Manajemen Risiko: Manfaat, Tujuan, dan Cara Penerapannya
Saat memutuskan untuk memulai bisnis sendiri, kamu tentu memahami adanya kemungkinan hambatan-hambatan dan risiko dalam prosesnya. Sehingga bila kamu tak memiliki manajemen risiko yang baik, maka hambatan ini bisa menjadi masalah besar dan berdampak buruk pada bisnis yang kamu jalankan tersebut.
Risiko memiliki artian sebagai akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan dan penerapan suatu sistem. Kata risiko sudah tidak menjadi asing lagi di telinga masayarakat. Selain itu risiko juga cenderung memiliki konotasi yang negatif.
Contohnya ketika kamu memiliki suatu bisnis, akan tetapi kamu memiliki karyawan-karyawan yang tidak jujur serta suka mencuri. Dari sini kamu akan mendapatkan risiko kerugian (Kejadian yang tidak menyenangkan).
Di dalam suatu perusahaan yang pastinya mempunyai aktivitas bisnis, kemungkinan terjadinya risiko harus dapat dikelola dengan maksimal dan sebaik mungkin.
Risiko dapat muncul kapan pun dan di mana pun dengan bentuknya yang beragam. Kamu membutuhkan sebuauh cara atau metode untuk mengantisipasi dan menanggulanginya.
Artikel berikut ini akan mengulas seputar manajemen risiko yang dapat kamu jadikan pedoman saat menjalankan bisnis kosmetik impianmu. Yuk, simak, Beautypreneurs!
Pengertian Manajemen Risiko
Artian dari kata risiko digambarkan untuk keadaan yang terjadi di luar keinginan. Selain itu risiko juga cenderung dikatakan sebagai kondisi atau situasi yang tidak diharapkan terjadi.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian yang terjadi karena kurangnya informasi terkait hal yang akan terjadi. Selain itu risiko dapat kita artikan sebagai bentuk kerugian untuk berbagai macam pihak yang mengalaminya.
Jenis risiko pun cukup beragam. Misalnya, risiko murni yang berkaitan dengan kebencanaan, baik disengaja maupun tidak disengaja seperti kebanjiran, kebakaran dan lain sebagainya. Kemudian yang kedua adalah jenis risiko spekulatif yang dapat memicu kerugian maupun keuntungan.
Suatu hal yang tidak pasti pada akhirnya berpeluang pada dua hal, yaitu merugikan atau menguntungkan. Hasilnya pun tidak selalu seperti apa yang diekspektasikan. Dari sini, setiap perusahaan akan memerlukan adanya manajemen risiko.
Manajemen risiko memiliki sifat yang tidak pasti. Dalam hal ini kamu hanya dapat melakukan prediksi, untuk menanggulangi hasil yang tidak sesuai dan tidak bisa diekspektasikan.
Akan tetapi perlu kamu garis bawahi ya, bahwa risiko itu memiliki sifat yang universal. Kamu dapat menemukannya dalam berbagai macam aspek kehidupan masyarkat. Berbagai macam ketidakpastian yang dapat terjadi harus dapat kamu minimalisir kerugiannya dengan cara menggunakan manajemen risiko.
Manajemen diadakan sebagai bentuk upaya untuk mengetahui sampai melakukan pengendalian yang tepat untuk sebuah risiko. Kehadiran manajemen risiko akan menjadi sangat penting untuk suatu perusahaan.
Contohnya dalam perusahaan kosmetik, manajemen resiko ini dapat kamu terapkan untuk melakukan indentifikasi terkait bahan-bahan berbahaya, operasional sampai resiko pemasaran yang dapat terjadi.
Manfaat Manajemen Risiko bagi Perusahaan
Kehadiran manajemen risiko akan sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk memperlancar kegiatan bisnis. Berikut ini adalah manfaat dari kehadiran manajamen risiko seperti:
Menjamin Pencapaian Tujuan
Manajemen di dalam suatu perusahaan menggunakan berbagai macam cara yang baik untuk mencapai tujuan bisnis. Di dalam sebuah usaha untuk mencapai tujuan ini, tidak sedikit hal bisa terjadi. Terdapat hal-hal lainnya yang dapat diantisipasi sebelumnya.
Kemudian juga ada peluang masa depan yang dipenuhi ketidakpastian. Ketidakpastian inilah yang kedepannya akan menimbulkan risiko. Tujuan bisnis dapat tercaoai dengan mudah jika rintangan dan tantangan yang akan terjadi kedepannya bisa diketahui lebih awal.
Mengutip dari pendapat Ronny Kountur (2004) mengatakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan akan ditentukan oleh ketidakmampuan manajemen menggunakan berbagai sumber daya yang ada guna mencapai tujuan bisnis. Perusahaan dapat berhasil jika mempunyai tujuan bisnis yang baik agar bisa tercapai tujuan bisnis yang baik pula.
Meminimalkan Kemungkinan Bangkrut
Hampir seluruh perusahaan mempunyai peluang untuk bangkrut atau bisa dibilangt pailit. Risiko terjadinya bangkrut dapat menimpa siapa dan juga kapan pun.
Tidak ada perusahaan yang dapat menjamin bahwa suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan yang bisa menerapkan manajemen risiki dengan baik akan dapat meminimalisir dan juga menangani berbagai kemungkinan yang merugikan perusahaan.
Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
Manajemen risiko yang baik dan teratur dengan baik pastinya bisa meningkatkan keuntungan perusahaan. Kemudian manajemen risiko bisa memperkecil kerugian sampai keuntungan yang akan di dapatkan juga semakin besar pula.
Penerapan manajemen risiko yang baik kemungkinan besar dapat meminimalisir kerugian yang dapat menimpa perusahaan. Dari sini keuntungan perusahaan akan meningkat.
Memberikan Keamanan Pekerjaan
Manajer wajib mempunyai kemampuan untuk menganalisa, memahami dan menangani risiko. Manajer yang bisa menangani risiko dengan baik bisa membantu menghindarkan perusahaan dari risiko kerugian.
Jika seorang manajer perusahaan dapat menangani persoalan perusahaan yang berpotensi merugikan, sudah dapat dipastikan perusahaan akan terhindar dari kerugin dan mengalami kemajuan.
Tujuan Manajemen Risiko
Hadirnya manajemen risiko memiliki tujuan yang dapat menjamin bahwa suatu perusahaan dan juga organisasi bisa mengukur, memahami dan juga memonitor berbagai macam risiko yang akan terjadi.
Selain itu juga dapat memastikan kebijakan-kebijakan yang sudah dibuat bisa mengendalikan berbagai macam risiko yang ada.
Agar manajemen risiko dapat dilaksanakan dan dijalankan dengan lancar maka perlu diadakannya dukungan ketika menyusun kebijakan serta pedoman manajemen risiko sesuai dengan kondisi perusahaan.
Tujuan dari manajemen risiki pada umumnya bisa digunakan untuk dijadikan pedoman dasar agar dapat memprediksi bahaya atau hal yang tidak diinginkan terjadi, dengan cara memperhitungkan dengan cermat serta mempertimbangkan dengan matang dari berbagai macam informasi di awal.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari manajemn risiko seperti:
- Meminimalisir kerugian di berbagai risiko yang uncontrolled.
- Menyediakan informasi terkait dengan risiko kepada pihak regulator.
- Agar perusahaan dapat terus hidup dengan berkesinambungan.
- Biaya manajemen risiko yang efektif dan juga efisien.
- Memberikan rasa aman.
- Agar perusahaan memiliki pendapatan yang stabil serta mampu memberikan feedback kepuasan bagi pihak lain dan juga pemilik.
Prinsip Manajemen Risiko
Berikut ini merupakan beberapa prinsip yang perlu kamu perhatikan ketika akan menerapkan manajemen risiko untuk usahamu.
Perumusan Tujuan
Visi dan misi suatu perusahaan harus jelas. Hal ini karena kejelasan visi dan misi perusahaan akan menjadi pedoman untuk menentukan setiap langkah dan juga strategi rasional yang harus perusahaan terapkan.
Salah satunya seperti tujuan yang akan dicapai di dalam pengelolaan risiko perusahaan melalui beberapa langkah untuk mengantisipasi risiko secara umum dengan tujuan untuk menghindari segala wujud pemborosan.
Kesatuan Arah
Ketika menjalan suatu kegiatan, setiap elemen dari perusahaan harus memiliki visi misi atau tujuan yang sama dengan yang telah pemimpin perusahaan tetapkan. Dalam hal ini seorang karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut harus menjalankan apa yang sudah pemimpin perusahaan tetapkan.
Pembagian Kerja dan Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang dan juga pembagian kerja di dalam suatu perusahaan wajib untuk kamu lakukan, agar setiap unit di dalam perusahaan dapat mengetahui dengan jelas tanggung jawab serta wewenang yang mereka embang dengan spesifik.
Tujuan dari pembagian kerja adalah untuk mencapai hasil akhir yang maksimal, selaras dengan tiap jobdesk yang tim lakukan. Dengan begitu, perusahaan akan mendulang keuntungan yang lebih besar.
Koordinasi
Koordinasi adalah salah satu dari fungsi manajemen dan juga sinkronisasi, penyederhanaan dan juga pengintegrasian tugas yang terpisah-pisah dengan terus menerus agar tercapai tujuan yang efisien dan efektif.
Kehadiran koordinasi ini betujuan untuk mengurangi adanya ketumpangtindihan dalam berbagai aspek operasional perusahaan. Tanpa adanya koordinasi maka akan menjadi sangat sulit untuk mendapatkan tujuan yang efektif dan efisien.
Pengawasan
Dengan adanya pengawasaan, maka perusahaan akan mengetahui perihal hasil yang sudah dicapai. Pengawasan berfungsi untuk mengukur sudah seberapa jauh hasil yang di dapatkan.
Kemudian juga meninjau apakah hasil yang perusahaan dapatkan sudah sesuai dengan apa yang terlah perusahaan rencanakan sebelumnya. Pengawasan harus diadakan untuk terhindar dari penyalahgunaan wewenang perusahaan.
Macam-macam Bentuk Risiko
Sebelum membahas bagaimana cara menerapkan manajemen risiko untuk bisnismu, kamu juga harus mengetahui berbagai macam bentuk risiko. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini lima bentuk risiko usaha yang harus kamu tahu.
Risiko Sifat Usaha
Berbagai macam jenis bisnis pastinya akan mengandung resiko yang beragam dan berbeda-beda. Suatu bisnis yang sedang merintis pastinya belum pernah mengalami risiko yang tinggi. Ini bisa terjadi karena minimnya pengalaman pengusaha dalam mengelola perusahaan maupun terjun dalam industri baru.
Risiko Geografis
Jenis risiko ini sangat erat berhubungan dengan bencana alam di mana sering terjadi pada teritori lokasi tertentu. Contohnya seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, longsor dan lain sebagainya.
Risiko Politik
Risiko politik merupakan jenis risiko yang mempengaruhi suatu usaha. Kebijakan politik yang tidak menentu dan tidak jelas dapat menyebabkan kegagalan di dalam suatu usaha.
Maka dari itu, analisis terkait kestabilan politik di suatu daerah atau negara akan memberikan efek terkait keberhasilan suatu usaha di masa yang akan datang.
Risiko Ketidakpastian
Ketidakpastian pastinya akan menimbulkan spekulasi yang mengandung risiko tinggi. Untuk menghindari risiko ini, kamu harus memastikan bahwa seluruh kegiatan perusahaan harus melalui perencanaan yang matang. Mulai perumusan konsep/ide kegiatan, pengadaan dana, arus keluar dana, dan banyak lainnya.
Risiko Persaingan
Jenis risiko ini dapat berwujud persaingan antar sesama perusahaan dengan industri yang sama atau kompetitor.
Agar dapat memenangkan persaingan pastinya manajemen pemasaran dituntut untuk melakukan tugas mereka dengan seksama. Misalnya dengan cara menganalisis kelemahan dan kekuatan kompetitor scara menyeluruh.
Langkah-langkah Manajemen Risiko
Proses dan langkah-langkah yang pada umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menangani suatu risiko akan bergantung pada konsep dasar yang dijadikan pedoman.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat kamu tempuh untuk menerapkan manajemen risiko seperti:
Identifikasi Risiko Perusahaan
Mengidentifikasi risiko dapat silakukan dengan cara menggunakan checklist. Perusahaan akan memerlukan metode yang sistematis untuk mengeksplorasi dari segala sektor. Berikut ini metode yang dapat kamu gunakan dalam mengukur atau mengidentifikasi risiko perusahaan.
Kuesioner Analisis Risiko (Risk Analysis Questionnaire)
Manajer risiko perlu memastikan infomarsi tersebut harus berkaitan erat dengan sistem operasional maupun kebutuhan perusahaan. Hal ini jangan sampai terlewat.
Metode Laporan Keuangan
Metode ini dapat kamu terapkan dengan cara menganalisis laporan keuangan atau neraca, seperti rugi dan laba sampai catatan-catatan mengenai keuangan lainnya.
Manajer risiko bisa membantu perusahaan mengidentifikasi semua risiko yang berkaitan dengan utang, harta serta juga perosnalia perusahaan.
Semua perkitaan ini selanjutnya dapat perusahaan analisis secara mendalam untuk mendeteksi kemungkinan kerugian yang bisa terjadi dari setiap waktu yang diperkirakan.
Metode Peta Aliran
Metodi ini akan mengilustrasikan seluruh rangkaian operasi usaha, mulai dari input sampai dengan output. Checklist dari kerugian potensial ini digunakan untuk operasi yang dilihat di dalam peta aliran sehingga dapat menentukan besaran kerugian yang diahadapi oleh perusahaan terkait.
Metode Inspeksi Langsung di Tempat
Metodi ini dapat perusahaan lakukan lewat pemeriksaan secara langsung di tempat berlangsungnya aktivitas perusahaan. Hasil dari pengamatan manajer risiko bisa melahirkan catatan kerja yang berkaitan realitas di lapangan terjadi. Data ini dapat perusahaan gunakan untuk menanggulangi risiko lapangan yang dapat muncul di masa mendatang.
Mengadakan Interaksi dengan Pihak Luar
Pihak luar di sini merpakan pihak yang mengadakan hubungan dengan perseorangan atau lebih, terutama yang berhubungan untuk membantu perusahaan saat menanggulangi risiko.
Yang tergolong sebagai pihak luar ini seperti konsultan manajemen, penasihat hukum, akuntan, dan lain sebagaimya. Pihak ini akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kerugian.
Catatan Statistik dari Kerugian Masa Lalu
Catatan ini dapat kamu gunakan untuk mengevaluasi hasil kinerja perusahaan. Kinerja yang berpeluang akan menimbulkan kerguian wajib untuk kamu amati, analisi, kemudian perbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Analisis Lingkungan
Analisis ini akan berguna untuk mengetahui kondisi lingkungan yang bisa mempengaruhi timbulnya risiko seperti pesaing, konsumen, supplier dan lain sebagainya.
Mengukur Risiko
Mengukur usaha dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui relative tingkat pentingnya untuk memperoleh informasi guna menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko yang tepat untuk menanganinya. Berikut ini metode mengukur risiko seperti:
Metode Sensitivitas
Metode ini adalah cara untuk mengukur dampak pada eksposur dari akibat pergerakan variabel risiko. Pengukuran dari metode ini banyak perusahaan gunakan karena teknis perhitungannya yang mudah.
Adapun variabel risiko yang dapat perusahaan analisis menggunakan metode sensitivitas seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko pasar, risiko kredit dan juga risiko likuditas.
Metode Volatilitas
Metode ini adalah metode yang menunjukkan besaran kemungkinan hasil di sekitar ekspektasi hasil. Jenis metode ini sering di dalam volatilitas ini seperti jangkauan dan standar deviasi.
Risiko Sisi Bawah (Downside Risk)
Tak semua risiko memberikan dampak buruk pada perusahaan, sebagian justru memberikan nilai yang cukup positif. Nah, dalam Downside Risk, kamu hanya mengukur potensi dampak buruk bila risiko ini benar-benar terjadi di masa mendatang. Perlu kamu garis bawahi bahwa ada ada kondisi di mana perusahaan dapat menghadapi risiko yang hanya berdampak positif, tidak hanya dampak negatif saja.
Pengendalian risiko
Pengendalian risiko bisa kamu lakukan dengan cara melalui pengendalian risiko dan juga pembiayaan risiko. Tujuan dan proses dari pengendalian risiko ini adalah dengan menghindari adanya masalah-masalah yang bisa saja muncul di kemudian hari.
Pada hal ini perusahaan harus bisa mempertimbangkan berbagai macam aspek terkait dengan jalannya perusahaan. Untuk memperoleh informasi ini, kamu bisa melakukan analisis SWOT untuk mengetahui sisi kelemahan, kekuatan, kesempatan, dan ancaman yang berkemungkinan besar muncul saat kamu menjalankan bisnis.
Nah, Beautypreneurs, itu adalah berbagai hal yang perlu kamu tahu mengenai manajemen risiko. Termasuk apa saja manfaatnya untuk bisnismu, hingga bagaimana cara menjalankannya.
Apakah artikel ini bisa menjawab pertanyaanmu? Kamu bisa mencari berbagai tips menjalankan bisnis kosmetik lainnya di laman Berita Terkini atau, kamu juga bisa langsung mengikuti media sosial Mash Moshem Indonesia. See you~