Beda Micro Influencer dan Macro Influencer, Mana yang Lebih Menguntungkan?

beda micro influencer dan macro influencer

Menggunakan jasa influencer ke dalam strategi branding produk bukanlah hal baru. Namun tak banyak pengusaha yang mengetahui soal beda micro influencer dan macro influencer. Padahal keduanya memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Ada banyak aspek yang harus kamu pertimbangkan, seperti engagement rate-nya, jangkauannya, hingga pengikut yang dimiliki akun tersebut. Ini sebabnya memilih influencer yang tepat untuk bisnismu bukanlah hal mudah.

Apalagi kalau kamu memiliki budget pas-pasan, tentu kamu harus memilih influencer dengan cermat. Agar budget tersebut bisa menghasilkan efek semaksimal mungkin, sehingga uang dan usaha yang kamu keluarkan tak akan sia-sia.

Salah satu hal yang harus kamu pahami dalam influencer marketing adalah jenisnya yang beragam. Termasuk micro influencer dan macro influencer.

Keduanya memiliki banyak perbedaan, mulai dari harga, jangkauan, bahkan efisiensinya ketika kamu terapkan dalam strategi pemasaran.

Lantas mana yang paling menguntungkan untuk brand kosmetikmu? Langsung simak beda micro influencer dan macro influencer berikut ini!

Sekilas Soal Influencer Marketing

Sebelum membicarakan beda micro influencer dan macro influencer ini. Kita mundur sedikit dan ulas kembali soal influencer marketing dan kaitannya sama brand kosmetik yang kamu miliki.

Influencer marketing adalah bentuk pemasaran media sosial yang melibatkan dukungan dan penempatan produk dari influencer, orang, dan organisasi yang memiliki tingkat pengetahuan ahli atau pengaruh sosial di bidangnya.

Gambaran sederhananya bisa kita lihat pada fenomena selebriti K-Pop, Sehun EXO yang memakai sandal swallow pada tahun 2014 silam.

Mulanya, sandal swallow tak punya kesan istimewa apapun di benak konsumen Indonesia. Tapi, saat melihat artis K-Pop ini menggunakannya di bandara pada waktu itu. Brand reputasi sendal ini meningkat, hingga harganya naik menjadi 20 dollar AS pada tahun yang sama.

Sudah bisa dibayangkan, bukan? Bagaimana kalau konsep yang sama juga diterapkan pada strategi pemasaran brand kosmetik milikmu.

Baca Juga: Strategi Influencer Marketing untuk Bisnis, Simak Keunggulan dan Kelebihannya!

Jenis Influencer Marketing Berdasarkan Tujuannya

Telah disinggung sebelumnya, bahwa ada banyak jenis jasa influencer dalam strategi pemasaran ini. Kesemua jenis influencer ini memiliki kerakteristik dan cocok digunakan dengan tujuan yang berbeda-beda.

Apa saja jenis dan tujuan menggunakan jasa influencer tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini, Beautypreneurs!

Mega Influencer

Mega influencer adalah influencer yang tepat jika tujuan influencer marketing campaign adalah untuk meningkatkan visibilitas dan meningkatkan kesadaran tentang produk (dan tidak ada batasan anggaran), pilih mega influencer.

Sementara dari segi followers, mega influencer memiliki pengikuti lebih dari 1 juta pengguna. Karenanya biaya yang harus kamu keluarkan pun tak sedikit, yakni sekitar Rp 15 juta. Sementara itu, estimasi engagement yang kamu dapatkan akan mencapai 1,97%.

Macro Influencer

Macro influencer adalah influencer yang tepat jika tujuannya adalah untuk menargetkan audiens tertentu tetapi masih menjangkau massa, pilih makro-influencer.

Ketika menggunakan macro influencer penting untuk mengawasi ROI. Karena beberapa macro influencer memiliki tingkat keterlibatan yang lebih baik daripada yang lain ketika menjalankan campaign.

Jenis influencer marketing ini bisa kamu dapatkan dengan harga sekitar Rp 2 juta. Akun yang tergolong sebagai Macro Influencer adalah mereka yang memiliki followers dari 500 ribu hingga 1 juta pengikut. Sementara itu, kamu bisa mendapatkan estimasi engagement sekitar 2,05%.

Kelebihan

  1. Kredibilitas baik, bila kamu bisa menemukan influencer dengan konten yang relevan dengan bisnismu.
  2. Jangkauan audience lebih luas.
  3. Lebih berpengalaman.
  4. Memiliki kualitas konten yang bagus.

Kekurangan

  1. Keterlibatan audience yang kurang.
  2. Biaya yang cenderung lebih mahal, apalagi untuk pemula.

Micro Influencer

Micro influencer adalah influencer yang tepat jika tujuannya adalah untuk meningkatkan konversi, prospek, dan langganan di antara audiens tertentu.

Akun yang tergolong sebagai micro influencer memiliki jumlah followers sebanyak 10.000 hingga 100.000 pengguna. Sementara itu, estimasi biaya penggunaan jasanya sebesar Rp 100 ribu. Perkiraan engagement yang kamu dapatkan sekitar 2.43%.

Keunggulan

  1. Keterlibatan audience yang tinggi.
  2. Biaya relative murah.
  3. Kredibilitas juga baik kalau kamu bisa memilih influencer yang relevan dengan bisnismu.

Kelemahan

  1. Jangakauannya terbatas.
  2. Pengalaman promosi yang minim.
  3. Kualitas konten promosi yang minim.

Nano Influencer

Nano influencer adalah influencer yang tepat jika kamu memiliki anggaran pemasaran kecil. Akun yang tergolong sebagai nano influencer adalah mereka yang memiliki 1.000 hingga 10.000 pengikut.

Estimasi harga atau biaya penggunaan jasa nano influencer kurang lebih Rp 50 ribu, dengan estimasi engagement-nya sebesar 5,60%

Beda Micro Influencer dan Macro Influencer

Untuk pengusaha baru, jenis yang paling cocok untuk kamu gunakan adalah micro influencer dan macro influencer. Karena selisih harganya yang tak terlalu besar, serta jangkauannya yang cukup baik.

Lantas apa beda micro influencer dan macro influencer? Serta dengan modal Rp 10 Juta, lebih baik menggunakan yang mana?

Simak perbandingan antara micro influencer dan macro influencer menggunakan perhitungan modal Rp 10 juta pada table berikut ini.

KeteranganMicroMacro
Total Influencer100 orang5 orang
Total Follower1.000.000 – 10.000.0002.500.000 – 5.000.000
Total Engagement2.43%2.05%
Tabel Beda Micro Influencer dan Macro Influencer

Total Influencer

Perbedaan micro influencer dan macro influencer ketika menggunakan budget Rp 10 juta dapat dilihat dari total influencer yang bisa kamu ajak kerja sama.

Dengan modal tersebut, kamu bisa mengajak 100 orang micro influencer dan hanya 5 orang macro influencer.

Total Followers

Dari tiap influencer tersebut, mereka akan membawa followers tersendiri. Misalnya dari 100 micro influencer, kamu bisa mendapatkan audience sebesar 1 – 10 juta pengguna.

Sementara ketika memilih menggunakan jasa macro influencer, kamu bisa mendapatkan 2.5 – 5 juta audience.

Total Engagement

Followers dan jumlah influencer akan mempengaruhi total engagement yang akan kamu dapatkan nantinya. Jika menggunakan micro influencer, kamu bisa mendapatkan sekitar 2,43%. Sementara ketika menggunakan macro influencer kamu bisa mendapatkan 2,05% engagement.

Mana yang Lebih Baik untuk Brand Kosmetik Milikmu?

Nah, jika mengandalkan data perbandingan dan perbedaan micro influencer dan macro influencer di atas. Micro influencer jelas memiliki prospek dan keuntungan yang sedikit lebih besar dibanding macro influencer.

Namun, apakah benar begitu? Tentu tidak 100% tepat. Karena ada banyak hal yang bisa mempengaruhi hasil penggunaan influencer marketing. Termasuk audience yang tepat, keterlibatan influencer dalam campaign, engagement rate, juga pembuatan konten yang menarik.

Sementara untuk konten yang menarik, ini memerlukan effort yang tinggi untuk menyesuaikan antara campaign dengan 100 influencer tersebut. Karena 1 micro influencer dengan 1 influencer lainnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Karenanya, ketika menentukan mana jenis influencer marketing untuk brand kosmetik milikmu sebenarnya kembali menyesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan campaign.

Sebab perbedaan micro influencer dan macro influencer pun juga dapat kita lihat dari tujuan penggunaanya. Untuk lebih jelasnya kamu juga bisa cek video berikut ini!

Nah, menurutmu mana yang paling cocok untuk brand kosmetik milikmu? Diskusikan pendapat dan kebutuhanmu lewat kolom komentar ya, Beautyprenuers!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment