8+ Cara Merekrut Karyawan Berkualitas dan Dapat Dipercaya

cara merekrut karyawan berkualitas untuk perusahaan

Tak hanya mesin-mesin produksi, lokasi/bangunan usaha, karyawan juga merupakan asset yang sangat penting untuk usahamu. Bahkan, karyawan yang berkualitas bisa jadi kunci kesuksesan pada sebuah perusahaan.

Nah, kamu pasti sedikit banyak dapat membayangkan, bagaimana jika usaha yang kamu rintis ini memiliki karyawan yang kurang kompeten di bidangnya. Tak hanya membuat pekerjaan jadi lebih lambat, bahkan mungkin karyawan ini tidak memiliki kompetensi yang kamu butuhkan.

Sayangnya untuk merekrut karyawan yang berkualitas memanglah bukan hal yang mudah, bahkan pada keadaan tertentu ini bisa cukup sulit untuk dilakukan.

Memahami betapa pentingnya bagimu mengetahui cara merekrut karyawan yang berkualitas untuk perusahaanmu, berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan dalam prosesnya. Simak baik-baik, ya!

Berbagai Kriteria Karyawan yang Berkualitas

cara merekrut karyawan berkualitas untuk perusahaan

Sebelum benar-benar mempelajari cara merekrut karyawan yang berkualitas untuk usahamu, kamu juga harus tahu apa saja kriteria karyawan yang baik tersebut.

Nah, berikut ini ada delapan kriteria karyawan yang berkualitas yang perlu kamu tahu. Simak baik-baik ya, Beautypreneurs!

Dapat Memahami Peran dan Tanggung Jawab

Hal utama yang harus dimiliki oleh seorang karyawan adalah kemampuan untuk memahami peran dan tanggung jawab utamanya di sebuah perusahan. Tak hanya itu, karyawan ini juga baiknya dapat membentuk daya saing yang tinggi melalui kerja kerasnya.

Tentu ini enggak bisa dilihat dengan mudah hanya dari surat lamaran dan curriculum vitae (CV) pelamar saja. Kamu setidaknya membutuhkan proses interview untuk mengetahui bagaimana karyawan ini nantinya meng-handle pekerjaan, visi dan misinya dalam bekerja, serta bagaimana caranya mengatasi masalah.

Produktif

Kriteria karyawan yang berkualitas selanjutnya adalah memiliki sifat produktif. Nah, hal ini dapat kamu lihat dari portfolio yang dilampirkan oleh pelamar kerja.

Bagi fresh graduate atau lulusan baru, kamu tentu nggak bisa menjadikan pengalaman kerja sebagai tolok ukur keproduktifan mereka. Namun, ada beberapa hal lain yang bisa kamu jadikan dasar, seperti pengalaman dalam berorganisasi, pelatihan-pelatihan terkait bidang kerja, dan lain sebagainya.

Berorientasi pada Target

Tak hanya produktif, kamu juga harus bisa memilih karyawan yang dapat bekerja sesuai target. Dengan begitu hasil kerja juga akan jadi lebih optimal di masa mendatang.

Karyawan yang kurang dapat bekerja sesuai target, justru akan membuat perkejaan timnya terhambat. Sehingga akan mengganggu jalannya system di perusahaanmu.

Memiliki Motivasi yang Tinggi

Kriteria karyawan yang berkualitas selanjutnya adalah memiliki motivasi yang tinggi. Hal ini perlu banget kamu pertimbangkan. Karena enggak hanya membuat pekerjaan mereka jadi lebih cepat selesai, tapi karakter ini juga akan menunjukkan bagaimana inovatifnya karyawan tersebut.

Umumnya orang-orang dengan motivasi tinggi akan cenderung suka untuk menantang diri mereka sendiri, melakukan pembaharuan, dan memiliki ide-ide serta iniasiatif untuk memajukan bidang kerja mereka.

Fokus dan Mendetil

Ketelitian merupakan hal yang sangat penting, apalagi kalau kamu mau merekrut karyawan di devisi-devisi krusial. Seperti keuangan, pemasaran, hingga penyimpanan stok barang.

Pada dasarnya semua pekerjaan tentu harus didasari dengan ketelitian. Sehingga, adanya risiko kekeliruan atau masalah bisa dengan mudah diminimalisir.

Berpikir dan Berperilaku Positif

Suasana kerja merupakan hal yang sangat penting untuk membangun mood produktif karyawan. Karenanya, penting bagimu untuk menemukan karyawan yang dapat berpikir dan berperilaku positif di lingkungannya.

Misalnya, sesama karyawan harus saling berbagai energi positif, membentuk hubungan yang baik terhadap rekan-rekannya. Juga selalu memberikan dukungan dan inisiatif untuk saling tolong menolong.

Tak hanya akan membuat lingkungan kerja menjadi lebih nyaman. Hal ini juga akan membuat produktivitas di lingkungan kerja kian meningkat.

Baca Juga: Cara Membangun Tim Kerja yang Solid dan Efektif untuk Bisnis Kosmetikmu

Cara Menrekrut Karyawan Berkualitas untuk Perusahaan

Setelah mengetahui berbagai kriteria karyawan yang berkualitas di atas, kamu mungkin mengira kalau semua karakter ini mungkin hanya ditemukan pada orang yang telah memiliki banyak pengalaman kerja.

Well, alasan yang sama pula, yang membuat banyak pengusaha menginginkan karyawan dengan pengalaman bertahun-tahun dalam bidang yang sama. Kenyataannya, hal ini enggak tentu akurat, lho!

Karena pada kenyataanya, enggak banyak perusahaan yang mampu merekrut karyawan baru dengan kualitas super dan pengalaman yang panjang. Apalagi, jika perusahaan tersebut baru dirintis, permintaan gaji pun bisa di luar kemampuan perusahaan.

Selain itu, kadang panjang pengalaman seseorang tidak bisa menjadi patokan produktivitas dan cara kerjanya. Apalagi tiap perusahaan pasti punya sistem dan style yang berbeda dalam management karyawannya.

Lantas, bagaimana cara mererut karyawan yang berkualitas untuk perusahaan, sehingga dapat berkontribusi lebih pada bisnismu?

Simak beberapa langkahnya di bawah ini, ya!

Perhatikan Latar Belakang Pendidikan yang Pelamar   

Langkah pertama dalam cara merekrut karyawan yang berkualitas adalah dengan memperhatikan latar belakang pendidikan yang dimiliki pelamar. Hal ini perlu kamu pertimbangkan, apalagi kalau karyawan yang dibutuhkan harus menempati posisi penting dan berpengaruh di perusahaan.

Meskipun Pendidikan tinggi enggak selalu menjamin karyawan akan dapat bekerja secara maksimal. Namun, menggunakan standar ini untuk awal kamu menyaring jumlah orang yang daftar tentu cukup berguna.

Terlebih, ada beberapa posisi khusus yang juga memerlukan orang dengan background Pendidikan sejenis. Misalnya, pada bagian akutansi/finance, Human Resource Department (HRD), tenaga ahli produksi dan apoteker.

Tentunya posisi-posisi ini enggak bisa sembarangan diisi. Karenanya, kamu bisa menyesuaikan latar belakang pendidikan karyawan yang kamu butuhkan.

Pertimbangkan Pengalaman Kerja Pelamar

Selain pendidikan, riwayat pekerjaan juga harus kamu perhatikan. Ini bisa menjadi indicator seberapa kompeten pelamar di perusahaanmu.

Ada beberapa aspek yang bisa kamu perhatikan ketika menilai dari dafar pengalaman kerja karyawan. Yakni, seberapa lama karyawan tersebut bertahan di perusahan sebelumnya, posisinya apa, lantas apa saja yang telah ia hasilkan selama bekerja.

Umumnya, pelamar juga akan melampirkan portfolio dan melengkapi tiap data riwayat dengan karya/capaian mereka.

Laksanakan Tes Piskologi

Meski tidak menjadi indikator satu-satunya, psikotes bisa memberikan gambaran pada tingkat kecerdasan dan potensi yang dimiliki oleh tiap orang.

Pada perusahaan besar, tes ini umumnya mereka lakukan dengan menyewa tenaga ahli. Meski begitu, bukan berarti untuk pemula tidak bisa menerapkan tes ini, ya. Karena, kamu bisa mencari alat psikotes di Internet dan menghitung potensi karyawanmu sendiri.

Tak hanya bisa kamu gunakan untuk seleksi, hasil psikotes ini pun nantinya bisa digunakan untuk mengatur strategi management karyawan.

Lakukan Tes Kompetensi Bidang yang Dibutuhkan

Setelah tes psikologi, kamu bisa melakukan tes kompetensi di bidang yang dibutuhkan. Hal ini sangat penting dilakukan, meskipun pelamar yang datang ke perusahaanmu berasal dari universitas ternama ataupun lulus dengan gelar cum laude.

Karena bukan berarti orang-orang ini memiliki kemampuan yang baik di dalam bidang tersebut. Bahkan, kadang daripada pengetahuan terukur, inisiatif dan inovasi adalah hal yang sangat penting ada dalam karyawan.

Oleh sebab itu, uji kompetensi bidang ini akan dapat mengukur bagaimana keahlian, kecerdasan, serta kreatifitas pelamar dalam mengatasi bidang kerja mereka nantinya.

Cara merekrut karyawan yang berkualitas ini akan memberikan banyak keuntungan buatmu. Termasuk, menjamin bagaimana karyawan dapat membawa perusahaan ke arah positif, dengan ide-ide dan kreasi mereka.

Lakukan Wawancara Langsung

Cara merekrut karyawan yang berkualitas selanjutnya adalah dengan melakukan wawancara secara langsung. Langkah ini enggak boleh dilewatkan, karena ada banyak hal yang bisa kamu gali dalam prosesnya, seperti bagaimana karakter, kemampuan komunikasi, hingga kejujuran calon karyawan.

Agar wawancaranya lebih efisien, kamu bisa menyusun terlebih dahulu kriteria apa yang kamu harapkan dari karyawan tersebut. Apa saja keahliannya, bagaimana sikap yang kamu inginkan, juga kompetensi apa yang kamu harapkan dari kandidat tersbut.

Misalnya, ketika kamu akan merekrut seorang customer service. Jika melihat dari CV-nya, latar pendidikannya dan bahkan pengalaman kerjanya, orang ini cukup kredibel.

Namun, ketika proses wawancara ternyata ada banyak miss yang sebenarnya tidak cocok dalam job desk seorang customer service. Seperti, kemampuan komunikasi yang buruk, terlalu cepat panik dan gugup, serta banyak lainnya.

Merekrut Karyawan dari Referensi

Cara merekrut karyawan selanjutnya adalah dengan meminta referensi, baik dari rekan maupun lewat karyawan sebelumnya yang mengundurkan diri.

Strategi ini bisa kamu pakai kalau kamu membutuhkan karyawan secepatnya, juga kalau kamu tak ingin melalui porsedur terlalu panjang.

Tentu, dalam prosesnya kamu enggak boleh menerima rekomendasi ini mentah-mentah. Justru kamu harus melakukan berbagai langkah-langkah yang sebelumnya, untuk mencari tahu kompetensi dan karakter dari kandidat yang direkomnedasikan tersebut.

Membuat Kompetisi untuk Memacu Semangat Kerja

Pada umumnya, sebelum benar-benar melanjutkan kontrak kerja. Perusahaan besar akan memberlakukan sistem probation atau percobaan selama tiga bulan.

Nah, kamu bisa memanfaatkan hal ini untuk menyeleksi karyawan paling kompeten. Misalnya dengan membuat kompetisi di antara dua hingga tiga kandidat terbaik untuk melihat semangat dan cara mereka dalam meng-handle pekerjaan selama probation.

Cara merekrut karyawan yang berkualitas ini, bisa kamu mulai dengan membuat kontrak masa percobaan selama tiga bulan. Jangan lupa untuk menekankan bahwa kinerja kandidat-kandidat tersebut akan dinilai dan menentukan perpanjangan masa kerja mereka nantinya.

Bisa dipastikan kandidat yang bertahan ini akan berusaha keras dalam melakukan pekerjaan mereka. Dan kamu juga bisa melihat mana yang cocok dengan karakter perusahaan, serta bisa mengikuti arus kerja tim milikmu.

Membuat Surat Perjanjian Kerja

Langkah terakhir dalam cara merekrut karyawan yang berkualitas adalah dengan membuat surat perjanjian kerja. Di dalamnya, kamu harus mencantumkan berbagai kewajiban dan hak, baik dari perusahaan maupun karyawan.

Pada perusahaan-perusahaan besar, tentu management karyawan sudah tertata dengan rapi. Misalnya aturan mengenai besaran gaji dan bagaimana proses kenaikannya, penilaian kerja karyawan, dan hak cuti, serta lainnya.

Sebagai seorang yang baru saja merintis usaha, kamu juga bisa membuat surat perjanjian kerja yang sama baiknya untuk tiap karyawan. Kamu bisa mencari referensi dari jurnal di Internet, buku, atau berbagai sumber terpercaya lainnya.

Hal yang perlu kamu ingat, surat perjanjian ini haruslah tidak melanggar Undang-undang Ketenagakerjaan di Indonesia. Juga pastikan tidak ada pihak yang akan merasa rugi di kemudian hari.

Karyawan merupakan aset yang sangat penting dalam mendukung perkembangan dan kemajuan perusahaan. Karenanya, kamu enggak boleh asal dalam merekrut karyawan untuk perusahaanmu.

Semoga tips-tips di atas dapat membantumu menemukan tim kerja yang kamu butuhkan. Good luck!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment