Strategi Flywheel Marketing: Pengertian, Manfaat dan Penerapannya
Strategi flywheel marketing akhir-akhir ini menjadi populer dan banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan. Banyak orang beranggapan bahwa strategi flywheel marketing strategi yang menggantikan strategi funnel marketing. Sebelumnya, apakah kamu sudah merasa familiar dengan kedua jenis strategi pemasaran ini?
Jika belum, perlu kamu ketahui bahwa strategi funnel marketing dulunya mempunyai peran yang sangat besar dalam bisnis. Akan tetapi, akhir-akhir ini beberapa perusahaan mulai mengganti strategi pemasarannya menjadi flywheel marketing.
Hal tersebut karena strategi flywheel marketing tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga mementingkan kepuasan konsumen sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualan.
Jadi, seperti apa konsep strategi flywheel marketing? Bagaimanakah tahapannya? Apa kelebihan dan kekurangannya? Apa saja faktor yang memengaruhi keberhasilan penerapannya? Serta apa saja perbedaan antara flywheel marketing dan funnel marketing?
Langsung baca ulasan ini sampai habis dan tentukan strategi mana yang paling cocok untuk bisnismu, ya, Beautypreneurs!
Apa itu Flywheel Marketing?
Strategi flywheel marketing telah dipraktikkan sejak lama dalam dunia bisnis. Akan tetapi, istilah flywheel marketing baru muncul pada tahun 2018.
Flywheel marketing pertama kali dikenalkan oleh CEO Huspot, bernama Brian Halligan. Namun, konsep strategi pemasaran ini sebenarnya sudah lama Jeff Bezos, pemilik Amazon, perkenalkan dan terapkan dalam dunia pemasaran.
Marketing flywheel sendiri adalah sebuah model dari strategi marketing yang berfokus untuk meningkatkan pengalaman konsumen.
Dengan menerapkan strategi ini, kamu bisa mengembangkan bisnismu secara pesat dengan selalu mengedepankan kepuasan para konsumen dan bukan hanya mengejar target penjualan saja.
Sejak kemunculannya pada tahun 2018, strategi flywheel marketing dianggap sebagai strategi pemasaran yang dipercaya bisa menggantikan strategi marketing funnel. Sebagai informasi, berbagai bisnis dan perusahaan memang lebih banyak menggunakan marketing funnel.
Adapun marketing flywheel mulai banyak digunakan dan menjadi kian populer karena dipercaya tiak hanya bisa menghasilkan konsumen, tetapi juga menumbuhkan loyalitas konsumen secara berkelanjutan. Tentu saja, hal ini sangat penting bagi perusahaan yang ingin mendapatkan keuntungan yang besar.
Bagaimana Konsep Flywheel Marketing?
Berbicara tentang prakteknya, strategi flywheel marketing menggunakan konsep flywheel effect yang ada dalam ilmu fisika. Strategi ini diibaratkan seperti roda yang bergerak sesuai dengan konsepnya, yaitu mengumpulkan dan melepaskan energi di waktu yang tepat.
Karena penggambaran seperti roda, strategi flywheel marketing berfokus pada konsumen dan kegiatan lainnya yang berputar di sekelilingnya.
Hal ini sangat penting bagi suatu perusahaan karena pengalaman konsumen yang baik bisa menjadi dasar kekuatan bagi perusahaan. Apalagi, saat ini sudah banyak sekali perusahaan yang menerapkan strategi ini dalam menjalankan bisnisnya, baik perusahaan besar maupun berskala kecil, sedang, atau mikro.
Hal ini karena perusahaan-perusahaan tersebut percaya bahwa pengalaman konsumen yang baik akan memengaruhi keputusan pembelian dan meningkatkan loyalitas konsumen.
Menurut Jeff Bezor, flywheel yang sukses dalam penerapannya mampu menjangkau lebih banyak konsumen. Makin banyak perusahaan yang menggunakan dan melakukan pembelian di Amazon, maka hal tersebut akan mendatangkan lebih banyak penjual.
Dalam hal ini, penjual yang menawarkan dagangannya di Amazon tidak perlu mengeluarkan banyak biaya akuisisi. Apalagi, makin banyak penjual yang menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang variatif. Di sisi konsumen, mereka akan memiliki lebih banyak pilihan tawaran produk.
Dengan begitu, para konsumen cenderung akan lebih memilih Amazon dibanding dengan marketplace lainnya. Siklus tersebut akan terus berputar layaknya roda, oleh sebab itulah kemudian disebut dengan flywheel. Di sisi lain, Amazon tetap berupaya menekankan biaya akuisisi konsumen selagi siklus berulang.
Dilihat dari gambaran tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwa konsep flywheen marketing yang dicetuskan oleh bos Amazon ini bisa diartikan sebgai suatu metode atau strategi pemasaran yang mengutamakan pengalaman berbelanja untuk mencapai kepuasan konsumen secara maksimal.
Tahapan Flywheel Marketing
Setelah memahami mengenai definisi dan konsep dari strategi flywheel marketing, kini saatnya kamu memahami tahapan-tahapan yang ada ketika menerapkan metode ini. Apa saja tahapan-tahapannya? Simak di bawah ini.
Attract
Tahap paling awal dalam penerapan flywheel marketing pada sebuah bisnis adalah membangun attract. Dalam hal ini, attract berarti ketertarikan untuk mendatangkan konsumen yang banyak.
Salah satu caria yang bisa dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membangun pengalaman belanja konsumen yang baik dan menyenangkan. Cara tersebut dianggap lebih efektif untuk meningkatkan ketertarikan konsumen untuk berbelanja.
Sebagai informasi, beberapa perusahaan besar telah menerapkan berbagai cara untuk menarik perhatian konsumen agar melakukan pembelian. Misalnya dengan memberikan promo berupa potongan harga, uang kembalian, hadiah, ataupun gratis ongkir untuk pembelian secara online.
Selain itu, beberapa perusahaan juga berupaya menarik perhatian calon konsumen dengan membuat artikel blog atau membuat konten marketing yang menarik di media sosial. Intinya, pada tahapan ini, perusahaan berfokus untuk membuat calon konsumen tertarik dengan produk atau layanan yang mereka tawarkan.
Engage
Tahapan selanjutnya setelah tahap attract adalah tahap engange. Dalam tahap ini, fokus perusahaan adalah membangun interaksi dengan konsumen dengan menyediakan informasi dan konten yang lebih banyak terkait produk atau layanan yang dijual.
Mereka percaya bahwa membangun hubungan baik dengan konsumen bisa memberikan dampak positif yang akan memengaruhi citra perusahaan. Itulah mengapa banyak perusahaan yang kemudian menerapkan strategi pemasaran ini.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membangun hubungan baik dengan konsumen adalah memberikan kupon potongan harga atau hadiah pada pembelian berikutnya. Hal itu bisa mendorong konsumen untuk datang kembali dan melakukan pembelian.
Selain itu, masih ada cara lain yang bisa dilakukan, yaitu meminta review kepada para konsumen melalui email atau kolom review pada website perusahaan.
Delight
Setelah melalui tahap engage, tahap terakhir dalam penerapan flywheel marketing adalah tahap deligt. Pada tahap ini, konsumen telah melakukan pembelian atas produk atau layanan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan.
Kemudian, konsumen tersebut merasa puas dan senang ketika membeli produk atau layanan tersebut. Dengan begitu, akan muncul rasa nyaman dalam diri konsumen tersebut tiap kali ia membeli di tempat tersebut.
Terlebih lagi, konsumen yang puas dengan produk atau layanan yang dibelinya biasanya akan langsung merekomendasikan produk atau layanan tersebut pada orang terdekatnya.
Hal ini bisa menjadi promosi tidak langsung yang bisa mendatangkan konsumen baru dan meningkatkan jumlah konsumen secara total.
Dalam hal ini, perusahaan biasanya memberikan reward bagi konsumennya yang mendatangkan banyak konsumen lain untuk datang dan melakukan pembelian. Proses tersebut bisa dilakukan secara berulang hingga biasa akuisisi nol.
Selain itu, perusahaan tersebut juga bisa meningkaykan kualitas produk atau layanannya dengan memperhatikan review yang diberikan.
Cara ini ternyata dinilai lebih efektif dalam mendatangkan konsumen. Dengan menjual produk atau layanan yang berkualitas serta menerapkan strategi pemasaran yang tepat, bukan tidak mungkin sebuah perusahaan bisa mendatangkan sangat banyak konsumen untuk melakukan pembelian.
Kelebihan Flywheel Marketing
Setelah memahami beberapa hal penting mengenai strategi flywheel marketing, kamu perlu mengetahui apakah strategi pemasaran ini baik untuk diterapkan pada bisnismu atau tidak. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui beberapa kelebihan penerapan strategi flywheel marketing berikut.
Meningkatkan Jumlah Konsumen
Seperti yang kita ketahui bahwa memiliki banyak konsumen setia menunjukkan kekuatan sebuah bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen untuk melakukan repeat order serta mengajak calon konsumen untuk segera melakukan pembelian. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kedua hal tersebut tidak mudah dilakukan.
Kamu perlu menerapkan trik khusus untuk mencapai dua hal tersebut. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan membuat konten menarik dan mengunggahnya pada media sosial atau marketplace perusahaan.
Membangun Interaksi dengan Konsumen
Saat menjalankan bisnis, baik dalam skala besar, menengah, maupun kecil, hasil penjualan bukanlah segalanya. Perusahaan juga harus bisa membangun interaksi yang baik dengan semau konsumennya.
Adanya interaksi dan jalinan relasi itu nantinya bisa menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan. Selain itu, konsumen pun juga akan merasa senang dan puas karena mendapatkan pelayanan yang prima serta ramah.
Meningkatkan Penjualan
Pada dasarnya penerapan flywheel marketing berbeda dengan funnel marketing yang hanya menargetkan penjualan sebagai tahap akhir. Flywheel marketing menjadikan roda yang berputar sebagai acuannya.
Dengan begitu, apabila perusahaan sudah menerapkan kedua proses di atas maka perusahaan tersebut akan mendapati dampak baik pada penjualannya. Siklus tersebut pun akan terus berputar sebagaimana mestinya.
Meningkatkan Repeat Order
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan jumlah penjualan. Jumlah penjualan pada suatu perusahaan akan meningkat bukan hanya karena adanya konsumen baru yang melakukan pembelian, tetapi juga adanya konsumen lama yang terus melakukan pembelian yang disebut dengan repeat order.
Repeat order menjadi salah satu keuntungan yang besar bagi perusahaan yang menjalankan strategi pemasaran flywheel. Itulah mengapa setiap perusahaan yang menajalankan strategi ini dituntut untuk menjalin interaksi dan membangun relasi dengan konsumennya.
Kekurangan Flywheel Marketing
Jika membaca berbagai macam sumber yang membahas tentang flywheel marketing, sebagian besar mengatakan bahwa strategi flywheel marketing sangat baik diterapkan untuk mengembangkan bisnis tanpa menjelaskan tentang kekurangannya.
Oleh karena itu, pada artikel ini kamu juga akan mengetahui kekurangan dari strategi flywheel marketing.
Dalam penerapannya, strategi flywheel marketing tidak semulus teori yang dijelaskan. Kebanyakan kegagalan dari penerapan strategi flywheel marketing dipicu oleh penyelewengan yang dilakukan oleh tim pemasaran ketika memasarkan produk atau layanan yang dijual oleh perusahaan.
Dalam hal ini, biasanya tim pemasaran justru bersifat memaksa saat memasarkan produk atau layanan tanpa memperhatikan beberapa hal di bawah ini.
- Daya tarik produk atau layanan yang dijual.
- Jenis produk atau layanan yang paling disukai konsumen.
- Jenis produk atau layanan yang paling tidak disukai konsumen.
- Alasan mengapa produk atau layanan yang dijual kurang diminati konsumen.
- Cara agar produk atau layanan yang tidak diminati menjadi diminati oleh konsumen.
Selain hal tersebut, terkadang rekomendasi produk atau layanan dari karyawan dalam perusahaan tidak penindaklanjutan dari atasan.
Padahal, produk atau layanan tersebut tergolong sebagai produk atau layanan yang memiliki peluang besar di pasar. Mengingat para karyawan tersebut terbiasa bekerja sama langsung dengan konsumen sehingga mereka lah yang lebih memahami kebutuhan konsumen.
Faktor yang Memengaruhi Kesuksesan Flywheel Marketing
Setelah memahami lebih dalam mengenai kelebihan dan kekurangan strategi flywheel marketing jika diterapkan dalam bisnis. Kini kamu sendiri yang harus menentukan apakah kamu akan coba menerapkan strategi ini atau tidak.
Jika kamu tertarik untuk menerapkan pada bisnismu, kamu harus mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi kesuksesan flywheel marketing.
Pengalaman Konsumen dalam Porosnya
Seperti yang telah dibahas beberapa kali bahwa strategi flywheel marketing menggunakan konsep roda atau flywheel yang berputar sesuai dengan porosnya. Dalam hal ini, pengalaman konsumen menjadi poros utama dan penentu keberhasilan bisnis perusahaan.
Pengalaman konsumen yang baik mampu menciptakan pembelian secara berulang (repeat order) Hal ini biasanya terjadi karena para konsumen merasa puas setelah menggunakan produk atau layanan yang dijual.
Setelah mereka puas dengan pembelian tersebut, bukan tidak mungkin para konsumen tersebut pada akhirnya menjadi pelanggan yang setia.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus benar-benar memahami perilaku konsumen, Dengan begitu, perusahaan dengan muah memahami apa yang konsumennya butuhkan saat ini.
Selain itu, perusahan juga akan lebih mudah dalam menganalisis minat konsumen serta mengetahui respons mereka setelah menggunakan produk atau layanan yang dijual.
Dengan memiliki data-data tersebut secara lengkap, perusahaan bisa mengetahui kebutuhan konsumen secara relevan. Jadi, perusahaan bisa menyediakan produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk mencapai kepuasan konsumen.
Makin baik perputaran perusahaan maka penerapan flywheel effect dalam strategi pemasaran juga akan membaik.
Menerapkan Force, Friction, dan Weight
Flywheel marketing dalam penerapannya memiliki tiga komponen utama, yaitu force, friction, dan weight. Ketiga komponen utama tersebut memiliki peranan masing-masing yang sama pentingnya dalam menunjang keberhasilan strategi flywheel marketing.
Force atau gaya memiliki pengaruh yang sangat besar pada perputaran roda. Artinya, kekuatan dan kapasitas perusahaan menjadi sangat penting dalam kegiatan operasional.
Friction atau gesekan menjadi suatu hal yang tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena bisa memengaruhi perputaran kegiatan perusahaan. Artinya, setiap perusahaan pasti mengalami hambatan, baik dikarenakan oleh adanya kompetitor maupun sumber daya.
Akan tetapi, hambatan tidak menjadi penghalang keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, segala hambatan harus diminimalkan sebaik mungkin agar nantinya tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.
Adapun weight menjadi komponen yang harus dioptimalkan dalam penerapan flywheel marketing. Weight mencakup jumlah konsumen loyal yang harus dipertahankan bagaimana pun caranya.
Apabila perusahaan mampu menerapkan ketiga komponen utama ini sesuai dengan fungsinya, maka kegiatan dalam perusahaan bisa berjalan dengan optimal.
Kompleksitas Sistem Perencanaan
Komplesitas sistem perencanaan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan flywheel marketing. Menciptakan sistem perencanaan yang kompleks dilakukan untuk mewujudkan pengalaman konsumen yang baik.
Oleh karena itu, perusahaan harus mempersiapkan beberapa hal yang menunjang tercapainya tujuan tersebut.
Beberapa hal penting tersebut antara lain analisis STP (segmenting, targeting, dan positioning), analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), analisis marketing mix, serta riset perilaku konsumen.
Berbagai jenis analisis tersebut digunakan untuk menentukan perencanaan yang kompleks yang harus diterapkan oleh perusahaan.
Penerapan Sistem yang Dinamis
Setiap perusahaan pasti memiliki lingkungan yang dinamis yang sangat memengaruhi kegiatan perusahaan. Baik dalam lingkungan internal maupun lingkungan eksternal, keduanya memerlukan pengawasan yang sama.
Dengan adanya konsep flywheel marketing, diharapkan dinamika lingkungan perusahaan bisa diminimalkan. Hal tersebut karena pada strategi flywheel marketing telah diterapkan beberapa komponen penting, seperti force, friction, dan weight yang semuanya berjalan sesuai dengan porosnya.
Oleh karena itu, perusahan tidak perlu khawatir akan adanya hambatan yang bisa memengaruhi kegiatan perusahaan karena telah dirumuskan dan diperhitungkan secara terencana, terukur, dan terarah.
Adanya Strategi Pemasaran Berkelanjutan
Jika kamu ingin menerapkan sebuah strategi pemasaran yang berkelanjutan, maka flywheel marketing bisa menjadi pilihan yang tepat. Hal ini karena fokus utama dalam strategi flywheel marketing adalah konsumen bisa melakukan pembelian ulang (repeat order) atau menjadi pelanggan setia.
Memiliki pelanggan setia yang banyak tentu saja menjadi tujuan semua perusahaan. Artinya, hal ini menunjukkan bahwa produk atau layanan yang kamu berikan terbukti berkualitas. Dalam hal ini, konsumen tidak akan melakukan pembelian berulang jika mereka tidak mendapatkan produk berkualitas.
Oleh karena itu, pengalaman konsumen menjadi hal yang harus diperhatikan dengan saksama. Dengan adanya pengalaman konsumen yang baik, kamu akan lebih mudah meraih kesuksesan melalui peningkatan penjualan.
Menerapkan Peran Sensori Marketing
Peran sensori marketing menjadi hal baru dalam konsep flywheel marketing. Walaupun baru, konsep ini mampu memberikan pengalaman konsumen secara emosional. Dalam hal ini, perusahaan harus menciptakan produk yang bisa meningkatkan persepsi yang baik dari konsumen.
Misalnya dengan menciptakan produk atau layanan yang berkualitas serta berbagai persepsi lainnya yang berhubungan dengan emosional.
Oleh karena itu, penerapan strategi flywheel marketing bisa diperkuat dengan adanya implementasi yang berkaitan dengan pengalaman konsumen. Jadi, pastikan kamu memberikan gambaran persepsi yang baik mengenai produk atau layananmu.
Kepekaan terhadap Kebutuhan Konsumen
Salah satu kelebihan dari penerapan strategi flywheel marketing adalah kepekaan terhadap kebutuhan konsumen. Hal ini juga sangat berkaitan dengan peran sensori marketing.
Dalam hal ini, sensori marketing melibatkan emosi konsumen dalam memengaruhi persepsi, penilaian, dan perilaku konsumen. Dengan begitu, konsumen bisa memanfaatkan hal ini untuk menciptakan pengalaman konsumen.
Selain itu, perusahaan juga bisa menciptakan produk atau layanan yang mudah konsumen kenali. Misalnya dengan membuat produk atau layanan yang memiliki ciri khas dan karakter yang kuat sehingga mudah konsumen kenali.
Branding yang Kompetitif
Seperti hakikatnya, strategi flywheel marketing sangat mengutamakan kepuasan konsumen. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk mencapai hal tersebut adallah dengan melakukan branding yang kompetitif. Dalam hal ini, branding perusahaan sangat erat hubungannya dengan citra perusahaan.
Hal tersebut karena branding yang baik akan menciptakan citra perusahaan yang baik dan menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas. Branding yang baik bisa menjadi kekuatan bagi perusahaan dalam memasarkan produk atau layanannya.
Saat konsumen telah memercayai produk atau layanan yang kamu jual, mereka tidak akan berpikir dua kali untuk merekomendasikannya pada keluarga, teman, atau kerabat lainnya. Hal ini tentu saja menjadi pendorong kemajuan perusahaan.
Persepsi Konsumen yang Kuat
Lagi-lagi, persepsi konsumen menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi keberhasilan penerapan strategi flywheel marketing.
Bagaimana tidak? Persepsi konsumen atas produk atau layanan yang kamu jual akan sangat memengaruhi keputusan pembelian. Itulah mengapa hal ini memberikan pengaruh yang sangat besar.
Jika konsumen memiliki persepsi yang baik atas produk atau layanan yang kamu jual, mereka tidak akan ragu untuk melakukan pembelian. Sebaliknya, jika dari awal mereka sudah memiliki persepsi yang buruk atas produk atau layanan yang kamu jual, mereka akan enggan melakukan pembelian.
Oleh karena itulah perusahaan harus membangun persepsi yang positif dan kuat karena persepsi konsumen akan memengaruhi emosionalnya melalui panca inderanya.
Perbedaan Flywheel Marketing dan Funnel Marketing
Sejak dari awal pembahasan kita sudah menyinggung mengenai konsep strategi flywheel marketing dan funnel marketing. Kedua strategi ini memang banyak sekali digunakan dalam dunia bisnis dan dijadikan pedoman untuk mencapai kesuksesan berbisnis.
Funnel marketing sendiri telah banyak digunakan jauh sebelum flywheel marketing menjadi populer dan banyak perusahaan-perusahaan terapkan.
Tapi, tahukah kamu perbedaan di antara keduanya? Dan kira-kira mana ya strategi pemasaran yang lebih bagus untuk bisnis kamu? Simak penjelasannya di bawah ini.
Funnel Marketing
Sesuai dengan namanya, funnel atau corong menggambarkan susunan yang urut, mulai dari pemasaran, lalu berubah menjadi penjualan, dan berujung pada cara mendapatkan pelanggan.
Dari definisnya, funnel marketing merupakan strategi pemasaran yang mengutamakan konsumen sebagai sasaran utamanya. Dalam hal ini, perusahaan akan merencanakan dan menciptakan produk atau layanan tanpa melibatkan konsumen.
Hal ini tentu saja bisa membahayakan perusahaan karena perusahaan dianggap kurang mampu dalam memahami konsumen dan perubahan perilakunya. Padahal, hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat penjualan.
Intinya, dalam konsep funnel marketing, konsumen terposisikan sebagai output. Jika output teah perusahaan dapatkan, mereka akan keluar begitu saja dari funnel dan tidak dianggap penting lagi.
Selain itu, funnel marketing tidak memprioritaskan konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Ketika konsumen telah selesai melakukan pembelian, maka transaksi berakhir pada saat itu juga.
Baca Juga: Conversion Funnel: Pengertian, Manfaat dan Tahapannya untuk Bisnis
Flywheel Marketing
Berbeda dengan funnel marketing, siklus flywheel marketing bisa kamu mulai dari titik mana pun. Upaya yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan konsumen biasanya dimulai dengan menerapkan strategi pemasaran.
Setelah itu, peluang baru muncul untuk mendapatkan penjualan. Makin banyak penjual yang didapatkan, makin meningkatkan pelayanan sehingga mendatangkan lebih banyak konsumen.
Strategi pemasaran diberlakukan kembali pada seluruh konsumen yang puas menggunakan produk atau layanan serta pada konsumen baru, siklus ini terus berulang tanpa henti. Pada strategi flywheel marketing, konsumen layaknya sumber energi roda pemasaran.
Berbeda dengan funnel marketing yang menganggap konsumen sebagai output, pada flywheel marketing, konsumen dianggap sebagai input yang paling penting dan diletakkan pada pusat model strategi pemasaran.
Perusahaan yang menggunakan strategi flywheel marketing akan terus berusaha untuk meningkatkan kepuasan konsumen agar mendatangkan lebih banyak lead dan meningkatkan keuntungan.
Mana yang Lebih Bagus
Jika membicarakan tentang mana yang lebih bagus di antara flywheel marketing atau funnel marketing, sebenarnya tidak ada yang lebih bagus. Kedua strategi pemasaran ini menerapkan model dan konsep pemasaran yang memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing.
Berdasarkan konsepnya saja sudah berbeda, jadi baik flywheel marketing maupun funnel marketing keduanya tidak bisa kita bandingkan.
Jika kmau ingin mendapatkan hasil yang lebih optimal, kamu bisa menerapkan flywheel marketing dan funnel marketing pada bisnis yang kamu jalankan dan lihat sendiri jenis strategi pemasaran apa yang paling sesuai dengan bisnis kamu.
Dalam menerapkan kedua strategi pemasaran ini, pastikan kamu memiliki sumber daya dan kapabilitas untuk melakukannya. Selain itu, pastikan kamu tidak menjalankan kedua strategi pemasaran ini secara bersamaan.
Pilih salah satu terlebih dahulu untuk menentukan mana strategi pemasaran yang paling sesuai untuk bisnis kamu. Jika kamu ingin mendapatkan hasil penjualan sebanyak-banyaknya, maka kamu bisa menerapkan strategi funnel marketing.
Jika kamu ingin memberikan pelayanan berbelanja yang baik untuk konsumenmu serta menawarkan produk atau layanan yang berkualitas, maka strategi pemasaran yang tepat adalah flywheel marketing.
Things for take away….
Demikianlah penjelasan mengenai strategi flywheel marketing. Seperti penjelasan di atas, strategi ini memiliki konsep layaknya roda yang berputar dan berfokus pada konsumen serta kegiatan lainnya dalam perusahaan. Pada dasarnya, kunci keberhasilan penerapan strategi flywheel marketing teletak pada konsistensi dan kematangan perencanaannya.
Apalagi, strategi flywheel marketing menekankan kepuasan konsumen untuk meningkatkan jumlah penjualan. Oleh karena itu, strategi pemasaran ini berfokus untuk menjadikan konsumen sebagai input agar perusahaan memahami apa yang paling konsumen butuhkan.
Jenis strategi pemasaran ini ideal untuk kamu terapkan dalam pengembangan brand kosmetikmu. Sebab, kamu bisa mencari tahu bagaimana konsumen bereaksi terhadap produkmu, dan apa yang mereka butuhkan dari produk tersebut.
Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk menerapkan strategi flywheel marketing, pastikan kamu memiliki sumber daya yang cukup. Jika sumber daya yang kamu miliki tidak cukup, kamu bisa mencoba menjalankan strategi pemasaran yang lain.
Selain itu, pada prosesnya kamu juga harus berfokus pada setiap tahapan tanpa mengesampingkan faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan penerapan strategi flywheel marketing.
Nah, Beautypreneurs, itu adalah semua hal yang perlu kamu tahu soal marketing flywheel. Selain strategi pemasaran ini, kamu bisa menemukan tips bisnis kosmetik lainnya di laman Berita Terkini. Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya!