Produk Ramah Lingkungan Kian Diburu, Ada Inovasi Kosmetik Biodegradable?
Ini mungkin menjadi titik harapan bagi para aktivis lingkungan, ketika menyadari bahwa kepedulian konsumen akan kesehatan dan kelestarian alam jadi kian tinggi dari waktu ke waktu. Bahkan, enggak sedikit masyarakat yang beralih menggunakan produk ramah lingkungan.
Dinlansir dari databoks.katadata.co.id, bahwa banyak masyarakat yang telah konsisten menggunakan produk-produk ramah lingkungan. Termasuk jenis kosmetik ramah lingkungan, selama setahun belakangan ini, lho! Mari lihat data di bawah ini.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh tim Kata Data di atas, menunjukkan bahwa kosmetik menjadi salah satu dari enam produk ramah lingkungan yang dibeli oleh masyarakat. Jumlah prosentase-nya juga cukup besar, yakni mencapai 30,6 persen.
Ini menunjukkan bahwa kini para beauty enthusiast telah lebih peduli mengenai apa yang ada dalam produk kosmetik mereka, serta menimbang dampak buruk dan baiknya untuk lingkungan dan alam.
Melihat tingginya minat masyarakat akan industri kecantikan yang ramah lingkungan tersebut, apakah kamu pernah membayangkan alasan apa saja yang mendorong konsumen untuk beralih pada produk yang baik buat alam?
Well, melalui data yang dikemas ke dalam grafik oleh databoks.katadata.co.id, diketahui bahwa setidaknya ada lima alasan yang dimiliki konsumen ketika membeli produk ramah lingkungan.
Mulai dari karena rasa suka menggunakan produk ramah lingkungan, citra positif dan baik, hingga keinginan untuk merawat dan melestarikan bumi.
Apa Itu Kosmetik Bio-Degradable?
Menyadari bahwa tren kecantikan menuju ke arah yang lebih baik, para pelaku industri kosmetik dan kecantikan pun turut serta mendukung kesadaran positif ini.
Sebagai contoh, kamu pun bisa menemukan berbagai produk perawatan kecantikan yang mulai mengusung konsep biodegradable, sehingga limbah sampah kosmetik tidak semakin menumpuk.
Tak hanya itu dilansir dari Elle UK dikatakan juga mulai ada wacana penggunaan plastic atau bahan-bahan kemasan lain yang tidak bisa diurai dnegan baik oleh bumi.
Kamu pasti banyak menemukan artikel-artikel mengenai limbah industri kosmetik yang memenuhi lautan dan tidak dapat diurai dengan baik. Yah, jumlah limbah ini pun bisa dibilang hampir setara hingga dapat melebihi jumlah limbah rumah tangga.
Penumpukan limbah ini karena bahan baku dan kemasan produk kosmetik tersebut tidak dapat terurai dengan baik. Sehingga akan menumpuk dan menjadi polusi lingkungan.
Belakangan ini banyak penelitian dan terobosan baru di Industri kecantikan yang mengusung konsep biodegradable. Salah satu bentuk terobosan ini adalah penggunaan plastic biodegradable.
Apakah kamu sudah pernah dengar soal plastic biodegradable?
Well, pada dasarnya, plastik bio-degradable terdiri dari sumber daya berbasis jagung dan kemudian bahan kimia ditambahkan selama produksi untuk membuat plastik terurai lebih cepat saat bersentuhan dengan sinar matahari.
Dengan pengambilan plastik, rata-rata, hingga 1000 tahun per item untuk terurai secara alami di tempat pembuangan sampah, dan hampir setiap potongan plastik yang pernah dibuat masih ada, plastik bio-degradable, secara teori, adalah sebuah solusi.
Plastik bio-degradable telah digunakan dalam kemasan produk perawatan rambut, tubuh dan perawatan kulit sebagai alternatif bahan biasa yang diketahui merusak lingkungan.
Limbah Mikroplastik di Laut dan Dampaknya
Kosmetik dibagi menjadi dua jenis, pertama berupa produk-produk perawatan kesehatan dan kecantikan kulit (seperti skincare dan body care).
Kedua produk-produk yang berfungsi sebagai riasan wajah (dekoratif atau make up). Penggunaan mikroplastik pun sama-sama digunakan dalam formulasi kedua jenis kosmetik tersebut.
Mikroplastik pada limbah kosmetik tidak bisa larut atau terurai, baik pada tanah maupun saluran pembungan, hingga akhirnya sampai di laut. Pada tahun 2011, seorang pakar limbah Martin Loder melakukan penelitian tentang mikroplastik dan mencari tahu dampaknya pada perairan Laut Utara dan Timur.
Dampak Mikroplastik Bagi Lingkungan dan Manusia
- Membahayakan biota dan eksosistem dalam laut. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa biota laut, sering memakan mikroplastik dan berakhir pada kematian karena tidak menerima gizi dari plastic yang mereka makan.
- Mikroplastik yang tertelan oleh ikan, cumi-cumi, atau biota laut lain, pun berisiko masuk ke sistem pencernaan manusia bila dikonsumsi.
- Mikroplastik dapat menjadi media transport bagi mikroorganisme laut, bahkan virus-virus tertentu.
- Mikroplastik pun merupakan salah satu faktor terbesar dalam pemanasan global. Sebab mampu memproduksi gas rumah kaca, seperti metana yang sangat potensial dalam menyebabkan pemanasan bumi.
Pro dan Kontra Penggunaan Plastik Biodegradable
Kosmetik telah menjelma sebuah investasi, gaya hidup, dan menjadi kebutuhan tersendiri pada masyarakat. Bagaimana tidak? Hampir seluruh aktivitas harian ini melibatkan penggunaan produk-produk dari industri kosmetik.
Sebut saja sampo, sabun, kondisioner, handsanitazer, juga produk perawatan kesehatan dan kecantikan kulit lainnya.
Inilah yang kemudian memicu adanya kempanye untuk menuntut adanya produk ramah lingkungan. Sehingga penggunaan kosmetik yang sangat banyak ini enggak akan menimbulkan dampak yang buruk bagi alam.
Teori di balik plastik bio-degradable yang sering diiklankan pada label botol sampo dan pembersih, adalah bahwa ketika terkena kondisi tertentu dan suhu tinggi (seperti 50+ derajat), plastik mulai rusak.
Tetapi seberapa sering suhu mencapai setinggi itu secara alami? Mudah-mudahan, tidak terlalu sering. Karena, iklim yang ekstrim juga termasuk ke dalam wacana yang kerap kita hindari, bukan?
Dilansir dari Healthline, banyak orang atau pihak industri kosmetik kerap menempatkan istilah ‘biodegradable’ dan ‘composed’ dalam kategori yang sama. Namun, pada dasarnya keduanya juga sangatlah berbeda.
Namun, kemasan plastik yang diklaim dapat terurai secara hayati hanya akan terurai di dalam fasilitas pengomposan industri, yang dirancang untuk menangani volume sampah organik yang sangat besar dalam kondisi terkendali.
Untuk kemasan kosmetik misalnya, komponen dan sediaan yang ada dalam kosmetik tersebut sendiri sangat mudah teroksidasi. Inilah mengapa kualitas kemasan sangat diperhatikan, dan tidak bisa sembarangan menggunakan bahan yang mudah terurai.
Karenanya ada banyak orang yang akhirnya menyangsikan klaim kosmetik biodegradable pada industri kecantikan.
Produksi Kosmetik Biodegradable dan Ramah Lingkungan
Meski sukar untuk benar-benar diterapkan, namun tak sedikit pelaku industri kosmetik ternama berusaha sebaik mungkin dalam mengemas dan memproduksi kosmetik tanpa memberikan dampak kersuakan yang besar pada alam.
Beberapa produk ramah lingkungan dengan menggunakan kemasan yang mudah diurai sebenarnya sudah banyak ditemukan di pasaran. Sebut saja Innisfree, Love Beauty and Planet, juga The Body Shop.
Ketiga produk di atas kerap mengampanyekan penggunaan kemasan yang sangat mudah terurai secara alami. Innisfree bahkan pernah memproduksi kemasan primer alias botol produk dari berlapis-lapis kertas tebal.
Tentunya, banyak juga produk kosmetik biodegradable dalam sekala kecil juga menerapkan hal yang mungkin tidak diterapkan perusahaan-perusahaan besar.
Kamu dapat mengenali ciri-ciri kosmetik biodegradable ini dari penggunaan kemasan yang minim jejak karbon, dapat didaur ulang, dapat dikomposkan, atau menggunakan bahan hasil daur ulang.
Tak hanya merk-merk kosmetik luar yang dipasarkan di Indonesia, Mash Moshem Indonesia pun telah banyak melakukan penelitian untuk mengeluarkan produk biodegradable.
Meski begitu, kepala Reasearch and Development (RnD), menyebutkan bahwa ini adalah proyek mendatang untuk Mash Moshem Indonesia. Sebelumnya, kami pun telah mendapatkan sertifikasi vegan dari BeVeg.
“Sebenarnya, Mash Moshem Indonesia sudah berhenti menggunakan bahan-bahan hewani sejak tahun …. Telah menggunakan bahan organic dan telah melakukan penelitian tentang vegan skincare. Tentu, kami juga enggak akan hanya berhenti pada capaian ini dan target selanjutnya adalah untuk mendapatkan sertifikat ecocert, serta memproduksi kosmetik biodegradable,” tuturnya.
Setelah membaca uraian mengenai fenomena kosmetik biodegradable di atas, kamu pasti menyadari betapa pentingnya untuk menggunakan produk kosmetik yang ramah lingkungan.
Tak hanya karena kandungannya akan lebih aman untuk kulit, penggunaan kosmetik biodegradable ini pun akan membantu melestarikan bumi dan mengurangi penumpukan limbah kosmetik di lautan.