8 Kandungan Skincare Comedogenic yang Bisa Memicu Jerawat
Munculnya komedo atau jerawat pada wajah tidak hanya disebabkan oleh makanan, polusi, perubahan hormonal, stress, atau sisa makeup yang belum bersih. Jerawat atau komedo juga bisa terjadi akibat kandungan skincare comedogenic yang terkandung dalam produk skincare.
Oleh karena itu, kamu wajib mengetahui apa itu kandungan skincare comedogenic serta daftar kandungan skincare comedogenic yang patut dihindari. Dengan menghindari kandungan skincare comedogenic, risiko munculnya komedo dan jerawat juga bisa diminimalisasi. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kandungan skincare comedogenic, yuk disimak!
Apa Itu Kandungan Comedogenic?
Kandungan skincare comedogenic adalah bahan-bahan dalam produk skincare yang berisiko menyumbat pori-pori kulit, sehingga mendorong terjadinya komedo atau jerawat. Ibaratnya, pori-pori di kulit wajah seperti saluran kecil yang mampu mencerna atau menyerap minyak, kotoran, debu, dan bakteri pada kulit wajah.
Kandungan skincare yang bikin komedo ini dapat menumpuk di dalam pori-pori kulit, menghambat aliran minyak (sebum) alami untuk keluar dari permukaan kulit, lalu bercampur dengan bakteri dan sel kulit mati yang memicu terjadinya komedo putih (whiteheads), komedo hitam (blackheads), serta jerawat. Selain itu, kulit juga tambah berminyak dan kusam akibat penumpukan kotoran dan minyak yang terperangkap pada pori-pori kulit.
Tidak semua orang akan mengalami masalah dengan kandungan skincare comedogenic, karena reaksi kulit bisa berbeda-beda. Namun, kandungan skincare comedogenic biasanya lebih berpotensi menimbulkan masalah bagi pemilik kulit berminyak, sensitif, atau rentan berjerawat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui apa saja kandungan skincare comedogenic. Kamu jadi bisa menghindari kandungan skincare comedogenic, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyumbatan pada pori-pori kulit dan menjaga kulit tetap sehat.
8 Kandungan Skincare Comedogenic yang Harus Diwaspadai!
Sangat penting untuk mengetahui apa saja kandungan skincare comedogenic yang sering ditemukan dalam produk skincare agar kesehatan kulit tetap terjaga. Berikut ini beberapa kandungan skincare comedogenic yang sebaiknya kamu waspadai.
Minyak Kelapa (Coconut Oil)
Coconut oil (minyak kelapa) merupakan salah satu kandungan skincare comedogenic yang paling banyak dikenal. Meskipun minyak kelapa dapat melembabkan kulit, namun penggunaannya perlu diwaspadai oleh kulit berminyak dan rentan berjerawat. Minyak kelapa mengandung asam lemak yang tinggi, sehingga meningkatkan kepekatan minyak pada permukaan kulit dan menyumbat pori-pori.
Mineral Oil
Meskipun efektif untuk melembapkan kulit, mineral oil bisa menyumbat pori-pori karena cenderung sulit diserap dengan baik oleh kulit. Penelitian menunjukkan bahwa mineral oil dapat membentuk lapisan di permukaan kulit yang menghalangi pernafasan pori-pori kulit, sehingga memicu pembentukan komedo.
Lanolin
Lanolin adalah minyak wol (lanolin), yang berasal dari kelenjar minyak domba. Lanolin memiliki sifat emolien, yang berarti dapat melembabkan dan melindungi kulit dengan cara membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit.
Meskipun lanolin dapat membantu mengunci kelembaban kulit yang sangat bermanfaat untuk kulit kering, lanolin bisa menjadi kandungan skincare comedogenic bagi orang dengan kulit sensitif atau rentan jerawat. Karena sifatnya yang sangat berat dan dapat membentuk lapisan tebal di permukaan kulit, lanolin bisa menyumbat pori-pori serta penumpukan minyak dan sel kulit mati.
Lanolin memberi efek occlusive (menutup pori-pori), yang bisa menjebak minyak dan kotoran di dalam pori-pori kulit. Hal ini membuat lanolin dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori kulit, terutama pada kulit yang cenderung menghasilkan minyak berlebih (sebum), yang kemudian mengarah pada pembentukan komedo dan jerawat.
Baca juga: “Jangan Salah, Ini Daftar Bahan Skincare Komedogenik dan Nonkomedogenik“
Silicone
Kandungan skincare comedogenic berikutnya adalah silicone. Silicone seperti dimethicone, methicone, dan cyclopentasiloxane sering digunakan dalam sunscreen dan makeup untuk menciptakan tekstur kulit yang halus, membuat makeup lebih tahan lama, serta memberi efek lembut pada kulit.
Namun, jika tidak dibersihkan dengan benar, silicone bisa meningkatkan produksi minyak berlebih dan menyumbat pori-pori. Oleh karena itu, kamu wajib membersihkan wajah secara menyeluruh setelah menggunakan produk yang mengandung silicone untuk mencegah timbulnya komedo dan jerawat.
Cocoa Butter
Bagi pemilik kulit kering, cocoa butter sangat bermanfaat karena mampu memberikan kelembaban pada kulit dan mencegah kulit terkelupas. Namun, bagi pemilik kulit berminyak atau berjerawat, penggunaan cocoa butter dapat meningkatkan produksi sebum dan menyumbat pori-pori.
Kandungan utama cocoa butter, seperti asam stearat dan asam oleat, memiliki sifat emolien yang bisa menyumbat pori-pori jika digunakan pada kulit yang tidak membutuhkan kelembaban secara intensif. Produk yang mengandung cocoa butter biasanya meninggalkan lapisan minyak di permukaan kulit yang bisa menyumbat pori-pori dan memicu pembentukan komedo atau jerawat.
Isopropyl Myristate
Isopropyl myristate adalah bahan yang sering digunakan sebagai pelarut atau berfungsi untuk mempermudah penyerapan dalam produk skincare. Meskipun isopropyl myristate dapat mempercepat penyerapan bahan aktif dalam produk, tetapi kandungan ini juga dapat menambah kekentalan dan meningkatkan rasa berminyak pada kulit, yang pada akhirnya memicu penyumbatan pori-pori kulit.
Alkohol Berlemak
Selain bisa membuat kulit lebih kering dan memicu iritasi, jenis alkohol tertentu juga bisa menyumbat pori-pori. Beberapa jenis alkohol yang sering digunakan dalam produk skincare, seperti alkohol berlemak (cetyl alcohol atau stearyl alcohol), dapat memiliki efek buruk bagi kulit yang rentan terhadap jerawat.
Jenis alkohol berlemak bisa meningkatkan produksi minyak pada kulit dan memperburuk kondisi kulit yang berjerawat. Alkohol jenis ini bekerja dengan cara mengubah keseimbangan kelembaban kulit, yang kemudian mengarah pada peningkatan produksi sebum, penyumbatan pori, dan akhirnya menimbulkan komedo.
Baca juga: “Sebal dengan Banyaknya Komedo di Wajah? Begini Cara Mengatasinya!“
Beeswax
Beeswax diperoleh dari kelenjar lebah dan memiliki sifat emolien, sehingga sering digunakan dalam produk lipbalm dan moisturizer untuk melembabkan kulit. Cara kerja beeswax adalah membentuk lapisan pelindung pada kulit, sehingga mampu memberikan kelembaban bagi kulit.
Namun, lapisan pelindung yang terbentuk di permukaan kulit ini juga bisa berisiko menyumbat pori-pori, terutama jika beeswax digunakan pada kulit yang cenderung berminyak atau berjerawat. Berdasarkan skala komedo genisitas, beeswax sering diberi skor 2 dari skala 0–5, yang mana 0 berarti tidak komedogenik dan 5 berarti sangat komedogenik.
Skor 2 menunjukkan bahwa beeswax memiliki potensi untuk menyumbat pori-pori kulit, tetapi tidak sekuat kandungan skincare comedogenic lain seperti cocoa butter atau lanolin. Meskipun beeswax sendiri tidak memiliki efek komedogenik yang tinggi, sifatnya yang menyegel kelembaban dapat meningkatkan produksi sebum. Jika sebum terjebak di dalam pori-pori kulit, dapat menstimulasi terbentuknya komedo dan jerawat.
Yuk, Bangun Bisnis Skincare Non-Comedogenic yang Sukses Bersama Mash Moshem Indonesia!
Mari manfaatkan pemahaman mengenai kandungan skincare comedogenic untuk kesempatan bisnis! Kamu bisa membangun bisnis skincare non-comedogenic dengan cara maklon di PT Mash Moshem Indonesia.
Berpengalaman sejak tahun 2011, Mash Moshem telah memahami apa saja kandungan skincare comedogenic, sehingga akan meracik formulasi produk yang aman dan tidak menyumbat pori-pori. Seluruh proses produksi skincare non-comedogenic juga akan mematuhi standar CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik).
Mash Moshem mempunyai prinsip one stop maklon cosmetic manufacturer, artinya seluruh kebutuhan untuk bisnis skincare non-comedogenic dilayani oleh Mash Moshem. Mash Moshem memfasilitasi sesi diskusi rencana bisnis & konsep produk skincare non-comedogenic, meracik formulasi & sampel, mengurus perizinan produk skincare non-comedogenic, produksi massal, merancang desain kemasan produk, hingga memasarkan skincare non-comedogenic.
Kamu juga bisa menekan biaya produksi jika maklon skincare non-comedogenic di Mash Moshem Indonesia. Pabrik, fasilitas produksi, serta tenaga kerja ahli untuk memproduksi skincare non-comedogenic telah disediakan oleh Mash Moshem Indonesia.
Yuk, diskusi lebih lanjut soal rencana bisnis skincare non-comedogenic bersama tim ahli Mash Moshem Indonesia! Caranya sangat gampang, langsung saja klik tombol di bawah ini, dan kamu bisa membuat jadwal konsultasi gratis dengan tim ahli Mash Moshem!