Peranan Metaverse dalam Industri Kecantikan dan Kosmetik

pengaruh metaverse pada industri kecantikan

Kemajuan teknologi membuat dunia berkembang dengan pesat.  Bahkan teknologi bisa membuat semesta tidak ada batas ruang dan waktu. Semua bisa dilakukan dengan sekejap tanpa berpindah tempat. Yep, itulah kecanggihan dunia yang akhir-akhir ini sering dibicarakan, yaitu metavers. Nah, tahukah kamu kalau metaverse juga berperan pada perubahan tren industri kecantikan dan kosmetik?

Mungkin istilah yang satu ini masih cukup asing di telinga kamu. Namun, Metaverse sendiri digagas oleh  CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Teknologi tersebut memudahkan manusia dalam kehidupan. Dengan menggunakan Metaverse, kamu tidak perlu lagi pergi ke Bali secara langsung hanya untuk jalan-jalan. Hanya dengan di rumah dan duduk dengan tenang, kamu sudah bisa mengunjungi Bali. Canggih sekali kan?

Tidak hanya sekedar untuk memanjakan mata dengan jalan-jalan saja, rupanya Metaverse juga telah mempengaruhi berbagai sector bisnis di dunia. Salah satunya adalah industri kecantikan. Tak bisa dipungkiri bahwa Metaverse juga memberi dampak yang cukup signifikan dalam industri ini.

Dengan menggunakan Metaverse, kamu bisa belanja dan memilih produk kecantikan yang kamu inginkan tanpa harus mendatangi toko fisik secara langsung. Bahkan kamu juga mencoba produk sesuai yang kamu inginkan.

Mungkin saat ini kamu masih bertanya-tanya apa sih Metaverse itu dan bagaimana cara kerjanya. Dan bagaimana Metaverse bekerja di Industri kecantikan? Simak penjelasannya berikut ya.

Apa sih Metaverse Itu?

Mau memilih dan mencoba kosmetik tanpa pergi ke toko? Atau ingin pergi jalan-jalan tapi nggak punya waktu? Mungkin juga kamu ingin pergi ke konser tapi mager buat jalan? Well, kamu bisa melakukan semua itu secara virtual hanya dengan Metaverse.

Pandemic Covid-10 beberapa waktu lalu telah mengubah dunia dari berbagai sisi. Kegiatan interaksi secara langsung antar manusia membuat orang terus berinovasi. Salah satunya adalah CEO Facebook sekaligus orang terkaya di dunia, Mark Zuckerberg.

Ia telah menciptakan teknologi bernama Metaverse atau dunia virtual. Semua hal bisa kamu lakukan tanpa berpindah tempat. Bahkan saat ini Mark sendiri sudah mengganti temuannya, Facebook Group menjadi Meta.

Metaverse sendiri diciptakan untuk memudahkan kegiatan manusia. Pada dasarnya Mark sendiri mendefinisikan bahwa Metaverse ini merupakan internet yang dijadikan nyata. Artinya jika biasanya kamu berselancar di internet hanya dengan melihat di layar ponsel saja, kini kamu bisa langsung terlibat di dalamnya. Karena Metaverse berbentuk 3 dimensi. Sehingga kamu bisa merasakan seolah-olah berada di dalamnya.

Hanya dengan kacamata dan avatar, kamu bisa berselancar dengan bebas di dunia maya tanpa batas. Lantas apakah Metaverse hanya akan dilakukan pada Facebook saja? Tentu saja tidak. Saat ini berbagai macam sector industry mulai mengembangkan bisnisnya dengan Metaverse. Termasuk industry kecantikan.

Tak bisa dipungkiri bahwa industri kecantikan juga mengalami perkembangan dengan adanya Metavese. Konsumen tidak perlu repot untuk pergi ke toko fisik secara langsung untuk mencoba produk. Sebab semua bisa dilakukan secara virtual dan tampak nyata.

Seperti apa sih bentuknya dan bagaimana Metaverse bisa mengubah beauty industry? Simak penjelasan lengkapnya berikut.

Bagaimana Metaverse Mengubah Industri Kecantikan dan Kosmetik?

Industri kecantikan mengalami berbagai macam perkembangan dengan mengikuti kemajuan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari yang dulunya hanya melakukan promosi secara kovensional, saat ini sudah beralih menggunakan berbagai macam platform sosial media dengan membuat beragam konten.

Seperti DIY skincare, tutorial menggunakan make up, hingga perawatan rambut dan masih banyak lainnya. Dengan adanya Metaverse, pemilik bisnis kecantikan terus melakukan evolusi. Yakni dengan menggabungkan ruang digital dan fisikal menjadi satu.

Produsen atau penjual bisa berinteraksi langsung dengan konsumen tanpa bertemu fisik. Namun dengan menggunakan teknologi virtual 3D. Hal ini dapat memberikan inspirasi bagi pemilik brand untuk menemukan peluang baru dalam pemasaran di jejaring sosial.

Mereka dapat menggabungkan tempat penduduk asli digital dan Generasi Z. Hal tersebut nantinya akan sangat memberikan pengaruh dalam berinteraksi dan berbelanja produk. Berikut adalah beberapa perubahan yang dibawa Metaverse untuk industry kecantikan.

Kecantikan Virtual Mengaburkan Ruang Digital dan Fisikal

Jika dibandingkan dengan industry fashion, mugkin industry kecantikan satu langkah lebih tertinggal. Sebab untuk industry fashion memiliki lebih banyak ruang dalam ruang digital. Namun bukan berarti industry kecantikan tidak bisa.

Justru Metaverse adalah tempat bagi merek kecantikan untuk mengeksplorasi kemungkinan tak terbatas untuk menciptakan hubungan antara realitas dan digital. Meskipun ada beberapa kendala yang nantinya akan ditemui.

Yakni kurangnya realisme dalam avatar dan fakta bahwa ruang digital ini masih terus berkembang. Kendala lainnya adalah membayangkan seorang avatar menggunakan make-up untuk meningkatkan penampilan mereka seperti di wajah asli.

Seorang pengguna akan merasa tidak ada gunanya mengaplikasikan lipstik atau pelembab untuk avatar di metaverse. Memberikan make-up melalui tampilan saja tidak akan cukup untuk merek kecantikan. Perusahaan-perusahaan itu mungkin harus menunggu strategi yang lebih jelas di ruang virtual tersebut sebelum meluncurkan aktivasi atau melakukan investasi.

Industri kecantikan mencoba beradaptasi dengan era digital, dan untuk saat ini, metaverse mungkin tampak seperti ruang yang sulit. Namun, industri kecantikan tidak hanya memasuki ruang virtual untuk mereproduksi produk make-up atau perawatan kulit di metaverse saja. Melainkan juga untuk menciptakan pengalaman dan menggunakan efek untuk menarik perhatian pengguna.

Metaverse sebagai Dunia Baru

Bisa dibilang bahwa metaverse merupakan dunia baru. Dunia nyata yang dikemas dalam bentuk virtual. Untuk kecantikan, metaverse telah menjadi tujuan selanjutnya di mana brand dapat mengambil bahan inovatif terbaru secara virtual dan menghidupkan identitas visual kita.

Konsumen di metaverse akan dapat melakukan perjalanan ke mana saja, kapan saja ke toko virtual, atau untuk berinteraksi dengan produk melalui avatar unik sambil juga terlibat dalam konsultasi atau demo kecantikan virtual.

Inovator kecantikan saat ini menggunakan avatar di komunitas virtual yang mempromosikan inklusivitas dan menciptakan NFT (non-fungible tokens) sebagai cara untuk menghubungkan identitas visual brand dengan produk edisi terbatas.

Laboratorium kecantikan Univar Solutions Beauty & Personal Care telah memasuki lanskap digital ini untuk membuat perangkat bahan inovatif terbaru, sensasi baru, kumpulan tekstur yang terinspirasi oleh metaverse. Melalui prototipe jelly, warna-warni, berkelanjutan, futuristik, konsumen dapat melakukan perjalanan ke galaksi sambil mereka bereksperimen dengan formulasi terbaru.

Nah, itulah beberapa peruabahan yang dibawa metaverse untuk industry kecantikan. Lantas bagaimana sih masa depan industry kecantikan ini lewat metaverse? Simak penjelasan selengkapnya ya.

Masa Depan Industri Kecantikan Lewat Metaverse

Tak bisa dipungkiri bahwa metaverse ini memegang kedali yang cukup besar di masa depan. Lewat metaverse indrustri kecantikan juga mengalami perkembangan. Seperti yang diketahui bahwa metaverse menyatukan dunia digital dengan dunia fisik.

Dampak dari pandemi Covid-19 lalu mengubah cara kita terhubung, terutama dengan penekanan yang lebih besar pada kolaborasi jarak jauh dan percepatan pergeseran digital untuk banyak industri, termasuk industry kecantikan.

Kebiasaan belanja baru muncul dari konsumen yang berfokus pada belanja tanpa kontak dan pengalaman pengguna e-niaga yang lebih kuat. Sejak awal, kencan online, belanja, dan pendidikan semuanya dianut oleh konsumen muda, dan tren ini berlanjut dengan mereka yang sekarang condong ke mode virtual, kecantikan, dan pengalaman dunia meta.

Brand kecantikan Metaverse telah merangkul inovasi dengan mengembangkan platform interaktif untuk pelanggan yang sudah ada, baru, dan potensial dengan pengalaman mendalam individu. Ingin menghadiri acara pengenalan produk perawatan kulit baru dan bertemu profesional kecantikan lainnya yang masih belum sepenuhnya nyaman berada di keramaian?

Brand kecantikan di metaverse…

Keindahan metaverse memungkinkan pengalaman ini! Ingin membawa konsultasi teknologi kecantikan langsung ke rumah Anda daripada keluar dan melawan lalu lintas kota? Merek kecantikan dapat menggunakan makeover metaverse untuk mencoba riasan secara langsung di wajah pembeli secara real-time.

Menurut pendapat Accenture baru-baru ini, 54% konsumen mengatakan mereka akan berpartisipasi dalam konsultasi virtual selama setahun ke depan. Kecantikan digital adalah tren di mana brand akan terus berinvestasi saat metaverse tumbuh menjadi tujuan untuk terhubung dengan konsumen Generasi Z.

Industri kecantikan di metaverse juga mengeksplorasi cara lain untuk sepenuhnya memanfaatkan teknologi inovatif yang mereka miliki, termasuk menggunakan avatar NFT dan POAP eksklusif. Fitur yang mampu menyimpan protokol bukti kehadiran ini dapat membangun loyalitas merek sekaligus menarik pelanggan baru.

Beberapa brand, seperti Clinique, juga berfokus pada penggunaan avatar untuk mempromosikan inklusivitas bagi orang kulit berwarna tertentu, atau orang dengan kebutuhan khusus. Bisnis kecantikan dapat memanfaatkan metaverse dengan mendobrak batasan warna dan etnis dengan lingkungan yang lebih inklusif dan beragam.

Selain itu, ternyata metaverse juga membawa dampak yang cukup besar pula di industri kecantikan. Berikut penjelasannya.

Dampak Industri Kecantikan pada Media Sosial dan Metaverse

Selama lockdown pandemic lalu sosial media menjadi platform paling banyak masyarakat kunjungi. Seperti Tik Tok ataupun Snapchat. Salah satu yang paling tren adalah Filter AR . Filter tersebut ada pada Snapchat, Instagram, dan platform sosial lainnya.

Namun, filter ini bukan hanya tentang memasang telinga anjing atau bertukar wajah dengan orang penting lainnya. Untuk industri kecantikan, filter menandai cara baru bagi konsumen untuk mencoba riasan secara virtual.

Mulai dari menguji lipstik, alas bedak, dan eyeliner warna-warni hingga bereksperimen dengan gaya yang mungkin tidak ingin mereka coba di kehidupan nyata. Ingin mengambil selfie tetapi tidak punya waktu untuk aplikasi makeup lengkap? Adanya filter bisa membantu mengatasi masalah ini dalam hitungan detik saja.

Sejak awal, media sosial telah benar-benar mengganggu cara industri terhubung dengan konsumen. Munculnya influencer terus membentuk lanskap digital sambil mengatur kecepatan untuk tren terbaru. Konten buatan pengguna seperti tantangan TikTok, postingan Instagram dengan tagar bermerek, tutorial produk YouTube DIY, dan ulasan telah menjadi sangat penting untuk strategi pemasaran digital.

Industri kecantikan selalu memikat imajinasi seniman yang dipadukan dengan ambisi kewirausahaan mereka. Media sosial memperluas jangkauannya untuk menginspirasi generasi seniman baru di seluruh dunia.

Metaverse siap untuk memungkinkan pengguna generasi berikutnya melampaui peran mereka sebagai konsumen dan menjadi pencipta melalui tantangan gaya merek virtual dan demo produk yang lebih imersif.

Skincare dalam Dunia Kecantikan Versi Metaverse

Mungkin skincare virtual masih tampak aneh saat ini. Namun tidak menutup kemungkinan akan menjadi sesuatu yang lumrah di masa depan. Hal ini juga menghadirkan peluang bisnis kecantikan dalam perawatan kulit untuk menginspirasi dan mempermudah pengiriman pesan tanpa batas. dan ruang tanpa batas.

Hal tersebut dapat menginspirasi seseorang untuk berpenampilan sesuai keinginannya, menemukan produk perawatan kulit terbaik, dan memanfaatkan sensasi baru di dunia kecantikan. Untuk sektor industri kecantikan ini, perawatan kulit juga dapat mengandalkan membangun komunitas virtualnya dengan cara yang melampaui e-commerce dan lebih pada ide serta berbagi dalam ruang kreatif tanpa batas yang mengarah pada inovasi dunia nyata.

Metaverse memberdayakan konsumen untuk membuka potensi mereka dengan mendapatkan saran perawatan kulit langsung dari produsen produk, mendapatkan pengetahuan mendalam tentang kebutuhan warna kulit tertentu, atau menggunakan crypto untuk pembelian real-time di dunia nyata.

Eksplorasi dan penemuan metaverse akan memungkinkan konsumen Gen Z untuk lebih menikmati alam dengan kulit sehalus sutra dan bersih bersinar.

Haircare dalam Dunia Kecantikan Metaverse

Warna kosmetik dan penggunaannya dalam filter merupakan cikal bakal metaverse. Memfilter foto dan video bisa sehalus atau ekstrem sesuai keinginan pengguna, memungkinkan mereka mengekspresikan diri tanpa mengeluarkan biaya berlebih.

Hal ini telah memberikan lebih banyak kebebasan kepada pembeli dan pencipta untuk mengekspresikan diri atau bahkan menciptakan penampilan nyata untuk avatar mereka melalui kecantikan virtual dengan penampilan yang mungkin ingin mereka tiru dalam kehidupan nyata.

Kebutuhan akan bahan-bahan berkualitas tinggi dan berkelanjutan akan menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk menciptakan tekstur dan warna yang sangat realistis yang konsumen butuhkan selama uji coba virtual.

Warna kosmetik menyempurnakan wajah untuk mendorong penampilan lebih cantik dan eksperimental. Produsen sudah mengambil langkah untuk mengembangkan industri kecantikan melalui kolaborasi NFT, konsultasi virtual, dan investasi dengan cara yang lebih imersif untuk mendorong keterlibatan konsumen.

Tren Kecantikan Lewat Metaverse

Seperti color make up di ruang kecantikan virtual, perawatan rambut siap memberikan dampak yang cukup besar di metaverse. Terutama pada cara penata gaya mengoperasikan bisnis mereka. Bagi konsumen, metaverse akan mengubah cara mereka menemukan produk perawatan rambut dan menawarkan pengalaman salon baru yang menjembatani teknologi, inovasi, dan multifungsi.

Bagi pemilik salon, beautyverse dapat memberikan jalan lain untuk memperluas bisnis mereka ke klien baru. Umpan langsung dari salon dunia nyata mereka dapat berada di metaverse untuk memberi prospek gambaran tentang layanan yang disediakan dan suasana salon secara keseluruhan.

Untuk beragam jenis rambut seperti rambut alami atau keriting, metaverse akan menjadi langkah yang lebih progresif untuk dimasukkan. Mulai dengan mengikuti tagar IG akan berkembang menjadi ruang kecantikan virtual yang sepenuhnya imersif untuk jenis rambut tertentu yang bebas diskriminasi dan menyediakan forum untuk tips dan tren rambut bagi konsumen yang sering dilupakan oleh platform kecantikan besar lainnya.

Itulah beberapa pandangan masa depan yang dibawa metaverse terhadap industri kecantikan. Lantas bagaimana peluang produk baru dan pemasaran untuk bisnis kosmetik di metaverse? Berikut penjelasannya.

Peluang Produk Baru dan Pemasaran untuk Bisnis Kosmetik di Metaverse

Industri kecantikan bisa menjadi pionir dalam metaverse. Kecantikan adalah salah satu dari sedikit industri dengan minat yang kuat dan investasi finansial yang besar dalam teknologi imersif. Faktanya, 60% millenial rela mendapatkan produk yang mereka miliki secara fisik di ruang virtual. Boomer tidak terkecuali karena mereka tertarik untuk mendapatkan saran atau tutorial dari mogul kecantikan di dunia maya.

Metaverse masih dalam tahap perkembangan. Namun sementara itu, merek kecantikan memiliki kesempatan untuk bereksperimen cara menciptakan pengalaman metaverse imersif yang unik, dari bermain game hingga memadukan realitas.

Industri kecantikan adalah contoh sempurna tentang bagaimana teknologi baru dapat mengubah industri yang sudah mapan. Teknologi yang muncul seperti augmented reality atau virtual reality telah digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan kesadaran merek, dan melibatkan audiens target dengan cara baru.

Apakah sudah ada brand kecantikan yang terjun di metaverse? Yep, sudah ada. Bahkan merek-merek kecantikan besar dunia sudah ikut andil di dalamnya. Berikut daftar selengkapnya.

Contoh Beauty Brand yang Aktif di Metaverse

Industri kecantikan dapat memanfaatkan alat dan kemampuan metaverse dalam menciptakan pengalaman pelanggan baru. Merek dapat memperkenalkan metaverse kepada konsumen baru mereka menggunakan belanja virtual dan pengalaman yang dipersonalisasi.

Mereka bisa membuat acara langsung dan permainan dalam metaverse, atau membuat rekomendasi khusus dan uji coba virtual, sambil tetap mengingat tujuan dan target audiens mereka. Berikut adalah beberapa brand besar yang sudah menerapkan cara tersebut.

DIOR BEAUTY

Dior Beauty telah menciptakan miniverse sebagai aktivasi metaverse dalam nada citra mereknya. Di sana, pengguna dapat membuat avatar khusus dan merasakan imersi di dunia luar biasa yang dibuat untuk mereka ini.

Terlepas dari aktivasi tersebut, Dior Beauty berkolaborasi pada tahun 2021 dengan Zepeto untuk menghidupkan 9 avatar yang dirancang oleh Peter Philips, image director dari merek make-up ini. Kesembilan avatar ini akan memperkenalkan koleksi baru penampilan kecantikan yang unik.

TOO FACED

Merek ini tergabung dalam grup Estée Lauder. Too Faced yang menampilkan boneka beruang, putri, dan toffee meluncurkan pengalaman digital orisinal. Dunia yang diciptakan oleh pendiri Jerrod ini menggambarkan pengalaman berbelanja 360° unik yang pasti akan dinikmati pengguna.

Dunia virtual yang dirancang sedemikian rupa memadukan permainan untuk memenangkan kode voucher, tugas di taman, interaksi dengan maskot sambil menemukan fitur terbaru, serta berbelanja. Menarik sekali bukan?

JO MALONE

Selain Dior Beauty dan Too Faced, Jo Malone juga sudah menerapkan metaverse pada industri kecantikan. Mereka mengembangkan pengalaman sensorik dan visual yang benar-benar memungkinkan pengguna untuk memilih produk apa yang paling mereka sukai.

Mereka dapat menjelajahi apartemen London yang penuh dengan produk Jo Malone. Pengguna dapat melayang-layang di atas parfum dan pelembab merek ikonik, atau bahkan lilin, di sudut bak mandi atau tersesat di seluruh tampilan seni yang mengelilingi kamar mandi.

Nah, itulah peranan metaverse pada industri kecantikan dan kosmetik. Hingga saat ini metaverse dalam industri kecantikan memang masih berkembang. Bahkan jika kita bandingkan dengan industri fashion, kecantikan selangkah di belakang.

Namun hal ini tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti industri kecantikan akan lebih menggantungkan metaverse dalam pemasarannya. Bahkan jika kita amati dari pola generasi Z dan Alpha, metaverse akan memegang peranan yang cukup besar dalam industri ini.

Sebab generasi kini sangat mengandalkan teknologi dalam segala aktivitas mereka. Bisa kita lihat dari perubahan pola belanja. Sebelum pandemic mungkin masih banyak sebagian besar orang yang ingin berbelanja dengan datang ke toko secara langsung.

Tapi saat ini mereka mengandalkan marketplace untuk menemukan segala kebutuhan yang mereka perlukan. So, Beautypreneurs apakah kamu sudah siap untuk turut meramaikan metavers dengan brand kosmetikmu sendiri?

Well, Mash Moshem Indonesia dapat membantumu menciptakan produk terunik dan memiliki nilai baru sesuai tren yang beredar di metavers. Tak hanya itu, lewat sertifikasi HSA yang kami bantu uruskan, produkmu juga dapat dengan bebas kamu perjualbelikan di pasar kosmetik Singapura, loh.

Langsung tinggalin pendapatmu di kolom komentar atau berkonsutasilah via Contact Us. See you!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

strategi community marketing dalam bisnis

Strategi Community Marketing dalam Bisnis, Seberapa Ampuh? 

Berbagai upaya dan strategi marketing sudah kamu lakukan, tetapi masih nggak membuahkan hasil? Coba deh kamu pakai strategi community marketing dalam bisnis skincare yang sedang kamu rintis.  Strategi marketing yang satu ini bisa menjadi cara alternatif untuk membiasakan pelanggan-pelanggan...

Continue Reading