10 Bahan Karsinogenik dalam Kosmetik yang Harus Dihindari, Cek Detailnya!

bahan karsinonegnik dalam kosmetik

Mayoritas wanita suka menggunakan kosmetik sebagai riasan karena dapat menambah rasa percaya diri, khususnya ketika akan tampil di acara-acara tertentu. Dengan menggunakan kosmetik, seorang perempuan akan terlihat lebih cantik dan menarik. Selain menambah efek cantik, beberapa wanita menjadikan riasan kosmetik sebagai wadah untuk mengekspresikan diri.

Jadi, tidak heran apabila banyak sekali jenis kosmetik yang dijual di pasaran. Akan tetapi, dengan banyaknya jenis kosmetik di pasaran sering kali membuat kaum wanita kesulitan untuk menentukan produk mana yang bagus dan aman digunakan.

 Tidak jarang, banyak wanita lebih fokus pada hasil sempurna yang bisa didapatkan dengan waktu yang relatif singkat tanpa memikirkan efek samping yang dapat terjadi dalam jangka panjang.

Padahal, banyak sekali kosmetik yang mengandung zat kimia berbahaya yang berbahaya bagi kesehatan, salah satunya dapat menyebabkan penyakit kanker.

Penyakit kanker dapat dipicu oleh rusaknya sel tubuh karena bahan karsinogenik yang terdapat dalam kosmetik.

Jadi, apa saja jenis bahan karsinogenik dalam kosmetik? Dan bagaimana cara mencegah kanker yang disebabkan oleh bahan berbahaya tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Bahan Karsinogenik?

Bahan karsinogenik adalah bahan-bahan yang dapat menyebabkan kanker. Bahan karsinogenik tidak hanya berupa zat berbahaya yang terdapat pada makanan, bahan karsinogenik juga bisa terdapat dalam bentuk zat kimia, virus, atau bahkan obat-obatan dan radiasi untuk pengobatan kanker itu sendiri.

Apabila suatu zat atau bahan yang telah mendapatkan label sebagai bahan karsinogenik, artinya para ahli telah melakukan penelitian secara mendalam dan menyeluruh mengenai potensi penyebab kanker di dalamnya.

Bahan karsinogenik ini sangat berbahaya karena dapat secara langsung merusak DNA dalam sel sehingga menyebabkan kelainan pada sel normal. Bahan karsinogenik juga dapat menyebabkan sel-sel membelah lebih cepat yang pada akhirnya dapat menyebabkan berkembangnya penyakit kanker dalam tubuh.

Jenis Bahan Karsinogenik dalam Kosmetik

Banyak sekali jenis bahan karsinogenik yang terkandung dalam kosmetik. Berikut ini sepuluh di antara bahan karsinogenik yang biasanya terdapat dalam kosmetik.

Merkuri

Bahan kimia yang banyak ditemukan pada kosmetik adalah merkuri. Merkuri atau air raksa merupakan zat kimia yang banyak ditemukan pada krim atau losion pemutih wajah dan tubuh. Logam berat yang terkandung dalam merkuri sangat berbahaya bagi tubuh.

Meskipun digunakan pada konsentrasi kecil, zat kimia ini tetap dapat meracuni tubuh. Dalam hal ini, kandungan dalam merkuri dapat menimbulkan perubahan pada warna kulit, menimbulkan bintik hitam, alergi, dan iritasi kulit.

Selain itu, merkuri dapat menyebabkan kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal, hingga gangguan perkembangan janin.

Pada paparan jangka pendek dalam dosis yang tinggi, zat kimia ini mampu menyebabkan diare, mual-mual, dan kerusakan ginjal.

Hidrokinon

Zat kimia berbahaya yang digunakan sebagai bahan kosmetik selanjutnya adalah hidrokinon. Hidrokinon kerap disalahgunakan dalam pembuatan krim atau losion pemutih dan pencerah kulit.

Jika digunakan dalam jangka panjang atau lebih dari enam bulan dengan dosis tinggi, kosmetik yang mengandung hidrokinon dapat menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari langsung.

Efek samping lainnya, hidrokinon juga dapat menimbulkan kulit berwarna berubah menjadi kehitaman atau ochronosis yang mungkin tak bisa pulih kembali. Oleh karena itu hidrokinon dalam jumlah tinggi dilarang digunakan dalam kosmetik, baik wajah maupun rambut.

Pasalnya, penggunaan jangka menengah saja dapat menyebabkan seseorang berisiko terkena masalah kulit vitiligo atau leukoderma (kehilangan pigmen sehingga kulit menjadi pucat tidak beraturan).

Apabila digunakan dalam jangka waktu yang panjang secara rutin, hidrokinon dapat menyebabkan mutase gen dan kerusakan DNA yang memungkinkan masalah karsinogenik.

Ingin tahu tentang hidrokinon dalam skincare serta efek sampingnya? Simak di sini.

Resorsinol

Resorsinol merupakan salah satu zat kimia yang digunakan dalam pembuatan kosmetik. Zat kimia ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu sistem imun.

Pemakaian resorsinol pada kulit terluka atau sedang iritasi dapat menyebabkan gejala seperti dermatitis, iritasi mata, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan atas, peningkatan detak jantung, hingga hipotermia.

Diethylene Glycol (DEG)

Diethylene Glycol (DEG) merupakan sesepora yang terdapat pada bahan baku gliserin atau polietilen oksida yang umumnya digunakan pada pasta gigi. Zat kimia pada DEG dapat menjadi racun bagi tubuh manusia karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, keracunan hati, dan gagal ginjal.

Formaldehida

Formaldehida adalah salah satu bahan kosmetik penyebab kanker yang ditemukan pada beberapa produk pelurus rambut. Zat kimia ini dapat menyebabkan penata rambut maupun pekerja salon yang terpapar formaldehida berisiko tinggi mengalami kanker.

Paraben

Paraben merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet di berbagai produk kosmetik, seperti make up, skin care, hingga produk hair care. Bahan yang tegolong karsinogenik dalam kosmetik ini berguna untuk mencegah bakteri tumbuh di dalam produk.

Bahan kimia ini dapat menembus kulit dan diduga dapat bertindak sebagai estrogen lemah yang hidup dalam tubuh.

Estrogen pada paraben ini berpotensi mengaktifkan pertumbuhan kanker payudara. Bahkan Food and Drug Administration (FDA) telah mengakui beberapa penelitian yang menyatakan bahwa paraben dapat menyebabkan kanker payudara dan kulit serta penurunan sperma.

Namun, penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui kebenaran apakah paraben memang dapat memicu tumbuhnya kanker payudara atau kanker lainnya.

Sebenarnya, dugaan tersebut didasari oleh kemiripan antara paraben dengan estrogen. Akan tetapi, hingga saat ini belum dapat dipastikan bahwa kedua hal tersebut memiliki hubungan sebab dan akibat yang pasti.

Phthalate

The International Agency of Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan phthalate sebagai salah satu bahan karsinogenetik atau zat yang dapat memicu tumbuhnya penyakit kanker. Bahan ini biasanya digunakan sebagai pewarna pada cat kuku dan bahan hair spray agar lebih awet.

Zat kimia pada phthalate dapat mengganggu keseimbangan hormone lain yang berinteraksi dengan estrogen, termasuk testoteron.

Sebagai pengganggu endokrin yang dapat mengganggu kadar hormone dalam tubuh, phthalate dapat menyebabkan keguguran, menurunnya fertilitas serta gangguan kesuburan lainnya.

Akan tetapi, belum dapat diketahui dengan pasti apakah kondisi tersebut murni hanya disebabkan oleh phthalate dan seberapa besar paparan yang dibutuhkan untuk memunculkan efek tersebut.

Sebab, sulit rasanya untuk mengisolir paparan satu zat saja pada tubuh manusia karena sering kali manusia terpapar pada banyak zat kimia secara bersamaan.

Endokrin

Bahan karsinogenik dalam kosmetik ini cukup banyak berada dalam sejumlah produk kosmetik. Endokrin dinyatakan berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat menganggu sistem hormonal dan disinyalir dapat menyebabkan kanker.

Lagi-lagi, keterkaitan antara endokrin sebagai penyebab kanker belum dapat dipastikan. Hal tersebut karena jenis kanker tertentu, seperti payudara, prostat, ovarium, dan endometrium dapat tumbuh akibat pertumbuhan hormon.

Arsenik

Arsenik menjadi bahan kimia lain yang dapat menyebabkan kanker. Zat kimia ini banyak digunakan sebagai pewarna kosmetik. Senyawa arsenik diklasifikasikan oleh IARC sebagai bahan karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Kandungan arsenik pada kosmetik dapat menyebabkan kanker paru-paru, kulit, kandung kemih, hati, ginjal, hingga prostat.

Rhodamin (Merah K.10 dan Merah K.3)

Rhodamin atau bahan pewarna merah K.3 dan K.10 merupakan zat pewarna sintetis yang biasanya digunakan sebagai zat pewarna tekstil, kertas, atau tinta.

Bahan ini sering disalahgunakan pada produk lipstick, eye shadow, atau blush on karena memiliki warna yang cerah. Rhodamin merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaaan, kerusakan hati, dan menyebabkan kanker.

Cara Memilih Kosmetik yang Bebas dari Bahan Karsinogenik

Dalam upaa membantu mengatasi kemungkinan buruk efek samping dari penggunaan kosmetik dengan kandungan karsinogenik, kaum wanita harus dapat memilih kosmetik yang terjamin keamanan dan kualitasnya. Berikut ini cara memilih kosmetik yang aman dan berkualitas.

Kosmetik yang aman dan berkualitas pasti memiliki kode dari lembaga yang menangani kelegalannya, yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Produk yang tidak memiliki kode legal bukan merupakan kosmetik yang aman untuk digunakan.

Dalam hal ini, pastikan kode BPOM kosmetik yang digunakan telah terdaftar pada situs resmi BPOM. Untuk melakukan pengecekan kode BPOM, masukkan kode produk atau nama produk di laman Cek BPOM.

Perhatikan Cara dan Langkah Pemakaian

Kosmetik yang aman dan berkualitas umumnya melampirkan tata cara dan langkah pemakaiannya pada produk. Hal tersebut dilakukan agar pengguna mendapatkan hasil maksimal dari manfaat pemakaian kosmetik tersebut.

Bahkan, kosmetik yang aman dan berkualitas akan mencantumkan tanda efek samping penggunaan produk bila kosmetik yang digunakan dirasa tidak cocok untuk jenis kulit tertentu.

Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa Produk

Hal penting lainnya yang harus dipastikan ada dalam sebuah produk kosmetik adalah tanggal kedaluwarsa produk. Bukan hanya makanan, kosmetik yang kedaluwarsa juga tidak baik apabila terus digunakan karena dapat menyebabkan efek buruk pada kesehatan.

Selalu pastikan tanggal kedaluwarsa produk untuk memastikan umur efektif produk yang tentunya berpengaruh pada tingkat kualitasnya.

Perhatikan Komposisi Bahan

Setiap produk kosmetik pastinya memiliki kandungan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsinya. Dalam hal ini, sebelum menggunakan sebuah kosmetik, penting rasanya untuk mengecek secara detil komposisi bahan yang terdapat pada produk yang akan digunakan.

Komposisi bahan yang terdapat dalam sebuah produk kosmetik biasanya tertera pada label kemasan atau wadah produk. Pastikan tidak terdapat bahan-bahan kimia berbahaya terutama bahan karsinogenik pada daftar komposisi bahan yang tertera.

Pastikan Adanya Nama dan Alamat Pabrik yang Memproduksi

Salah satu ciri produk kosmetik yang aman dan berkualitas adalah adanya nama dan alamat pabrik produksi yang tertera pada label kemasan.

Selain itu, produk yang aman dan berkualitas umumnya mencantumkan nomor pengaduan yang dapat dihubungi sewaktu-waktu untuk menanyakan produk kosmetik tersebut atau bila terjadi masalah karena penggunaan kosmetik tersebut.

Demikian penjelasan mengenai bahan karsinogenik, jenis-jenis, efek samping dan bahaya penggunaannya dalam kosmetik, dan cara memilih produk kosmetik yang bebas zat karsinogenik. Perlu diperhatikan bahwa jenis-jenis bahan karsinogenik banyak ditemukan pada produk kosmetik.

Produk kosmetik dengan kandungan karsinogenik tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama dapat menyebabkan kanker.

Oleh karena itu, kamu perlu melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan produk kosmetik yang akan digunakan terbukti aman dan berkualitas. Menggunakan produk yang aman dan berkualitas biasanya memang tidak seinstan produk-produk yang mengandung zat kimia berbahaya. So, enjoy the process and be healthy!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

manfaat kandungan adaptogen dalam skincare

Manfaat Kandungan Adaptogen dalam Skincare, Apa Saja?

Tahukah kamu, manfaat kandungan adaptogen dalam skincare ada banyak macamnya. Kandungan ini nggak cuma bermanfaat untuk mempercantik kulit wajah, tetapi juga bisa membantu menyehatkan kulit kamu. Nggak seperti kandungan bahan aktif lainnya, kandungan adaptogen masih jarang dipakai sebagai komposisi...

Continue Reading

Leave a Comment