Chemical Exfoliator: Jenis, Manfaat Buat Kulit dan Cara Memilihnya
Hai, Beautypreneurs! Sebagai orang yang paham betul tentang kosmetik, kamu pasti sudah tak asing dengan yang namanya chemical exfoliator. Yap! Jenis eksfoliator ini memang kerap jadi perbincangan lantaran punya banyak manfaat, namun tak sedikit juga efek sampingnya pada kulit. Apakah benar begitu?
Bagi kalian yang peduli terhadap kulit, tentunya perawatan kulit adalah hal yang wajib untuk dilakukan tiap hari hingga jadi rutinitas. Salah satu langkah penting dalam perawatan kulit salah satunya adalah dengan eksfoliasi.
Eksfoliasi sendiri merupakan proses pengelupasan atau pengangkatan sel kulit mati dari lapisan permukaan teratas pada kulit. Dalam industri kosmetika, umumnya ada tiga jenis eksfoliator yakni Chemical Exfoliator, physical exfoliator, dan Enzimatic Exfoliator.
Namun, Chemical Exfoliator ini lebih populer daripada jenis eksfoliator lainnya. Hal ini karena kemampuan dari chemical exfoliator sendiri, yakni kemampuan untuk menembus lebih dalam ke bawah lapisan kulit. Karena kemampuan tersebut mampu memberikan hasil eksfoliasi yang lebih baik daripada physical exfoliator.
Benarkah chemical exfoliator aman untuk kulit? Lantas apa saja manfaatnya untuk kulit? Langsung simak penjelasannya di bawah ini. Enjoy reading, Guys!
Apa Itu Chemical Exfoliator?
Sebelum membahas aman atau tidaknya untuk kulit, tak ada salahnya untuk membicarakan apa itu chemical exfoliator terlebih dahulu. Melansir dari Healthline, chemical exfoliator adalah asam yang dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dari epidermis. Jenisnya sangat beragam dan memiliki konsentrasi yang berbeda-beda.
Pada beberapa produk dengan formulasi yang lemah atau rendah biasanya dapat masyarakat akses dengan mudah. Sementara untuk produk berfomulasi lebih kuat umumnya perlu adanya persetujuan atau pengawasan dari dokter kulit.
Chemical exfoliator bekerja dengan memutuskan ikatan yang menyatukan sel-sel kulit. Dengan begitu, sel yang rusak pada bagian paling luar akan terlepas dan memperlihatkan kulit yang bergenerasi.
Dengan penggunaan teratur, kulit terasa lebih halus dan terlihat lebih merata, pori-pori tidak tersumbat, dan tanda-tanda penuaan mungkin tidak terlalu terlihat.
Cara Kerja Chemical Exfoliator
Chemical exfoliator ini merupakan zat asam yang dapat menghilangkan sel kulit yang mati, sehingga mampu memperbaiki atau meningkatkan siklus pergantian sel. Chemical exfoliator ini berkerja dengan cara memecah ikatan yang menyatukan sel-sel kulit.
Produk chemical exfoliator ini memiliki tingkat konsentrasi terhadap keasaman yang berbeda-beda. Produk chemical exfoliator dengan tingkat keasaman yang lebih rendah, biasanya dapat dibeli tanpa resep. Sedangkan produk dengan tingkat keasaman yang lebih kuat biasanya hanya dilakukan di klinik dokter kulit, yang mana lebih dikenal sebagai chemical peel.
Manfaat Chemical Exfoliator
Selain membantu pengelupasan kulit, chemical exfoliator ini memiliki manfaat lainnya loh!
Merawat dan Mencegah Kemunculan Jerawat
Jerawat dapat terjadi apabila folikel rambut atau pori-pori kuli tersumbat oleh sel kulit, bakteri, dan kotoran. Oleh karenanya, untuk mencegah dan mengatasi jerawat adalah dengan menjaga kebersihan kulit.
Salah satu caranya adalah dengan rutin melakukan eksfoliasi dengan chemical exfoliator. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwasannya jenis exfoliator ini menggunakan bahan kimia, dan mampu menembus lapisan dalam kulit sehingga dapat membersihkan kulit dengan maksimal.
Pada Chemical exfoliator, terdapat AHA (Alpha Hydroxy Acids), yang mampu menurunkan produksi minyak berlebih dan mampu membantu menghilangkan bakteri. Selain itu, AHA mampu membuka pori-pori wajah, sehingga tidak akan terjadi penyumbatan pada pori-pori yang mengakibatkan timbulnya jerawat.
Selain itu, AHA juga mampu mengurangi peradangan. Karena chemical exfoliator mampu mengelupas sel-sel kulit mati, maka kulit akan teregenerasi dan akhirnya dapat mempercepat penyembuhan bekas jerawat.
Mengurangi Tanda Penuaan Dini
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, chemical exfoliator ini mampu mengelupas sel kulit yang telah mati dan mampu merangsang pertumbuhan sel baru. Tekstur wajah juga dapat lebih lembut lewat pengelupasan sel kulit mati tersebut, yang mana memicu pula adanya produksi elastin dan kolagen.
Keduanya diperlukan dalam menjadikan kulit agar lebih kenyal, kencang, halus, dan kuat. Hal tersebut juga yang membuat kulit nampak lebih muda, karena akan mengurangi adanya garis-garis halus, bintik-bintik penuaan, dan kulit kering yang mengelupas,
Membantu Mencerahkan Kulit
Karena Chemical exfoliator ini mampu membantu pengangkatan sel kulit yang mati, maka tentunya regenerasi kulit dapat terjadi dengan baik. Sehingga mampu mengurangi bekas jerawat, bintik-bintik penuaan, dan juga garis-garis halus.
Juga dengan adanya pengelupasan sel kulit mati dan juga regenerasi, maka kulit baru yang tumbuh akan menghasilkan kulit yang lebih sehat, cerah, dan halus tentunya.
Produk Chemical exfoliator yang memiliki kandungan AHA dan Vitamin C, mampu membantu mengurangi adanya hiperpigmentasi, sehingga kulit nampak lebih cerah.
Selain itu, gerakan eksfoliasi yang berulang mampu merangsang drainase limfatik, yang mana mampu membantu pembersihan internal dan juga detoksifikasi kulit. Gerakan ini juga mampu memperlancar aliran darah, sehingga meningkatkan kesehatan sel dan juga menutrisi permukaan kulit.
Mengangkat Sel Kulit Mati dan Kotoran
Seperti yang telah diketahui, Chemical Exfoliator ini digunakan untuk membersihkan kulit. Sehingga diketahuilah bahwa chemical exfoliator ini mampu mengangkat sel kulit mati dan juga membersihkan kotoran yang terdapat pada kulit.
Jenis-jenis Chemical Exfoliator
Terdapat beberapa jenis bahan kimia yang digunakan dalam chemical exfoliation. Yang mana tiap-tiap bahannya akan memberikan efek yang berbeda, sehingga penting untuk mengetahui perbedaannya. Pada umumnya terdapat tiga jenis utama bahan yang merupakan bagian dari chemilcal exfoliator, yakni PHA, BHA, dan AHA.
Poly Hydroxy Acids (PHAs)
Poly Hydroxy Acids, PHA, atau Asam Poli Hidroksi, merupakan jenis chemilcal exfoliator yang sering digunakan oleh orang-orang dengan kulit yang sensitif. Bahan kimia ini, terutama gluconolactone dan asam laktobionik, mengandung molekul yang cenderung lebih besar.
Hal ini dapat meminimalkan kedalaman penetrasinya atau kedalaman aksesnya pada kulit. Inilah mengapa, PHA terbilang sangat ideal untuk kulit yang sensitif.
Beta Hydroxy Acids (BHAs)
Beta Hydroxy Acids, BHA, atau Asam Beta Hidroksi, biasanya terdiri dari asam tropik dan salicylic acids. Jenis chemical exfoliator ini biasanya dapat membantu membuka pori-pori yang tersumbat. Sehingga dapat mencegah adanya masalah yang signifikan pada tampilan kulit wajah dan pada kesehatan kulit.
BHA ini dapat larut dalam minyak, sehingga mampu menembus sebum dan dapat menjangkau lebih dalam ke kulit dan juga pori-pori. BHA ini biasanya cocok untuk mereka yang memiliki tipe kulit berminyak dan atau untuk mereka yang memiliki kulit rentan berjerawat. Karena BHA juga memiliki sifat anti-inflamasi atau anti peradangan, serta antibakteri.
Alpha Hydroxy Acids (AHAs)
Alpha Hydroxy Acids, AHA, asam alfa hidroksi, biasanya cenderung mengandung berbagai zat asam yang alami. Seperti citric acid, malic acid, lactic acid, dan gycolic acids.
AHA ini mampu membantu menurunkan produksi minyak, juga mampu membantu untuk menghilangkan bakteri. AHA juga dapat membantu mengatasi penyumbatan pada pori-pori.
Jenis eksfoliator ini juga cocok untuk pengelupasan kulit kering, karena mampu mengangkat sel-sel kulit yang mati, sehingga mampu membuat kulit menjadi lebih halus. Namun AHA berbeda terbalik dengan BHA, karena AHA larut dalam air, maka AHA tidak dapat menembus terlalu dalam ke lapisan kulit atau pori-pori terdalam.
Diketahui bahwa AHA dan BHA dapat digunakan secara bersamaan. Karena meski AHA dan BHA bekerja dengan cara yang berbeda, namun keduanya bisa saling berkaitan. Yang dimaksud adalah dengan adanya BHA yang dapat memecah ikatan antar sel kulit yang mati, sementara AHA dapat membantu sel untuk lepas dengan sendirinya.
Beda Chemical Exfoliator dan Physical Exfoliator
Seperti yang telah kita bahas, bahwasannya Chemical Exfoliator ini mengangkat sel kulit mati dengan bantuan bahan kimia. Sehingga kulit tidak perlu kamu bersihkan dengan kasar, dan bahkan mampu menembus hingga ke dalam lapisan kulit.
Sedangkan physical exfoliator dilakukan secara manual dengan menggunakan butiran-butiran kecil, sikat, dan bahkan dengan pisau bedah. Salah satu physical exfoliator yang paling mudah dan paling umum adalah scrub. Scrub ini biasanya menggunakan butiran-butiran yang berbeda-beda di tiap produknya.
Disarankan untuk menggunakan scrub dengan butiran kecil dan halus, karena apabila menggunakan butiran yang lebih besar akan menimbulkan robekan mikro pada kulit. Memang scrub ini memberikan hasil yang nampak, namun tidaklah seefektif dan selembut chemical exfoliant.
Penggunaan Chemical Exfoliator dengan Aman Sesuai Jenis Kulit
Setelah mengetahui mengenai jenis-jenis chemical exfoliator, tentunya kamu paham bahwa tiap-tiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga dalam proses pembuatannya, kamu juga harus bisa menyesuaikan kadar serta jenis eksfoliator sesuai dengan jenis kulit target pasarmu.
Kulit Kering
Bagi mereka yang memiliki jenis kulit yang kering, dapat menggunakan Chemical exfoliator dengan AHA. Karena AHA ini sendiri melebur dengan air sehingga hanya akan bekerja pada permukaan kulit. AHA ini dapat membantu mengunci kelembapan pada kulit.
Selain itu, seperti yang telah disebutkan bahwasannya AHA mampu membantu kulit yang kering untuk mengelupas dengan baik, sehingga ketika kulit telah teregenerasi akan menghasilkan kulit halus yang sehat. Kandungan Asam laktat dan asam glikolat juga baik untuk jenis kulit ini.
Kulit Sensitif
Jika memiliki kulit yang sangat kering dan atau sensitif, BHA dapat menyejukkan dan menenangkan kulit, sehingga ideal untuk kulit sensitif atau cenderung kemerahan. PHA juga merupakan pilihan yang baik untuk kulit sensitif dan bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kulit seperti eksim dan rosacea.
Kulit Berminyak dan Berjerawat
Bagi pemilik kulit berminyak dan berjerawat, asam salisilat atau salicylic acid sangat bagus untuk membuka dan membersihkan pori-pori kulit yang dapat menyebabkan jerawat.
Untuk mengatasi efek kering karena asam salisilat, gabungkan dengan AHA, asam laktat untuk mengembalikan serta meningkatkan tingkat kelembapan kulit. Juga dapat menggunakan BHA, karena adanya sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang mampu menyembuhkan jerawat serta mencegah adanya infeksi dan atau peradangan.
Kulit Kombinasi
Pada pemilik kulit kombinasi, salicylic acid bisa membantu membersihkan kulit. Penggunaan serum yang mengandung asam salisilat atau salicylic acid dapat digunakan apabila ingin terfokus pada pengelupasan sel kulit mati dan anti-inflamasi atau anti peradangan. Juga bisa menggunakan sesuatu yang dikombinasikan dengan asam laktobionik.
Kulit yang Menua
AHA seperti asam glikolat, sitrat, dan laktat dapat digunakan pada jenis kulit ini. Karena AHA dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dengan mencegah garis-garis halus dan kerutan timbul.
Bahan-bahan tersebut juga dapat memperbaiki tekstur kulit, juga membuat kulit bercahaya karena adanya kandungan antioksidan. Serta dapat memicu produksi elastin dan kolagen, yang mampu mengencangkan kulit.
Eksfoliasi, terutama yang menggunakan chemical exfoliator terbilang penting karena manfaatnya yang baik untuk merawat kulit. Namun, eksfoliasi yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi, peradangan, kulit yang kering, pengelupasan kulit yang berlebihan, dan lain sebagainya.
Penggabungan serta penakaran dosis bahan-bahan dasar suatu produk pun tak boleh sembarangan, karena akan dapat menimbulkan efek samping yang terhadap kulit pengguna. Misalnya, meski bahan-bahan chemical exfoliator seperti AHA, Retionic acid, Vitamin C, dan BHA amat bermanfaat, namun bahan-bahan tersebut juga mampu merusak kulit jika diaplikasikan dalam dosis yang tidak benar.
Oleh karenanya, diperlukan tenaga ahli untuk mengetahui bahan yang diperlukan, takaran dosis, jenis kulit yang cocok untuk produk yang hendak dibuat, dan lain sebagainya. Serta agar kualitas produk terjamin keamanan dan keefektifan pengaplikasiannya.
Bersama Mash Moshem Indonesia kamu bisa menciptakan serum ataupun skincare dengan chemical exfoliator yang aman di kulit. Kami juga bisa menyesuaikan kadar eksfoliator sesuai dengan kebutuhan konsumen dan peraturan BPOM, jadi kamu tak perlu khawatir soal keamanan penggunaan dan legalitas produk nantinya.
Tim formulator kami telah berpengalaman di bidang penciptaan dan formulasi kosmetik, kami telah memproduksi lebih dari 2000 produk dan terdaftar resmi di BPOM. Selain itu, kami juga telah bekerja sama dengan lebih dari 800 brand kosmetik, baik dalam maupun luar negeri.
Nah, jangan ragu-ragu dan segera diskusikan produkmu bersama tim kami dengan klik ikon WhatsApp di bawah ya!