Cara Menentukan Budget Iklan yang dengan Tepat dan Efektif
Melakukan promosi memang perlu dilakukan, apalagi jika bisnis yang dijalankan tergolong baru. Meski begitu, promosi besar-besaran secara sembarangan kamu susun juga tidak akan membuahkan hasil baik. Karenanya, kamu juga harus tahu bagaimana cara menentukan budget iklan yang efektif untuk bisnismu.
Namun, terkadang biaya yang harus perusahaan keluarkan untuk membuat iklan cukup besar. Inilah mengapa perencanaan anggaran biaya iklan yang matang kamu perlukan. Ya, agar hasil yang perusahaanmu dapatkan sebanding dengan besarnya biaya yang anggaran untuk membuat iklan. Pun solusinya adalah dengan menentukan anggaran iklan (budget iklan) dengan benar.
Lantas sebenarnya apa sih budget iklan itu? Budget iklan ini merupakan sejumlah anggaran yang telah perusahaan rancang untuk memenuhi kebutuhan pemasaran dan iklan dalam periode waktu tertentu.
Hal-hal apa saja yang ada kaitannya dengan iklan untuk bisnis perusahaan, maka dananya masuk ke dalam anggaran iklan tersebut? Juga bagaimana cara menyusun dan menentukan budget iklan dengan tepat?
Dalam artikel kali ini, akan dijelaskan secara detail mengenai pentingnya memperhitungkan budget iklan, faktor apa saja yang memengaruhi, sampai kepada cara membuatnya. Penasaran? Langsung simak penjelasannya di bawah ini.
Pentingnya Memperhitungkan Budget Iklan Dengan Tepat
Jika kamu bertanya mengapa memperhitungkan budget iklan sangat penting, maka jawabannya adalah ya. Pasalnya, anggaran iklan sangat memengaruhi kemajuan sebuah perusahaan. Ada dua aspek sekaligus yang terpengaruh.
Pertama, anggaran yang kamu keluarkan nantinya sangat berpengaruh pada keberhasilan iklan dan penjualan produk atau layanan bisnis. Kedua, anggaran iklan ini juga berkontribusi pada biaya pemasaran.
Sederhananya, budget iklan ikut memberikan dampak terhadap untung ruginya suatu bisnis. Misal, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar ketimbang biaya yang mereka keluarkan, apabila iklan tersebut bisa masyarakat pahami dengan sukses.
Selain itu, iklan juga penting untuk membangun citra perusahaan. Meski mengukuru efektivitas iklan pada citra perusahaan bermasalah karena kualitatif, namun tak bisa kita pungkiri jika hal ini memang benar adanya.
Citra perusahaan bisa bergantung pada iklan yang telah dirancang oleh tim pemasaran yang berkolaborasi dengan tim desain.
Faktor yang Memengaruhi Budget Iklan
Perlu kamu ketahui, bahwa anggaran yang besar tidak menjamin akan menghasilkan penjualan yang besar pula. Alangkah lebih baik jika iklan yang nantinya akan dibuat oleh suatu perusahaan sesuai dengan tujuan promosi dan pemasaran.
Berikut beberapa faktor yang perlu kamu perhatikan dalam cara menentukan budget iklan antara lain:
Tujuan Pemasaran
Akan menjadi percuma jika anggaran iklan yang ditentukan oleh perusahaan tidak sesuai dengan teknik pemasaran yang ada.
Oleh karenanya, penting bagi perusahaan menyelaraskan anggaran iklan dengan teknik pemasaran secara keseluruhan. Agar target pemasaran bisa tepat sasaran dengan iklan yang nantinya akan disebarkan.
Target Audiens
Pengusaha tentunya harus memprioritaskan audiens di atas segalanya jika ingin bisnis yang dijalankannya membuahkan hasil baik. Pasalnya, audiens yang merupakan para calon konsumen ini adalah target utama bisnis.
