok terhadap suatu produk dapat bersaing tanpa merugi dengan membandingkannya dengan kompetitor.

Rumus: Margin = (Harga Jual – Harga Modal) : Harga Jual

Markup Pricing

Rumus kedua adalah Markup Pricing, yaitu rumus untuk menentukan harga jual produk dengan menambahkan persentase profit yang diinginkan.

Teknik ini sangat sederhana dan banyak digunakan oleh pelaku bisnis seperti produsen barang atau layanan mandiri, reseller, dropshipper dan lainnya.

Caranya hanya dengan menambahkan jumlah persen keuntungan yang diinginkan dari harga modal.

Rumus: Harga Jual = Modal + (Modal x Persen Profit)

Keystone Pricing

Cara ketiga adalah Keystone Pricing yang saat ini sudah tidak banyak digunakan. Rumus yang digunakan dalam cara ini serupa dengan Markup Pricing, bedanya ada pada angka persentase profit yang ditambahkan.

Penentuan harga jual adalah dengan menambah 100% persen profit alias harga jual adalah dua kali lipat harga beli.

Cara ini banyak digunakan di zaman dulu karena belum ada alat canggih untuk menghitung dalam skala besar. Alasan harga jual dihitung menjadi dua kali lipat harga beli adalah untuk menutupi biaya tetap, biaya operasional, dan lainnya.

Rumus: Harga Jual = Modal x 2

Manufactured Retail Price (MRSP)

MRSP atau Manufactured Retail Price biasanya digunakan oleh pedangan tangan kedua atau pengecer.

Mereka mendapatkan rekomendasi harga suatu produk dari produsen agar tidak memasang harga terlalu tinggi sehingga harga pasar tetap stabil. Biasanya, MRSP digunakan oleh retail yang memiliki produksi skala besar seperti obat, kosmetik, kendaraan bermotor dan lainnya.

Tidak ada rumus tertentu pada cara ini, namun jika kamu adalah penjual tangan kedua atau sejenisnya, kamu bisa memanfaatkan rumus Margin Pricing atau Markup Pricing.

Value Based Pricing (VBP)

VBP atau Value Based Pricing adalah cara untuk menentukan harga jual pada produk dengan kategori tertentu atau spesial.

Kategori tersebut antara lain produk dengan kualitas tinggi, produk yang banyak dicari atau populer, serta produk yang langka atau terbatas. Harga produk yang ditentukan didasarkan pada nilai yang didapat konsumen.

Sebelum menentukan harga jual, ada baiknya melakukan survey atau riset pasar terkait besarnya peminat dan seberapa tinggi pelanggan berani membayar.

Paket, Bundling, atau Grosir

Strategi ini sering digunakan untuk meningkatkan volume penjualan. Cara yang digunakan adalah dengan menggabungkan beberapa produk untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi.

Namun, jika harga tersebut dipecah, tiap satuan produknya memiliki harga jual yang lebih rendah dibanding harga normal.

Cara ini terbilang fleksibel, karena kamu bisa menggabungkan produk yang sejenis ataupun berbeda sama sekali.

Misalnya, kamu menjual lipstik dengan harga Rp35.000 dan membuat paket harga Rp65.000 untuk dua pcs. Keuntungan yang kamu dapat cenderung lebih sedikit, namun kuantitas penjualan akan meningkat. Selain itu, strategi ini banyak disukai pelanggan.

Kamu bisa menggunakan strategi ini untuk menjual produk yang sepi peminat dengan menggabungkannya dengan produk best seller.

Maka keuntungan yang kamu dapat bukan hanya meningkatnya kuantitas penjualan, tapi stok produk yang belum terjual pun akan berkurang.

Baca Juga: Jangan Asal, Ini Dia Cara Menentukan Harga Jual Produk Kosmetik

Dari penjelasan masing-masing istilah, dapat disimpulkan bahwa beda harga pokok penjualan dan harga jual adalah HPP meliputi seluruh biaya yang dibutuhkanuntuk produksi barang.

Sedangkan harga jual adalah harga yang harus dibayar konsumen untuk dapat menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment