Bisnis dengan Private Label? Ini Kelebihan dan Kelemahannya!

private label

Hello hello Beautypreneur! Belakangan ini kamu pasti tidak asing dengan istilah private label. Ya, itu adalah istilah yang saat ini sedang ngetren di kalangan pebisnis. Tapi apa sih sebenarnya private label itu? Dan kenapa banyak pebisnis yang kini menggandrungi sistem private label?

Sebelum masuk lebih jauh tentang private label, Beautypreneur harus tahu terlebih dahulu definisi dari private label itu sendiri. Private label adalah  sistem bisnis yang mengandalkan produsen untuk membuat produk kita. Juga bisa dibilang private label adalah produk yang diproduksi suatu perusahaan lalu dijual kepada perusahaan lain untuk dikembangkan dan dilabeli dengan merek mereka sendiri.

Strategi private label ini sangat digandrungi para peritel modern. Sebab benefit yang didapat lebih banyak daripada mengambil barang dari supplyer. Biasanya private label ini dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang sudah mempunyai nama yang cukup terkenal.

Untuk mengembangkan bisnis perusahaan itu, biasanya mereka menggunakan strategi private label agar lebih mudah. Jadi perusahaan tersebut bisa membuat produk baru tanpa harus ribet memroduksi produk tersebut.

Lebih mudahnya kita ambil contoh minimarket yang cukup ternama di Indonesia. Minimarket tersebut sudah banyak dikenal orang dan ingin membuat produk dengan mereknya sendiri. Produk ini bisa berupa makanan, minuman, bahan pokok hingga produk kosmetik.

Lalu minimarket tersebut bekerjasama dengan perusahaan lain untuk memroduksi produk-produk yang diinginkan. Kerjasama dan strategi inilah yang disebut dengan privat label. Nantinya minimarket tersebut dapat menjual produk dari privat label dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan merek lain dari supplier.

Hal ini akan sangat menarik perhatian para konsumen. Sebab konsumen akan mendapatkan barang yang sama namun dengan harga yang lebih murah. Dengan begitu, minimarket tersebut akan lebih mendapat keuntungan dari segi income dan juga branding.

Meski begitu, tenyata strategi private label ini juga mempunyai kekurangan loh. Apa saja? Berikut sudah kami rangkum tentang kelebihan dan kelemahan private label. Happy Reading!

Kelebihan Menggunakan Private Label Dalam Bebisnis

private label

Keberadaan private label saat ini sangat berkembang pesat dalam dunia bisnis. Jika dulu hanya sebatas produk seperti gula dan tisu saja, kini private label sudah merambah ke berbagai macam. Seperti kosmetik, makanan, minuman, obat hingga fashion.

Jadi tak heran jika kini ketika kamu sedang mengunjungi supermarket, pasti menemukan berbagai produk dengan merek supermarket itu sendiri. Mulai dari cokelat, sabun, kue, hingga snack. Bahkan berbagai bahan pokok seperti beras hingga minyak goreng.

Biasanya harga produk-produk tersebut akan dibanderol lebih murah. Sehingga akan mendapatkan atensi lebih dari konsumen.

Kalau dijual lebih murah, apa nggak tambah rugi? Secara bahan dan produk yang dijual sama dengan supplier? Well, nggak juga. Inilah keunggulan dari memakai private label sebagai strategi dalam berbisnis.

Harga yang Kompetitif

Kalau masalah harga , konsumen pasti sangat sensitive. Jika ada produk sejenis namun harganya berbeda, pasti atensi konsumen lebih ke yang harga lebih rendah. Sehingga produk-produk private label akan lebih dilirik oleh konsumen.

Kenapa harga produk private label lebih rendah dibanding dengan merek yang lain? Ini dikarenakan pendeknya jalur distribusi dan rendahnya biaya promosi. Sehingga harga produk dengan private label bisa lebih  rendah.

Dengan kualitas yang hampir sama dan harga lebih murah, otomatis konsumen akan lebih tertarik. Jika sudah begini, inilah kesempatan bagi para pebisnis untuk meningkatkan jumlah produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga akan lebih menguntungkan bagi perusahaan.

Memperkuat Nama Brand

Tidak hanya menambah keuntungan dalam segi kuantitas saja, strategi bisnis dengan privat label ini juga bisa memperkuat nama brand. Semakin banyak permintaan pada produk, semakin kuat pula loyalitas konsumen pada brand.

Tak hanya itu, sebuah produk dengan nama yang unik dan kuat akan menggiring konsumen pada nama produsen atau tokonya.   Dengan begitu secara tidak langsung nama brand akan melekat dalam ingatan konsumen dan menjadi atensi tersendiri. Sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Baca Juga: 6 Cara Membangun Brand Image yang Kuat untuk Bisnis Kosmetik

Dapat Mengontrol Harga Dengan Mudah

Strategi private label ini tentu sangat menguntungkan bagi perusahaan. Sebab harga produksi bisa disesuaikan dengan budget. Selain itu, harga jual produk juga bisa lebih ditentukan. Karena tidak memakan biaya distribusi dan promosi yang tinggi.

Dengan menggunakan privat label, perusahaan bisa dengan mudah menntuka spesifikasi produk yang diharapkan. Mulai dari bahan hingga desainnya nanti. Selanjutnya perusahaan bisa mencari dan menentukan produsen yang sesuai dengan criteria dan budget.

Sebelum menentukan produk yang dibuat. Sebaiknya lakukan survey terhadap pasar terlebih dahulu dan jangan sembarangan. Karena jika produk yang dijual nanti bisa memenuhi permintaan dan kebutuhan dari konsumen, perusahaan akan cepat diuntungkan. Jangan lupa pula untuk menambahkan kreasi dan inovasi pada produk agar konsumen lebih tertarik.

Permintaan Lebih Maksimal

Keunggulan menggunakan privat label yang selanjutnya adalah dapat memaksimalkan permintaan pada saat tertentu. Inilah gunanya dari survey yang dilakukan sebelum menentukan produk apa yang ingin diproduksi.

Adanya private label, permintaan tertentu dari konsumen dapat terpenuhi secara maksimal. Dengan catatan perusahaan harus teliti dan jeli melihat besarnya permintaan pasar terhadap produk. Selain itu bisa juga memanfaatkan event khusus untuk meningkatkan penjualan.

Dalam event tersebut perusahaan bisa menawarkan produk secara ekslusif. Sehingga konsumen akan lebih tertarik dan tentunya juga akan berebut untuk mendapatkan produk tersebut.

Promosi Mandiri

Selain bermanfaat bagi perusahaan peritel, private label ini juga mempunyai banyak keunggulan untuk perusahaan manufaktur. Yang mana mereka tidak bertanggung jawab atas promosi produk. Sebab semua promosi dan pemasaran itu adalah tanggung jawab bagi peritel.

Jadi perusahaan manufaktur tidak perlu bingung. Tak hanya itu, perusahaan manufaktur juga sangat minim complain. Sebab tugasnya sebagai mitra hanya untuk produksi. Sedangkan jika produk itu sudah tercipta, semua complain dari konsumen tidak akan tertuju padanya. Namun akan langsung ke pemilik merek atau peritel.

Meningkatkan Utility

Tak hanya terbebas dari tanggung jawab promosi, perusahaan manufaktur juga cukup diuntungkan dalam bidang utility. Jika perusahaan peritel puas dengan produk yang dihasilkan, otomatis permintaan barang akan terus meningkat. Dan ini tentu saja sangat menguntungkan bagi perusahaan manufaktur.

Selain dari segi pendapatan meningkat, nama perusahaannya pun bisa ikut berkembang seiring dengan permintaan produk yang dibuat. Oleh karena itu, penggunaan private label sebagai strategi pemasaran ini sangat tepat. Sebab selain dengan bisa dijangkau sesuai budget, strategi ini juga dinilai sangat praktis. Sebab juga bisa menguntungkan dua perusahaan sekaligus.

Namun ternyata strategi bisnis dengan private label ini tidak selalu untung saja. Ada juga beberapa kelemahan dalam strategi bisnis private label. Apa saja itu? Simak ulasan berikut ya!

Kelemahan Private Label Dalam Berbisnis Strategi

jenis media promosi online (3)

Namanya sebuah strategi pasti ada keunggulan dan kelemahannya. Begitu juga dengan private label. Setelah membahas beberapa keunggulannya, sekarang kita bahas lebih detail tentang kelemahannya. Kira-kira apa saja ya? Baca ulasannya berikut.

Ketergantungan Produksi

Memang sangat mudah bagi peritel ketika terjun dalam private label. Sebab mereka tidak perlu repot-repot melakukan produksi sendiri. Namun tahukah kamu jika stragtegi ini juga membuat perusahaan sangat bergantung pada perusahaan manufaktur.

Sebab semua kendali produksi ada pada perusahaan manufaktur. Jika perusahaan manufaktur ada kendala dalam produksi, peritel juga harus bersiap dengan kemungkinan terburuk. Misalnya produk tidak bisa terproduksi.

Selain itu perusahaan peritel juga tidak mempunyai hak untuk mengatur aktivitas perusahaan manufaktur. Sebab posisi kedua belah perusahaan ini adalah sebagai mitra saja, bukan bagian dari pemilik saham.

Inilah pentingnya bagi perusahaan peritel untuk memilih mitra yang kredibel dan tepat. Sebab produktifitas hingga kualitas dari produk sangat bergantung dengan perusahaan manufaktur.

Minimnya Kontrol Dalam Hal Operasi

Kelemahan menggunkan strategi private label pada bisnis adalah kontrol terhadap operasional sangat rendah. Ini jika dilihat dari sudut pandang perusahaan peritel. Sebagai pemilik merek tentu kita menyerahkan semua operasional produksi kepada pihak perusahaan manufaktur.

Namun tidak menutup kemungkinan pula jika selama proses produksi akan ditemui produk yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Atau bahkan produk yang dihasilkan jauh di bawah strandart yang diharapkan.

Jika kemungkinan ini terjadi, sangat minim kesempatan bagi para peritel untuk menarik produk dari pasar. Sebab ini juga akan memengaruhi kepercayaan konsumen dari produk. Bahkan juga bisa menimbulkan persepsi negative dari masyarakat. Sehingga hal-hal seperti ini bisa sangat berpengaruh terhadap brand.

Bagaimana cara menghindari hal ini? Tentu saja perusahaan peritel harus sangat teliti dalam memilih mitra. Tak hanya itu, perusahaan juga harus tegas dalam bersikap. Sebab ada juga beberapa pihak manufaktur yang tidak menerima modifikasi ketika produk sudah diproduksi dan ternyata tidak sesuai strandart yang diinginkan.

So, be aware!

Persepsi Produk Murahan

Permainan harga menjadi strategi utama dalam private label ini. Pada umumnya private label akan menawarkan harga yang lebih rendah dari produk sejenis lainnya. Namun hal ini dilakukan untuk menarik atensi konsumen terhadap produk private label. Sehingga produk bisa lebih diminati dan banyak dicari.

Tapi tahukah kamu jika dalam hal ini produk private label juga akan dipandang sebelah mata oleh konsumen. Mereka akan beranggapan jika produk private label ini tidak berkulitas. Sebab harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari produk dari supplier yang lebih mahal.

Padahal belum tentu. Sebab murahnya harga produk private label pada umumnya disebabkan oleh rendahnya biaya distribusi dan promosi. Bukan terletak di kualitasnya.

Hal ini sangat tidak bisa dipungkiri. Karena pada umumnya konsumen akan beranggapan jika produk yang murah itu kualitasnya juga akan murah juga. Sehingga banyakn juga yang memandang produk dari private label ini tidak berkualitas.

Oleh karena itu, solusi private label ini sangat kurang tepat diterapkan karena bisa menurunkan trust konsumen. Jika kepercayaan konsumen menurun, maka permintaan produk akan menurun juga. Kemungkinannya bisa merugikan perusahaan.

Sebagai catatan, strategi ini bisa menjadi solusi ketika para pebisnis bisa menganalisa dan memahami pasar dengan baik. Nah, agar strategi private labelmu ini sukses. Sebaiknya kamu memperkuat branding terlebih dahulu. Jika branding sudah kuat, barulah mencari perusahaan manufaktur yang kredibel.

Itulah pengertian private label dalam bidang bisnis. Bagaimana, sudah yakin menggunakan strategi sebagai solusi untuk bisnis yang sedang kamu kembangkan?

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Jenis-Jenis Maklon Cushion

Kenali Jenis-Jenis Maklon Cushion untuk Jadi Ide Bisnis Kosmetik Pemula

Sekarang ini produk kosmetik terutama yang terinspirasi dari tren kecantikan Korea Selatan seperti cushion sedang digandrungi. Peminatnya yang tinggi, terutama dari kalangan remaja dan perempuan muda menjadikan bisnis kosmetik ini menggiurkan banget. Nah, BeautyPreneurs yang tertarik di industri kosmetik...

Continue Reading

Leave a Comment