6 Strategi Bertahan Saat Inflasi Bagi UMKM, Apa Saja?
Pandemi yang panjang sangat berdampak pada kondisi perekonomian negara dan menimbulkan inflasi. Kondisi ini juga akhirnya akan berdampak buruk pada pebisnis, utamanya yang masih tergolong ke dalam UMKM. Karenanya, perlu adanya perencanaan dan strategi bertahan saat inflasi bagi pelaku UMKM sendiri.
Kamu tentu sudah tak asing dengan istilah inflasi, mengingat belakangan kata ini kerap disebut dalam media sosial maupun berita-berita di televisi. Jadi inflasi ini merupakan sebuah fenomena ekonomi makro yang bisa dianggap wajar untuk terjadi.
Pergerakan dan pertumbuhan positif dari suatu negara dapat dilihat dari fenomena inflasi yang sedang berlangsung. Adanya fenomena inflasi memang suatu bagian yang harus ada dan dibutuhkan, selama terjadi pada tingkat yang moderat, atau rendah.
Lalu, jika fenomena laju inflasi terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, bagaimana cara menmghadapinnya? Kemudian strategi apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapinya agar dapat bertahan, terutama untuk sektor bisnis-bisnis kecil?
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, lansung simak ulasan mengenai strategi bertahan saat inflasi bagi UMKM berikut ini.
Apa Itu Inflasi?
Inflasi merupakan sebuah fenomena dimana harga kebutuhan pokok seperti barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus menerus. Kenaikan ini biasanya terjadi dalam waktu tertentu.
Contohnya seperti harga telur yang pernah kamu beli di pasar di tahun lalu, tentunya akan berbeda dengan harga telur di tahun sekarang.
Begitupun dengan harga telur yang kamu beli tahun ini, pasti juga akan mengalami perbedaan harga di tahun yang akan datang.
Berbagai macam faktor persoalan lah yang telah mempengharuhi harga jual telur tersebut. Bisa jadi dari faktor biaya produksi pakan ayam dan biaya logistik lainnya yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kurang lebih seperti itulah fenomena proses inflasi.
Kebalikan dari fenomena inflasi adalah deflasi, dimana kamu akan menjumpai harga-harga kebutuhan pokok mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jadi apa saja sih faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena inflasi? Yuk simak penjelasan berikut ini.
Berbagai Penyebab Terjadinya Inflasi
Terdapat dua komponen dasar yang menyebabkan terjadinya fenomena inflasi, di antaranya seperti peredaran jumlah uang di masyarakat, serta supply and demand (pasokan dan permintaan).
Kamu mungkin sudah mengetahui perihal hukum dasar penawaran dan permintaan, di mana semakin tingginya permintaan, maka akan semakin tinggi juga harga barang tersebut.
Kemudian mungkin yang akan menjadi pertanyaan, kenapa peredaran uang bisa memengaruhi laju inflasi?
Gambarannya seperti ini, jika kamu memiliki kebiasaan belanja bulanan dengan nominal sebesar Rp 3 juta. Singkat cerita karena perusahaan mengalami perkembangan bisnis pasar yang sedang membaik, kamu bisa mendapatkan promosi dengan kenaikan gaji dari perusahaan. Sehingga kamu bisa menambah lagi anggaran belanja bulanan kamu menjadi naik Rp.4.000.000,00.
Pastinya dengan kenaikan gaji kamu ini, anggaran belanja juga akan menjadi bertambah di mana kamu menambah beberapa list belanjaan dengan anggaran yang baru.
Sekarang, kamu bisa mulai membayangkan. Dengan fenomena tersebut, jika terjadi kepada banyak orang di Indonesia dalam kurun waktu satu hingga dua tahun. Tentu jumlah permintaan kebutuhan pokok akan ikut naik.
Fenomena ini akan menyebabkan para penyedia kebutuhan pokok menjadi menambahkan stoknya. Mulai dari meningkatkan kemampuan memasok, kemampuan produksi dan juga kemampuan penyimpanan.
Dengan hal ini, mau tidak mau para penyedia kebutuhan pokok harus menaikkan harga jual barang/jasa mereka. Dari sini, kamu pasti sudah bisa melihat perbaikan kondisi ekonomi dari masing-masing individu di dalam kelompok masyarakat.
Seperti terjadinya peningkatan daya beli yang turut memiliki andil dalam fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok dari tahun ke tahun.
Lalu jika sudah terjadi fenomena seperti itu, apa saja dampak inflasi terutama untuk sektor bisnis-bisnis kecil seperti UMKM? Berikut ini ulasanya.
Dampak Inflasi pada Bisnis Kecil
Dampak yang cukup baik untuk pertumbuhan ekonomi dan bisnis akan bisa dirasakan jika inflasi bisa dikendalikan.
Naiknya harga bahan pokok dan meniingkatnya biaya produksi dapat dimanfaat oleh para pebisnis, terutama untuk menyesuaikan harga penjualan bahan pokok.
Di sisi lain, inflasi juga bisa memberikan kesempatan untuk masyarakat agar dapat memperoleh kenaikan upah atau pendapatan. Hal ini akan meningkatkan laju daya beli masyarakat.
Akan tetapi, laju inflasi yang mengalami peningkatan terlalu cepat ternyata juga bisa memberikan dampak negatif, lho. Terutama untuk mereka yang bergerak di bisnis kecil seperti UMKM. Beberapa dampaknya seperti berikut ini;
Kenaikan Biaya Bahan Baku
Laju inflasi yang terlalu cepat akan menyebabkan meningkatnya biaya produksi untuk keperluan bahan baku, dari tahun ke tahun.
Contoh fenomenanya seperti harga telur yang sudah kita bahas di atas. Secara tidak langsung, harga-harga seperti logistik, pakan ayam, dan lainnya pasti akan mengalami kenaikan dan membuat harga telur menjadi ikut naik.
Jika kamu telat untuk menyesuaikan harga, bukan tidak mungkin bisnis yang kamu jalankan akan mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Terganggunya Rantai Pasokan (Supply Chain)
Seringkali jumlah permintaan terhadap kebutuhan pokok tidak sebanding lurus dengan jumlah dan kapasitas yang dapat dipenuhi pemasok.
Bisa saja, dari sekian puluh peternak yang dapat memasuk telur sebelumnya, saat ini tidak semuanya bisa berhasil panen. Stok telur yang siap dikirim pun bisa menjadi berkurang.
Fenomena diatas akan menimbulkan terjadinya gangguan pada rantai pasokan kebutuhan pokok. Jika sudah seperti itu, harga bahan baku dan barang bisa ikutan naik drastis.
Kenaikan Suku Bunga
Terjadinya inflasi juga dapat mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan, yang berguna untuk mencegah inflasi menjadi tidak terkendali.
Jika dilihat dari perspektif bisnis, setiap pemilik bisnis akan menjadi kesulitan ketika akan mengajukan peminjaman uang ke bang untuk modal bisnis mereka.
Berkurangnya Aktivitas Belanja Masyarakat
Kemudian, akibat naiknya harga barang, akan membuat masyarakat untuk berinisiatif menyimpan dana segar mereka dan mengurangi kegiatan belanja seperti biasanya.
Kenaikan Biaya Penyimpanan
Pada akhirnya, dengan berkurangnya kegiatan transaksi belanja akan membuat para pedagang atau pemilik barang menjadi memiliki stok yang berlebih di tempat penyimpanan. Fenomena ini pastinya akan membuat biaya onvenstaris dan logistik akan membengkak.
Strategi Bertahan Saat Inflasi Bagi UMKM
Agar dapat bertahan di tengah suasana ekonomi yang buruk dan mencegah kebangkrutan. Kamu bisa menyimak dan mempelajari beberapa strategi bertahan saat inflasi bagi UMKM berikut ini.
Menyesuaikan Harga dengan Kondisi Pasar dan Kompetitor
Jika kamu adalah salah satu pemilik bisnis UMKM, kamu harus bisa lebih sigap dan cermat lagi saat melakukan penyesuaian harga jual dengan kondisi pasar, serta juga untuk para kompetitor.
Dari sini kamu bisa perhatikan perubahan harga bahan baku, harga jual dan biaya logistik yang dipatok oleh kompetitor dari waktu ke waktu. Lewat strategi bertahan saat inflasi bagi UMKM ini, kamu bisa mengetahui adanya perubahan harga jual dan menyesuaikannya dengan pasar.
Kalau kamu sampai terlambat untuk menyesuaikan harga, bukan tidak mungkin bisnis kamu akan mengalami kerugian yang cukup banyak.
Untuk menentukan harga jual produk, kamu bisa simak tipsnya di sini.
Merestrukturisasi Tenaga Kerja
Hampir sama dengan penyesuaian harga di sub-bab sebelumnya, disini kamu memerlukan kegiatan pengamatan dari setiap kinerja yang ada di bisnis UMKM kamu dengan jeli dan cermat.
Kamu bisa melakukan pengurangan tenaga kerja yang menurut kamu kurang sesuai dan tidak bisa bekerja dengan baik. Kemudian kamu bisa mempertahankan setiap karyawan yang berprestasi. Selain itu kamu juga harus bisa menyesuaikan bonus dan gaji merek yang sebanding dengan kinerja yang diberikan.
Kemudian, kamu juga perlu melakukan analisis terhadap bisnis kompetitar kamu perihal bagaimana merek memperlakukan karyawan.
Di sini jangan sampai kamu memberi gaji yang rendah kepada karyawan kamu. Sehingga bisa membuat karyawan yang berprestasi dan berpotensi berhenti bekerja dan beralih pada kompetitor.
Jika sampai peristiwa ini terjadi, bukan tidak mungkin kamu akan memulai mendidik karyawan baru mulai dari nol.
Melakukan Diversifikasi Pemasok (Supplier)
Terganggunya pasokan barand dan bahan baku adalah salah satu efek negatif dari fenomena inflasi. Karena secara otomatis setiap biaya kebutuhan pokok akan naik berkali-kali lipat.
Alasan inilah yang harus kamu ketahui, agar kamu tidak hanya memiliki satu pemasok untuk kebutuhan bisnis kamu. Usahakan kamu bisa mencari pemasok cadangan lainnya.
Jik hal ini tidak kamu lakukan, bisa jadi kamu akan mengalami kekacauan untuk mendapatkan barang yang sedang mengalami kenaikan harga. Kamu perlu melakukan diversifikasi pemasok, agar bisnis UMKM yang kamu jalankan bisa bertahan dan membuat perkonomian bisnis kamu stabil.
Ingin tahu bagaimana cara mendapatkan supplier kosmetik yang terpercaya? Simak di sini.
Mengurangi Produk Berpeforma Rendah
Sebelum terjadinya laju inflasi yang cepat, kamu perlu menengok kembali setiap produk barnag/jasa yang akan kamu pasarkan. Kamu harus mengecek kembali manakah di antara merek yang kinerja distribusi pemasaranya kurang baik.
Kamu bisa menggunakan cara ini, jika dalam kurun waktu satu tahun sebuah produk tidak bisa terjual banyak dan hanya memakan tempat penyimpanan saja. Bahkan akan lebih baik kalau kamu memberhentikan kegiatan pemasokan barang terlebih dahulu.
Seringlah melakukan evaluasi terhadap setiap produk yang kamu miliki, kemudian tentukan produk mana yang bisa menguntungkan bisnis kamu.
Menyiapkan dan Menjaga Ketersediaan Dana Darurat
Tersedianya dana darurat merupakan salah satu cara terbaik yang harus kamu miliki yang sedang menjalankan bisnis UMKM. Sebab ini bisa membantu kamu bertahan dari inflasi.
Kamu juga harus mengatur rekening kamu, agar bisnis UMKM memiliki tabungan yang terpercaya di salah satu bank yang terjamin oleh pemerintah.
Dana darurat seperti ini kedepannya akan sangat berguna bagi kamu yang sedang memiliki tanggungan angsuran bisnis, seperti pembayaran gaji karyawan dan hutan. Selain itu juga bisa menstabilkan operasional bisnis UMKM kamu selama beberapa bulan kedepan.
Mengalihkan Kegiatan Promosi ke Digital
Di era sekarang yang serba canggih ini, tidak haru susah-susah lagi melakukan kegiatan promosi karena sudah tersedia bermacam platfrom-platfrom digital yang dapat kamu gunakan. Selain itu kamu juga bisa melakukan interaksi langsung dengan masyarakat saat melakukan kegiatan promosi digital.
Strategi bertahan saat inflasi bagi UMKM ini sangat ideal untuk kamu terapkan. Karena promosi digital cenderung dapat kamu lakukan dengan budget minimal, namun mampu membuahkan hasil yang lebih masif daripada pemasaran konvensional.
Hingga kini, sudah banyak pelaku UMKM dan pengusaha besar yang mengalihkan strategi pemasaran mereka ke area digital. Karena tak hanya jangkauannya yang luas, tapi karena kemungkinan berkreasi sekreatif mungkin pun juga lebih besar.
Nah, Beautypreneurs, itu adalah pembahasan mengenai strategi bertahan di saat inflasi bagi pelaku UMKM yang mungkin kamu perlukan. Sebenarnya, untuk mencegah berbagai keadaan buruk, kamu harus mampu mengatur perencanaan arus kas yang jelas dan memiliki dana darurat saat menjalankan bisnis.
Selain strategi ini, kamu bisa mencari berbagai tips memulai dan menjalankan bisnis kosmetik lainnya di laman Berita Terkini. Kamu juga bisa mencari informasi serupa pada lama media sosial dan YouTube Mash Moshem Indonesia.