6 Bahan Aktif Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Bersamaan

Perawatan kulit yang efektif tidak hanya bergantung pada produk yang digunakan, tetapi juga pada cara kita menggabungkan bahan aktif dalam rutinitas skincare. Terkadang, kita bisa terjebak dalam pemikiran bahwa semakin banyak bahan aktif yang digunakan, semakin cepat manfaat yang diperoleh.
Setiap bahan aktif dalam skincare memiliki cara kerja dan kondisi yang berbeda untuk memberikan manfaat maksimal, beberapa bahan aktif perlu bekerja pada pH tertentu agar dapat berfungsi dengan baik. Maka dari itu, ada beberapa bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan karena dapat menyebabkan iritasi dan mengurangi efektivitas kandungan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami apa saja bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan, untuk memperoleh hasil terbaik dari perawatan kulit. Yuk, baca artikel ini sampai selesai untuk memahami daftar bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan.
Mengapa Kombinasi Bahan Aktif Penting dalam Skincare?
Kombinasi bahan aktif dalam skincare sangat penting karena dapat mempengaruhi efektivitas dan hasil yang diperoleh dari penggunaan produk. Setiap bahan aktif dalam produk skincare memiliki tujuan dan manfaat tertentu, seperti memperlambat tanda-tanda penuaan, meredakan jerawat, dan melembabkan kulit.
Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, penggunaan bahan aktif dalam skincare harus dipilih dengan hati-hati, karena beberapa bahan bisa saling mempengaruhi efektivitas satu sama lain. Sebagai contoh, beberapa bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan dapat menyebabkan iritasi, mengganggu keseimbangan pH kulit, atau mengurangi manfaat dari masing-masing kandungan.
Pemilihan kombinasi bahan aktif yang tepat membuat kulit bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari produk yang digunakan. Selain itu, dengan mengetahui apa saja bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan, kamu bisa menghemat waktu dan uang untuk tidak menggabungkan bahan aktif yang tidak memberikan manfaat.
Namun, ada juga kombinasi bahan aktif yang saling melengkapi, seperti niacinamide dan hyaluronic acid. Kombinasi niacinamide dan hyaluronic acid memberikan kelembaban pada kulit, menenangkan kulit, meningkatkan produksi kolagen, serta mengurangi peradangan. Pada intinya, memahami bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan merupakan kunci untuk menjaga kesehatan kulit, merasakan manfaat yang optimal, serta mengurangi risiko terjadinya efek samping.


Pahami 6 Bahan Aktif Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Bersamaan
Berikut ini daftar bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan dan wajib kamu perhatikan. Menghindari bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan sangat penting untuk perawatan kulit yang aman dan efektif.
Gabungan AHA & BHA
AHA dan BHA sama-sama berfungsi untuk menghilangkan sel-sel kulit mati serta mempercepat proses pertumbuhan sel-sel kulit yang baru. Namun, AHA dan BHA merupakan bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan karena bisa menyebabkan iritasi kulit, membuat kulit semakin kering, kemerahan, serta mengurangi fungsi skin barrier.
Gabungan Vitamin C dan Retinol
Meskipun efektif untuk mencerahkan kulit, vitamin C dan retinol tidak boleh digunakan bersamaan. Dibutuhkan pH yang asam agar vitamin C bisa bekerja dengan efektif, sementara pH yang lebih tinggi (basa) dibutuhkan oleh retinol untuk bekerja secara optimal.
Ketika vitamin C dan retinol digunakan dalam satu waktu yang bersamaan, pH kulit akan terganggu, sehingga menyebabkan iritasi dan penurunan efektivitas masing-masing kandungan. Retinol bisa mengurangi manfaat vitamin C sebagai antioksidan dan mencerahkan kulit, sementara vitamin C bisa menurunkan potensi kerja retinol untuk regenerasi sel.
Kombinasi BHA dan Benzoyl Peroxide
Salicylic acid dan benzoyl peroxide adalah bahan aktif yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat, namun kedua bahan aktif ini tidak boleh digunakan secara bersamaan. Salicylic acid, yang bekerja dengan mengeksfoliasi kulit dan membersihkan pori-pori kulit wajah secara mendalam, dapat menjadi kurang efektif ketika digunakan dengan benzoyl peroxide.
Selain itu, menggunakan BHA dan benzoyl peroxide dalam waktu yang bersamaan bisa menyebabkan iritasi, kulit bertambah kering, serta pengelupasan yang berlebih. Untuk memaksimalkan manfaat BHA dan benzoyl peroxide, disarankan untuk menggunakan kedua kandungan ini pada hari yang berbeda.
Kombinasi Retinol & Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide dan retinol tidak boleh digunakan bersamaan karena dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah. Benzoyl peroxide membunuh bakteri penyebab jerawat, sedangkan retinol menstimulasi regenerasi sel kulit, sehingga menggunakan kandungan ini secara bersamaan bisa membuat kulit bertambah kering, meningkatkan risiko peradangan, serta mengurangi efektivitas masing-masing kandungan.
Baca juga: “Cara Memasarkan Produk Kosmetik Buatan Sendiri yang Sukses“
Gabungan Retinol dan AHA/BHA
Retinol serta AHA dan BHA sama-sama mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga menggunakan kedua kandungan ini dalam waktu yang bersamaan bisa mengikis lapisan skin barrier. Memakai retinol serta AHA atau BHA secara bersamaan membuat kulit jadi kemerahan, meradang, mengelupas, kulit semakin kering, serta iritasi.
Gabungan Vitamin C & AHA/BHA
Bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan selanjutnya adalah vitamin C dengan AHA atau BHA. Menggunakan vitamin C dengan AHA atau BHA dalam waktu yang bersamaan bisa merusak pH kandungan ini, sehingga manfaatnya jadi menurun.
6 Cara Membuat Skincare dengan Bahan Aktif Berkualitas
Pemahaman mengenai bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan bisa kamu manfaatkan untuk kesempatan bisnis. Kamu bisa membuat skincare merek sendiri dengan bahan aktif yang aman, efektif, berkualitas, serta minim efek samping, menggunakan jasa maklon.
Perancangan Rencana Bisnis & Konsep Produk Skincare dengan Bahan Aktif
Merancang rencana bisnis serta konsep produk skincare dengan kandungan bahan aktif merupakan langkah dasar yang wajib kamu lakukan sebelum menjalankan bisnis. Kalau kamu masih newbie di bisnis skincare, tak perlu khawatir, karena tim ahli dari perusahaan maklon siap memberikan insight, saran, serta solusi untuk rencana bisnis skincare dengan kandungan bahan aktif.
Topik obrolan yang bisa kamu diskusikan terkait rencana bisnis skincare sangat beraneka ragam. Contohnya: apa kandungan bahan aktif yang ingin digunakan dalam produk skincare, target pasar, jenis produk skincare apa yang mau diproduksi, tekstur skincare, harga jual produk, bentuk kemasan, riset kompetitor, serta apa keunikan yang ingin dipromosikan dari produkmu.
Merumuskan Formula & Sampel Skincare dengan Bahan Aktif
Perusahaan maklon mempunyai tim research and development (R&D) yang bertugas untuk merumuskan formulasi serta sampel skincare dengan kandungan bahan aktif. Tim R&D yang berpengalaman dan tepercaya tentunya telah mengerti apa saja bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan, sehingga bisa menciptakan formulasi produk yang aman dan efektif.
Kamu akan diberikan sampel skincare dengan bahan aktif dalam beberapa hari ke depan. Jika seandainya sampel skincare yang mengandung bahan aktif ini belum memenuhi ekspektasimu, kamu bisa mengajukan perbaikan atau revisi.
Pengurusan Perizinan/Legalitas Skincare dengan Bahan Aktif
Produk skincare dengan bahan aktif milik brand-mu wajib mendapat izin edar BPOM, agar membentuk kepercayaan dari calon konsumen, serta bisa dijual secara legal. Mulai dari pengajuan izin hingga monitoring penyelesaian izin edar BPOM, semuanya akan diurus oleh perusahaan maklon.
Baca juga: “Cara Membuat Body Mist dari Nol hingga Memasarkannya“
Memproduksi Massal Skincare dengan Bahan Aktif
Proses produksi massal skincare dengan bahan aktif menggunakan standar atau patokan dari sampel yang sudah disetujui. Setiap perusahaan maklon memiliki ketentuan yang berbeda terkait jumlah minimum order, yang kemudian menjadi acuan seberapa banyak jumlah skincare diproduksi massal.
Menciptakan Desain Kemasan Skincare dengan Bahan Aktif
Selain memperhatikan estetika visual, tim desain juga akan membuat desain kemasan skincare yang informatif dan edukatif. Pada label kemasan produk skincare, kamu bisa mencantumkan secara singkat apa saja bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan.
Pemasaran & Menjual Skincare dengan Bahan Aktif
Proses pemasaran dan penjualan skincare dengan bahan aktif juga difasilitasi oleh perusahaan maklon. Contoh fasilitas pemasaran yang diberikan yaitu: foto katalog produk skincare dengan bahan aktif, membuat video promosi skincare, mengelola akun e-commerce & media sosial, sampai mendistribusikan produk skincare dengan bahan aktif kepada distributor resmi.
Yuk, Produksi Skincare Aman dan Efektif dengan Bahan Aktif Tepat Bersama Mash Moshem Indonesia!
Jangan sia-siakan pengetahuan yang kamu miliki soal bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan. Kamu bisa memperoleh keuntungan bisnis dengan membuat skincare yang mengandung bahan aktif di PT Mash Moshem Indonesia.
Sudah berpengalaman sejak tahun 2011, tim ahli Mash Moshem sudah mengerti apa saja bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan, jadi kamu tak perlu khawatir soal keamanan dan efektivitas produk yang dihasilkan. Kamu juga bebas menentukan apa saja bahan aktif yang ingin digunakan dalam produk skincare.
Telah mengantongi lisensi dari BPOM, seluruh proses produksi skincare dengan bahan aktif akan mematuhi standar CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik). Yuk, diskusikan lebih lanjut seputar rencana bisnis skincare yang mengandung bahan aktif dengan klik tombol di bawah ini!

