Branding Kosmetik

Pelajari Metode Six Sigma untuk Tingkatkan Kualitas Produk Jualanmu

metode six sigma adalah (2)

Beautypreneurs, kamu tentu menyadari bahwa tingkat persaingan di pasa kosmetik Tanah Air sangatlah kompetitif. Untuk itu, selain menggunakan strategi yang tepat, kamu juga harus memastikan produk kosmetikmu memiliki kelebihan dan daya jual tinggi. Nah, menerapkan metode six sigma dapat membantumu meningkatkan kualitas produk, lho. Apa iya?

Metode yang sangat populer di berbagai bidang industri manufaktur ini berguna untuk membantu para brand owner melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas produk secara berkelanjutan. Artinya, produkmu tak akan jadi produk musiman saja.

Dengan begitu, tak hanya mampu bersaing di pasar kosmetik, kamu juga bisa membuat konsumenmu merasa puas dengan produk jualanmu. Bahkan, kamu bisa membuat mereka menjadi pelanggan setia dan terus melakukan pembelian produk.

Jika kamu menerapkan metode six sigma dengan baik, kualitas produk atau layanan yang kamu tawarkan juga makin baik.

Tentunya, metode six sigma sangat penting dan bermanfaat untuk pengembangan bisnis kamu. Dalam upaya memahami dan mendalami seluk-beluk metode six sigma, bacalah artikel di bawah ini.

Apa Itu Metode Six Sigma?

Secara bahasa, six sigma berasal dari kata six yang berarti enam. Adapun sigma merupakan satuan dari standar deviasi, yaitu salah satu ukuran sebaran data dalam ilmu statistika yang dilambangkan dengan σ. Oleh karena itu, 6σ menjadi simbol dari six sigma. Jadi, apa itu six sigma?

Six sigma adalah suatu metode bisnis yang berfokus pada peningkatan kualitas produk atau layanan agar lebih baik, peningkatan keuntungan dengan mengurangi pemborosan, dan peningkatan semangat karyawan untuk bekerja.

Metode six sigma pertama kali dicetuskan oleh Motorola pada tahun 1987 oleh seornang engineer bernama Bill Smith. Saat itu, Motorola menerapkan six sigma untuk meningkatkan kualitas produksinya, baik dari segi produknya maupun sisi pekerjaannya.

Pada awalnya, konsep dasar six sigma adalah gabungan antara konsep total quality management (TQM) dan statistical process control (SPC). Pada saat ini, six sigma telah menjadi suatu sistem manajemen yang banyak perusahaan besar gunakan.

Metode six sigma berasal dari kurva lonceng dalam statistika. Dalam hal ini, satu sigma melambangkan satu standar deviasi dari mean atau rata-rata. Jika suatu proses memiliki 6 sigma yang terdiri atas 3 sigma di atas dan di bawah. Tingkat kegagalannya pun terbilang cukup rendah. Lebih sederhananya, makin tinggi nilai sigma, makin kecil kemungkinan cacat sebuah proses.

Dalam hal ini, American Society of Quality mendefinisikan six sigma sebagai sebuah alat atau cara bagi perusahaan untuk mengembangkan kapasitas proses bisnisnya. Mengingat tujuan metode six sigma adalah meningkatkan performa bisnis dan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Strategi Sistem Manajemen pada Six Sigma

Berikut ini beberapa strategi sistem manajemen yang ada pada six sigma.

  1. Customer Focused

Jenis strategi sistem manajemen ini berfokus pada kepuasan dan kebutuhan konsumen.

2. Reduce Defect

Strategi sistem manajemen ini berfokus untuk mengurangi tingkat kecacatan pada produk atau layanan yang dihasilkan.

3. Center Around Target

Jenis strategi sistem manajemen ini berfokus untuk memosisikan perusahaan di sekitar pusat target.

4. Reduce Variation

Strategi sistem manajemen ini berfokus untuk menurunkan variasi.

Jika dilihat dari definisi six sigma tersebut, bisa disimpulkan bahwa metode six sigma berfokus pada kualitas. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena implementasinya yang ketat, terfokus, dan efektif dalam penerapan prinsip serta teknik kualitas yang telah terbukti.

Itu lah mengapa Motorola dikenal di seluruh penjuru dunia sebagai merek yang memiliki kualitas tinggi. Hal ini menjadikan Motorola memenangkan Penghargaan Kualitas Nasional Malcolm Baldrige pada tahun 1988.

Baca Juga: Pelajari Cara Melakukan Analisis Five Forces dan Manfaatnya untuk Bisnis

5 Prinsip dalam Metode Six Sigma

Dalam upaya memahami implementasi metode six sigma dalam bisnis, kamu perlu memahami lima konsep dasarnya. Konsep six sigma memiliki tujuan sederhana, yaitu menghasilkan proses mendekati sempurna.

elemen dalam six sigma

Dengan demikian, perusahaan bisa melakukan transformasi bisnis agar bisa mengoptimalkan kepuasaan konsumen. Perhatikan lima prinsip dalam metode six sigma berikut ini.

Fokus pada Konsumen

Dalam berbisnis, kamu harus memastikan konsumenmu mendapatkan yang terbaik dari yang mereka inginkan dan butuhkan. Hal ini pun berlaku dalam metode six sigma. Metode six sigma berfokus untuk memaksimalkan manfaat produk atau layanan yang dibuat untuk konsumen.

Oleh karena itu, jika kamu menggunakan metode six sigma, kamu harus memahami konsumenmu dengan baik dan mengetahui cara mencapai kepuasan konsumenmu.

Ukur Value Stream dan Identifikasi Masalah

Pemetaan proses adalah suatu hal yang harus dilakukan untuk mengetahui potensi masalah yang mungkin akan terjadi. Dalam hal ini, kamu perlu mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah yang harus diselesaikan.

Jika kamu ingin mengimplementasikan six sigma dengan efektif, kamu perlu menentukan tujuan yang jelas supaya kamu bisa mengumpulkan data dengan tepat.

Eliminasi Proses yang Tak Diperlukan

Apabila masalah telah ditemukan, lakukan perubahan proses untuk mengurangi proses atau aktivitas yang tidak memberikan manfaat bagi produk akhir. Dengan begitu, kamu bisa meningkatkan kualitas dan efisiensi proses dengan membuatnya lebih lancar.

Partisipasi Semua Pihak

Dalam upaya mencapai keberhasilan atas strategi yang telah disusun, kamu perlu melibatkan para stakeholder agar permasalahan dan penyelesainna bisa diidentifikasi dengan maksimal.

Mengingat bahwa six sigma bisa memberikan dampak yang besar bagi perusahaan, semua orang yang terlibat di dalamnya harus benar-benar memahami konsep dan aplikasinya dalam bisnis. Dengan begitu, hal tersebut bisa mengurangi risiko kegagalan dan melancarkan proses.

Ekosistem yang Fleksibel dan Reponsif

Dalam konsep six sigma, segala bentuk pemborosan atau sesuatu yang tidak efisien harus disingkirkan. Oleh karena itu, kamu harus membangun buadya perusahaan yang fleksibel dan responsive, terutama dalam melakukan perubahan dalam prosedur agar lebih efektif. Dalam hal ini, semua karyawan harus siap melakukan perubahan dengan cepat.

Jabatan dalam Sig Sixma

Seperti yang telah dibahas di atas, salah satu prinsip metode six sigma adalah partipasi semua pihak. Oleh karena itu, untuk mencapai kelancaran proses bisnis, kamu perlu landasan infrastruktur yang kuat.

Dalam lapisan-lapisan infrastruktur tersebut, dibutuhkan juga stakeholder dan karyawan yang akan memegang jabatan tertentu.

Para pemegang jabatan tersebut bertugas untuk memastikan bahwa setiap departemen dalam perusahaan telah menerima sumber daya yang mereka butuhkan. Nah, kira-kira apa saja jabatan yang terdapat dalam infrastruktur six sigma? Berikut ini penjelasannya.

Champion / Sponsor (Top Management)

Champion atau sponsor menduduki posisi yang paling tinggi dalam infrastruktur six sigma. Oleh karena itu, jabatan ini disebut sebagai top management. Pemegang jabatan ini berada di puncak hierarki manajemen pada suatu perusahaan.

Tugas champion atau sponsor adalah mengoordinasikan roadmap bisnis untuk mencapai six sigma. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memilih rencana proyek, menjalankan pengawasan, dan mengurangi segala hambatan serta risiko dalam proyek.

Pada dasarnya, tugas dan wewenang pemegang jabatan champion / sponsor dijelaskan sebagai berikut.

  1. Berperan sebagai mentor untuk pakar six sigma.
  2. Mengidentifikasi calon ahli six sigma.
  3. Mengidentifikasi proses bisnis utama dengan memamfaatkan kemampuan teknologi sebagai terobosan paling tepat.
  4. Menyetujui metrik untuk mengelola bisnis dan melacak kemajuannya.
  5. Menyediakan sumber daya organisasi dan keuangan untuk melatih para ahli dalam mengidentifikasi serta mencapai sasaran peregangan.
  6. Menghargai dan mengapresiasi segala bentuk kesuksesan, baik bagi tim maupun perusahaan.
  7. Menyebarkan keberhasilan pada perubahan budaya kerja perusahaan secara umum.

Master Black Belt

Jabatan tertinggi kedua dalam infrastruktur six sigma adalah master black belt. Dengan memegang gelar master, mereka yang menduduki jabatan ini umumnya bertugas sebagai mentor.

Oleh karena itu, tujuan utama mereka adalah membawa suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih sukses dan meraih kompetensi serta cita-cta yang sudah ditetapkan.

Nah, siapa saja yang berhak menempati posisi master black belt ini? Posisi ini harus diisi oleh seseorang yang memiliki kemahiran teknik dan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Pasalnya, sebagai seorang mentor, mereka harus melatih karyawan lain yang berada di bawahnya sekaligus mengevaluasi kinerjanya.

Master black belt nantinya akan melatih para black belt. Oleh karena itu, mereka harus mengetahui apa pun yang diketahui black belt dan memahami teori matematika yang menjadi dasar dari metode statistik.

Black Belt

Jabatan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah black belt. Black belt merupakan jabatan yang penting karena para pemangku jabatan ini harus memimpin tim dan menerapkan metodologi bisnis serta six sigma dalam setiap projek bisnis yang sedang perusahaan jalani.

Para black belt juga harus memperkenalkan alat dan sumber daya yang akan digunakan kepada semua anggota tim dalam proyek tersebut. Berikut ini beberapa hal yang menjadi tugas dari black belt.

  1. Memimpin, melaksanakan, dan menyelesaikan proyek.
  2. Menjadi mentor untuk anggota tim metodologi dan alat six sigma.
  3. Mengidentifikasi peluang proyek dan menyempurnakan detail serta ruang lingkup proyek.
  4. Melaporkan kemajuan pelaksanaan proyek kepada atasan dan pemilik proyek.
  5. Membagikan pengetahuan kepada black belt lain dan organisasi.
  6. Menjadi mentor bagi green belt.

Green Belt

Green belt adalah jabatan yang terdapat di dalam infrastruktur metode six sigma. Para green belt merupakan orang-orang yang bertanggung jawab atas seluruh proses kerja dan produktivitas di dalam sebuah departemen.

Mereka yang mengemban tugas tersebut harus menyelesaikan semua paket kerja yang sebelumnya telah black belt targetkan.

Team Members

Para anggota tim bertanggung jawab untuk menyelesaikan jenis pekerjaan yang tergolong kecil dan menerima pelatihan dari para mentor. Mereka juga tergabung dalam tim proyek dan mendukung pelaksanaan proyek yang ada.

