Marketing Attribution: Definisi dan Peranannya untuk Bisnis

marketing attribution adalah

Seperti yang kita ketahui, dengan adanya transformasi digital dan perkembangan era pemasaran, mau tak mau kamu harus bisa mengandalkan strategi pemasran yang menggunakan banyak saluran pemasaran. Baik itu kamu lakukan secara online maupun offline.

Walaupun begitu, dari sekian banyak strategi pemasaran multi-channel yang telah kamu terapkan, kamu harus tahu startegi pemasaran mana yang paling memengaruhi kesuksesan proses penjualan dan angka konversi bisnismu. Nah, dalam ilmu pemasaran, tantangan itu bisa kamu atasi jika kamu memahami konsep marketing attribution.

Teori marketing attribution yang kamu aplikasikan dalam aktivitas pemasaranmu juga bisa menjadi solusi atas kebutuhan proses bisnis dalam menyesuaikan perilaku konsumen, perjalanan konsumen, dan tahapan pemasaran di tengah perkembangan pemasaran digital dan big data.

Dengan begitu, kamu bisa mengembangkan profitabilitas bisnismu agar semakin maju. Lantas, apakah kamu sudah paham dengan marketing attribution? Apa saja peranannya dalam bisnismu? dan bagaimanakah cara memilih marketing attribution yang baik?

Jika belum, baca artikel ini dan temukan jawabannya.

Apa Itu Marketing Attribution?

Marketing attribution adalah ilmu analisis yang digunakan untuk menentukan taktik atau strategi pemasaran apa yang paling berkontribusi dalam meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan lead conversion (konversi pelanggan bisnis).

Strategi atribusi pemasaran akan membantu tim pemasaran untuk mengevaluasi titik sentuh pemasaran yang konsumen temui atau rasakan selama proses pembelian produk atau layanan. Kemudian, tim pemasaran harus mengumpulkan dan menormalkan data konsumen dari seluruh saluran pemasaran.

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan terbaik tentang bagaimana, kapan, dan di mana konsumen atau pelanggan potensial bisnis (prospek) akan berinteraksi dengan pesan iklan.

Dengan begitu, tim pemasaran bisa menentukan saluran penjualan dan kampanye pemasaran mana yang paling berdampak besar dalam memengaruhi keputusan konsumen untuk berkonversi dengan bisnis (conversion funnel).

Nantinya, tim pemasaran perusahaan mampu mengubah dan menyesuaikan strategi pemasaran atau promosinya untuk memenuhi permintaan konsumen secara spesifik (demand management).

Sebagai contoh, suatu perusahaan memberikan pesan iklan bergambar (display ads) dan kampanye iklan (email marketing) ke target pasar bisnis (business market).

Akan tetapi, target konsumen hanya dapat berkonversi setelah melihat promosi khusus di emailnya. Dari hasil analisis pemsaran tersebut, perusahaan dapat terlihat bahwa upaya email marketing berperan besar dalam mendorong penjualan bisnis daripada pesan iklan bergambar.

Nantinya, tim pemasaran dapat mengeluarkan lebih banyak usaha, biaya, dan sumber daya untuk membuat email marketing bertarget (targeted ads).

Peranan Penting Marketing Attribution untuk Bisnis

Nah, setelah memahami apa itu marketing attribution, kamu harus tahu juga apa peran marketing attribution untuk sebuah bisnis.

Pasalnya, marketing attribution yang dilakukan secara efektif akan memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan perusahaan, tidak terkecuali buat kamu yang ingin mengembangkan usaha.

Berikut ini peranan penting marketing attribution untuk bisnis.

Menghemat Biaya Operasional Pemasaran

Peranan marketing attribution untuk bisnis ternyata mampu menghemat biaya operasional pemasaran. Mengapa bisa begitu? Hal tersebut karena tim pemasaran menargetkan saluran dan titik sentuh pemasaran yang menghasilkan tingkat engagement konsumen paling banyak (engangement rate).

Dengan demikian, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya operasional pemasaran lebih banyak lagi. Pasalnya, dengan menggunakan marketing attribution dan mengetahui strategi pemasaran yang sesuai, perusahaan akan mampu mencapai tujuan pemasarannya dengan hasil yang lebih baik.

Meningkatkan Pendapatan Bisnis

Bukan hanya menghemat biaya operasional pemasaran, marketing attribution juga mampu meningkatkan pendapatan bisnis dan ROI (return on investment) dari pemasaran dengan hasil yang lebih efektif.

Hal tersebut karena perusahaan mampu menjaring lebih banyak konsumen potensial dan mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian atas produk atau layanan yang dipasarkan.

Memahami Minat Konsumen

Dalam berbagai macam strategi pemasaran, memahami minat konsumen merupakan salah satu kunci yang mendorong keberhasilan upaya pemasaran.

Dengan memahami minat konsumen, perusahaan dapat melakukan strategi STP (segmenting. targeting, dan positioning) yang lebih efektif selama perjalanan konsumen.

Meningkatkan Performa Bisnis

Adanya marketinga attribution juga dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan performa bisnis sekaligus personalisasi pemasaran. Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Menargetkan Ulang Konsumen Potensial

Dengan menerapkan marketing attribution, perusahaan mampu menargetkan ulang konsumen potensialnya agar dapat dikonversi menjadi pelanggan loyal.

Menyelaraskan Data Perjalanan Konsumen

Marketing attribution juga dapat membantu perusahaan untuk menginterpretasikan dan menyelaraskan data perjalanan konsumen, data pemasaran, dan data penjualan untuk menemukan konversi mikro di semua tahapan saluran penjualan.

Tantangan dalam Menjalankan Marketing Attribution

Akan tetapi, peranan-peranan marketing attribution di atas dapat diraih oleh perusahaan apabila mereka menghindari tantangan bisnis yang dapat berujung pada masalah yang merugikan perusahaan. Apa saja tantangan-tantangan tersebut? Perhatikan di bawah ini.

  1. Adanya bias dalam segmen pasar yang memungkinkan konsumen yang telah berada di dalam pasar akan tetap membeli suatu produk atau layanan tertentu walaupun sebelumnya telah melihat iklan pemasaran produk atau layanan yang dibuat oleh tim pemasaran.
  2. Adanya pandangan yang tidak akurat tentang kinerja media yang dapat mendorong adanya pandangan bahwa media berbiaya lebih rendah, seperti itu paid, owned, atau earned media tampak bekerja lebih baik.
  3. Adanya pengabaian hubungan antara brand experience dan perilaku konsumen. Marketing attribution biasanya juga hanya akan melihat dari tingkat regresi tren bisnis dan dampak brand image.

Tipe-Tipe Model Marketing Attribution

Sebelum kamu merapkan marketing attribution, kamu harus terlebih dahulu mengetahui tipe-tipe model yang ada dalam strategi ini. Dalam hal ini, kamu perlu menyesuaikan kondisi bisnismu dengan tipe marketing attribution yang paling sesuai agar kampanye pemasaran yang kamu lakukan berjalan dengan efektif.

Pada dasarnya, marketing attribution dibagi menjadi dua, yaitu single-touch atau multi-touch. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya.

Single-touch model

Single-touch adalah model marketing attribution yang memberikan credit pada satu titik sentuh dalam perjalanan konsumen menjadi seorang lead. Model marketing attribution ini terdiri atas model first-touch model, qualified lead model, lead creation model, last non-direct click model, dan last-touch attribution.

Dalam single-touch model, titik sentuh pertama dan terakhir adalah yang paling penting. Apabila kamu tidak membuat orang tertarik, akan sulit bagi kamu untuk mendorong konsumen mengikuti perjalanan menuju pembelian.

Karena model ini hanya memberikan credit pada titik awal kontak, single-touch model juga memiliki kekurangan. Kekurangan single-touch model adalah tim pemasaran kemungkinan besar kurang memperhatikan proses pembelian seorang konsumen secara keselurahan.

Dalam hal ini, bisa jadi perjalanan pembelian konsumen modern mudah terpecah karena mereka mudah berpindah dari satu platform ke platform lainnya.

Meskipun begitu, bukan berarti single-touch model adalah pilihan yang buruk. Hanya saja, single-touch model lebih cocok untuk tipe perjalanan konsumen tertentu.

Sebagai contoh, perusahaan kamu menjual produk skincare. Seorang konsumen mungkin akan melihat iklan Instagram, mengunjungi media sosial bisnismu, beberapa hari kemudian mengunjungi situs web bisnismu, lalu akhirnya keluar.

Seminggu kemudian, konsumen tersebut mendapati iklan dari Facebook Ads, melakukan klik pada tautan tersebut, baru akhirnya melakukan pembelian. Jika kamu memilih untuk beratribusi seratus persen pada satu titik sentuh, maka kamu akan melewatkan proses pembelian oleh konsumen.

Multi-touch model

Multi-touch model adalah tipe marketing attribution yang memberi solusi terhadap kekurangan yang ada ketika menggunakan single-touch model. Ketika kamu menggunakan multi-touch model, kamu diharuskan untuk memberikan credit untuk sumber traffic atau titik awal interaksi yang berbeda-beda.

Multi-touch model terdiri atas model linear model, u-shaped model, position-shaped model, time decay model, dan w-shaped model. Model multi-touch dianggap lebih komprehensih karena mampu memberikan lebih banyak insight dibanding dengan single-touch model.

Marrketing attribution dengan model multi-touch memberi nilai pada setiap titik sentuh sepanjang perjalanan konsumen. Sebagai contoh, seorang konsumen membeli produk kosmetik dengan harga Rp100.000,00 di situs webmu.

Pada contoh sebelumnya, kamu mungkin beranggapan bahwa titik sentuh Instagram Ads bernilai Rp30.000,00. Masuk ke akun Instagrammu bernilai Rp20.000,00, mengunjungi situs webmu bernilai Rp.20.000,00, dan Facebook Ads yang akhirnya mendorong ke pembelian bernilai Rp30.000,00. Dalam hal ini, beberapa multi-touch model dapat melibatkan banyak jenis sekaligus.

Jadi, kira-kira mana tipe atribusi pemasaran yang sesuai untuk bisnis kamu? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan tips memilih marketing attribution yang tepat di bawah ini.

Tips Memilih Marketing Attribution yang Tepat

Setelah memahami apa itu marketing attribution, peranannya untuk bisnis, serta tipe-tipenya, kini yang kamu perlukan adalah cara memillih marketing attribution yang tepat.

Hal pertama yang harus kamu pahami adalah perjalanan setiap konsumen tidak sama. Jadi, semua itu bergantung pada kerumitan perjalanan konsumen, walaupun hal tersebut telah dirancang dalam bisnis kamu.

Pada umumnya, makin banyak iklan terpasang di berbagai platform, makin besar pula kemungkinan konsumen masuk dari platform-platform tersebut.

Konsumen biasanya berinteraksi beberapa kalli dengan brand sebelum akhirnya membeli produk. Dengan demikian, multi-touch model bisa menjadi pilihan strategi pemasaranmu.

Selain itu, bagi perjalanan konsumen yang lebih sederhana, single-touch model dapat menjadi rekomendasi yang disarankan. Tipe ini juga sesuai diaplikasikan untuk pemasaran yang menggunakan media digital.

Akan tetapi, semua hal tersebut tetap bergantung pada tim pemasaran. Kamu bisa melakukan berbagai tes dan percobaan sebelum menentukan model atribusi pemasaran mana yang paling tepat untuk bisnismu.

Nah, itu lah sekilas materi singkat tentang marketing attribution. Apakah kamu berminat menggunakan strategi ini dalam kegiatan promosi dan branding-mu?

Jika selama ini kamu merasa kampanye pemasaranmu kurang berhasil, mungkin ada suatu hal yang kurang tepat dalam strategi pemasaranmu. Dengan marketing attribution, kamu dapat melakukan perbaikan strategi untuk menemukan strategi yang paling tepat untuk perkembangan bisnis kamu.

Saat menemukan strategi pemasaran yang tepat, kamu dapat dengan mudah menjaring target konsumenmu, mengantarkan mereka menjadi lead, mendorong mereka untuk melakukan pembelian, dan menjadikan mereka pelanggan setiamu.

Selain strategi ini, kamu bisa menemukan berbagai tips pemasaran dan branding bisnis kosmetik lainnya di laman Berita Terkini. Atau terus update konten di berbagai media sosial dan YouTube Mash Moshem Indonesia, ya!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment