9 Kesalahan dalam Copywriting yang Harus Kamu Hindari, Catata Ya!
Copywriting merupakan salah satu elemen penting dalam strategi promosi digital. Nah, meski hanya berbentuk kalimat sederhana dan pendek, ternyata ada banyak kesalahan dalam copywriting yang sering tak disadari oleh para marketer.
Kesalahan-kesalahan ini terkadang bisa cukup fatal, sehingga copy yang kamu buat pun tak bisa memberikan hasil semaksimal yang kamu inginkan.
Apalagi copywriting digunakan pada hampir semua jenis konten dan media promosi. Baik dalam bentuk artikel, deskripsi produk, nama produk di e-commerce, headline iklan, hingga kata-kata daan narasi dalam video.
Nah, agar bisa menciptakan copy yang baik, simak 9 kesalahan dalam copywriting yang harus kamu hindari berikut ini!
9 Kesalahan dalam Copywriting yang Umum Terjadi
Berikut ini ada 9 kesalahan dalam copywriting yang sangat umum terjadi. Simak penjelasannya agar kamu bisa menghindari dan menciptakan copy terbaik untuk brand kosmetikmu.
Tak Menentukan Aundience Utama
Kesalahan dalam copywriting yang pertama adalah tidak menentukan audience utama. Meski kamu ingin menjangkau konsumen sebanyak mungkin dan dari kalangan yang beragam, menulis copy untuk pembaca massal bukan tindakan yang tepat.
Sebab, copy yang baik harusnya tidak memicu reaksi negative dari pembacanya. Namun membuat copy yang terlalu umum pun tak akan memberikan reaksi positif apapun dari audience. Akibatnya copy ini tak bisa memberikan hasil atau reaksi yang kamu inginkan.
Nah, alih-alih menggunakan copy untuk pembaca massal ini. Ada baiknya untukmu menggunakan teknik personalized copywriting, yang memungkinkanmu untuk menjangkau dan membangun hubungan personal/emosional dengan audience.
Jenis copy ini pun terbilang ampuh untuk meningkatkan konversi bisnis dan engagement dari akun media sosial brand kosmetikmu.
Menggunakan Kata Bermakna Ambigu
Meski sangat penting untuk menarik perhatian pembaca dengan kata-kata yang unik, bukan berarti kamu bisa menggunakan kata dnegan makna ambigu. Karena kesalahan dalam copywriting ini hanya akan menimbulkan kerancuan dan membuat pembaca bingung.
Misalnya, kamu membuat promo potongan harga 50% untuk produk krim wajah. Namun, copy yang kamu buat tidaklah tepat karena pemilihan katanya yang tidak sesuai.
Harusnya promosi tersebut di tulis dengan “50% off”, namun akan berbeda kalau kamu menggunakan kata “Extra 50%”.
Kata “50% Off” menunjukkan potongan harga sebesar 50%, sementara ketika menggunakan kata “Extra” berarti promonya berupa penambahan isi produk sebanyak 50% dari ukuran asli.
Nah, daripada menimbulkan kesalahan persepsi ini, kamu bisa menggambarkan penawaran/promo yang ada dengan ilustrasi pendukung.
Misalnya ketika potongan atau promo ini diambil dari harganya, kamu bisa menambahkan harga coret pada kemasan produk. Namun bila pada ukuran produk, kamu bisa memberikan ilustrasi seberapa banyak produk yang akan mereka dapatkan dengan promo tersebut.
Dengan begitu, kamu tak sekedar memberi tahu bahwa konsumen bisa menghemat lebih banyak uang. Namun juga dapat menggambarkan apa yang bisa mereka peroleh secara cuma-cuma.
Terlalu Sering Menggunakan Jargon Perusahaan
Meski tujuan menggunakan promosi digital adalah untuk meningkatkan brand awareness bisnis. Menggunakan jargon perusahaan atau brand kosmetikmu terlalu sering dan dengan kasar, bisa menjadi boomerang.
Penggunaan jargon yang terlalu kasar dan terkesan ‘asal tempel’, bisa jadi mengganggu pengguna. Alih-alih menggunakan kalimat yang sama persis, gunakan padanan kata atau highlight makna utama yang ingin kamu tonjolkan dari jargon tersebut.
Tak Memperhatikan Teknik Persuasif dan Melupakan CTA
Kalimat copywriting tak hanya menarik audience untuk membaca iklanmu. Lebih dari itu, copy umumnya digunakan untuk mencapai tujuan promosi tertentu yang berkaitan dengan brand/produk yang dipasarkan.
Karenanya, mengabaikan penggunaan kalimat persuasive dan melupakan elemen CTA pada copy adalah kesalahan copywriting selanjutnya. Sebab, promosi yang kamu lakukan tak akan berjalan efektif dan tak memberikan hasil yang kamu inginkan.
Penggunaan kalimat persuasive ini bisa lewat berbagai cara. Kamu bisa menyisipkan sisi emosional, menonjolkan kebutuhan konsumen, pun memberikan ajakan langsung dengan CTA.
Baca Juga: Cara Membuat Call to Action yang Menarik Beserta Jenis dan Contohnya
Tidak Melakukan Riset Audience Terlebih Dahulu
Kesalahan dalam copywriting yang seringt erjadi adalah tidak melakukan riset audience terlebih dahulu, serta tidak melakukan uji coba.
Ada beberapa teknik penulisan copy, yang kadang tak semuanya cocok untuk kamu gunakan sekaligus. Karenanya sangat penting untuk melakukan riset audience, untuk mengetahui bacaan dan struktur penulisan apa yang audience-mu sukai.
Sesuaikan juga jenis copy yang akan kamu tulis dengan media promosinya. Misal, ketika kamu membuat copy untuk video YouTube, penting untuk mengemas copy dengan ringkas, kata-kata yang menarik dan bisa bersinergi dengan ilustrasi.
Berbeda lagi kalau kamu ingin menulis copy di Instagram. Penting untuk menekankan sisi kreatif dan menggugah pada kalimat awal, serta menulis copy dengan ringkas.
Sementara di Facebook, copy yang digunakan umumnya lebih rinci dan memuat informasi yang dibutuhkan konsumen dengan lengkap.
Terlalu Fokus Pada Produk/Brand
Kesalahan dalam copywriting selanjutnya adalah terlalu focus pada produk atau brand yang kamu miliki. Tentu penting untuk membuat semua orang paham mengenai spesifikasi produk dan cara pemesanan, namun mengemasnya ‘apa adanya’ juga bukan langkah yang bijak.
Karena pada dasarnya, audience mencari sebuah produk yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjawab masalah kecantikan yang mereka alami.
Daripada hanya focus menyebutkan apa saja manfaat produk saja, akan lebih baik kalau kamu menonjolkan pada kesesuainnya dalam menjawab persoalan konsumen.
Membuat Copy Terlalu Panjang
Meski ingin menyajikan informasi selengkap mungkin, penting bagimu untuk mengatur panjang copy tersebut. Karena ketika membaca tulisan yang terlalu panjang dan berbelit-belit bisa membuat audience tak tertarik untuk meng-klik iklan tersebut.
Hal ini tentunya tidak akan membuat engagement akun-mu tumbuh sesuai dengan yang kamu harapkan.
Untuk menghindari kesalahan dalam copywriting ini, kamu bisa menggunakan kalimat yang menggugah dan tidak terlalu panjang.
Ketika menjelaskan mengenai keunggulan produk pun, kamu perlu mengolahnya sesuai dengan ‘apa yang konsumen inginkan’. Misalnya mengedepankan manfaat penggunaan produk oleh konsumen, serta menonjolkan nilai WOW dari product tersebut.
Terlalu Banyak Menggunakan Emoji
Emoji merupakan salah satu fitur menarik di media sosial, yang juga sangat berguna dalam pembuatan copy. Meski begitu, penggunaannya secara berlebihan juga terkesan mengganggu dan membuat pesan dalam copy tak tersampaikan dengan baik.
Mengabaikan Typografi
Meski ingin menjaring anak-anak muda, bukan berarti ketika menulis copy kamu bisa menggunakan bahasa gaul seenaknya tanpa memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia dengan benar.
Kesalahan dalam copywriting ini cukup sering terjadi, lho. Padahal tanda baca, penggunaan aturan penulisan sesuai EYD menjadi elemen penting dalam sebuah karya tulis. Tak peduli apa jenis tulisan yang akan kamu buat nantinya. Sebab, tanda bac aini akan memberikan intonasi dan nyawa pada kalimat copy-mu.
Nah, itu adalah 9 kesalahan dalam copywriting yang sering terjadi. Apakah kamu pernah melakukan salah satunya?
Copy sendiri dibuat dengan cukup singkat, sehingga kesalahan kecil bisa sangat riskan dan berpengaruh pada makna yang ingin disampaikan.
Karena itu perhatikan dengan baik copy yang akan kamu buat, serta sebisa mungkin untuk melakukan pengecekan ulang sebelum mengunggah atau merilis copy tersebut.