Ambil contoh jika perusahaan ingin menargetkan kaum milenial, maka iklan yang lebih cocok adalah dipasang di media sosial ketimbang surat kabar. Dikarenakan mereka lebih aktif menggunakan media sosial daripada membaca koran cetak.
Ingin tahu bagaimana cara menentukan target audience untuk bisnismu? Simak di sini!
Jenis Produk
Faktor lainnya yang juga memengaruhi anggaran iklan adalah jenis produk dari perusahaan itu sendiri. Ada beberapa item yang mungkin tidak membutuhkan iklan yang intens seperti mesin produksi atau alat-alat berat.
Perusahaan butuh melakukan pendekatan personal dengan calon konsumen untuk memasarkan produk mereka.
Tapi, ada pula beberapa produk yang memang perlu diiklankan secara intens. Biasanya itu adalah barang kebutuhan sehari-hari selain makanan dan minuman. Misal produk kosmetik yang rasanya juga sudah menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat saat ini.
Selain itu, iklan untuk produk yang sudah ada atau baru diluncurkan juga membutuhkan anggaran berbeda. Perusahaan bertugas untuk memasarkan produk-produk tersebut, terutama yang baru karena belum diketahui oleh konsumen.
Dan iklan semacam ini biasanya membutuhkan budget yang jauh lebih besar, agar bisa terjangkau kepada target pasar.
Jenis Media dan Frekuensinya
Media dan frekuensinya juga menjadi salah satu penentu anggaran iklan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Beberapa media memiliki jangkauan lokal, sementara yang lain cakupannya internasional.
Tapi, hal itu kembali lagi harus kamu sesuaikan dengan target pasar, target audiens, dan target pemasaran perusahaan.
Coba bandingkan antara media online dengan televisi. Iklan yang kamu pasang di media online biayanya jauh lebih murah ketimbang yang muncul di televisi.
Jangkauan kedua media ini relatif sama, namun iklan televisi mungkin lebih sesuai untuk memasarkan beberapa produk keluarga.
Bukan hanya itu, frekuensi iklan juga harus menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih jenis media.
Seperti kita ketahui bahwa iklan di media online dan televisi memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada di koran atau media cetak lainnya. Hal ini juga sangat berimbas pada biaya yang akan perusahaanmu keluarkan nantinya.
Keuntungan yang Diharapkan
Manfaat iklan terhadap penjualan tidak bisa diukur secara langsung karena berhubungan dengan aspek tidak berwjud, yakni pikiran audiens. Oleh karena itu, perusahaan lebih baik menggunakan proyeksi pendapatan sebagai acuan untuk menentukan anggaran iklan.
Hal ini sangat berguna agar perusahaan bisa dengan tepat menentukan anggaran iklannya, tidak menghabiskan terlalu banyak atau pun sebaliknya.
Siklus Hidup Produk
Terakhir, yakni faktor siklus hidup produk yang juga sangat memengaruhi perusahaan untuk menentukan anggaran iklan. Perusahaan biasanya akan mengalokasikan anggaran iklan lebih tinggi pada tahap awal pengenalan dan pertumbuhan produk.
Dibutuhkan edukasi intens melalui iklan untuk meningkatkan brand awareness calon konsumen terhadap produk perusahaan.
Ketika produk sudah berada di tahap yang matang, kebutuhan belanja promosi biasanya akan lebih rendah. Perusahaan biasanya akan lebih focus dengan tugas mereka untuk membedakan atau mengurangi struktur biaya.
Beberapa iklan mungkin masih dibutuhkan, tapi tujuannya sudah berbeda, lebih untuk mempertahankan penjualan saat ini.
3 Pilar dalam Membuat Budget Iklan Yang Efektif
Dalam menentukan budget untuk iklan produk tentunya pelaku bisnis mana pun ingin yang efektif. Langkah ini bisa kamu mulai dengan menganalisis tiga pilar berikut ini:
Analisis Situasi
Sebelum membuat anggaran untuk iklan, sangat dianjurkan untuk mengidentifikasi terlebih dahulu tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan, baik secara internal maupun eksternal.
Analisis ini harus kamu lakukan secara terstruktur untuk memecah tiga aspek, yakni perusahaan, pelanggan, dan persaingan di pasar.
Oleh karenanya, butuh menggabungkan tren sosial-budaya, teknologi, ekonomi, dan politik-peraturan dengan operasi perusahaa dalam kegiatan analisis ini. Dengan demikian, analisis situasi berguna untuk pengembangan rencana strategis perusahaan melalui kerangka kerja.
Segmentasi, Target, dan Pemosisian (STP)
Analisis segmentasi, target, dan pemosisian (STP) harus kamu lakukan secara menyeluruh untuk memaksimalkan dampak kampanye iklan.
Penting bagi setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang efisien ketika melakukan tahap ini, dengan tujuan untuk mengurangi biaya iklan berlebih.
Segmentasi sendiri adalah proses di mana para pelanggan akan dikelompokkan. Pembentukan grup pelanggan ini berdasarkan hasil memilah variabel geografis, demografis, dan psikografis mereka.
Oleh karena itu, penargetan melibatkan pemilihan kelompok pelanggan biasanya menjadi tahap yang paling menarik.
Ketahui Juga: Cara Menentukan Segmentasi Pasar Agar Campaign Efektif dan Efisien!
Ada beberapa faktor yang memengaruhi seberapa menarik kelompok pelanggan tersebut. Yakni melihat dari ukuran pasar, daya beli, sampai kepada loyalitas pelanggan. Begitu pula dengan segmen pasar dengan peringkat secara ordinal, yang paling bernilai akan kita atur sebagai target utama.
Pengembalian Investasi
Apa pun bentuk bisnisnya, serta bagaimana cara perusahaan memasarkannya melalui iklan, hal terpenting yang tidak boleh kamu lupakan adalah perolehan pendapatan. Dari pendapatan ini, nantinya akan membuat perusahaanmu lebih mudah untuk menentukan budget iklan.
Karenanya, peting buatmu untuk memahami bagaimana hubungan antara budget iklan dan penghasilan yang kamu peroleh dari penjualan produk tersebut.
Analisis biaya-manfaat ini biasanya untuk mengetahui dan menilai manfaat finansial bersih dari proyek yang akan perusahaan lakukan. Perlu adanya analisis biaya-manfaat untuk perusahaan bisa memperkirakan arus kas operasi setelah pajak menjadi Net Present Value (NPV).
Setiap kali perusahaan akan membuat iklan, wajib untuk memaksimalkan NPV dari pengeluaran iklan.
4 Metode dalam Cara Membuat Budget Iklan
Umumnya, ada empat metode yang bisa kamu pakai untuk membuat anggaran iklan. Simak keempat metode dalamc ara membuat budget iklan dalam penjelasan berikut ini.
Metode Presentase Penjualan
Pada metode yang pertama ini, perusahaan cenderung mengalokasikan anggaran iklan berdasarkan presentase tertentu dari total penjualan tahun sebelumnya atau rata-rata penjualan di tahun terakhir. Umumnya perusahaan akan membelanjakan 2-5 % dari pendapatan mereka untuk iklan.
Cara ini memang terlihat aman dan mudah untuk kamu terapkan. Namun jangan terkecoh, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, metode ini beranggapan bahwa kondisi pasar tidak akan berubah sampai kapanpun.
Perusahaan juga nantinya akan menilai bahwa perilaku audiens dan persaingan relatif sama seperti sebelumnya.
Padahal, asumsi semacam itu sangat tidak realistis. Karena kinerja masa lalu dan keberhasilan periklanan bukan menjadi tolok ukur terbaik dari efektivitas periklanan saat ini dan di masa mendatang.
