Cara Membuat Call to Action yang Menarik  Beserta Jenis dan Contohnya

cara membuat call to action yang menarik (2)

Dalam dunia bisnis, teknik marketing adalah kunci utama untuk sebuah kesuksesan. Marketing konvesional maupun digital mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengajak masyarakat untuk melakukan aksi. Karenanya penting untukmu mengetahui cara membuat call to action yang menarik.

Peranan CTA dalam dunia marketing, terutama digital sangatlah penting. Isi dari CTA itu sendiri berisi kalimat persuasif yang bertujuan untuk mengajak. Semakin menarik kalimat yang dibuat untuk call to action, semakin besar pula dampak positif yang akan didapat dari promosi. Begitupun sebaliknya.

Tanpa adanya call to action marketing atau promosi akan dianggap gagal. Karena tidak ada ajakan yang ditujukan kepada audience untuk mengambil aksi. Lantas bagaimana mengajak audience dengan call to action yang manarik? Apakah ada teknik tertentu?

Jawabannya sangat iya. Namun untuk lebih mengetahui tentang cara membuat call to action yang menarik, sebagai langkah awal di dunia marketing kamu harus tahu apa itu arti dari call to action terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasannya.

Apa Itu Call to Action (CTA)?

Well, untuk kamu yang sudah berkecimpung di dunia digital marketing pasti sudah tidak asing dengan istilah yang satu ini Call to action atau CTA adalah ajakan untuk bertindak. Dalam dunia marketing, call to action ini memegang peranan yang cukup penting. Oleh karena itu call to action harus menggunakan kalian persuasive atau yang bersifat mengajak.

Call to action tidak harus melulu mengajak audience untuk membelu sebuah produk. Namun juga bermacam-macam. Seperti download, klik, melihat, mendengarkan dan lain sebagainya. Semua bergantung dengan tujuan dari sebuah marketing tersebut.

Biasanya call to action akan ditemukan di sebuah iklan. Kamu pasti sudah tidak asing dengan kalimat ajakan di akhir dalam sebuah iklan. Seperti klik di sini, lihat di sini, baca artikelnya di sini, beli di sini, dan masih banyak yang lainnya.

Kalimat tersebut singkat dan mengajak. Tujuannya adalah perintah. Meskipun sering terlihat remeh dan sepele, nyatanya call to action memegang peranan yang cukup penting dalam digital marketing maupun marketing konvensional. Seperti apa? simak penjelasannya berikut ya.

Seberapa Penting Call to Action dalam Dunia Marketing?

cara membuat call to action yang menarik (2)

Bagai bunga dan kumbang, kehadirannya sangat penting dan saling membutuhkan. Yep, begitulah hubungan antara call to action dan dunia marketing.

Marketing sendiri mempunyai tujuan utama yaitu memasarkan produk.  Untuk memasarkan sebuah produk sangat diperlukan ajakan kepada calon konsumen untuk melakukan sesuatu terhadap produk yang dijual.

Dengan adanya call to action tujuan itu menjadi jelas. Akan dibawa kemana arah dari sebuah konten nanti. Apakah mengajak orang untuk membeli, melihat, menonton atau yang lain. Sehingga tidak heran banyak yang menyebut jika call to action ini merupakan alat vital dalam sebuah marketing.

Untuk para content creator, call to action ini juga mempunyai kedudukan yang sangat penting. Kalimat persuasif pada call to action juga akan berdampak pada kenaikan traffic konten. Mulai dari website hingga social media.

Tak hanya itu, sebuah konten marketing di social media juga akan kurang maksimal apabila tidak disertai dengan CTA. Arah dan tujuan dari konten tersebut akan menjadi tidak jelas dan semakin membingungkan audience.

Apalagi kesuksesan sebuah konten dan marketing dapat dilihat dari call to actionnya. Jika kalimat ajakan tersebut menarik, pasti akan banyak pula audience yang akan melakukan aksinya sesuai dengan apa yang kita perintah.

Lantas bagaimana sih membuat call to action yang menarik itu? Apakah diperlukan kata-kata yang puitis atau mungkin bahasa yang baku untuk membuat call to action yang menarik? Tenang, nggak usah bingung. Karena kita sudah menyiapkan tips dan cara untuk kamu tentang membuat CTA yang menarik. Berikut daftarnya.

Cara Membuat Call to Action (CTA) Yang Menarik untuk Bisnis

Setelah mengetahui definisi dan seberapa pentingnya call to action dalam strategi marketing, kini saatnya untuk kamu tahu bagaimana cara membuat call to action yang menarik. Sebab dengan menggunakan CTA yang menarik, kamu juga akan berpotensi menjaring lebih banyak audience untuk menjadi konsumenmu.

Seperti apa itu membuat call to action yang menarik? Berikut penjelasannya.

Kalimat Singkat dan Jelas

Perlu diketahui jika call to action bukanlah kalimat perintah yang terdiri berparagraf-paragraf. CTA bukan tempat diskusi panjang yang mengharuskan kita untuk membuat kalimat yang panjang. Kalimat persuasif pada CTA besifat singkat, padat dan jelas. Biasanya hanya terdiri dari dua sampai enam kata saja.

Kamu bisa menggunakan kalimat perintah seperti ‘klik’, ‘download’ ataupun ‘kunjungi’. Kalimat perintah itu harus bisa menggiring audience untuk langsung melakukan aksi atau tindakan yang kamu perintahkan.

Jangan menggunakan kalimat berbelit dan plin plan. Langsung katakan saja apa tujuan dari konten atau promosi yang sedang kamu buat.

Jadi audience bisa langsung mengetahui maksud dan tujuanmu. Sedangkan jika kamu menggunakan kalimat berbelit, itu akan membuat audience kebingungan. Perintah yang kamu sampaikan pun tidak akan terlaksana dengan benar.

So, keep it simple and clear!

Gunakan Call to Action Sesering Mungkin

Cara membuat call to action yang menarik selanjutnya adalah jangan hanya menggunkan CTA pada satu konten saja. Usahankan memakai CTA pada setiap konten yang kamu buat. Selain tujuan call to actionmu lebih dikenal oleh audience, impact yang kamu dapat juga berpotensi besar.

Audience akan mengenalimu lewat call to action. Apa yang kamu perintahkan juga berpotensi untuk dijalankan oleh mereka. Seperti penelitian yang dilakukan oleh HubSpot. Mereka menemukan fakta bahwa teks anchor CTA dapat meningkatkan 121 persen konversi mereka.

Sebagian besar, itu semua didapatkan dari postingan yang selalu menambahkan CTA di setiap endingnya. Cara ini dinilai sangat efektif untuk meningkatkan promosi. Jadi, jangan pernah lelah untuk memberikan kalimat perintah pada setiap konten yang kamu buat.

Gunakan Orang Pertama

Secara psikologis, membuat audience seolah menjadi orang pertama atau pelaku utama dalam konten tersebut adalah salah satu cara membuat call to action yang menarik. Pembaca akan dibawa masuk ke dalam kalimat tersebut. Sehingga mereka akan merasakan keterikatan dengan konten yang kamu buat.

Bagaimana membuat pembaca seolah menjadi orang pertama pada konten kita? Kamu bisa memulainya dengan memanggil audience dengan sebutan kamu. Bukan kalian. Atau gunakan kalimat saya dan aku, bukan anda.

Kata-kata tersebut akan membantu audience merasa terpanggil untuk bertindak. Mereka juga akan merasakan keterikatan dengan kalimat tersebut sehingga sangat berpotensi untuk melakukan tindakan yang kita perintahkan.

Sebagai contoh: Aku mau daftar. Kalimat tersebut lebih terkesan tidak memaksa jika dibandingkan dengan, Anda mau daftar.  Sebab penggunaan kata ‘aku’ sebagai orang pertama lebih memberi kesan yang terikat jika dibandingkan dengan ‘anda’.

Istimewakan Pembaca

Cara membuat call to action yang menarik selanjutnya adalah dengan mengistimewakan pembaca. Bagaimana cara mengistimewakannya? Kan kita hanya memberinya perintah melalui konten? Well, tenang saja. Mengistimewakan pembaca berarti harus melayaninya.

Menjadikan pembaca merasa jadi orang pertama dalam tulisan tersebut sudah termasuk dalam kategori mengistimewakan pembaca. Namun ada lagi yang bisa membuatnya merasa diistimewakan. Yakni dengan memberinya sesuatu yang berharga.

Apa itu? Sesuatu ini bukanlah barang. Namun nilai dari sebuah call to action itu sendiri. Kamu tidak hanya bisa meminta pengunjung hanya untuk mengklik sebuah link. Namun kamu bisa memintanya lebih. Seperti mendownload atau membeli.

Nah, untuk membujuk atau memerintah pembaca untuk melakukan kedua aksi tersebut, kamu bisa membuat call to action yang akan membuat pembaca kehilangan sesuatu yang berharga jika melewatkannya.

Misalnya kamu bisa memulai dengan kalimat: “eits ada lagi, tunggu dulu! Klik sekarang…”

Kalimat tersebut sering digunakan pada iklan di televise sebagai call to action. Dampaknya pun cukup signifikan, audience akan ikut serta melakukan tindakan tersebut.

Letak Call to Action Harus Jelas

Poin yang satu ini juga sangat penting diperhatikan. Yakni letak dari call to action. Jangan asal letak begitu saja, jika kamu meletakkan CTA di sudut desain, kemungkinan kecil akan langsung ditangkap oleh mata pembaca. Oleh karena itu, kamu harus meletakannya di tempat yang gampang terlihat.

Kamu bisa meletakkannya di slide terakhir dengan pemenpatan kalimat tepat di tengah. Dengan cara seperti ini pembaca bisa lebih luwes menangkap perintah dan maksud dari call to action-mu. Jika di web, kamu bisa meletakkan call to action tepat di atas halaman.

Hal yang harus kamu perhatikan adalah penting untuk tidak membuat pembaca merasa kerepotan. Jika CTA yang kamu lakukan terlalu berbelit dan menyusahkan, maka kecil pula impact yang kamu dapat. Misalnya pada penempatan letak CTA, kamu bisa memberinya lengkap dengan link. Sehingga pembaca tersebut tidak akan kebingungan untuk melakukan aksinya.

Visual yang Menarik

Tidak hanya pemilihan kata yang tepat yang harus diperhatikan pada call to action, namun desain dan visual yang menarik juga sangat diperlukan. Seperti hakikatnya, manusia adalah makhluk visual. Secara psikologis visual mampu mengikat perhatian pembaca.

Oleh karena itu visual juga diklaim sangat penting. Untuk mendapatkan atensi secara langsung, kamu bisa memberikan warna-warna nyentrik pada desain call to action. Warna-warna nyentrik itu cenderung dengan mudah ditangkap oleh mata.

Selain warna nyentrik, kamu juga bisa menambahkan gambar atau ilustrasi pada call to action. Supaya bisa mudah dipahami dan terlihat menarik di mata pembaca.

Menginspirasi dan Bermanfaat

Jangan salah, meskipun hanya kalimat singkat, call to action harus mengandung inspirasi untuk dilirik orang. Tidak ada orang yang akan melakukan tindakan yang sia-sia. Misalnya berlangganan sebuah web namun yang didapat hanya email spam.

Pastikan call to action yang kamu buat bisa memberikan manfaat yang besar bagi audience. Selain itu, jangan lupa memberikan unsure kebahagiaan daripada call to action. Ini bertujuan untuk menumbuhkan keterikatan dan rasa urgensi pada sesuatu yang sedang kamu promosikan.

Optimal Untuk Perangkat

Mengoptimalkan perangkat termasuk salah satu bagian dari cara membuat call to action yang menarik. Penting bagi kamu untuk mengetahui kemampuan setiap perangkat yang akan kamu tuju. Misalya call to action yang sedang kamu buat akan ditujukan kepada mereka yang pengguna ponsel.

Sebelum memutuskan untuk membuat kalimat yang seperti apa, kamu harus memastikan tampilannya yang bagaimana. Apakah kotak, persegi panjang atau sebagainya. Pastikan call to action itu juga tidak memberatkan ponsel.

Misalnya kamu ingin menggunakan pop up pada website untuk ponsel. Tentu cara ini tidak akan efektif, sebab pengguna ponsel lebih cenderung tidak menyukai pop up. Apalagi jika itu sampai menganggu kinerja ponsel, tentu akan sangat memberatkan.

Begitu juga jika kamu ingin membuat call to action untuk pengguna laptop atau desktop. Tentu saja bentuknya tidak sama. Sebab jika tampilan untuk ponsel diterapkan pada laptop juga tidak akan efektif. Oleh karena itu sangat penting bagi kamu untuk memperhatikan pengoptimalan perangkat ini agar tidak menyulitkan audience.

Nah, itulah berbagai cara membuat call to action yang menarik. Namun perlu kamu ketahui bahwa unsur utama dari call to action adalah kalimatnya. Kalimat persuasif ini akan menjadi pesan penyampai kepada aundience.

Dalam penyampaiannya, kalimat call to action pun terbagi menjadi beberapa jenis. Apa saja itu? Berikut daftarnya.

Jenis-jenis Kalimat Persuasif pada Call to Action

Poin penting pertama untuk membuat call to action yang menarik adalah dengan memperhatikan jenis kalimat yang akan kamu gunakan. Sebagian besar memang kalimat dalam call to action ini merupakan jenis persuasif.

Namun jangan salah, meskipun bersifat persuasif, kalimat CTA tidak bisa dipukul rata begitu saja. Berbeda tempat pemasarannya, berbeda pula kalimat yang digunakan. Semua bergantung dari implementasi, tujuan dan kebutuhan dari call to action tersebut. Berikut adalah di antaranya.

Kalimat Ajakan

Jenis kalimat ini adalah kunci dari call to action. Kalimat ajakan sama saja dengan persuasive. Tujuannya menggiring orang untuk melakukan tindakan. Mulai dari mengukiti sebuah event yang sedang kita selenggarakan hingga mendownload aplikasi yang kita sarankan.

Kalimat ajakan ini hendaknya sifat singkat, padat dan jelas. Pesan yang disampaikan harus tertuju lansung kepada pembaca. Berikut contohnya.

  1. Baca berita selengkapnya dengan klik link di sini.
  2. Yuk kunjungi store kami
  3. Segera gabung dengan kami

Kalimat Call to Action Untuk Sosial Media

Penjelasan di atas merupakan sebagaian besar contoh dari kalimat persuasif pada umumnya. Namun selain itu ternyata ada juga kalimat call to action untuk social media. Baik dari pemilihan kata, diksi, maupun desain konten promosi yang nantinya akan kamu gunakan.

Social media dapat memberikan dampak yang cukup besar bagi sebuah promosi. Mulai dari meningkatkan follower hingga meningkatkan brand awareness.

Penggunaan call to action ini akan lebih cenderung untuk menambah follower, sunscribe, like, komen dan engagement lainnya. Oleh karena itu perlu kalimat yang santai namun juga lugas. Contohnya adalah sebagai berikut:

  1. Jangan lupa untuk tag 5 orang temanmu ya!
  2. Yuk klik link di bio untuk order
  3. Share story ini dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiahnya. Jangan sampai ketinggalan!

Kalimat Call to Action Untuk Email Marketing

Berbeda dari social media, penyajian call to action untuk email marketing berbeda pula. Tak bisa dipungkiri meskipun saat ini pengguna social media semakin banyak, namun strategi promosi melalui email masih menjadi sarana yang cukup efektif.

Oleh karena itu penting bagi kamu untuk mengetahui kalimat yang efektif untuk diterapkan sebagai strategi untuk email marketing. Namun sebelum memasuki tahap ini, kamu perlu email list agar target audience yang kamu tuju tepat sasaran.

Jika sudah, barulah kamu membuat rangkaian kata sebagai call to action. Berikut adalah contohnya:

  1. Dapatkan penawaran yang menarik setiap pembelian 2 item di store kami
  2. Daftarkan email kamu dan dapatkan diskon khusus
  3. Mau voucher gratis nonton di Bioskop? Klik link berlangganan sekarang juga

Penasaran bagaimana cara membuat E-Mail Marketing yang menarik? Simak di sini.

Kalimat Call to Action Lead

Kalimat call to action jenis ini sangat cocok untuk dikonveksikan untuk orang-orang yang telah berminat pada sebuah produk. Sehingga strukturnya pun tidak bisa terlalu panjang atau bertele-tele.

Biasanya hanya berisikan penawaran menarik, sehingga mereka dengan suka rela akan melakukan aksinya. Berikut adalah contoh kalimat persuasive lead:

  1. Diskon 90 persen untuk 20 pembeli pertama
  2. Hanya berlaku untuk hari ini, beli satu gratis satu
  3. Coba gratis produk kami selama 7 hari

Nah itu semua adalah pengertian dan cara membuat call to action yang menarik. So, saat ini kamu sudah mengetahui jika call to action mempunyai peranan penting dalam dunia marketing. Jadi jangan asal-asalan dalam membuatnya. Selamat mencoba!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment