5 Bahan dalam Sampo yang Umum Digunakan, Penting Bagi Bisnis

Bagi sebagian besar orang, rambut adalah mahkota. Tak heran, jika kecantikan dan kesehatan rambut perlu dijaga. Untuk itu, memahami jenis bahan dalam sampo yang aman digunakan menjadi langkah penting buat kamu sebelum mulai merawat rambut.
Soalnya, sampo menjadi elemen penting bagi kesehatan dan kecantikan rambut. Salah pilih jenis bahan sampo, justru menyebabkan rambut mudah rontok dan kering akibat kurangnya nutrisi.
Jadi, sebaiknya cari tahu dulu jenis bahan dalam sampo yang aman digunakan. Yuk, simak informasinya pada pembahasan artikel berikut!
Jenis Bahan dalam Sampo yang Umum Digunakan
Pada umumnya, sampo memiliki berbagai formula yang mengandung 10 hingga 30 bahan yang berbeda. Bahan tersebut pun tak semuanya sama, melainkan bergantung pada variasi sampo, kegunaan, dan kondisi rambut.
Namun, biasanya sampo memiliki kandungan detergen atau agen pembersih untuk menghilangkan berbagai kotoran membandel yang menempel pada helaian rambut dan kulit kepala.
Misalnya, minyak yang ada pada kulit kepala, kotoran yang menempel pada rambut, bau yang kurang sedap, dan lain sebagainya.
Bahan–bahan utama yang umum digunakan meliputi surfaktan, bahan pembusa, kondisioner, bahan pengawet, bahan pengental, pewangi, dan lain – lain.
Agen Pembawa
Jenis agen pembawa yang paling umum dalam sampo adalah “aqua”, yang mana hanya merupakan air. Pada beberapa produk sampo lain, terdapat penambahan alkohol sebagai agen pembawa dari pada air atau bahkan sebagai bahan penambah yang dimasukkan dengan air.
Perlu kamu ketahui juga, bahwasannya beberapa jenis alkohol mampu mengakibatkan rambut kering dan rapuh. Beberapa jenis alkohol tersebut adalah propanol, ethanol, isopropyl, dan propylalcohol.
Namun, alkohol berlemak memiliki perbedaan komposisi dan terbilang bagus untuk rambut. Hal ini karena alkohol berlemak mampu mengunci kelembapan rambut. Beberapa alkohol berlemak ini adalah cetyl alcohol, lauryl alcohol, cetearyl alcohol, and stearyl alcohol.
Surfaktan (Surfactants)
Zat aktif yang merupakan bahan dalam sampo adalah surfaktan (surfactants) atau surface active agent. Surfaktan sendiri merupakan senyawa kimia yang mampu menurunkan tegangan antarmuka antara dua zat, baik antar cairan, zat berbentuk gas dan cairan, maupun antar zat berupa cairan dan zat padat.
Senyawa ini biasanya bertindak sebagai bahan dasar pembersih, karena surfaktan sendiri mampu mengangkat minyak dan atau kotoran. Bahan ini pada sampo dapat bertindak sebagai pembersih atau deterjen, bahan pembusa, bahan pembasah, dan lain – lain.
Surfaktan berdasarkan jenis sifat hidrofiliknya terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni surfaktan anionik, surfaktan anionik, dan surfaktan amfoterik. Ketiga bahan ini juga cukup banyak terdapat dalam formulasi produk pembersih rambut, atau sampo.
Juga terdapat surfaktan kationik yang berbeda dari jenis pembersih lainnya, karena tidak membersihkan, bahkan justru bisa mengiritasi kulit. Namun jenis ini dapat memberikan efek conditioning sehingga menjadi bahan utama untuk kondisioner bilas.
Selain itu yang termasuk bahan surfaktan yang pada umumnya cenderung memiliki reputasi kurang baik adalah Sulfat. Sulfat ini merupakan agen pembusa pada berbagai produk pembersih, baik dalam sabun wajah, sabun mandi, maupun sampo.
Terdapat beberapa sulfate yang biasa digunakan dan dikenal luas seperti Ammonium lauryl sulfate (ALS), Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Sodium Laureth Sulfate (SLES), Ammonium laurethl sulfate ALES), dan Sodium Trideceth Sulfate (STS) .
Apakah SLS Benar-benar Berbahaya?
SLS dianggap berbahaya sebab awalnya digunakan untuk bahan pembersih mesin perang pada era Perang Dunia kedua. Sifatnya yang korosif dan abrasif sangat berguna untuk membersihkan minyak dan kotoran. Kemudian, SLS mulai digunakan oleh perusahaan di Amerika Serikat dalam produk pembersih tubuh dan pembersih rumah.
SLS juga dianggap terlalu kuat bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang sensitif pada sulfat, sehingga dapat menimbulkan reaksi iritasi dan atau alergi. Juga karena SLS tidak melewati proses etolisasi (ethoxylation).
Sedangkan sulfat atau surfaktan jenis lain seperti ALS, SLES dan ALES dianggap menimbulkan reaksi yang tidak sekuat SLS. Hal ini dikarena senyawa–senyawa tersebut melalui proses lanjutan dan memiliki molekul yang lebih kompleks dan lebih berat.
Baca Juga: Bahaya SLS pada Shampoo dan Alternatif Aman untuk Rambut
Meski bahkan beberapa digunakan pada produk bayi, namun tetap dipercaya masih dapat menimbulkan efek yang buruk pula. Pencampuran Sulfat dengan garam untuk mengentalkan cairan dapat mengakibatkan rambut rawan rontok, karena rambut akan kering sehingga mampu meningkatkan potensi adanya kerusakan pada rambut.
Jika ingin benar–benar merasa aman, bisa memilih produk sampo yang bebas surfaktan atau sulfate – free shampoo loh! Beberapa bahan bebas sulfate yang dimaksud adalah sarcosines, sulfosuccinates anionic detergents, betaines, sultaines, dan imidazole derivatives.
Sedangkan untuk produk dengan agen pembersih Sulfate-free yakni sodium lauryl sulfoacetate (SLSA), sodium cocoyl glycinate, sodium cocoyl glutamate, disodium, sodium lauroyl methyl isethionate, sodium lauroyl taurate, sodium lauroamphoacetate, decyl glucoside, dan lauryl glucoside.


Pengental
Sampo tentunya menggunakan pengental sehingga produk dapat lebih mudah untuk diaplikasikan ke rambut. Para produsen biasanya menambahkan sedikit senyawa kimia sesuai kebutuhan, seperti glycol distearate.
Penambahan bahan tersebut dapat membantu mengontrol aliran atau kekentalan pada sampo. Bahan–bahan tersebut tidak memiliki dampak buruk pada kesehatan rambut.
Beberapa bahan dalam sampo berupa pengental yang umum digunakan adalah stearic acid, gelatin, xanthan gum, carnauba wax, stearyl alcohol, dan cetyl alcohol.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, stearyl alcohol, dan cetyl alcohol merupakan alkohol berlemak. Sehingga selain untuk mengentalkan, bahan dalam sampo tersebut juga mampu menjaga kelembapan rambut.
Pengawet
Karena sampo mengandung air dan berbagai macam bahan lainnya, jamur dapat muncul. Oleh karenanya, untuk mencegah dan atau menghentikan jamur tumbuh, pengawet memegang peranan penting dalam produk.
Pengawet yang paling umum berada dalam kosmetik adalah natrium benzoat dan kalium sorbat. Mungkin kamu cukup familiar dengan senyawa-senyawa tersebut, sebab bahan–bahan tersebut juga ada dalam proses pengawetan produk makanan.
Selain pengawet yang juga dalam makanan tersebut, terdapat pula pengawet yang kerap ada dalam produk kosmetik, yakni Paraben. Namun, beberapa ilmuwan berpikir bahwasannya paraben mampu menyebabkan penyakit berupa kanker payudara.
Hal ini karena, adanya penemuan paraben pada jaringan kanker dan pada bagian tubuh lainnya. Beberapa jenis Paraben yang mungkin banyak terdapat dalam produk sampo adalah Methylparaben, Isopropylparaben, Ethylparaben, Isobutylparaben, Butylparaben, dan Propylparaben.
Emolien
Emolien merupakan bahan yang berfungsi untuk menyeimbangkan efek surfaktan. Bahan dalam sampo ini mampu membantu folikel rambut agar terjaga kelembapannya, sehingga akan mengurangi resiko rambut untuk menjadi rapuh.
Selain itu, emolien dapat memberi pelumas pada helai – helai rambut, sehingga menghentikan adanya gesekan yang dapat merusak rambut. Efek emolien ini dapat membuat rambut lebih berkilau, kuat, dan lebih sehat.
Beberapa emolien ini misalnya, lidah buaya, minyak nabati, dan minyak mineral. Silikon juga telah menjadi emolien populer yang mampu menyegel kutikula rambut untuk meningkatkan kilau pada rambut. Jenis silikon yang paling umum dalam formula sampo adalah Dimethicone.


Bahan Sampo Apa Saja yang Buruk untuk Rambut?
Setelah mengetahui beberapa jenis bahan dalam sampo, pastinya telah diketahui beberapa bahan yang buruk untuk rambut bukan?
Dari bahan yang bersifat keras, hingga bahan yang mampu memicu adanya alergi, iritasi, dan juga penyakit tertentu seperti kanker. Secara lebih jelasnya lagi, berikut adalah bahan – bahan yang buruk bagi kesehatan rambut dan perlu untuk dihindari.
Sulfates atau sulfat
Bahan ini kerap bekerja sebagai bahan dasar pada produk pembersih, seperti sampo. Meski dapat membersihkan minyak dan kotoran, namun sifatnya yang korosif dapat menimbulkan kerusakan pada kulit dan helaian rambut.
Sulfat juga mampu menghilangkan minyak alami pada rambut, yang mana menimbulkan keringnya kulit kepala dan rambut. Juga menimbulkan kerontokan pada rambut.
Penggunaan yang berlebihan dan apalagi dalam produk tanpa bilas dapat mengakibatkan peningkatan munculnya kulit sensitif. Selain itu, bagi mereka yang sensitif pada sulfat, dapat mengakibatkan iritasi dan atau alergi.
Meski terdapat mitos bahwasannya sulfat mampu menimbulkan resiko terkena kanker, namun hal ini belum terbukti benar adanya.
Phthalates
Bahan dalam sampo yang buruk digunakan selanjutnya adalah phthalates. Phthalates merupakan senyawa yang membuat plastik lembut dan fleksibel. Senyawa ini tidak bisa dilihat, dicium baunya, ataupun dirasakan.
Namun senyawa ini ada pada ribuan produk yang kita gunakan tiap harinya. Senyawa ini bahkan terdapat pada tubuh manusia melalui makanan, penggunaan kosmetik, penggunaan produk perawatan, kontak fisik dengan benda yang memiliki phthalates, dan lain – lain.
Senyawa ini berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Karena senyawa ini mampu menimbulkan gangguan kesehatan dan hormonal.
Formaldehyde
Sampo dan produk perawatan kulit seringkali mengandung sejumlah kecil senyawa pelepas untuk formaldehyde untuk bertindak sebagai pengawet, padahal formulasi ini tak benar-benar perlu kandungan tersebut.
Bahan ini secara efektif mencegah pertumbuhan mikroorganisme berlebihan dalam produk, sehingga menimbulkan efek pengawet pula.
Bahan ini bersifat karsinogenik dan mudah untuk terserap oleh kulit. Karsinogenik sendiri merupakan zat yang mampu menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Dimethicone
Dimethicone merupakan bahan yang berbasis silikon. Jenis bahan ini kerap ada dalam formulasi produk perawatan tubuh lainnya. Dimethicone membantu mempersatukan semua bahan yang ada dalam formulasi kosmetik.
Bahan ini juga memberi tekstur rambut yang lebih halus dan lembut, serta melindungi rambut dari sengatan panas.
Namun meski memberi tekstur lembut, produk ini mencegah kelembapan untuk masuk ke dalam rambut juga menghambat pori-pori. Bagi mereka yang sensitif terhadap produk ini, mampu menimbulkan iritasi dan alergi.
Parabens
Seperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, bahwasannya beberapa ilmuwan berpendapat, paraben mampu meningkatkan peluang terkena penyakit kanker.
Parabens ini biasanya bertindak sebagai bahan pengawet dalam kosmetika, baik untuk perawatan wajah, tubuh, maupun rambut.
Baca Juga: Fakta Bahaya Paraben dalam Kosmetik, Simak Penjelasannya
Retinyl palmitate
Retinyl palmitate adalah bahan yang umum ada pada produk–produk perawatan kecantikan. bahan ini merupakan ester dari retinol(vitamin A) dan palmitic acid (asam lemak jenuh yang umum).
Ketika berada di kulit, bahan ini kita kenal dengan nama retinol, kemudian menjadi asam retinoat. Meski memiliki benefit yang banyak, namun mampu menyebabkan gatal–gatal, kulit bersisik, dan mengelupas.
Juga terdapat peringatan akan efek samping dari retinyl palmitate, yakni peningkatan resiko terkena kanker, masalah reproduksi, kerusakan DNA, dan keracunan organ tubuh.
Alkohol
Alkohol merupakan bahan dalam sampo yang umum digunakan. Kebanyakan alkohol memberi efek yang membuat rambut kering dan kusut.
Namun tidak semua jenis alkohol. Beberapa alkohol yang tidak terlalu buruk untuk rambut kering, biasanya memiliki nama dengan awalan “C” atau “S”, seperti Cetearyl alcohol dan Stearyl alcohol, yang mampu membantu melembapkan rambut.
Sedangkan alkohol yang makin memperburuk keringnya rambut pada tipe rambut kering biasanya memiliki kata “prop” pada namanya, seperti isopropyl alcohol dan propanol.
Toluene
Merupakan bahan yang biasanya terdapat dalam pewarna rambut dan sampo. Bahan ini mampu mengakibatkan penghambatan pada sistem kekebalan tubuh, serta mengakibatkan masalah bawaan.
Triclosan
Triclosan merupakan bahan yang ada pada sabun, yakni antibacterial. Namun, hingga kini bahan ini masih terdapat dalam berbagai produk perawatan dan kosmetika, termasuk pada sampo, pasta gigi, dan deodoran. Bahan ini mampu mengakibatkan gangguan hormon.
Pentingnya Mengenali Bahan dalam Sampo
Setelah mengetahui berbagai macam bahan–bahan yang umum ada pada sampo dan mengetahui bahayanya, tentunya mampu memberi pengetahuan dan kesadaran terhadap bahan sampo yang akan kamu pilih nantinya.
Dengan mengetahui bahan apa saja yang perlu ada dan bahan apa saja yang perlu kamu hindari, kini kamu bisa memilih sampo sesuai dengan kebutuhan serta jenis rambutmu.
Selain itu, sebagai seorang pebisnis dan brand owner kosmetik, kamu juga jadi tahu bahan mana yang seharusnya ada dan tak perlu ada dalam produkmu. Sehingga kamu bisa memberikan produk perawatan rambut (sampo) terbaik untuk konsumenmu nantinya.
Yuk, Ciptakan Produk Sampo dengan Kandungan Aman Bersama Mash Moshem Indonesi!
Memahami jenis bahan dalam sampo saja tidak cukup, terutama buat kamu yang tertarik bikin brand perawatan rambut sendiri. Untuk itu, kamu harus bisa menghadirkan sampo dengan kualitas dan mutu terbaik yang mampu menjawab keresahan konsumen. Bukan hanya membuat brand kamu dikenal banyak orang, tapi juga meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah kolaborasi dengan jasa maklon di Mash Moshem Indonesia. Dengan fasilitas produksi berstandar CPKB grade A, kami siap menghadirkan produk perawatan kulit berupa sampo berkualitas tinggi. Apalagi, kami juga akan membantu untuk mendaftarkan legalitas izin edar berupa BPOM dan Halal MUI. Jadi, keamanan produknya sudah pasti terjamin.
Yuk, langsung saja hubungi kami dengan klik banner di bawah ini!

