Ketahui Masa Kedaluwarsa Kosmetik dan Cara Mengenalinya Berikut Ini
Beautypreneurs, saat memilih produk kosmetik, kamu tentu memperhatikan tanggal kedaluwarsa yang terdapat pada kemasan produk. Sebab selain fungsi utamanya berkurang, menggunakan kosmetik yang kedaluwarsa dapat memberikan efek buruk pada kulit wajah. Mengapa begitu?
Bahan aktif dalam produk kecantikan bisa menjadi bermanfaat ketika digunakan, namun akan menjadi sebaliknya bila digunakan di luar masa aktif. Pada jenis kulit sensitif efek ini bisa jadi fatal dan justru menimbulkan masalah baru.
Efek yang umumnya muncul ketika menggunakan produk kecantikan kedaluwarsa adalah iritasi. Sedangkan untuk efek yang lebih parah bisa memicu infeksi.
Kira-kira ada ciri apa saja? Nah, untuk mengetahuinya kamu harus menyimak penjelas artikel berikut ini, ya. Happy reading!
Pentingnya Mengetahui Masa Kedaluwarsa
Kadaluwarsa dalam produk kosmetik juga sangat penting untuk diperhatikan para konsumen. Secara umum, dalam produk kosmetik sangat penting adanya pencantuman tanggal pembuatan dan kedaluwarsa.
Tanggal kadaluawarsa biasanya terletak di bagian belakang produk dan menggunakan simbol tertentu. Seperti huruf M yang berarti Month atau bulan, dan huruf Y artinya Year atau tahun.
Tak sampai di situ saja, simbol-simbol dalam tanggal kedaluwarsa tersebut memiliki tujuan. Misalnya 6 M yang berarti produk komsetik tersebut hanya bisa bertahan selama 6 bulan sejak kemasan dibuka pertama kali.
Sementara untuk simbol dengan wadah yang tertutup. Tutup yang telah dibuka melambangkan masa kedaluwarsa produk kosmetik tersebut secara efektif dimulai setelah segel dibuka.
Pencantuman masa kedaluwarsa ini bertujuan untuk mencegah adanya efek buruk yang akan terjadi di kemudian hari.
Panjang Masa Kedaluwarsa Kosmetik Berdasarkan Jenisnya
Nah, Beautypreneurs, setiap produk kosmetik memiliki masa kedaluwarsanya sendiri. Bahkan panjang umur simpan produk pun dapat berkaitan dengan jenis sediannya, loh. Langsung simak penjelasannya beirkut ini.
Maskara
Maskara menjadi salah satu kosmetik wajib untuk mempercantik bulu mata. Selain umum digunakan, masakara juga menjadi alat make up yang paling rentan bakteri dan jamur. Ini karena tempat maskara dibuat seperti tabung yang minim udara.
Secara umum, maskara memiliki masa kedaluwarsa 3 sampai 6 bulan setelah pertama kali dibuka. Ciri yang dapat dilihat ketika maskara sudah kedaluwarsa adalah dari teksturnya.
Jika tekstur maskara sudah menggumpal maka itu tandanya maskara telah kedaluwarsa. Selain itu, maskara yang kedaluwarsa juga mengalami perubahan bau.
Adapun beberapa efek sampingnya bila kamu tidak berhati-hati. Pertama, mata akan menjadi merah bila tak sengaja menggunakan masara expired. Kedua, mata bisa terkena infeksi yang bisa saja ditandai dengan rasa gatal maupun perih.
Eyeliner
Selain maskara, ada juga eyeliner. Kebanyakan eyeliner memang seperti pensil. Meski terbilang rendah risiko, tapi eyeliner tetap bisa memicu bakteri dan kuman menempel.
Masa kedaluwarsa eyeliner hampir sama dengan masa kedaluwarsa maskara yaitu selama 6 bulan lamanya. Tapi kamu juga bisa mencegah eyeliner agar tidak tekontaminasi bakteri atau kuman,. Bagaimana caranya? Perhatikan caranya berikut ini:
- gunakan eyeliner secara teratur terutama saat mengaplikasikannya ke mata. Mungkin kamu ingin membuat riasan dengan lebih tajam. Maka kamu bisa menggunakannya lebih tebal.
- selanjutnya, bersihkan eyeliner setelah digunakan. Untuk membersihkannya, kamu bisa menggunakan tisu beralkohol.
Foundation Cair
Selanjutnya ada foundation cair, sama halnya dengan maskara. Bentuk kemasan foundation cair seperti tabung dengan pump. Tapi jika kita bandingkan dengan bentuk tutup botol biasa, kemasan pump ini lebih tahan lama.
Umumnya, masa kedaluwarsa foundation cair selama 12 sampai 18 bulan. Untuk mengetahui, apakah foundation cair sudah kedaluwarsa atau belum, kamu juga bisa memperhatikan beberapa hal seperti adanya perubahan warna produk, baik sebelum atau setelah kamu aplikasikan.
Kemudian adanya perubahan tekstur, perhatikan jika tekstur cairannya sudah terpisah berarti foundie telah kedaluwarsa.
Ada juga tips, agar foundation cair kamu tidak mudah terkena bakteri, seperti berikut:
- setelah menggunakan foundation cair usahakan jangan meletakkan spons atau jari tepat di bagian lubangnya. Jadi jangan sampai pompa tabung bersentuhan dengan benda lain agar tidak terkontaminasi bakteri.
- simpan foundation cair di dalam suhu ruang. Seperti tempat yang kering, jauhkan juga dari sinar matahari, dan jangan simpan foundie di tempat lembap.
Kosmetik Berbahan Dasar Krim
Selain produk padat, kosmetik juga memiliki tekstur krim. Dan berikut jenis-jenis kosmetik bertekstur krim:
- concealer stik, pot, dan tube
- produk bedak padat berbahan dasar krim
- pensil hig
- blush on krim
- eye shadow.
Biasanya, produk kosmetik bertekstur krim ini memiliki masa kedaluwarsa sekitar 6 bulan lamanya. Sementara untuk penyimpanannya, kamu bisa menyamakan dengan penyimpanan untuk produk foundation cair.
Bedak, Eyeshadow Padat, Blush On Padat
Selain produk kosmetik yang bertekstur krim. Produk kosmetik bertekstur padat juga memiliki masa kedaluwarsa sendiri, yaitu 2 tahun. Hal ini juga harus didukung penyimpanannya yang bersih.
Kosmetik pada cenderung lebih tahan lama daripada produk berbahan cair. Ini karena kosmetik padat minim kandungan air, jadi tidak rentan terhadap pertumbuhan jamur ataupun bakteri.
Meski demikian, jangan gunakan produk kosmetik yang telah berbuah teksturnya. Misal teksturnya berubah menjadi serbuk kasar atau justru menjadi lebih kering. Karena bisa jadi produk tersebut telah terkontaminasi jamur atau mendekati masa kedaluwarsa.
Lipstik dan Lip Balm
Lipstik dan lip balm adalah produk kosmetik yang paling banyak digunakan, terutama bagi perempuan. Dua produk yang berbahan dasar krim ber-SPF ini juga memiliki tanggal kedaluwarsa, lho.
Normalnya, lipstik dan lip balm tahan sampai enam bulan lamanya. Tekstur lipstik dan lip balm yang lembap membuatnya rentan terkontaminasi bakteri . Untuk itu penyimpanan dan penggunaannya harus diperhatikan.
Salah satu tanda lipstik dan lip balm yang mendekati masa kedaluwarsa adalah adanya perubahan bau dan tekstur. Apabila lipstik atau lip balm kamu mulai kering, kesat, dan memunculkan bau tak sedap sebaiknya segera dibuang.
Cat Kuku
Tak hanya produk kosmetik, ada juga produk manicure seperti kuteks. Kuteks memiliki masa kedaluwarsa selama 1 sampai 2 tahun. Selain itu, kamu juga bisa memperpanjang masa kedaluwarsa tersebut dengan cara mencampurkan cairan kuteks dengan pengencer atau nail polish thinner.
Adapun beberapa ciri jika kuteks mulai kedaluwarsa. Seperti perubahan tekstur dari cair menjadi menggumpal dan lengket. Kemudian, cairan kuteks yang tidak bisa menyatu saat dikocok.
Parfum
Parfum menjadi produk yang tak boleh ketinggalan. Selain itu, parfum juga memiliki masa kedaluwarsa selama 8 sampai 10 tahun lamanya. Proses kedaluwarsa parfum bisa dipicu juga dari cara penyimpanannya yang tidak tepat.
Salah satu ciri parfum yang telah kedaluwarsa dapat dari kita ketahui dari perubahan aroma menjadi apek dan warna parfumnya menjadi memudar.
Ada tips yang bisa kamu lakukan agar parfum milikmu tahan lama. Seperti menyimpan parfum di tempat yang sejuk, dan gelap. Sebab tempat yang terang akan membuat parfum teroksidasi.
Skincare
Terakhir ada jenis produk skincare. Skincare juga bisa kedaluwarsa yaitu selama 6 bulan, dan paling lama 1 tahun. Meski begitu, kamu juga harus waspada kalau skincaremu mendekati kedaluwarsa.
Ciri-ciri skincare ketika akan memasuki masa kedaluwarsa adalah terjadinya perubahan warna, dari yang cerah menjadi ke abu-abuan. Skincare kedaluwarsa juga ditandai dengan adanya perubahan aroma dan tekstur.
Agar tidak gampang teroksidasi dan tahan lama, kamu perlu memperhatikan penyimpanannya. Sebaiknya simpan skincare di tempat yang sejuk. Untuk meminimalisir terkontaminasi bakteri, pastikan menutup skincare dengan rapat.
Ciri-ciri Kosmetik atau Skincare Memasuki Masa Kedaluwarsa
Secara umum, ada banyak kesamaan masa kedaluwarsa dalam produk kosmetik. Dan berikut ciri-ciri kosmetik telah memasuki masa kedaluwarsa, di antaranya:
- Perubahan warna dari produk kosmetik. Contohnya, dari warna skincare yang awalnya cerah menjadi gelap atau keabu-abuan bahkan terlihat aneh.
- Mengalami perubahan aroma atau bau. Misalnya produk kosmetikmu beraroma buah, bunga, atau sejenisnya tiba-tiba menjadi apek dan aneh.
- Adanya perubahan tekstur produk kosmetik. Pada jenis kosmetik bertekstur cair atau krim, biasanya perubahan tekstur ini sangat tampak, dari yang awalnya lembap menjadi kering.
Cara Menyimpan Skincare dan Kosmetik yang Tepat
Masa kedaluwarsa produk skincare juga bisa diminimalisir. Karena ada tips menyimpan produk skincare agar tidak terkontaminasi bakteri, jamur, sampai oksidasi. Penting juga bagi kamu mengetahui tips menyimpan skincare agar lebih tahan lama. Yuk! Simak tipsnya berikut ini:
Tempat Penyimpanan
Pertama, hindarkan produk skincare kamu dari tempat yang mudah terpapar matahar. Gantilah dengan menyimpan skincare di tempat sejuk, gelap, dan lembap. Hal ini dikarenakan, skincare mengandung bahan aktif jadi jika terpapar matahari akan membuat skincare teroksidasi.
Proses oksidasi skincare ini juga ditandai dengan adanya perubahan warna pada produk skincare. Oksidasi juga dapat menyebabkan bahan aktif dalam skincare bisa menghilangkan khasiat aslinya.
Menggunakan Bantuan Aplikator
Produk skincare juga rentan terkontaminasi bakteri, dan jamur. Untuk meminimalisir hal tersebut, usahakan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan skincare di area wajah.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Seperti menggunakan bantuan spatula, pipet, atau alat lain untuk mengaplikasikan skincare ke wajah.
Bakteri bisa menempel di skincare lewat tangan, Untuk itu, agar skincare tetap terjaga pilihlah alat bantu yang nyaman.
Menutup Rapat Setelah Digunakan
Selain menyimpan skincare di tempat tertentu, kamu juga harus menyimpan skincare dengan baik setelah menggunakannya. Sebaiknya tutup rapat skincare yang selesai kamu pakai.
Usahakan tidak ada angin yang bisa masuk karena nantinya dapat mengoksidasi skincare atau memicu bakteri serta jamur menempel.
Jadi itu tadi ulasan mengenai pentingnya memperhatikan masa kedaluwarsa dalam produk kosmetik. Masa kedaluwarsa juga bisa kamu minimalisir dengan penyimpanan yang tepat.
Masa kedaluwarsa dalam sebuah produk kecantikan juga menjadi bagian paling penting, diantaranya sebagai pengingat bahwa produk yang kamu beli memiliki masa aktif. Selain itu, penggunaan produk kosmetik yang terlanjur kedaluwarsa juga berbahaya.
Ciptakan Produk Kosmetik dengan Kandungan Preservatif yang Aman
Nah, Beautypreneurs, mengetahui masa kedaluwarsa pada produk kosmetik ini nggak hanya penting untuk konsumen. Namun juga sama pentingnya untuk kamu yang mau memproduksi kosmetik sendiri. Mengapa?
Karena sebelum produk sampai di tangan konsumen terakhir, kamu harus memperhatikan bagaimana cara penyimpanan produk yang tepat. Termasuk mengorganisir produk dengan masa simpan yang pendek, juga yang rentan teroksidasi dan terkontaminasi bakteri.
Nah, kamu pasti tahu untuk membuat produk kosmetik tahan lama adalah adanya kandungan preservatif atau pengawet. Kandungan ini berperan menghambat pertumbuhan jamur dan mikroba lain yang menyebabkan kerusakan pada sediaan produk.
Namun tak semua preservatif aman di kulit, dan tak bisa sembarangan diformulasikan dalam kosmetik. Kamu membutuhkan tenaga ahli yang berpengalaman untuk dapat memformulasikan preservatif dengan aman pada produk kosmetikmu.
Misalnya bersama formulator Mash Moshem Indonesia, yang berpengalaman dalam menciptakan 3500 produk kosmetik dan bekerjasama dengan 1200+ brand kosmetik.
Tim kami dapat membantumu menciptakan skincare dengan kandungan preservatif terbaik, menggunakan bahan-bahan yang aman, serta mematuhi petunjuk dan aturan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk membuat brand kosmetikmu sendiri? Bersama Mash Moshem Indonesia kamu bisa menciptakan kosmetik yang aman di kulit dan terjamin legalitasnya.
Langsung klik tombol WhatsApp di bawah untuk mulai berkonsultasi, ya!