Formula dan Bahan

4 Kandungan yang Tidak Boleh Dipakai Setelah Eksfoliasi

kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi

Eksfoliasi adalah langkah penting dalam rutinitas perawatan kulit, karena bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit tampak lebih cerah, halus, dan segar. Namun, setelah melakukan eksfoliasi, kulit cenderung lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi.

Beberapa kandungan dalam skincare tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi, karena bisa memperburuk kondisi kulit, menyebabkan iritasi, kemerahan, dan bahkan merusak skin barrier. Penggunaan produk yang salah setelah eksfoliasi juga bisa menghambat proses regenerasi kulit yang sedang berlangsung. 

Agar kulit tetap sehat dan mengurangi risiko iritasi, sangat penting untuk memahami cara merawat kulit yang baru saja dieksfoliasi. Salah satu caranya adalah memahami kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi. Artikel ini akan menjelaskan kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi, yuk baca artikel ini sampai selesai!

Cara Eksfoliasi Wajah yang Aman dan Efektif

Mengetahui kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi merupakan salah satu cara dalam melakukan eksfoliasi wajah yang aman dan efektif. Selain mengerti apa saja kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi, ada beberapa cara lainnya dalam melakukan eksfoliasi yang aman.

Pilih Jenis Eksfoliator yang Sesuai dengan Jenis atau Permasalahan Kulit

Sebelum memulai eksfoliasi, sangat penting untuk memahami jenis atau permasalahan kulit, karena menentukan jenis eksfoliator apa yang akan digunakan. Eksfoliator fisik, seperti scrub, cocok untuk kulit normal hingga berminyak, namun bisa terlalu “keras” untuk kulit sensitif. 

Sementara itu, eksfoliator kimia seperti AHA (Alpha Hydroxy Acid), BHA (Beta Hydroxy Acid), dan Polyhydroxy Acid (PHA) lebih cocok untuk kulit kering, sensitif, dan berjerawat karena lebih lembut. Kalau kamu ingin memperbaiki tekstur kulit, meratakan warna kulit, mencerahkan kulit, memperlambat tanda-tanda penuaan, serta mengurangi hiperpigmentasi, gunakan AHA.

Kalau kulitmu berminyak, pilih kandungan BHA, karena BHA mampu menembus minyak hingga ke dalam pori-pori, sehingga dapat membersihkan kotoran, komedo, dan minyak secara menyeluruh. Sementara itu, jika kulitmu sensitif, gunakan produk eksfoliasi dengan kandungan PHA.

Bersihkan Wajah Sebelum Melakukan Eksfoliasi

Bersihkan wajahmu terlebih dahulu sebelum melakukan eksfoliasi, untuk mengangkat sisa-sisa makeup, minyak, dan kotoran. Produk eksfoliasi akan bekerja lebih optimal pada kulit wajah yang bersih, sehingga kamu perlu membersihkan wajah dengan makeup remover atau sabun pencuci wajah.

Baca juga: “4 Bahan Aktif Eksfoliasi yang Efektif untuk Perawatan Kulit

Melakukan Eksfoliasi pada Malam Hari

Eksfoliasi membuat kulit lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Oleh karena itu, lebih baik melakukan eksfoliasi di malam hari untuk memberi waktu bagi kulit untuk memulihkan diri selama tidur. Kamu juga wajib menggunakan sunscreen keesokan harinya untuk melindungi kulit dari sinar matahari, serta mengurangi risiko iritasi dan kemerahan pasca eksfoliasi.

Melakukan Eksfoliasi dengan Frekuensi yang Tepat

Melakukan eksfoliasi terlalu sering dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan kerusakan skin barrier. Setelah eksfoliasi, kulit membutuhkan waktu untuk pulih dan membangun kembali sel-sel baru. Jika dilakukan terlalu sering, kulit bisa kehilangan minyak alami dan kelembaban kulit, sehingga membuat kulit semakin kering atau berjerawat.

Jika kamu masih pemula, gunakan produk eksfoliasi satu kali dalam seminggu. Setelah rutin memakai produk eksfoliasi selama satu bulan dan tidak ada reaksi negatif dari kulit, kamu bisa meningkatkan eksfoliasi menjadi dua hingga tiga kali seminggu.

Hindari Kandungan yang Tidak Boleh Dipakai Setelah Eksfoliasi

Setelah eksfoliasi, kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap bahan-bahan tertentu yang dapat menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, hindari pemakaian kandungan tertentu setelah melakukan eksfoliasi. Sebaiknya gunakan produk yang menenangkan dan melembabkan kulit seperti hyaluronic acid, aloe vera, panthenol, atau ceramide.

Memakai produk dengan kandungan yang melembabkan sangat penting untuk mengunci kelembaban pada kulit yang baru saja dieksfoliasi dan mencegah kulit wajah bertambah kering. Pelembab juga membantu mencegah iritasi serta memperkuat skin barrier yang mungkin sedikit terganggu akibat proses eksfoliasi. 



4 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Setelah Eksfoliasi

Setelah melakukan eksfoliasi, baik itu menggunakan chemical exfoliator maupun physical exfoliator, kulit wajah biasanya lebih sensitif. Berikut ini beberapa kandungan skincare yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi karena dapat menyebabkan iritasi:

Retinol

Kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi adalah retinol. Retinol adalah bahan aktif yang sangat ampuh untuk mempercepat regenerasi sel kulit, tetapi ketika digunakan setelah eksfoliasi, kulit bisa menjadi over-stimulasi.

Eksfoliasi sudah mengangkat lapisan kulit mati, dan menambahkan retinol dapat membuat kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan kemerahan. Selain itu, penggunaan retinol dan eksfoliasi dapat meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari.

Pemakaian retinol dan eksfoliasi secara bersamaan juga bisa menyebabkan kulit mengelupas secara berlebihan, sehingga membuat kulit semakin kering, bahkan terasa perih. Sebaiknya gunakan retinol dan produk eksfoliasi pada hari yang berbeda.

Vitamin C

Kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi adalah vitamin C. Setelah eksfoliasi, kulit bisa menjadi lebih sensitif, dan kandungan vitamin C bisa memicu reaksi iritasi seperti kemerahan, sensasi terbakar, atau munculnya ruam kecil. 

Kombinasi eksfoliasi dan vitamin C juga dapat meningkatkan kadar keasaman pada kulit, sehingga kulit lebih rentan terhadap peradangan. Selain itu, vitamin C bekerja lebih baik pada kulit yang telah tenang dan tidak dalam kondisi sensitif.

Baca juga: “Cari Jasa Maklon Masker Eksfoliasi Wajah Berpengalaman? Mash Moshem Jawabannya!”

Benzoyl Peroxide

Kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi adalah benzoyl peroxide, kandungan yang biasa dipakai untuk mengatasi jerawat. Jika digunakan setelah eksfoliasi, bahan ini dapat membuat kulit menjadi sangat kering dan teriritasi. Sebaiknya, gunakan benzoyl peroxide pada hari yang berbeda dengan eksfoliasi, atau setelah kulit sudah benar-benar pulih.

Kombinasi antara produk eksfoliasi dan benzoyl peroxide juga dapat menyebabkan kulit terasa terbakar, mengelupas, dan memperparah masalah jerawat yang ada. Benzoyl peroxide bisa merusak skin barrier jika dipakai secara bersamaan dengan produk eksfoliasi, karena kulit membutuhkan kelembaban setelah eksfoliasi, bukan bahan yang membuat kulit semakin kering. 

Alkohol Denat

Alcohol denat sering ditemukan dalam produk skincare seperti toner atau astringent karena dapat mengurangi minyak dan membantu bahan aktif menyerap lebih cepat. Namun, setelah eksfoliasi, kulit cenderung lebih kering dan sensitif, sehingga alcohol denat dapat memperparah kekeringan dan menyebabkan iritasi. 

Penggunaan alkohol denat setelah eksfoliasi juga dapat merusak skin barrier dan membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi atau iritasi. Alkohol denat juga dapat menambah sensasi perih atau terbakar pada kulit yang telah terkelupas. Sebaiknya fokus menggunakan produk skincare dengan kandungan bahan yang melembabkan dan menenangkan setelah eksfoliasi.

Yuk, Buat Skincare untuk Eksfoliasi yang Efektif di Mash Moshem Indonesia!

Pemahaman mengenai kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi bisa kamu manfaatkan untuk membangun bisnis produk eksfoliasi. Kamu bisa membuat produk skincare untuk eksfoliasi dengan cara maklon di PT Mash Moshem Indonesia, perusahaan maklon produk kosmetik yang sudah berpengalaman sejak 2011.

Tim ahli Mash Moshem juga memahami kandungan yang tidak boleh dipakai setelah eksfoliasi, sehingga akan menciptakan formulasi yang aman dan efektif. Kamu tak perlu meragukan kualitas dan keamanan produk skincare untuk eksfoliasi,

Mash Moshem telah memiliki sertifikasi CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik), sehingga seluruh proses produksi skincare eksfoliasi, mulai dari pemilihan bahan baku, akan mematuhi regulasi CPKB. Produksi massal skincare untuk eksfoliasi hanya membutuhkan waktu 30 hari, karena menggunakan fasilitas produksi yang canggih dan kekinian.

Mash Moshem Indonesia memfasilitasi seluruh kebutuhan untuk produk eksfoliasi secara end to end, karena Mash Moshem memiliki prinsip one stop maklon cosmetic manufacturer. Mulai dari diskusi konsep dan perencanaan bisnis skincare untuk eksfoliasi, meracik formula & sampel, mengurus perizinan & sertifikasi, produksi massal, pembuatan desain kemasan, hingga memasarkan produk eksfoliasi, disediakan oleh Mash Moshem.

Yuk, klik tombol di bawah ini untuk diskusi lebih detail mengenai perencanaan bisnis produk skincare untuk eksfoliasi! Tim ahli Mash Moshem siap memberikan saran, solusi, dan insight untuk perencanaan bisnis produk eksfoliasi.



author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011