Mengenal Strategi Co-Marketing, Manfaat dan Contoh Penerapannya
Ada kalanya ketika melakukan pemasaran sendiri tidak cukup atau kurang maksimal. Untuk itu melakukan marketing dengan menggandeng perusahaan lain bisa jadi solusi atas usahamu, metode ini juga dikenal dengan strategi Co-Marketing.
Selain itu, Co-Marketing ini juga menjadi salah satu alternatif dalam memperluas jangkauan mu untuk mempromosikan produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan co-marketing ini nantinya juga akan membantu menaikkan trafiic jadi kamu tidak perlu khawatir perusahaanmu tidak dikenal orang dan tentunya kedua perusahaan sama-sama diuntungkan.
Kegiatan co-marketing atau pemasaran bersama ini nantinya akan berfokus dalam melakukan promosi, membuat konten, menjelaskan harga, mengenalkan produk, dan mengatur pendapatan hasil pemasaran bersama.
Marketing atau pemasaran menjadi bagian penting dalam mengukur penjualan. Nah, dengan co-marketing ini kamu bisa membangun hubungan dengan audiens baru dari masing-masing audiens yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan.
Dan biasanya kedua perusahaan yang melakukan co-marketing memiliki jumlah audiens yang hampir sama. Tapi perlu kamu ingat, ketika melakukan co-marketing ini, kedua perusahaan yang menjalin kerjasama harus memiliki tujuan yang sama. Jadi jika salah satu dinilai lebih dominan atau unggul, maka akan sulit melakukan strategi co-marketing.
Buat kamu yang ingin mencoba untuk melakukan co-marketing nih, penting banget untuk tahu strategi dan struktur apa saja dalam co-marketing agar tidak salah pilih partner.
Pasti kamu penasaran dong, kira-kira apa saja yang perlu kamu lakukan untuk memulai co-marketing sekaligus tips yang bisa kamu coba.
Nah, jika kamu menyimak artikel kali ini, kamu pasti akan mendapatkan semua pertanyaan itu. Jadi tidak ada alasan untuk kamu enggak nyimak nih!
Apa Itu Strategi Co-Marketing?
Co-Marketing atau yang lebih dikenal dengan pemasaran bersama ini merupakan upaya pemasaran yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan dengan tujuan mempromosikan dua bisnis dari kedua belah pihak secara bersamaan.
Mudahnya, dua atau lebih perusahaan yang bekerjasama ini akan menjalankan strategi pemasaran bersama-sama dengan kurun waktu tertentu.
Strategi yang dilakukan itu kira-kira apa saja sih?
Strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan co-marketing ini meliputi membuat logo, mencantumkan link website masing-masing perusahaan, melakukan promosi, membuat konten, menjelaskan harga, mengenalkan produk, dan strategi lain yang dapat meningkatkan penjualan dari perusahaan.
Selain itu, perlu kamu ketahui nih, perusahaan yang melakukan co-marketing dapat memperluas jaringan atau relasi dengan berbagai pelanggan baru untuk masing-masing perusahaan.
Misalnya dengan mengenalkan produk atau jasa dari kedua atau lebih milik perusahaan, dan menyediakan konten baru untuk customer mereka, terutama yang berpotensi menjadi pelanggan baru.
Dan tentunya, kedua belah pihak yang melakukan pemadaran bersama ini harus sama-sama adil mendapatkan keuntungan. Jadi tidak boleh ada yang dominan salah satunya, nah bisa juga kamu ibaratkan co-marketing ini seperti simbiosis mutualisme.
Kebanyakan perusahaan yang melakukan pemasaran bersama menggandeng perusahaan di bidang industri yang sama. Tetapi ada juga perusahaan yang bekerjasama dalam bidang industri lain untuk saling melengkapi atau bisa menjadi pendukung antar perusahaan masing-masing.
Untuk itu, menjalankan co-marketing ini perusahaan harus memiliki sifat gotong royong agar bisa meningkatkan penjualan serta menaikkan nama perusahaan serta traffic.
Pentingnya Peran Co-Marketing untuk Bisnis Kamu
Setekah mengetahui pengertian Co-Marketing, kira-kira sepenting apa perannya dalam bisnis kamu?
Pemasaran bersama atau dalam istilahnya dikenal dengan Co-Marketing memang memiliki peran penting untuk bisnis. Karena berguna dalam usaha untuk mendatangkan customer baru atau membentuk relasi baru dengan audiens.
Dalam prosesnya, dua perusahaan atau lebih yang melakukan co-marketing sejatinya memiliki audiens hampir sama. Sehingga bisa membangun kerjasama dalam bentuk konten dan mempromosikannya langsung kepada masing-masing pelanggan. Terutama customer yang berpotensi menjadi pelanggan baru bagi produk atau jasa milikmu.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa dalam melakukan kerjasama perusahaan, kamu harus satu tujuan dan visi, agar co-marketing ini bisa mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Jadi tidak ada yang mendominasi atau mendapatkan keuntungan salah satunya. Perlu kamu ingat ya, guys, sebelum menjalin pemasaran bersama, kamu harus berdiskusi, dan kesepakatan bersama. Hal ini untuk meminimalisir adanya ketimpangan dalam co-marketing.
Cara Menerapkan Strategi Co-Marketing untuk Bisnis
Sebelum kamu melakukan Co-Marketing dengan sebuah perusahaan, ada beberapa cara yang harus diperhatikan, di antaranya:
Menentukan Tujuan
Poin pertama saat akan melakukan pemasaran bersama, kamu harus menentukan tujuan terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan karena kedua perusahaan yang akan melakukan co-marketing harus mencapai kesepakatan bersama dari hasil kerjasama.
Jadi pemasaran bersama ini tidak hanya untuk menambah followers media sosial, tidak hanya untuk ataupun menambah traffic website perusahaan
Maka dari itu, kamu perlu menyamakan tujuan apa saja yang ingin dicapai bersama. Ingat, ya, Guys!
Kedua atau lebih perusahaan yang melakukan co-marketing tidak boleh saling mendominasi atau mendapatkan keuntungan sendiri melainkan untuk mendapatkan keuntungan bersama, ya.
Melakukan Riset Terhadap Rekan Co-Marketing
Setiap perusahaan tentu memiliki target masing-masing, penting juga nih untuk kamu melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalin co-marketing.
Hal itu untuk mengetahui target masing-masing perusahaan, dan memilih perusahaan yang memiliki bidang sama ataupun perusahaan dengan bidang berbeda namun bisa saling melengkapi.
Nah, jika kamu memilih perusahaan yang memiliki tujuan serta target pasar yang berbeda dengan bisnismu. Maka sudah pasti jika kerjasama co-marketing ini akan mengalami kegagalan karena tidak sinkron atau satu tujuan.
Misalnya, kamu memiliki usaha di bidang kuliner dan ingin berkolaborasi dengan perusahaan di bidang jasa pengeboran, tentu pemasaran bersama ini akan gagal.
Baca Juga: Cara Memilih Partner Bisnis yang Tepat dan Dapat Dipercaya, Simak Ya!
Menghubungi Perusahaan
Hal lain yang juga penting untuk kamu lakukaan saat akan memutuskan untuk menjalin co-marketing adalah menghubungi perusahaan yang akan kamu ajak bekerjasama.
Selain itu, kamu bisa banget membuat pitch deck lalu menunjukkan rencana strategi pemasaran milikmu yang nantinya akan kamu gunakan untuk proses marketing.
Jadi usahakan untuk membuat perusahaan yang akan kamu ajak bekerjasama merasa terpukau dan kamu juga bisa meyakinkan bahwa proses pemasaran yang akan kalian jalin memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan.
Membuat Strategi Co-Marketing
Selain menghubungi perusahaan yang akan jadi partnermu, kamu juga perlu menyusun strategi co-marketing. Tetapi sebelum itu, kamu harus menganalisis kelebihan dari tiap perusahaan yang akan kamu jadikan partner.
Kemudian jadikan kelebihan itu sebagai poin penting dalam strategi yang kamu miliki. Jadi ibaratnya, kalian memiliki strategi masing-masing yang perlu dukungan dari perusahaan lain.
Melakukan Analisis dan Evaluasi
Dalam proses co-marketing ini biasanya ada perusahaan yang mejalankan co-marketing dengan jangka waktu tertentu. Dan ada juga yang memutuskan untuk menjalaninya secara permanen.
Jadi kalian bisa menentukan kontrak kerjasama secara transparan, juga dalam melaporkan hasil strategi yang telah kedua belah pihak sepakati sebelumnya. Dengan begitu kamu bisa melakukan evaluasi bila ada hal-hal yang kurang sesuai harapan, jadi kedua perusahaan dapat mencari jalan keluar bersama untuk mengatasi.
Co-Marketing Vs. Co-Branding, Mana yang Lebih Baik?
Selain co-marketing, dalam dunia bisnis juga ada namanya co-branding. Keduanya memiliki penyebutan yang hampir sama, dan sering dikira keduanya serupa namun sebenarnya keduanya berbeda, ya, Guys!
Co-marketing dilakukan oleh dua perusahaan atau berbeda dengan maksud untuk saling mempromosikan produk atau jasa satu sama lain.
Tujuan dari co-marketing sendiri untuk memperluas penjualan, meningkatkan keterlibatan perusahaan, dan sejenisnya. Sedangkan co-branding adalah proses kerjasama dua perusahaan untuk menciptakan produk atau jasa.
Dan keduanya harus menunjukkan identitas masing-masing brand. Jadi setiap perusahaan yang melakukan co-branding ini bisa memperkenalkan produk atau jasa terhadap merek pasar dengan sasaran lainnya.
Jadi perbedaan keduanya terletak pada tujuan yang ingin dicapai bersama. Yakni melakukan kerjasama untuk mendukung produk atau layanan dari masing-masing perusahaan, atau melakukan kerjasama untuk mengenalkan produk atau jasa dengan menciptakan produk bersama dengan menunjukkan identitas perusahaan masing-masing.
Tetapi secara umum, kerjasama yang dijalin oleh dua perusahaan ini diharapkan akan meningkatkan penjualan dan mendatangkan pelanggan baru, terutama yang berpotensi.
Setelah mengetahui kedua makna dan sasaran strategi antara keduanya, mungkin kamu bisa memilih co-marketing terlebih dahulu untuk melakukan permasaran bersama. Tujuannya untuk menarik pelanggan baru, jadi masing-masing perusahaan yang berkolaborasi bisa saling mempromosikan.
Namun, kamu sebenarnya juga bisa memilih co-branding untuk menghasilkan produk baru yang unik tetapi prosesnya terbilang panjang dan memang harus kamu perhitungkan secara matang.
Karena kedua perusahaan yang melakukan co-branding ini harus melakukan riset pasar juga agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan begitu, kemungkinan produk dapat terjual dalam angka yang besar juga kian tinggi.
Selain itu banyak hal juga yang memang harus dibicarakan bersama, mengingat masing-masing perusahaan atau brand yang melakukan co-branding ini memiliki segmentasi dan target pasar yang telah diterapkan sebelumnya.
Jadi untuk kamu yang baru saja memulai untuk berbisnis nih, bisa mencoba co-marketing dulu. Kamu bisa menawarkan kerja sama dan meyakinkan perusahaan yang akan kamu ajak melakukan pemasaran bersama.
Contoh Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Co-Marketing
Kamu pasti penasaran nih, kira-kira perusahaan apa saja yang telah melakukan co-marekting. Sebenarnya banyak sekali perusahaan-perusahaan besar hingga perusahaan kecil yang melakukan pemasaran bersama, salah satunya:
Perusahaan Penyedia Jasa (Uber dan Spotify)
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan penyediaan layanan Uber, perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan jasa transportasi umum secara online.
Dan siapa sangka jika perusahaan ini telah melakukan co-marketing dengan perusahaan Spotify yang menyediakan jasa dalam pemutaran musik.
Mungkin kamu akan berfikir sedikit aneh ya, mengapa bisa kedua perusahaan ini bisa menjalin pemasaran bersama. Perlu kamu ketahui nih, jika target pasar keduanya memiliki kesamaan yakni untuk menarik pengguna baru yang lebih banyak.
Lalu pada tahun 2014 kedua perusahaan ini menjalin kerjasama dan menghadirkan strategi pemasaran dengan menyediakan fasilitas pemutar musik bagi penumpang Uber yang secara bebas bisa memutar musik kesukaan.
Jadi penumpang bisa mendengarkan lagu di Spotify sambil naik ojek online. Terutama di saat jalanan macet, tentu mendengarkan musik bisa jadi pengusir jenuh di jalanan.
Perusahaan Penyedia Jasa (JD.ID dan Citilink)
Contoh lain dari adanya kerjasama antar perusahaan besar ialah JD.ID dengan maskapai Citilink. Kedua perusahaan pelayanan jasa ini menjalin co-marketing pada 2017.
JD.ID menjadi salah satu perusahaan penyedia jasa pengiriman barang melakukan kerjasama dengan perusahaan besar di bidang penyedian jasa travel.
Sama seperti sebelumnya, tujuan kedua perusahaan ini untuk menarik pelanggan baru terutama pelanggan yang menggunakan jasa keduanya.
Strategi oleh perusahaan JD.ID dengan maskapai Citilink ini nantinya akan menawarkan pengalaman berbelanja saat naik pesawat.
Karena perusahaan tahu bahwa banyak orang senang berbelanja online dan tentunya lebih mudah tanpa perlu datang ke lokasi berbelanja langsung.
Jadi homepage khusus yang berisikan katalog produk dari JD.ID akan muncul juga pada website Citilink Indonesia, yang mana penumpang Citilink dapat berbelanja produk yang JD.ID tawarkan.
Sebenarnya pemasaran bersama sudah banyak perusahaan-perusahaahaan besar lakukan, tidak hanya di bidang pelayanan jasa aja tentunya, ya. Jadi, sebagai brand owner kosmetik, kamu juga bisa loh, menerapkan strategi ini pada bisnismu.
Menerapkan Strategi Co-Marketing untuk Brand Kosmetik
Nah, Beautypreneurs, setelah membaca ulasan di atas, kamu pasti setuju kalau cara ini bisa jadi sangat efisien untuk memasarkan brand dan produk kosmetikmu, bukan? Untuk memulai menerapkan strategi ini pada brand kosmetikmu, kamu bisa mulai dengan mencari partner yang tepat.
Sebagai contoh, kamu bisa menjalin kerja sama bisnis dengan beberapa e-commerce kosmetik dan fesyen, misalnya Watson, Sochiola, Byrdie, dan banyak lainnya. E-commerce ini memiliki Website resmi untuk mengulas produk-produk jualan mereka, dengan menjalin hubungan kerja sama di sana, mereka akan mengulas produkmu di laman tersebut.
Selain strategi ini, kamu bisa menemukan berbagai strategi pemasaran dan branding lainnya untuk bisnis kosmetikmu di laman Berita Terkini. Atau, selalu update soal informasi terbaru mengenai tren bisnis kosmetik dan jasa maklon di sosial media Mash Moshem Indonesia, ya!