Hai, Beautypreneurs. Kamu mungkin mengira bahwa menetapkan harga jual produk semurah mungkin adalah satu-satunya strategi penetapan harga terbaik yang mendatangkan banyak pembeli. Padahal, anggapan itu enggak sepenuhnya benar, loh. Kok bisa?
Ketika membicarakan bisnis, apalagi di industri kosmetik, penentuan harga adalah hal yang sangat krusial. Karena masyarakat kini sangat peduli dengan kualitas produk kosmetik yang mereka gunakan. Tak asal membeli berdasarkan klaim-klaim yang brand janjikan dalam iklan.
Terlebih semakin majunya pemasaran produk secara digital, membuat konsumen memiliki pilihan produk yang lebih beragam. Mereka juga semakin mudah membandingkan kualitas, harga, dan berbagai aspek lain dalam produk yang akan mereka beli nantinya.
Karenanya, jangan karena kamu memasang harga produk yang salah, calon pembeli ini justru kabur dan beralih pada produk milik kompetitor.
Nah, dalam penetapan harga produk ini terdapat berbagai strategi yang bisa kamu coba, loh. Penasaran apa saja? Langsung simak ulasannya berikut ini, ya, Beautypreneurs.
Apa itu Strategi Penetapan Harga?
Sebelum jauh mengulas jenis serta fungsi-fungsinya, ada baiknya kita perlu memahami dahulu definisi dari strategi penetapan harga. Strategi penetapan harga merupakan suatu metode yang digunakan untuk menetapkan harga terbaik untuk suatu layanan maupun produk yang akan dijual.
Metode tersebut bisa membantu kegiatan bisnis untuk menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas dan juga bisa memaksimalkan keuntungan serta nilai pemegang saham dengan mempertimbangkan permintaan pasar.
Hampir seluruh perusahaan yang ada menetapkan harga layanan atau produk pada biaya produksi, iklan, tenaga kerja, lalu menambahkan juga presentase tertentu agar merek dapat memperoleh keuntungan.
Harga sendiri adalah komponen marketingyang dapat dijadikan acuan untuk menentukan pendapatan di suatu perusahaan. Hal ini terjadi karena penentuan harga yang tepat bisa menciptakan demand atau permintaan yang maksimal dan optimal dari pihak partner binsi dan juga konsumen. Dari sini bisa disimpilkan bahwa menetapkan harga adlaah sebuah faktor kunci untiuk badan usaha guna meraih keuntungan.
Pentingnya Menerapkan Strategi Penetapan Harga untuk Bisnis Kosmetikmu
Strategi penetepan harga yang efektif dan tepat bisa membantu untuk memperkuat posisi bisnis dengan cara membangun kepercayaan pelanggan untuk tercapainya tujuan bisnis. Kemudian strategi penetapan harga juga mempunyai beberapa manfaat lainnya yang menjadikannya sangat krusial untuk kegiatan bisnis seperti berikut:
Menggambarkan Nilai
Pada umumnya murah biasa diartikan dalam dua makna yang berbeda. Yaitu kualitas produk yang buruk atau harga yang cenderung murah.
Secara ringkas harga bisa menggambarkan nilai yang berbeda dengan suatu produk. Di mana harga suatu produk yang lebih tinggi cenderung dikategorikan bahwa layanan atau produk tersbut bernialai tinggi atau premium.
Meyakinkan Konsumen untuk Melakukan Pembelian
Menetapkan harga yang tinggi bisa menyampaikan kualitas nilai yang tinggi pula. Akan tetapi harga yang ditetapkan ini akan jauh lebih dari apa yang bersedia dibayarkan oleh calon pembeli. Di sisi lain, menetapkan harga yang rendah akan menjadi tampak murah serta dapat membuat calon pelanggan melewatkannya.
Kemudian ditetapkannya harga yang ideal merupakan langkah yang tepat untuk meyakinkanm calon pelanggan membeli penawaran produk dari kamu dari pada produk serupa yang ditawarkan oleh kompetitor binsis.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Seperti halnya nilai, menetapkan produk dengan harga yang relatif tinggi dapat menggambarkan eksklusivitas dan nilai produk milik kamu. Sementara itu menetapkan harga yang cenderung rendah dapat membuat produk kamu seolah tak melalui proses pembuatan yang baik dan terpercaya. Dengan kata lain, masyarakat akan meragukan nilai kualitas produk kosmetikmu dan membuat mereka enggan mencobanya.
Cara Menetapkan Harga yang Tepat untuk Produkmu
Mungkin banyak masyarakat yang beranggapan bahwa cara menetapkan harga merupakan salah satu hal mudah. Akan tetapi pada kenyataannya cukup banyak proses yang harus dilakukan dan diterapkan.
Menetapkan harga untuk suatu layanan atau produk harus perlu memperhitungkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Seperti halnya sasaran pendapatan, target audiens, posisi market, tujuan pemasaran, atribut produk dan juga masih banyak lagi.
Selain itu hal tersebut juga dapat dipengaruhi dari faktor eksternal seperti tren pasar, permintaan konsumen, harga kompetitor dan ekonomi secara keseluruhan. Maka dari itu pada umumnya bisnis cenderung menetapkan hargaa dengan menggunakan elastisitas harga permintaan. Elastisitas harga permintaan ini akan berguna untuk menentukan bagaimana perubahan harga bisa mempengaruhi permintaan kosnumen.
Berikut ini adalah penjelasan terkait strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan agar bisa menetapkan harga produk bisnis seperti:
Menetapkan Biaya Harga Plus
Metode ini akan menentukan harga jual dengan berpedoman pada hitungan jumlah dari seluruh biaya yang telah perusahaanmu keluarkan sebelumnya. Kemudian hasil dari hitungan tersebut akan digabungkan dengan satuan jumlah tertentu guna menutupi jumlah laba. Fungsi utama dari metode ini adalah untuk mendapatkan laba yang besar.
Mark up
Mark up merupakan metode menetapkan harga jual dalam suatu unit dengan berpedoman pada harga pokok pada saat awal pembelian. Angka yang diperoleh ini kedepannya akan dikalkulasikan dengan beberapa jumlah tertentu.
Mark up sendiri akan menunujukkan harga jual perusahaan yang pada awalanya lebih dari pada biaya produksi. Secara umum semakin tinggi mark up akan semakin tinggi juga jumlah pendapatan yang perusahaan hasilkan.
Penetapan BEP (break even point)
Metode ini bisa kamu lakukan dengan cara menetapkan harga jual dengan menyesuaikan total biaya pengeluaran serta hasil yang perusahaan peroleh dengan cara menyeluruh. Di sini pihak produsen tidak akan memperoleh keuntungan. Akan tetapi di sisi lain pihak produsen justru dapat menemukan keseimbangan di dalam pasar.
Analisis Kompetitor
Cara menentukan harga jual produk selanjutnya dengan melakukan analisis pada produk milik kompetitor. Dari langkah ini, kamu bisa mendapatkan gambaran rata-rata harga yang kompetitor pasang untuk produk sejenis.
Misalnya, kamu ingin menjual serum wajah dengan kandungan antiaging. Kamu harus melakukan riset dengan dua kata kunci, satu dengan kata “Serum Wajah” dan lihat berapa rata-rata harganya. Kemudian, lakukan pencarian lebih spesifik dengan memasukkan kata kunci “Serum Antiaging”, lalu simak rata-rata harganya.
Setelah itu, kamu bisa menganalisis harga mana yang cocok untuk produkmu. Menggunakan harga yang kompetitif juga tak masalah, asal kamu tak keterlaluan dalam membanting harga dan tak menghiraukan biaya produksi kosmetikmu. Ingat, berbisnis itu harus mendapatkan keuntungan, ya.
Baca Juga: Jangan Asal, Ini Dia Cara Menentukan Harga Jual Produk Kosmetik
9+ Jenis Strategi Penetapan Harga Produk yang Efektif
Jika kamu sudah mengetahui cara untuk menentukan harga dan manfaat dari penetapan harga, selanjutnya kamu juga harus dapat mempelajari beberapa jenis strategi penetapan harga yang tersedia.
Masing-masing dari kategori tersebut pada dasarnya mempunyai definisi dan juga cara kinerjanya yang berbeda. Jadi sangat penting untuk kamu sebelum memilih strategi yang paling ideal, perusahaan harus teliti dan memperhatikan kebutuhan serta sumber daya yang mereka punyai.
Berikut ini adalah jenis-jenis strategi penetapan harga produk yang efektif seperti:
Value-based pricing
Value based pricing merupakan strategi penetapan harga produk yang cukup banyak produsen gunakan. Strategi ini menentukan harga berdasarkan apa yang konsumen bayarkan pada nilai produk. Pada strategi ini kamu perlu melaraskakan harga dengan berbagai macam karakter pelanggan. Selain itu buyer persona perusahaan kamu harus memungkinakn untuk memvariasikan harga berdasarkan perbedaan tersebut. Jika menggunakannya secara maksimal dan akurat, pricing strategi jenis ini bisa meningkatkan loyalitas pelanggan bisnis kamu.
Cost-plus pricing
Cost-plus pricing merupakan jenis strategi yang berfokus pada biaya produksi produk dan juga layanan yang kamu tawarkan. Strategi jenis ini juga dikenalkan dengan penetapan harga mark up. Hal ini karena strategi cost-plus pricing yang menandai produk mereka berdasarjkan pendapatan rofit dan juga keuntungan.
Skimming pricing
Strategi penetapan harga produk skimming pricing diterapkan dengan cara menetapkan harga setinggi mungkin untuk suatu produk baru dan kemudian hari menurunkan harga seiring berjalankan waktu karena menurunnya popularitas produk.
Dynamic pricing
Strategi penetapan harga produk jenis ini dikenal sebagai penetapan harga lonjakkan. Yakni strategi penetapan harga berdasarkan waktu dan besarnya permintaan dari konsumen. Kesimpulnya strategi ini akan menetapkan harga fleksibel di mana harga akan berfluktuasi menyesuaikan dengan permintaan konsumen dan juga pasar.
Competition-based pricing
Jenis penetapan hargi ini berfokus pada tingkat pasar yang terdapat pada suatu produk atau layanan berdasarkan persaingan. Pada kasus ini pelaku bisnis tidak mengkalkulasikan biaya produk atau permintaan konsumen.
Premium pricing
Jenis stratetgi premium pricing merupakan metode di mana perusahaan akan menetapkan harga tinggi pada suatu produk terkait pasar yang mereka kuasai. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menunjukkan brand value atau brand image yang bernilai premium atau tinggi.
Penetapan harga seperti ini akan berfokus pada nilai suatu produk di pasaran daripada nilai aktual dan juga biaya produksi yang perusahaan keluarkan. Sebagai contoh, ada dua produk dengan spesifikasi dan bahan yang hampir serupa. Bedanya, yang satu merupakan produk dari brand besar, yang satu lagi merupakan brand debutan.
Harga keduanya pun cukup jauh berbeda, hal ini terjadi karena ketika brand besar tersebut juga harus mempertahankan ‘nilai premium’ yang sudah menyatu dalam citra merk mereka. Sementara, brand baru yang belum memiliki beban citra ini akan lebih bebas untuk menentukan harga jual produk tersebut.
High-low pricing
Pada strategi ini perusahaan yang pada awalnya menjual produk dengan harga yang tinggi, di kemudian hari akan menurunkan harga di saat prouk mengalami penurun. Promosi dan juga diskon menjadi salah satu bagian dari strategi ini. Jadi tidak heran jika terdapat beberapa orang yang menyebut strategi ini dengan penetapan harga diskon.
Project-based pricing
Jenis strategi ini akan membebankan biaya tetap pada setiap proyek. Biasanya strategi ini akan menyediakan layanan bisnis seperti freelancer, konsultan, kontraktor dan sebagainya.
Bundle pricing
Strategi ini akan menawarkan dua atau bahkan lebih untuk suatu layanan dan juga produk secara bersamaan dalam satu harga. Bundle pricing ini akan memberikan kesan lebih murah, sehingga konsumen akan merasa mereka mendapatkan keuntungan lebih hanya dalam satu transaksi.
Penggunaan strategi ini umumnya produsen pakai untuk produk-produk yang hadir dalam bentuk set atau yang mengalami penumpukan stok. Harapannya, konsumen akan membeli produk sebanyak mungkin, sehingga tidak akan ada stok yang menumpuk dan semua produk dapat terjual secara merata. Pada praktiknya, umumnya produk yang paling laris akan disatukan dengan produk yang tak begitu populer.
Simak Juga: Strategi Product Bundling untuk Brand Kosmetik, Menguntungkan!
Nah, itu adalah strategi penetapan harga produk yang perlu kamu tahu. Kamu bisa menerapkan strategi di atas untuk menentukan harga jual produk kosmetikmu dan memenangkan hati konsumen di pasaran.
Pastikan untuk mempertimbangkan baik-baik besaran harga jual produk, meski ingin terlihat kompetitif kamu juga harus menghitung besaran modal yang kamu keluarkan. Jangan sampai hanya ingin laku keras, kamu banting harga dan tak menerima laba sama sekali.
Selain strategi penetapan harga di atas, kamu bisa menemukan berbagai tips bisnis dan branding produk kosmetik lainnya di laman Berita Terkini. Atau, ajukan pertanyaanmu lewat kolom komentar di bawah ini, ya!