Native Advertising: Pengertian, Cara Kerja, dan Tipe-Tipenya!

Apakah kamu sudah tahu tentang native advertising ini? Jika kamu sudah lama bergelut dengan dunia digital marketing, tentunya kamu sudah tidak asing dengan istilah yang satu ini.

Terlebih, saat kamu memiliki usaha dan mulai ingin memasarkan produk. Maka penggunaan istilah native advertising ini bisa menjadi opsi terbaik untuk memasarkan produkmu.

Apalagi, iklan online yang kamu lakukan ini, sangat mampu menjadi solusi bagi kamu yang ingin menjangkau pembeli atau konsumen yang lebih luas.

Nah, dalam artikel ini, kamu harus mengerti terlebih dahulu pengertian, tipe, dan manfaat dari native advertising sebelum menggunakan jenis pemasaran yang satu ini. Yuk simak tulisan berikut dengan teliti! Check it out!

Apa Itu Native Advertising?

Native advertising merupakan jenis iklan online yang berbayar, dimana tampilan iklan tersebut dapat mengikuti platform penempatan dari iklan tersebut. Jenis iklan ini sering dibilang iklan yang ‘natural’ karena iklan tersebut terlihat sama seperti konten organik dari platform tersebut.

Sehingga, native advertising bisa dikatakan tidak mengganggu tampilan konten yang lainnya, karena memiliki tampilan yang sama. Baik dari segi tata letak, desain, jenis font yang digunakan, sehingga terlihat lebih natural dari media yang terkait.

Kualitas iklan dari native advertising ini membuat iklan tersebut akan sulit dikenali karena berbaur dengan konten organic dengan sangat baik. Sehingga kamu bisa menggunakan jenis iklan ini untuk memasarkan produkmu.

Pentingnya Native Advertising

Native advertising memberikan kesempatan untuk mampu terhubung dengan pengguna dalam format yang bisa dipilih oleh pengguna. Jenis iklan ini tentunya tidak terlalu mengganggu daripada format iklan lainnya, seperti iklan banner.

Kemudianrelevansi kontekstual menyebutkan jika native advertising mampu menghasilkan Click Through-Rate (CTR) yang tinggi, serta mampu meningkatkan konversi dari iklan tersebut.

Cara Kerja Native Advertising

Sebelum kamu memakai jenis iklan ini, kamu harus memahami cara kerja dari native advertising. Penjelasan sederhananya, iklan ini merupakan konten berbayar yang ditampilkan dengan bentuk, fungsi, dan kualitas yang sangat mirip dengan platform tempat iklan tersebut dilakukan.

Native advertising memiliki ide besar yaitu membuat iklan tersebut terlihat dan berfungsi seakan-akan itu bukanlah iklan. Namun telah menjadi bagian dari konten reguler (konten biasanya) yang diharapkan oleh audiens di medianya.

Contoh iklan dari iklan native ini seperti, saat kamu menelusuri pencarian di Google, dan melihat item berlabel Ads, Iklan, atau Sponsored. Nah native advertising ini akan terlihat seperti itu dipencarian, namun tidak muncul di tempat seperti itu saat kamu melihatnya. Karena konten tersebut telah dibayar oleh pemasar yang menargetkan audiens yang mencari kata kunci tertentu.

Contoh lainnya seperti di platform media Facebook dan Instagram, native advertising disebut sebagai postingan yang telah dipromosikan. Konten dengan menggunakan iklan ini muncul di feeds kamu seperti postingan yang lainnya. Seperti postingan dari reman atau halaman yang telah kamu ikuti. Padahal postingan iklan native ini nyatanya adalah iklan asli yang telah dirancang untuk bekerja dengan alogaritma Facebook.

Kepopuleran dari Native Advertising

Native advertising tentunya memiliki peluang besar bagi kamu yang memiliki perusahaan dan sangat kreatif dalam melakukan iklan. Nah, rekomendari dari widget dan in feed commerce merupakan opsi iklan yang ada pun sangat populer.

Kamu yang ingin melakukan iklan ini juga bisa menggunakan metode lain untuk mampu mendistribusikan konten iklan di dalam aplikasi secara kreatif. Native advertising akan menampilkan beberapa tantangan karena iklan native memerlukan pemahaman mengenai platform media tersbut.

Semakin kamu mempelajari sebuah platform, maka iklan yang kamu buat akan semakin membaik. Sehingga kamu bisa mendapatkan lebih banyak manfaat dari pada hambatannya. Kamu bisa memiliki peluang besar untuk memaparkan kepada audiens bahwa konten iklan yang kamu buat sangat menarik untuk dilihat.

Tentunya, jenis iklan satu ini sangat unggul dan populer dari pada iklan tradisional. Meskipun merupakan iklan berbayar, namun iklan native ini mampu memberikan keterlibatan yang lebih tinggi dari pada iklan tradisional. Karena sifat konten dari iklan native yang lebih mudah diterima dengan wajar dan intuitif oleh audiens.

Tipe-Tipe dari Native Advertising

Pembahasan selanjutnya adalah kamu harus mengetahui tipe-tipe dari native advertising ini. Apa saja tipe-tipenya? Simak penjelasan beikut ini:

Native Ad Unit

Tipe dari native ad unit adalah iklan in feed seperti tampilan pada platform sosial media Facebook, Instagram, Twitter, ataupun pair search unit yang di mesin pencari Google atau Bing.

Native ad unit juga meliputi promote listing yang sering kali dapat kamu temukan pada saluran e-commers seperti Amazon.

Programmatic Native Ad

Tipe dari programic native ad ini merupakan bentuk rekomendari konten melalui layanan seperti Taboola atau Outbran. Di mana tipe ini akan membantu pengiklan meningkatkan kunjungan pada situs mereka.

Distribusinya biasanya ke berbagai media daring yang saling bekerja sama, dengan bentuk rekomendasi konten di akhir artikel atau di halaman konten media yang terkait.

Sponsored Content

Tipe iklan ini cenderung publisher atau conten creator buat dengan berbagai format tertentu. Biasnya menampilkan artikel, konten foto, atau video. Tipe iklan ini memiliki tampilan yang natural dan sangat menarik untuk audiens.

Dengan tipe iklan ini, publisher memiliki pilihan untuk menyampaikan pesan pemasaran secara lebih kreatif, dan tidak mengganggu audiens saat mereka sedang mencari informasi. Audiens juga bisa memperkaya informasi mereka, karena sponsored content muncul sesuai dengan keiasaan dan pola pencarian dari audiens itu sendiri.

Jenis-Jenis dari Native Advertising

Setelah mengetahui beberapa informasi di atas mengenai native advertising, kamu harus tahu tentang jenis-jenis dari iklan ini. Native advertising memiliki beberapa jenis, sehingga nanti kamu bisa memilih salah satu jenis ini sebagai iklan. Apa saja sih jenisnya? Simak tulisan berikut ini:

Promote Listing

Promote listing merupakan salah satu jenis dari native advertising yang sangat sering digunakan dalam situs e-commerce. Jenis iklan ini biasanya akan menampilkan poduk bersponsor yang ditempatkan sesuai dengan katagorinya.

Contohnya saat kamu membuka e-commerce dan mencari barang kosmetik. Pada halamannya akan muncul produk kosmetik yang bersponsor, biasanya berada di bagian depan paling awal. Nah, produk yang muncul tersebut bisa kita sebut sebagai promote listing.

Tentunya iklan jenis ini bertujuan agar produk tersebut bisa lebih dikenal dan digapai oleh konsumen atau pelanggan.

Paid Search Ads

Jenis iklan native yang kedua adalah paid search ads yang sering kali muncul dan kamu temukan di halaman pencarian Google. Ketika ada konten dengan label ‘Ads’ atau ‘Sponsored’ di halaman pencarian Google, nah konten tersebut populer sebagai paid search ads.

Seringkali jenis iklan ini muncul pada peringkat paling atas di pencarian Google. Tampilan dari jenis iklan ini juga hampir terlihat seperti konten organik, namun kamu harus tetap membayar Googl untuk menampilkan paid search ads ini.  

In-Feed Units

Apakah kamu pernah menemukan konten bersponsor yang muncul pada landing page di suatu situs atau di timeline pada media sosial? Nah, konten bersponsor itu bernama in-feed units.

Jenis iklan ini merupakan jenis dari iklan native advertising yang sangat user-friendly. Karena iklan yang muncul tersebut akan sistem sesuaikan dengan user experience dari platform tersebut. Sehingga iklan ini tidak akan membuat audiens terganggu, karena sangat mirip dengan konten seperti biasanya.

In-Ad with Native Elements

Jenis iklan selanjutnya dari native advertising adalah in-a with native elements. Jenis iklan ini bisa kamu temui di situe web. Dan juga iklan ini akan menyesuaikan publisher atau situs web yang ada.

Kamu bisa menilai sendiri jika in-ad with native elements tentunya tidak mengganggu tampilan layar saat kamu sedang berselancar di internet.

Recommendation Engine Widgets

Selanjutnya, jenis iklan jenis recommendation engine widgets akan sering muncul di akhir arikel pada suatu website. Biasanya, pada akhir artikel akan tertulis “direkomendasikan untuk Anda”.  Nah, konten-konten yang direkomendasikan tersebut biasanya konten yang memang kamu juga sukai.

Iklan jenis ini sangat cocok untuk kamu para marketer tang menggunakan content marketing agar bisa meningkatkan brand dari produkmu dan mampu memperoleh prospek yang lebih baik. Karena recommendation engine widgets ini akan memudahkan kamu untuk mendapatkan traffict dari situs web orang lain.

Custom Ad

Jenis iklan dari native advertising yang terakhir adalah custom ad. Iklan jenis ini merupakan iklan kontekstual yang tidak selalu sesuai dengan format platform tertentu. Seperti filter pada Instagram yang sedang mempromosikan sebuah produk atau acara tertentu, biasanya filter tersebut juga merupakan iklan khusus.

Meskipun pemakaian filter ini merupakan iklan berbayar, namun tampilannya akan menyesuaikan dengan interface aplikasi. Sehingga akan sangat ramah terhadap penggunanya.

Inilah pembahasan mengenai native advertising yang bisa kamu ketahui untuk lebih mengenal jenis-jenis iklan yang ada. Kamu bisa memilih sendiri jenis iklan dari native advertising yang akan kamu pakai nantinya.

Semoga apa yang kamu baca bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuanmu. Sampai jumpa di artikel yang lainnya di website Mash Moshem Indonesia ini. Good bye!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment