Strategi Umbrella Branding dan Penerapannya untuk Merk Kosmetik
Sebagai seorang brand owner kosmetik, kamu harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar bisnismu dapat berkembang secara kompetitif di pasaran. Nah, untuk membuat produk dari brand kosmetikmu ini diterima dan mendapatkan permintaan yang tinggi, kamu bisa mencoba strategi Umbrella Branding.
Sebelum kita membicarakan soal umbrella branding, kamu pasti sudah tidak asing dengan berbagai jenis produk perawatan kecantikan, bukan? Mulai dari produk skincare, body care, sampai kosmetik decorative seperti lipstick.
Umumnya, tiap brand kosmetik pasti memiliki satu jenis produk sesuai dengan target pasar mereka. Seperti, Innisfree, yang cenderung memproduksi produk perawatan kulit dan tak mengeluarkan produk decorative.
Nah, tapi ada juga merk kecantikan yang menggunakan metode berlainan. Tak hanya berfokus pada satu jenis produk saja, merk ini memproduksi berbagai jenis kosmetik sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Dalam fenomena kedua, strategi yang digunakan inilah yang kemudian dikenal dengan Umbrella Branding. Yang kini sangat populer dan banyak pengusaha lakukan lantaran terbilang cukup menguntungkan. Apakah benar?
Simak ulasannya lengkap soal Umbrella Branding di bawah ini, ya, Beautypreneurs!
Apa Itu Umbrella Branding?
Strategi umbrella branding ini banyak digunakan oleh perusahaan besar dan ternama. Konon katanya, strategi satu ini membuat setiap produk baru yang diluncurkan mudah dikenal oleh masyarakat luas.
Secara singkat, umbrella branding adalah strategi pemasaran dengan memanfaatkan nama brand atau merek yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Umbrella branding biasanya disebut juga sebagai family branding.
Jadi, umbrella branding adalah strategi marketing dengan menjual beberapa produk yang saling berkaitan di bawah satu brand atau merek yang sama.
Cara brand positioning seperti ini dapat menciptakan brand equity yang bagus untuk sebuah brand atau merek. Ketika sebuah perusahaan akan meluncurkan produk baru tentu ia memiliki harapan besar terhadap produk tersebut agar diterima di pasar dan penjualannya meningkat.
Hal ini mungkin terjadi jika sebelum meluncurkan produk baru, perusahaan tersebut memiliki produk lain yang dikenal dan diterima baik oleh pasar atau masyarakat.
Perusahaan yang mengandalkan brand besar yang telah dikenal masyarakat sebagai nama induk produk barunya ini disebut umbrella branding.
Umbrella branding ini umumnya digunakan oleh perusahaan dengan nilai merek atau brand yang positif di pasar. Semua produk memakai alat identifikasi yang sama dan tidak mempunyai nama maupun simbol merek tambahan.
Strategi umbrella branding merupakan cara perusahaan memanfaatkan nama brand sebelumnya. Artinya, setiap produknya menggunakan kata depan produk sebelumnya karena telah dikenal atau lebih dikenal oleh masyarakat sehingga relatif lebih mudah untuk memasarkan produk lainnya.
Konsep Umbrella Branding
Konsep strategi umbrella branding yaitu memanfaatkan kredibilitas brand untuk menarik konsumen agar membeli atau menggunakan produk barang maupun jasa yang ditawarkan dan dijual. Makin tinggi kredibilitas brand tersebut di mata konsumen maka makin tinggi pula keberhasilan produk lainnya.
Tugas utama pemilik bisnis atau perusahaan pada strategi umbrella branding ini yaitu membangun brand awareness. Jika suatu perushaan sudah mendapatkan kepercayaan konsumen pada produk yang dihasilkan maka akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan untuk produk baru atau produk lain yang akan diluncurkan.
Pada implementasinya, umbrella branding bisa menjadi tantangan bagi tim atau divisi pemasaran. Hal ini karena tim pemasaran harus menyelaraskan setiap produk secara efektif.
Namun, jika praktik pemasarannya dilakukan dengan baik maka hasilnya juga akan maksimal sehingga membawa keuntungan yang besar.
Umbrella branding pada perusahaan merupakn bentuk lain atau mirip dengan strategi branding. Caranya yaitu perusahaan harus memanfaatkan kredibilitasnya untuk membuat produk yang akan perusahaan luncurkan.
Hal tersebut berdapak positif pada perusahaan. Perusahaan tersebut dapat lebih dikenali untuk dikaitkan dengan beberapa sub-brand. Konsumen mungkin tidak lebih mengenali sub-brand ini, tetapi konsumen mengenali perusahaan payung atau perusahaan induk yang menaunginya.
Mengapa Umbrella Branding Begitu Pentingnya?
Apakah kamu pernah berpikir seberapa penting umbrella branding bagi suatu produk baru dari sebuah perusahaan? Seberapa penting implementasi umbrella branding dalam strategi marketing? Dari sekian banyak strategi marketing kenapa harus umbrella branding?
Simak ulasannya berikut ini, ya, Beautypreneurs!
Sebagai Standar Kualitas Produk
Ide dari strategi umbrella branding ini yaitu konsumen dapat mengasosiasikan standar dari kualitas dengan brand tertentu. Konsumen juga dapat berasumsi bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang sama dengan produk lain di bawah payung brand yang sama dengan produk tersebut.
Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Dengan demikian, suatu brand mampu mendapatkan keuntungan dari beberapa produk yang sama, hanya saja berbasis pada brand equity-nya. Selain itu, strategi umbrella branding ini juga akan meningkatkan loyalitas para konsumen.
Meningkatkan Penjualan Produk
Strategi umbrella branding juga dapat kamu gunakan untuk mengenalkan sebuah produk yang serupa agar mampu meningkatkan penjualan. Banyaknya produk baru yang bermunculan di pasaran, terutama produk dengan harga murah dan fitur yang lebih menarik, membuat pelaku bisnis harus selalu memutar otak untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat.
Memberikan Keseragaman pada Lini Produk
Umbrella branding perusahaan gunakan untuk memberikan keseragaman pada lini produk tertentu dengan mengategorikan produk di bawah satu nama merek atau brand. Hal ini tentu membuat produk tersebut lebih mudah teridentifikasi dan memungkinkan dapat meningkatkan daya jual produk.
Adanya implementasi dari strategi umbrella branding ini maka ada harapan konsumen bahwa semua produk yang berada di bawah payung perushaan yang sama memiliki kualitas yang juga sama sehingga dapat menciptakan pengalaman memuaskan bagi konsumen.
Faktor yang Dapat Menentukan Dampak Strategi Umbrella Branding
Adapun faktor-faktor yang dapat menentukan dampak dari strategi umbrella branding yaitu tingkat kesepakatan antara produk yang termasuk dalam payung perusahaan.
Misalnya apakah produk mampu bertindak sebagai pengganti produk yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, nilai merek suatu perusahaan misalnya apakah merek tersebut populer di pasar produk.
Tim pemasaran menilai bahwa konsumen mengasosiasikan brand atau merek dengan kualitas produk tertentu.
Dengan demikian, apabila suatu brand telah mendapatkan kepercayaan dan kredibilitas masyarakat. Maka konsumen selanjutnya akan mempertimbangkan untuk membeli produk baru dengan brand atau merek yang sama berdasarkan pengalaman positif mereka.
Sebelum menentukan akan menerapkan sebuah strategi pemasaran, ada baiknya kamu mempertimbangkan kekurangan dan kelebihannya terlebih dahulu. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa kelebihan dan kekurangan strategi umbrella branding.
Kelebihan Menggunakan Strategi Umbrella Branding
Setiap strategi marketing tentu memiliki kelebihannya masing-masing, termasuk umbrella branding. Jika kamu telah menetapkan umbrella branding sebagai strategi marketing untuk bisnismu maka berikut ini kelebihan dari strategi umbrella branding.
Memberikan Kredibilitas pada Produk Baru
Kesuksesan produk populer memberi kredibilitas pada produk baru yang akan kamu luncurkan nantinya. Setiap pengalaman dan interaksi positif dengan sebuah merek, akan mempermudah pertumbuhan rasa percaya pada diri konsumen terhadap produk baru.
Meminimalkan Biaya Pemasaran
Mengenalkan dan memasarkan produk baru tanpa merek atau brand bersar yang sudah dikenal dan populer merupakan sebuah tantangan besar.
Mengimplementasikan umbrella branding terbilang dapat meminimalkan biaya untuk kegiatan pemasaran. Hal ini karena pada strategi umbrella branding memanfaatkan citra brand sehingga untuk memperkenalkan produk ke pasar tidak membutuhkan banyak biaya, terlebih jika sebuah brand memiliki citra yang positif.
Logo brand yang sudah populer memberi kesempatan lebih besar untuk produk baru dalam satu umbrella branding. Jadi, dalam penerapannya, perusahaan tidak membutuhkan biaya besar untuk membangun target pasar, citra brand, membangun strategi positioning, dan strategi marketing secara umum.
Memiliki Pelanggan Loyal
Pada penerapan umbrella branding, kamu mungkin mendapatkan pembelian dari konsumen loyak yang sudah pernah membeli atau menggunakan produk lainnya dari satu payung perusahaan yang sama dan memperoleh pengalaman positif setelah menggunakan atau merasakannya.
Jika kamu memasarkan produk di bawah naungan atau satu payung perusahaan maka kmu bisa menggunakan dan memanfaatkan strategi pemasaran dari mulut ke mulut. Hal ini perlu dilakukan karena konsumen cenderung lebih sering melihat ulasan sebelum membeli produk yang baru akan brand tersebut luncurkan.
Bisa Meluncurkan Produk Baru dari Kategori yang Berbeda
Strategi umbrella branding disebut strategi dengan “zona aman” bagi perusahaan bercitra positif yang akan meluncurkan produk baru. Kamu dapat meluncurkan produk yang bukan dari kategori utama dari bisnismu.
Contohnya, kamu memiliki usaha atau bisnis kosmetik yang sudah sukses dan populer di pasaran. Maka kamu bisa mempertimbangkan untuk meluncurkan produk perawatan kulit.
Membantu Meningkatkan Penjualan
Ketika kamu meluncurkan produk baru dengan kategori yang berbeda tentu hal ini akan dapat meningkatkan penjalan. Produk baru yang kamu luncurkan akan dapat meningkatkan market share yang artinya penjualan produkmu akan meningkat atau bertambah.
Kekurangan Menggunakan Strategi Umbrella Branding
Pada satu sisi, umbrella branding ini memang menarik. Hal ini karena banyak sekali peluang dan keuntungan yang nantinya bisa kamu dapatkan ketika menerapkan strategi umbrella branding ini.
Namun, masih ada beberapa hal yang harus kamu perimbangkan dalam penggunaan strategi umbrella branding sebagai strategi pemasaran.
Jangan sampai produk yang ada di bawah naungan payung perusahanmu malah justru mengalami kegagalan. Adapun kekurangan penerapan strategi umbrella branding akan kita uraikan sebagai berikut.
Produk Kategori Lain dan Tidak Berkolerasi akan Menimbulkan Pertanyaan
Dalam hal ini kamu perlu mengingat bahwa setiap produk baru yang akan kamu buat harus berkolerasi dengan produk sebelumnya atau berkolerasi dengan lini usaha atau bisnis perusahaanmu.
Sebagai contoh, perusahaanmu merupakan perusahaan kosmetik, tetapi kamu meluncurkan produk baru berupa barang elektronik. Dengan demikian, konsumen akan merasa hal ini sedikit aneh karena tidak ada kolerasi dengan lini bisnis perusahaannya.
Hal ini juga dapat mengurangi tingkat kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Kasus seperti ini dapat menyebabkan konsumen lari dan tidak memakai produkmu lagi.
Harapan Konsumen akan Produk dengan Kualitas Tinggi
Hal ini berkaitan erat dengan kualitas produk baru yang akan kamu luncurkan. Jika terdapat merek atau brand di bawah naungan umbrella branding. Tetapi memiliki kualitas yang buruk atau di bawah rata-rata maka calon konsumen mungkin akan berhenti membeli dan menggunakan produk atau brand tersebut.
Hal ini karena konsumen selalu berharap produk dengan kualitas tinggi dari brand yang telah ia nilai bagus.
Saling Memengaruhi
Hal ini berkaitan erat dengan pengalaman positif konsumen yang dapat memengaruhi keputusan selanjutnya dalam memilih dan membeli suatu brand atau merek.
Oleh karena itu, satu kesalahan dapat mengacaukan reputasi brand yang kamu miliki. Hal ini akan memengaruhi kepercayaan konsumen sehingg sulit untuk mendapatkan kepercayaannya kembali.
Contoh Penerapan Umbrella Branding dalam Industri Kosmetik
Berikut ini ada beberapa contoh perusahaan ternama yang menggunakan strategi umbrella branding ini. Tentunya beberapa brand kosmetik ini sudah tidak asing lagi di sekitar kita.
L’oreal
Siapa yang tidak kenal brand satu ini? L’oreal merupakan brand kosmetik dan brand perawatan untuk pria dan wanita. Brand yang bergerak di bidang kosmetik (makeup), perawatan kulit (skin care), produk untuk pria, dan produk untuk perawatan rambut yang sangat populer.
L’oreal memiliki banyak produk dan lini produk yang bervariasi. Brand kosmetik ternama ini mampu mempertahankan kualitas produknya sehingga ia mampu bertahan di pasar.
Contoh lini produk L’oreal, antara lain L’oreal shampoo merupakan produk L’oreal untuk prawatan rambut, L’oreal UV Perfect Matte & Fresh merupakan produk L’oreal untuk skin care, L’oreal Men Expert merupakan produk L’oreal untuk perawatan pria, dan lain-lain.
Brand-brand besar dan populer, seperti Garnier, Kiehl’s, NYX, The Body Shop, Maybelline, Matrix, dan Kerastase merupakan anak perusahaan L’oreal.
Brand L’oreal merupakan payung merek dari brand-brand besar tersebut. L’oreal memegang pasar kosmetik dan perawatan tubuh dan rambut dengan memiliki sekitar 39 beauty brand.
Sudah pernah sukses dengan produk kosmetikmu sebelumnya? Develop produk baru bareng Mash Moshem Indonesia, Yuk!
Menggunakan strategi Umbrella Branding untuk merk kosmetikmu sebenarnya cukup ideal dan potensial untuk kamu lakukan. Mengingat, strategi ini akan memungkinkanmu menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai jenis segmentasi.
Nah, dengan memanfaatkan produkmu yang telah mendulang kesuksesan sebelumnya, kamu bisa menciptakan dan mengembangkan produk baru kemudian memasarkannya beriringan dengan produk tersebut.
Dalam hal ini, kamu juga harus berhati-hati dan sebisa mungkin membuat produk turunan yang juga berkualitas sama baiknya. Mash Moshem Indonesia bisa membantumu dalam hal ini!
Kami memiliki tim formulator terbaik yang telah berpengalaman dan secara konsisten melakukan penelitian untuk membuat produk kosmetik terbaik. Selain itu, kami juga bisa menciptakan produk sesuai dengan karakter brand-mu, berdasarkan keinginan pasar, dan selaras dengan target pasar yang ingin kamu raih.
Enggak percaya? Langsung klik tombol WhatsApp di bawah, atau hubungi tim kami lewat Contact Us dan ajukan pertanyaanmu seputar maklon kosmetik. See you!