Branding Kosmetik

6 Framework Konten Story Telling di TikTok yang Ampuh Pikat Konsumen

framework konten storytelling di tiktok

Penggunaan konten story telling dalam strategi pemasaran di TikTok sudah bukan hal baru lagi. Terlebih, tipe konten satu ini bisa membuat audience mengingat brand/produk lebih baik. Nah, untuk bisa membuat iklan yang menarik, enggak ada salahnya untukmu mempelajari jenis framework konten story telling di TikTok berikut ini.

Menjadi salah satu media sosial terpopuler di dunia, TikTok menjadai sarana promosi pemasaran yang cukup menjanjikan. Terlebih, dalam platform ini pemasar bisa membuat konten iklan semenarik dan sekreatif mungkin dengan adanya tools desain khusus.

Nah, salah satu jenis konten yang medapat perhatian besar dan potensial adalah story telling. Konten ini tak hanya menarik secara konsep, namun juga bisa menciptakan keterlibatan dan hubungan secara mendalam bersama audience.

Selain itu, konten ini juga tak membutuhkan anggaran besar. Sebab, audience cenderung tertarik dengan konten asli, otentik, dan sederhana, namun dengan suasana yang segar.

Karena itu, yang paling penting adala penataan konsep format naratif. Sehingga audience bisa memahami pesan dan tujuan yang ada dalam konten tersebut dengan baik.

Lantas bagaimana cara membuat konten story telling di TikTok yang menarik? Kami memrangkumkan 6 framework yang bisa kamu terapkan dalam strategi pemasaranmu berikut ini.

Keep reading, ya, Beautypreneurs!

6 Jenis Framework Konten Story Telling TikTok untuk Pikat Audience

Membuat konten pemasaran memang tidak semudah yang kita bayangkan. Karena ada banyak hal yang harus kamu siapkan, termasuk menemukan ide yang segar dan menyusun konsep pembuatannya secara rinci.

Begitupun dalam pembuatan konten story telling di TikTok. Membuatnya secara serampangan hanya akan membuang waktu dan tidak memberikan efek yang signifikan untuk bisnismu.

Karena itu, kamu bisa menyimak 6 framework konten story telling di TikTok berikut ini dan kanyapkannya dalam pembuatan konten promosimu. Yuk, simak!

Kesejarahan Brand

Framework konten story telling di TikTok pertama yang dapat kamu coba adalah dengan menceritakan kisah brand, produk, maupun bisnis yang kamu jalankan. Misalnya, dengan menampilkan sisi emosional, visi dan misi perusahaan, hingga apa nilai-nilai moralitas yang bisa kamu tonjolkan dalam bisnismu.

Tentu dalam proses penciptaannya, sangat tak disarankan untukmu menyajikan poin-poin tersebut secara langsung dan lugas. Melainkan, kemas ke dalam suatu bentuk kerangka cerita yang menarik dan berhubungan dengan audiencermu.

Tips untuk membuat story telling tentang kesejarahan brand

  1. Manfaatkan User Generated Content (UGC), atau konten-konten dengan editan minimalis yang ditujukan langsung untuk pengguna.
  2. Perkenalkan produk ataupun brand-mu dengan pesan yang jelas, namun tidak berlebihan.
  3. Buat konten yang berhubungan atau menunjukkan keterlibatan pengguna produkmu.
  4. Ciptakan alur, brand image, serta lingkungan yang paling sesuai.
  5. Akhiri dengan ajakan, atau call to action yang jelas. Untuk memberikan arahan bagi audience untuk melakukan tindakan yang kamu inginkan setelah menonton konten tersebut.

Konten dengan Format Flasback

Jenis framework story telling TikTok selanjutnya adalah konten dengan format flashback. Maksudnya, kamu bisa menampilkan bagian akhir cerita sebagai opening video.

Konten dengan format seperti ini bisa menarik audience dengan rasa ingin tahu tinggi dan melihat apa yang mereka harapkan. Penerapannya dalam pemasaran brand atau produkmu, kamu bisa menunjukkan pada audience tentang kesuksesan atau keberhasilan tertentu dari bisnismu.

Pikirkan kerangka story telling ini sebagai sebuah cerita petualangan, mulai dari klimaks, kemudian mengunjungi kembali melalui kilas balik. Kerangka kerja ini memberikan kegembiraan sejak awal, dan menghasilkan keterlibatan yang luar biasa melalui konten.

Tips membuat konten storytelling dengan format flashback

  1. Gunakan video, gambar, atau aset yang dapat menunjukkan capaian terbaik dari bisnis atau brand kosmetikmu.
  2. Kemudian uraikan langkah atau proses bagaimana kamu bisa membuat brand-mu mendapatkan begitu banyak capaian yang membanggakan.
  3. Highlight kisah paling emosional dari brand kosmetikmu, dan ajak audiens untuk mengalamai rasa ‘jatuh-bangun’ yang sama.
  4. Tampilkan versi yang berbeda dari hasil akhir dan tambahkan CTA yang jelas pada penutup.

Framework dengan Elevator Pitch

Jenis framework konten story telling TikTok yang bisa kamu coba selanjutnya adalah dengan menggunakan teknik elevator pitch. Sudah pernah dengar tentang trik ini sebelumnya?

Elevator pitch merupakan sebuah narasi yang berisikan kisah tentang bisnismu dengan gaya bahasa yang memikat, panjangnya kurang dari satu menit. Umumnya, teknik ini kerap pebisnis gunakan untuk menggaet calon investor maupun konsumen.

Untuk menggunakan teknik ini pada audiens, kamu dapat menyampaikan karakter atau nilai tertentu dari merkmu secara sederhana namun ringkas. Kamu bisa mulai dengan memperkenalkan bisnismu, seolah bicara pada orang yang baru pertama kali mendengarnya.

Atau kamu bisa membuat narasi yang foksu pada produkmu, bagaimana cara penggunaannya, serta relevansinya dengan kondisi audiens.

Baca Juga: Cara Menguasai Elevator Pitch untuk Menaikkan Branding Bisnis

Tips memakasimalkan kerangka storytelling dengan elevator pitch

  1. Gunakan teks untuk memperkenalkan pesan atau tagline brand kosmetikmu.
  2. Gunakan aset yang menunjukkan pengalaman pembuatan produk kosmetikmu.
  3. Filter melalui aset yang menunjukkan cara digunakan atau diakses dengan pengeditan cepat
  4. Sumber aset yang menunjukkan bagaimana perasaan pengguna produk kosmetikmu, atau berikan sisipan yang mengejutkan dan lengkap dengan CTA yang jelas

Framework dengan Gaya “Step by Step”

Selanjutnya, kamu bisa menggunakan kerangka storytelling berbentuk Step by Step. Dalam pembuatannya, kamu bisa membayangkan bagaimana proses pembuatan produk tersebut.

Atau kamu juga bisa memberikan detail langkah-langkah mudah cara penggunaan produk, bagaimana langkah mengakses toko online-mu, dan banyak lainnya.

Tips memaksimalkan kerangka storytelling dengan gaya “Step by Step”

  1. Atur langkah-langkah yang akan kamu ambil untuk audiens dengan memberi teks, yang terkait dengan visual utama produk kosmetikmu.
  2. Sumber aset yang menunjukkan proses.
  3. Akhiri dengan reaksi gaya UGC atau komentari penggunaan dan perasaan yang diberikannya, terkait dengan CTA yang jelas.

Framework “A Day in My Life”

Tunjukkan betapa mudahnya merek produkmu menjadi bagian dari gaya hidup audiens. Soroti penggunaan produk kosmetikmu melalui sudut pandang “Day In The Life”.

Kerangka ini memungkinkan nilai implementasi langsung dari brand atau produk kosmetikmu pada kehidupan audience.

Misalnya, brand kosmetikmu memproduksi parfum. Maka, kamu bisa membuat video “Day in My Life” yang menunjukkan tokoh utama dalam video menjalani aktivitas hariannya, dan sering mengaplikasikan parfum sebagai bagian dari rutinitas tersebut.

Dengan begitu, kamu akan menimbulkan kesadaran pada diri masyarakat bahwa product tersebut mereka butuhkan, dan sewajarnya mereka gunakan dalam rutinitas harian mereka.

Tips memaksimalkan kerangka “A Day in My Life”

  1. Perkenalkan produk kosmetikmu melalui UGC atau aset bergaya DIY yang ditujukan langsung kepada pengguna.
  2. Saring melalui 3 atau lebih jenis lingkungan atau bagian kehidupan berbasis rutinitas.
  3. Gunakan reaksi atau komentar dari pencipta untuk mengatasi kemudahan dan aksesibilitas.
  4. Sorot produk kosmetikmu dengan CTA yang jelas.

Framework Storytelling untuk Meningkatkan Value Produk

Dalam framework storytelling ini, kamu bisa menumbuhkan pemahaman bahwa produk kosmetikmu terasa mudah untuk audiens capai, mudah mereka aplikasikan dan akses.

Sorot produk yang kamu tawarkan, dan tekankan bahwa produk ini bisa mereka gunakan di mana saja dan oleh siapa saja. Gunakan aset yang menunjukkan pada audiens betapa mudahnya bagi mereka untuk memproleh produk tersebut dengan cepat dan efisien.

Tips memaksimalkan

  1. Tunjukkan produk kosmetik yang sedang talent gunakan.
  2. Sumber aset yang menunjukkan produk tersebut dalam lingkungan yang sederhana saat melakukan aktivitas berbasis rutin dan teratur.
  3. Sumber reaksi dalam gaya UGC atau gunakan keterangan untuk merinci pesan “ajakan bertindak” yang kamu inginkan.

Nah, Beautypreneurs, itu adalah 6 Framework konten storytelling TikTok yang bisa kamu terapkan untuk mempromosikan brand kosmetikmu.

Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, konten storytelling bisa memberikan dongkrakan yang besar pada brand awareness bisnismu. Sebab, popularitasnya yang kian meroket dan banyak masyarakat gandrungi saat ini.

Selain kerangka konten storytelling di atas, kamu bisa menemukan berbagai tips promosi dan branding bisnis kosmetik lainnya di laman Berita Terkini. Atau terus ikuti unggahan terbaru dari media sosial Mash Moshem Indonesia agar kamu lebih aware soal informasi maklon kosmetik dan tren industri kecantikan lainnya.

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011