
Blog
6 Perbedaan Jerawat Hormon dan Jerawat Bakteri, Pahami di Sini!

Kulit wajah sering kali menjadi cerminan kondisi kesehatan tubuh. Ketika muncul jerawat, banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya, mulai dari produksi sebum, stres, hingga infeksi mikroba. Guna memahami cara perawatannya yang tepat, penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri, karena keduanya tak sama.
Jerawat yang dipicu oleh ketidakseimbangan hormon dan jerawat akibat bakteri mungkin sekilas akan tampak serupa, tetapi cara penanganannya tidak bisa disamakan begitu saja. Anda perlu memahami karakteristiknya dengan mendetail. Dengan mengenali tanda-tanda kecil di kulit, Anda bisa menyesuaikan perawatan yang lebih efektif agar wajah tetap bersih.
Memahami perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri tidak hanya membantu Anda memilih produk skincare yang tepat, tetapi juga mencegah kesalahan perawatan yang dapat memperparah kondisi kulit. Dengan begitu, Anda dapat memberi respons yang lebih tepat terhadap kebutuhan kulit. Oleh sebab itu, mari mengenal lebih jauh kedua jenis jerawat ini.
Mengenal Jerawat Hormon dan Jerawat Bakteri
Jerawat merupakan kondisi kulit yang umum terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu hal yang sering membingungkan adalah perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri. Namun, keduanya memiliki pemicu yang berbeda, jerawat hormon muncul karena fluktuasi hormon dalam tubuh, sedangkan jerawat bakteri berkaitan dengan infeksi.
Jerawat akibat hormon biasanya muncul secara periodik, misalnya menjelang menstruasi atau masa pubertas, ketika kadar hormon tertentu sedang tidak stabil. Sementara jerawat bakteri cenderung muncul karena penumpukan kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme penyebab peradangan pada kulit.
Memahami dasar dari perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri akan membantu Anda lebih bijak dalam memilih perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit. Dengan begitu, langkah yang diambil tak hanya berfokus pada mengeringkan jerawat, tetapi juga mengatasi penyebabnya. Pengetahuan ini menjadi awal yang baik untuk menjaga kulit tetap sehat.


6 Perbedaan Jerawat Hormon dan Jerawat Bakteri
Memahami penyebab dan karakteristik jerawat adalah kunci untuk menentukan penanganan yang paling efektif pada kulit. Meski tampak serupa, jerawat hormonal dan bakteri sangat berbeda, sehingga memerlukan strategi perawatan yang spesifik. Dikutip dari laman Dr. Health Clinic, berikut rincian beberapa perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri:
Penyebab
Jerawat hormonal biasanya dipicu oleh fluktuasi kadar hormon, seperti estrogen dan androgen yang mengganggu produksi sebum. Ketidakseimbangan ini membuat pori-pori mudah tersumbat, lalu muncul radang. Sedangkan jerawat bakteri akibat pertumbuhan Cutibacterium acnes, bakteri yang berkembang di lingkungan lembap dan berminyak.
Jenis Lesi
Lesi pada jerawat hormonal umumnya lebih dalam dan terasa nyeri, yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Sementara itu, jerawat bakteri lebih sering muncul dalam bentuk pustula, papula, komedo hitam, atau komedo putih yang tampak di permukaan kulit. Perbedaan ini bisa membantu Anda mengenali jenis jerawat yang dialami lebih cepat.
Lokasi
Salah satu ciri-ciri dari perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri yang paling jelas adalah area munculnya jerawat. Jerawat hormonal cenderung muncul di dagu, rahang, pipi bagian bawah, atau sepanjang garis wajah bagian bawah, sedangkan jerawat yang dipicu oleh bakteri sering kali menyerang zona T, seperti dahi, hidung, serta punggung dan bahu.
Baca Juga: 7 Manfaat Postbiotik dalam Skincare, Bantu Perkuat Skin Barrier!
Waktu
Jerawat hormonal muncul berdasarkan siklus, biasanya bertepatan dengan masa mens, stres berat, atau perubahan hormon besar lainnya. Sementara jerawat bakteri bisa timbul kapan saja, terutama saat kebersihan kulit tidak terjaga. Faktor waktu ini membantu mengidentifikasi penyebab utama jerawat, sehingga perawatannya bisa lebih terarah.
Jenis Kulit
Kulit yang cenderung normal hingga kering lebih rentan terhadap jerawat hormonal karena perubahan kadar minyak. Sedangkan jerawat bakteri lebih sering menyerang mereka dengan jenis kulit berminyak atau kombinasi, di mana produksi sebum menjadi tempat ideal bagi bakteri. Memahami karakter kulit Anda menjadi langkah penting dalam pencegahannya.
Respons Terhadap Pengobatan
Jerawat hormonal sering kali tidak mempan terhadap krim yang dijual bebas di pasaran karena penyebabnya berasal dari dalam tubuh, sehingga memerlukan perlakuan medis. Sebaliknya, jerawat bakteri umumnya lebih mudah diatasi dengan pengobatan mengandung bahan antibakteri. Perbedaan respons ini menegaskan pentingnya mengenali jenis jerawat.
Tips Mengatasi Jerawat Hormon dan Jerawat Bakteri
Memahami perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri sangat penting karena setiap jenis memerlukan strategi perawatan yang spesifik. Setelah dapat membedakan keduanya, kini saatnya untuk memahami cara penanganan yang paling efektif agar kulit kembali bersih. Dilansir dari laman Hudson Dermatology & Laser Surgery, berikut ini tips penanganannya:
Jerawat Hormonal
Anda dapat menggunakan obat resep, baik oral maupun topikal yang berfungsi memblokir reseptor androgen. Selain itu, retinoid juga membantu menjaga pori-pori tetap terbuka agar minyak mengalir dengan lancar. Di sisi lain, penyesuaian gaya hidup, seperti mengurangi asupan gula, memperbaiki pola tidur, dan mengelola stres turut berperan penting.
Jerawat Bakteri
Anda bisa memulai dengan penggunaan benzoil peroksida dalam sabun wajah atau produk topikal. Retinoid juga berfungsi penting dalam mencegah penumpukan minyak. Dengan memahami perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri, Anda dapat menyesuaikan langkah perawatan, termasuk menghindari produk susu atau makanan berlemak tinggi.


Panduan Membuat Produk Skincare untuk Mengatasi Jerawat
Dengan memahami perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri, Anda dapat menentukan formulasi skincare yang ditargetkan secara spesifik dan lebih efektif. Mash Moshem Indonesia siap merancang produk acne treatment yang teruji dan aman. Untuk mewujudkan ide produk anti-jerawat Anda, berikut tahapannya yang meliputi:
Menetapkan Konsep Produk Skincare Antijerawat
Anda akan diajak menentukan jenis produk, seperti sabun wajah, serum, atau spot treatment yang ditujukan bagi pengguna dengan masalah jerawat ringan hingga berat. Anda juga perlu mempertimbangkan segmentasi pengguna, misalnya kalangan remaja dengan kulit berminyak atau orang dewasa dengan jerawat hormonal yang relatif lebih kompleks.
Memastikan Efektivitas dan Keamanan Bahan
Tahap ini berfokus pada pemilihan bahan aktif yang bekerja efektif mengatasi jerawat, seperti niacinamide, salicylic acid, tea tree oil, atau sulfur. Anda perlu memastikan setiap bahan telah melalui pengujian stabilitas dan efektivitas di lab. Selain itu, pengawasan ketat terhadap dosis bahan aktif penting dilakukan agar produk tidak menimbulkan reaksi negatif.
Baca Juga: 5 Cara Menggunakan Rosemary Oil untuk Rambut yang Tepat
Menggunakan Kemasan dan Label yang Tepat
Pemilihan kemasan yang baik berfungsi agar isi produk tetap higienis dan stabil. Label yang dicantumkan pun sebaiknya informatif, misalnya petunjuk penggunaan dan peringatan bagi jenis kulit tertentu. Dalam proses ini, penting juga memahami perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri agar penjelasan di label produk membantu pengguna memilih produk.
Produksi dan Mendaftarkan Legalitas Produk
Tahapan produksi dilakukan di fasilitas berstandar terbaik untuk memastikan kualitas, mulai dari proses pencampuran hingga pengemasan akhir. Mash Moshem Indonesia memastikan produk memenuhi standar sertifikasi, seperti BPOM, halal, dermatology tested, hingga cruelty free. Dengan legalitas yang lengkap, produk skincare antijerawat akan lebih kredibel.
Memasarkan Produk
Setelah produk siap edar, langkah berikutnya adalah mengenalkan manfaat dan keunggulan produknya kepada publik. Anda dapat mengampanyekan hasil uji efektivitas, bahan alami yang digunakan, dan bukti keamanan produk. Komunikasi yang jujur dan edukatif akan membangun kepercayaan sekaligus memperkuat posisi merek Anda di industri kecantikan.
Yuk, Bikin Produk Skincare untuk Mengatasi Jerawat yang Aman Bersama Mash Moshem Indonesia!
Melalui layanan maklon produk skincare untuk mengatasi jerawat dari Mash Moshem Indonesia, setiap formula dikembangkan dengan teknologi modern dan bahan aktif pilihan yang bekerja langsung pada sumber permasalahan kulit. Seluruh proses, mulai dari formulasi hingga uji kelayakan, mengikuti standar BPOM sehingga produk berkualitas tinggi.
Sebagai mitra yang berkomitmen pada edukasi dan inovasi, Mash Moshem Indonesia turut membantu dalam penyusunan materi promosi yang menjelaskan perbedaan jerawat hormon dan jerawat bakteri agar brand Anda semakin dekat dengan konsumen. Tunggu apalagi, mari ciptakan rangkaian perawatan jerawat yang efektif, transparan, dan aman!