Yellow, White and Other Six Sigma Belts

Selain beberapa jabatan six sigma yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa jabatan lain yang menerima sejumlah pelatihan, tetapi tidak diharapkan untuk memimpin tim metodologi six sigma atau menyelesaikan suatu proyek.

Yellow, white, dan belt six sigma lain  menerima pelatihan yang memungkinkan mereka bekerja untuk mendukung six sigma.

Metode dalam Six Sigma

Nah, dalam penerapan metodologi six sigma, ada dua metode utama yang digunakan, yaitu DMAIC (define, measure, analyze, improve, dan control) serta DMADV (define, measure, analyze, design, dan validate). Bagaimanakah perbedaan di antara keduanya? Simak penjelasan di bawah ini.

DMAIC

DMAIC merupakan metode yang bersifat data-driven di mana metode ini digunakan untuk mengembangkan produk atau layanan yang sudah ada untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

Biasanya, DMAIC digunakan untuk manufaktur produk atau pengiriman sebuah layanan. DMAIC sendiri terdiri atas 5 proses yang dijelaskan sebagai berikut.

DMAIC metode six sigma adalah (1)

Define

Pada tahap define, kamu harus menentukan masalah, tujuan, dan proses dan kegiatan perbaikan six sigma. Pada tahap ini, kamu juga akan menyeleksi permasalahan yang nantinya akan timmu selesaikan beserta biaya, manfaat, dan dampak terhadap konsumen.

Di tingkat atas, tujuan akan menjadi tujuan strategis organisasi, seperti return of investment (ROI) yang lebih tinggi atau pangsa pasar. Adapun pada tingkat operasi, penetapan tujuan ini berguna untuk meningkatkan keluaran (throughput) departemen produksi.

Sementara di tingkat proyek, kemungkinan sasarannya untuk mengurangi tingkat cacat dan meningkatkan hasil.

Measure

Pada tahap measure, kamu akan melakukan pengukuran terhadap masalah yang telah teridentifikasi sebelumnya untuk segera kamu atasi. Selain itu, kamu juga akan membuat metrik yang valid dan dapat diandalkan untuk membantu memantau kemajuan menuju sasaran yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa pada tahapan ini akan terdapat pengambilan data yang nantinya akan kamu gunakan untuk mengukur karakteristik serta kapabilitas dari proses penentuan langkah perbaikan dan peningkatan.

Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan analisis data eksploratif dan deskriptif untuk membantu kamu dalam memahami data.

Analyze

Pada tahap analyze, kamu akan menganalisis efektivitas dan efisiensi proses untuk mencapai tujuan serta menghilangkan kesenjangan antara kinerja sistem atau proses saaat ini dengan tujuan yang perusahaan inginkan.

Dalam hal ini, kamu harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah berdasarkan akar penyebab (root cause) yang telah berhasil kamu identifikasikan. Kamu juga membutuhkan alat statistik untuk membantumu dalam melakukan analisis dan validasi dengan melakukan prediktif analitik.

Improve

Pada tahap ini, kamu mengidentifikasi cara perbaikan atau pengembangan suatu proses atau tindakan perbaikan. Hal tersebut bisa kamu lakukan dengan melakukan pengujian dan percobaan untuk bisa mengoptimalkan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang perusahaan alami.

Di sini kamu harusa dapat menjadi seseorang yang kreatif dalam menemukan cara baru sehingga kamu bisa melakukan hal-hal yang lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat.

Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan manajemen proyek dan alat perencanaan serta manajemen lainnya untuk menerapkan pendekatan baru.

Control

Pada tahapan ini, kamu menilai performa implementasi strategi pada tahap-tahap sebelumnya. Tahapan ini memungkinkan kamu untuk melembagakan sistem yang ditingkatkan dengan memodifikasi sistem kompensasi, insentif, prosedur, anggaran, instruksi pengoperasian, MRP dan sistem manajemen lainnya.

Selain itu, kamu juga harus menetapkan stardardisasi dan melakukan kontrol serta mempertahankan proses yang telah kamu perbaiki dan tingkatkan.

DMADV

Metode DMADV adalah suatu metode dalam six sigma yang bisa kamu gunakan untuk membuat desain atau mendesain ulang proses manufaktur produk baru.

DMADV bisa menjadi metode yang cocol untuk kamu pilih kalau proses atau produksi yang saat ini kamu lakukan tidak memuaskan konsumen, meskipun kamu sudah melakukan optimasi sebelumnya.

Teknik Penerapan Six Sigma

Dalam metode six sigma, ada delapan teknik yang merupakan campuran ilmu statistika dan analisis data untuk mendapatkan hasil yang perusahaan inginkan.

Brainstorming

Brainstorming adalah langkap pertama yang harus kamu lakukan sebelum menggunakan alat atau tool dalam six sigma. Tahapan ini perusahaan lakukan saat proses pembuatan ide dan cara kreatif untuk menyelesaikan masalah.

Root Cause Analysis

Root cause analysis atau analisis akar masalah bisa kamu lakukan dengan menggunakan meyode 5W (what, why, who, where, when) untuk menganalisis dan menemukar akar permasalahan yang terjadi.

Suara Konsumen

Seperti yang telah kita bahas di atas bahwa metode six sigma berfokus pada kepuasan konsumen. Oleh karena itu, kamu harus selalu mendengarkan suara atau pendapat konsumenmu, baik secara eksternal maupun internal.

Dengan melakukan hal ini, kamu bisa mengetahui apa yang bisa kamu kembangkan dan perbaiki dari produkmu berdasarkan keinginan konsumen.

Sistem 5R

Sistem 5R (ringkas, rawat, resik, rapi, dan rajin) dapat kamu terapkan dengan tujuan untuk mengeliminasi hal-hal yang tidak perlu serta menurunkan tingkat bottleneck atau hambatan dalam proses.

Kaizen

Teknik kaizen dapat menjadi strategi andal untuk meningkatkan bisnis dengan terus memantau, mengidentifikasikan, dan melakukan pengembangan secara berkelanjutan. Jika kamu menyadari adanya inefisiensi, kamu harus segera melakukan perubahan untuk membuatnya menjadi lebih baik.

Brenchmarking

Benchmarking atau penentuan patokan merupakan proses penentuan standar pengukuran. Dalam hal ini, kamu bisa membandingkan bisnismu dengan kompetitor atau bisnis lain yang serupa untuk mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari bisnis lain.

Poka-yoke

Poka-yoke adalah teknik yang perusahaan lakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan. Teknik ini juga bisa kamu gunakan untuk menyusun strategi untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.

Dalam teknik poka-yoke, kamu harus bisa mengidentifikasi dan membuang hal-hal yang menyebabkan inefisiensi serta kesalahan dalam proyek yang kamu lakukan.

Value Stream Mapping

Value stream mapping adalah teknik pengukuran alur material dan informasi untuk mendesain proyek yang akan datang. Teknik value stream mapping dapat kamu gunakan untuk memaksimalkan pengurangan inefisiensi dalam value stream serta membuat operasi yang lebih sederhana.

Itu lah dia penjelasan mengenai seluk-beluk six sigma yang perlu kamu ketahui. Apakah setelah membaca artikel ini kamu menjadi lebih paham mengenai metode proses bisnis ini? Jika kamu sudah paham dan ingin menerapkannya untuk bisnismu, jangan lupa untuk memperhatikan prinsip dasar six sigma dan metode dalam melakukannya.

Selain itu, kamu harus memaksimalkan kinerja seluruh anggota tim kamu agar tujuan yang kamu tetapkan bisa kamu capai dengan maksimal. Selamat mencoba dan semoga sukses.

Nah, selain metode ini, kamu bisa menemukan berbagai tips menjalankan dan mengembangkan bisnis lainnya di laman Berita Terkini. Kamu juga bisa menyimak informasi mengenai maklon kosmetik dan tren industri kecantikan lainnya di media sosial Mash Moshem Indonesia.

Oh, ya, jangan lupa untuk tinggalkan tanggapanmu di kolom komentar, ya!

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011