Mau Bikin Merk Kosmetik? Ketahui Pentingnya HKI untuk Brand Kosmetik Berikut Ini
Selain legalitas, seperti sertifikat halal dan nomor regestrasi produk yang dikeluarkan BPOM. Kamu pun harus tahu, kalau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) juga berperan penting untuk brand kosmetik yang tengah kamu rintis.
Prosedur dan persyaratan administrasi yang panjang, kadang kala dinilai sangat merepotkan bagi orang-orang yang ingin membuat sertifikat HKI untuk brand kosmetik mereka.
Padahal, ketika memulai membangun brand kosmetik sendiri dan menjalankannya tanpa memperhatikan perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI), bisa dibilang adalah sebuah kekeliruan.
Ini dikarenakan, karya atau produk yang kamu kreasikan dengan susah payah akan dapat disalahgunakan dan dicuri dengan mudah. Terlebih dalam industri kecantikan, arus perkembangan dan inovasi produk dituntut untuk selalu jadi yang terdepan.
Karenanya dengan memberikan perlindungan HKI sejak awal mula brand diluncurkan sejatinya dapat menjadaikan produk atau inovasi yang kamu lakukan sekarang sebagai asset berharga, yang suatu saat bisa menyelamatkan bisnis kosmetikmu di masa-masa krisis.
Lalu selain untuk perlindungan kekayaan intelektual, apa saja manfaat riil HKI untuk brand kosmetik? Kemudian, bagaimana cara dan syarat yang diperlukan untuk mendapatkan perlindungan HKI?
Well, untuk menjawab pertanyaanmu di atas, langsung baca ulasan soal pentingnya HKI untuk brand kosmetik di bawah ini, ya!
Pengertian HKI dan Hubungannya dengan Brand Kosmetik
HKI merupakan hak yang muncul dari hasil olah pikir maupun kreasi manusia, yang kemudian akan diwujudkan dalam suatu produk atau proses yang dimanfaatkan demi kepentingan manusia.
Sederhananya, HKI dapat diartikan sebagai hak untuk menikmati hasil atau kreativitas intelektual tertentu, secara ekonomis.
Dalam dunia bisnis, HKI merupakan elem yang sangat penting karena dapat memberikan nilai unggul pada pebisnis ketika ingin membidik target pasar yang diinginkannya.
Bahkan, bukannya enggak mungkin, kalau HKI juga bakalan membuat proses inovasi produk jadi lebih mudah, dan memberikan perlindungan bisnis kosmetik yang kamu jalankan kala di masa-masa sulit.
Salah satu bentuk HKI yang digunakan dalam bisnis kosmetik dengan brand sendiri adalah Hak Merek, yang bisa membantu mengamankan bisnis kamu.
Merk, atatu yang juga bisa disebut dengan brand, merupakan penanda identitas dari sebuah produk atau jasa yang akan diperdagangkan. Lebih dari itu, merk juga bisa beperan untuk merepresentasikan citra, reputasi, dan karakter produk serta perusahaan produsen.
Mengingat sifatnya yang sangat penting, kamu perlu memberikan perlindungan hukum terhadap nama brand yang kamu miliki. Salah satunya dengan memproses perlindungan HKI, dalam hal ini Hak Merk.
Bentuk HKI ini akan membantu memberikan hak eksklusif bagi pemilik brand kosmetik agar dapat menggunakan merk tersebut dalam kegiatan perdagangan barang/jasa, sesuai dengan jenis dan kelas untuk nama brand tersebut didaftarkan.
Namun yang perlu diperhatikan ialah, bahwa pendaftaran nama merk untuk memperoleh hak merk ini enggak berarti membuat kamu secara eksklusif dapat menggunakan merk itu sendiri.
Karena, sebenarnya siapapun berhak menggunakan nama merk apapun, baik yang telah didaftarkan atau tidak. Dengan catatan, bahwa nama yang digunakan sebagai merk tersebut enggak terdaftar sebagai milik orang lain di kelas atau jenis barang yang sama.
Di sinilah peran penting HKI untuk brand kosmetikmu. Dengan mendaftarkan brand kosmetikmu untuk memperoleh Hak Merek, maka kamu bisa mencegah adanya duplikasi nama brand dengan melarang penggunaan nama merk oleh brand lain.
Alasan Pentingnya HKI untuk Brand Kosmetik
Meski terdengar merepotkan dan sebenarnya kamu bisa membuat brand kosmetik tanpa harus mendaftarkan HKI, sebenarnya perlindungan hukum ini dapat memberikan manfaat besar bagi bisnismu.
Mulai dari melindungi citra perusahaan/bisnis, mempermudah proses penjualan kosmetik, pun memberikan nilai lebih pada brand kosmetik milikmu, sehingga dapat menjangkau target pasar yang diinginkan.
Selain itu, kamu pun bisa menyimak manfaat HKI untuk brand kosmetik berikut ini!
Melindungi Aset dari Pembajakan/Duplikasi
Tahukah kamu, kalau ternyata HKI ini secara garis besarnya masih bisa dibagi jadi dua kategori dasar, yaitu Hak Kekayaan Industri dan juga Hak Cipta?
Yep, keduanya memiliki aplikasi dan jangkauan kelas yang berbeda. Sebab, pada umumnya Hak cipta digunakan untuk melindungi karya/produk seni, sastra, dan juga ilmu pengetahuan.
Sementara itu hak kekayaan industri digunakan untuk melindungi bisnis dan segala komponennya. Yakni meliputi perlindungan paten, merk, desain industri, desain tata letak, pun rahasia dagang suatu perusahaan.
Nah, dalam masalah brand kecantikan, Hak Kekayaan Industri inilah yang akan digunakan. Karena dengan mengurus HKI brand kosmetik sejak awal akan membanntu melidnungi brand dari adanya pembajakan atau duplikasi.
Karenanya, sebagai pebisnis kosmetik yang baik, kamu sebaiknya memberikan perlindungan HKI terhadap brand kosmetik milikmu. Dengan demikian, kamu bisa melindungi brand kosmetikmu dari serbuan competitor atau pemilik modal besar, serta pelaku pembajakan produk.
Meningkatkan Kompetisi dan Memperluas Pangsa Pasar
Nilai lebih dari perlindungan HKI adalah kemampuannya dalam meningkatkan kompetisi dan memperluas pangsa pasar dari brand kosmetik kamu.
Dengan HKI kamu bisa mengatur dan melarang pihak lain yang menggunakan HKI brand kosmetikmu tanpa kewenangan hukum. Dengan demikian, kamu bisa bebas untuk memperluas dan bermain dalam area bisnis kosmetik tersebut untuk membidik target pasar yang diinginkan.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen adalah suatu hal yang sangat penting untuk didapatkan, apalagi dalam industri kosmetik.
Seperti yang kamu tahu, tak sedikit kini berbagai produk kosmetik bajakan yang muncul dan seolah dijual dengan bebas di pasaran. Selain memberikan kerugian pada pemilik brand kosmetik, pembajakan ini pun bisa menimbulkan masalah kesehatan serius pada konsumen.
Karena belum tentu bahan-bahan yang digunakan dalam skincare atau kosmetik bajakan ini aman dan telah melalui tahap uji coba sebelumnya.
Nah, dengan adanya HKI ini kamu bisa meningkatkan kepercayaan konsumen. Kalau produk yang kamu buat dari brand kosmetik pribadimu, telah diakui secara hukum legalitas dan keasliannya.
Cara Mengurus HKI untuk Brand Kosmetik
Kamu telah mengetahui apa itu HKI dan manfaatnya untuk brand kosmetik. Well, kamu pasti penasaran bukan bagaimana cara mengurus HKI untuk brand kosmetik?
Dilansir dari Indonesia.go.id, begini syarat dan cara mengurus hak merk untuk brand kosmetik yang perlu kamu tahu!
Perhatikan Jenis Merek Yang Tidak Dapat Didaftarkan
Langkah pertama untuk mengurus HKI untuk brand kosmetik adalah memperhatikan jenis merk yang akan kamu daftarkan terlebih dahulu.
Adapun beberapa kriteria yang membuat pengajuan HKI tidak diterima adalah sebagai berikut.
- Merk yang didaftarkan bertentangan dengan ideologi negara peraturan perundang-undangan yang ada, juga tidak sejalan dengan moralitas, nilai agama, kesulilaan, ataupun ketertiban umum;
- Merk yang didaftarkan sama / berkaitan dengan, atau hanya menyebut suatu barang/jasa yang dimohonkan pendaftarannya.
- Adanya muatan atau unsur yang bisa menyesatkan masyrakat tentang asal, kualitas, jenis, juga ukuran, macam, serta penggunaan barang dan/ jasa yang dimintakan pendaftarannya. Atau merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/jasa sejenis.
- Memuat keterangan yang keliru atau tidak sesuai dengan kondisi, kulaitas, khasiat dari produk kosemtik yang diproduksi.
- Merk/produk tidak memiliki daya pembeda
- Dan/atau merupakan nama umum ataupun lambang yang juga milik umum.
Prosedur Pendaftaran Merek Kosmeti
Setelah memastikan tak ada hal-hal yang menghambat pendaftaran / permintaan HKI yang kamu lakukan, maka selanjutnya adalah menuju proses pendaftaran merk kosmetik.
- Pertama, kamu perlu mengajukan permohonan pada Ditjen KI dengan melengkapi persyaratan yang sebelumnya diminta.
- Setelah permohonan diajukan dan telah diterima oleh pihak Ditjen KI, kemudian pihak Ditjen KI akan melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan tersebut. Jika diketahui belum lengkap, maka pemohon pun akan diminta untuk kembali menglengkapi persyaratan dalam tempo paling lama selama dua bulan, terhitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan tersebut muncul.
- Kemudian dalam kurun waktu paling lama 30 hari terhitung sejak tanggal penerimaan kelengkapan persyaratan tersebut, akan dilakukan pemeriksaan substantif dalam rentan waktu sembilan bulan lamanya.
- Dalam kurun waktu paling lama 30 hari sejak tanggal penerimaan surat pemberitahuan pemerikasaan subtantif dikirimkan, pemohon/kuasanya dapat menyampaikan tanggapannya dengan menyebutkan alasan.
- Jika kamu tidak menyampaikan keberatana ataupun tanggapan, maka Dijten HAKI akan menetapkan keputusan tentang penolakan tentang permohonan tersebut.
- Kalau dalam kurun waktu paling lama asebanyak 30 hari terhitung, sejak tanggal penerimaan surat pemberitahuan subtantif, maka
- Jika kamu menyampaikan keberatan ataupun tanggapan dan kamu sebagai melaporkan bahwa tanggapan tersebut dapat diterima.
Permohonan itu akan diumumkan dalam berita resmi merek dalam kurun waktu paling lama 10 hari sejak permohonan disetujui. Jika kamu melaporkan sebaliknya, maka permohonan dinyatakan ditolak.
- Untuk permohonan yang telah diterima sebelumnya, Ditjen KI menerbitkan Sertifikat Merek kepada pemohon/kuasanya dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya jangka waktu pengumuman.
- Kamu dapat mengajukan permohonan banding kepada Komisi Banding, dengan catatam apabila permintaan pendaftaran merek ditolak oleh Ditjen KI berdasarkan alasan yang bersifat substantif.
Persyaratan Pendaftaran Merek Kosmetik
Setelah melihat itu, kamu mungkin bertanya-tanya apa saja syarat yang perlu didaftarkan sebagai pengajuan HKI. Nah, berikut beberapa hal yang perlu kamu siapkan.
- Melengkapi informasi tentang tanggal, bulan dan tahun permohonan;
- Mempersiapkan nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat kamu sebagai pemohon;
- Juga menyiapkan nama lengkap dan alamat kuasa, apabila pemohon tersebut diajukan melalui kuasa;
- Kamu perlu menyebutkan dan melampirkan sampel warna-warna, apabila Merek kosmetik yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan unsur-unsur warna;
- Juga menyebutkan nama negara dan tanggal permintaan pendaftaran Merek kosmetik yang pertama kali, dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas.
Surat permohonan pendaftaran merk kosemtik yang kamu punya, maka kamu harus melampirkan beberapa dokumen berikut.
- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), namun kalau kamu masih memiliki kewarganegaraan asing, bisa dengan alaman susuai kuasa hukumnya.
- Melampirkan foto kopi akte pendirian badan huku, yang sebelumnya telah disahkan oleh notaris. Ini jika kamu mengajukan berdasarkan atas nama badan hukum tertentu.
- Melampirkan fotokopi dokumen peraturan pemiulikan bersama, apabila kamu mengajukan permohonan atas nama lebih dari satu orang. Intinya, jika kamu membangun bisnis kosmetik secara kolektif.
- Kalau kamu mengutus, menyewa, atau mewakilkan pembuatan maka harus ada surat kuasa yang harus kamu lampirkan.
- Melampirkan bukti biaya pembayaran pendaftaran merk kosmetik.
- Melampirkan 10 lembar etiket Merk Kosmetik
- Melampirkan surat pernyataan yang menunjukkan kalau merk kosmetik yang didaftarkan adalah benar-benar milik kamu sendiri.
Nah, itu adalah berbagai hal yang perlu kamu tahu soal HKI, atau Hak Kekayaan Intelektual. Dari mulai pentinggnya untuk bisnis kosmetik yang kamu jalankan, cara pendaftaran merknya, juga apa saja syarat yang harus kamu siapkan.
Kalau membaca uraiannya yang panjang, hal ini mungkin terlalu rumit atau merepotkan buatmu. Namun, mau tak mau kamu pun harus mempertimbankan pengurusan HKI untuk memberikan perlindungan ekstra pada brand kosmetik kamu.
Bagaimana kalau ternyata kamu tidak ada waktu atau tenaga untuk mengurus pendaftaran HKI untuk Brand Kosmetik?
Well, lewat maklon kosmetik Mash Moshem Indonesia, kamu enggak perlu repot lagi memikirkan masalah ini, lho.
Yap, kami memiliki tim Regulatory Officer (RO) yang bakalan membantumu mengurus semua kebutuhan legalitas, HKI, Halal, dan berbagai keperluan hukum untuk brandmu lainnya.
Jadi, kamu enggak perlu capek atau letih memikirkannya seorang diri.