Perlu juga kamu ingat bahwa sebuah iklan tidak memengaruhi penjualan secara langsung. Jadi, sangat salah apabila para pelaku bisnis beranggapan jika semakin tinggi target penjualan, maka semakin tinggi pula pengeluaran iklan.
Metode Paritas Kompetitif
Metode yang satu ini cocok untuk perusahaan yang tidak ingin kalah saing dengan kompetitornya. Karenanya, mereka selalu melibatkan penggunaan belanja iklan pesaing sebagai tolok ukur untuk menentukan anggaran iklan bagi perusahaannya sendiri.
Melihat metode paritas kompetitif yang seolah selalu berkiblat pada pesaing, agaknya kurang disarankan digunakan untuk perusahaan yang bersifat dinamis. Pasalnya, jumlah uang yang sama, tidak menjamin hasil yang sama pula bagi perusahaan. Karena itu, metode ini memiliki batasan.
Metode Objektif dan Tugas
Metode objektif dan tugas jadi metode yang paling masuk akal daripada cara-cara lainnya. Banyak perusahaan besar yang lebih tertarik menggunakan metode ini.
Manfaat utama metode ini adalah menciptakan korelasi antara pengeluaran iklan dan tujuan pemasaran secara keseluruhan.
Kenapa metode ini bisa menjadi yang paling masuk akal? Sebab ketika menggunakan metode ini, kamu bisa merinci semua langkah-langkah sederhana apa yang harus kamu lakukan.
Misal, pertama-tama perusahaan menetapkan tujuan periklanan yang konkret. Kemudian, berlanjut pada penentuan sumber daya dan aktivitas spesifik untuk mencapai tujuan tersebut. Sampai yang terakhir adalah tahap menentukan anggaran untuk setiap aktivitas yang akan kamu lakukan.
Metode yang Terjangkau
Untuk metode yang terakhir ini, anggaran iklan juga sangat bergantung dengan kapasitas suatu perusahaan. Di mana kita tahu jika setiap perusahaan tentu memiliki kapasitas yang berbeda-beda.
Dengan kata lain, metode ini akan membuat budget iklan bergantung pada berapa banyak uang yang perusahaanmu miliki.
Biasanya, perusahaan yang menggunakan metode ini akan menggunakan anggaran sisa yang sudah tidak terpakai untuk kebutuhan mendesak lainnya.
Jika perusahaan memiliki sisa dana yang cukup besar, maka perusahaan juga tidak akan ragu menggunakannya untuk iklan. Pun sebaliknya, jika tidak ada dana, maka perusahaan akan mengelola produk tanpa iklan.
Cara Mengoptimalkan Penggunaan Budget Iklan
Seperti yang sudah kita singgung di atas, bahwa anggaran iklan bisa lebih maksimal ketika kamu memperhatikan siapa target audience dan tujuan dari pemasaran tersebut.
Pada aturan Dorfman-Steiner yang menyatakan tentang pengoptimalan budget iklan, menyebutkan bahwa perusahaan bisa mendorong perolehan pendapatan melalui pengeluaran iklan atau penurunan harga barang.
Aturan ini menyatakan bahwa pengeluaran iklan perusahaan berada di titik ekuilibrium pemaksimalan keuntungannya ketika satu dolar tambahan dari iklan hanya menghasilkan satu dolar tambahan dari pendapatan bersih.
Sayangnya aturan ini hanya berlaku untuk perusahaan monopoli yang memaksimalkan keuntungan.
Itu tadi perhitungan anggaran untuk iklan produk, yang bisa kamu terpkan dalam strategi promosi dan pemasaran brand kosmetikmu. Dengan begitu, kamu bisa mengatur anggaran yang tepat dan efisien, serta meminimalisir pengeluaran yang tak perlu.
Selain cara mengatur budget iklan ini, kamu juga bisa mencari berbagai tips pemasaran lainnya di laman Berita Terkini. See you, Beautypreneurs!