Bisnis Kosmetik

Strategi Product Development: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya

strategi product development (2)

Dalam dunia bisnis, ketika kamu memproduksi sebuah produk, pernah kah kamu berpikir bahwa produkmu bisa saja akan flop pada masanya? Ya, satu hal yang harus kamu tahu bahwa semua produk pasti akan mengalami product life cycle. Untuk mengatasinya, kamu perlu menerapkan strategi product development.

Sama seperti manusia yang lahir, kemudian tumbuh serta berkembang, hingga saatnya menua dan meninggal. Barang atau produk pun memiliki siklus hidupnya juga.

Product life cycle atau siklus hidup produk merupakan istilah yang mengacu pada tahapan-tahapan atau proses perjalanan sebuah produk. Mulai dari pengenalan produk, perkembangan, munculnya kompetitor, hingga adanya penurunan pemasukan.

Pada tahap penurunan ini, apa bila tidak segera mengantisipasi dan menyiasatinya dengan perbaruan strategi, kemungkinan produk akan hilang di pasaran.

Hal tersebut terjadi karena jumlah produksi menurun, konsumen mulai jenuh, pesaing semakin banyak, dan keuntungan pun menurun secara signifikan. Di sinilah strategi product development yang tepat memegang peranan penting, yakni untuk memperpanjang umur produk dan meningkatkan eksistensi produk di masyarakat.

Salah satu cara yang harus kamu lakukan adalah dengan mengembangkan produk. Pengembangan produk atau product development merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan oleh suatu perusahaan.

Sebab, tanpa pengembangan produk yang kreatif dan matang, perusahan tidak akan mampu menciptakan kualitas produk yang baik dan selalu eksis di pasaran.

Apa Itu Product Development?

Product development adalah berbagai tahapan yang perusahaan lakukan untuk mengembangkan produk dari sebuah konsep atau ide, sesuai dengan selera pasar atau target pasar. Dalam tahapan ini, terdapat konsep, desain, pengembangan, dan strategi pemasaran yang perlu pebisnis pikirkan dengan matang.

Pada dasarnya, waktu berlalu, zaman terus berkembang. Teknologi dan tren pun kian berganti mengikuti perkembangan zaman yang dinamis. Oleh karena itu, produk-produk yang akan kamu jual pun juga harus selalu melakukan perubahan dan perbaikan. Agar terus laku terjual hingga jangka waktu yang panjang.

Dalam hal ini, product development itu sangat penting sekali karena konsumen pasti selalu menginginkan produk yang relevan dan sesuai dengan kebutuhannya saat itu juga.

Product development juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi kejenuhan pelanggan atas produk tersebut. Oleh karena itu, biasanya beberapa perusahaan mengganti desain produk untuk meminimalisir kejenuhan pelanggan.

Memang benar, ada beberapa produk yang masih dipertahankan desain dan konsep originalnya tanpa menggantinya selama bertahun-tahun.

Tetapi tidak banyak perusahaan yang bisa bertahan dengan strategi pengembangan bisnis seperti itu. Apalagi, saat ini banyak brand baru bermunculan dengan konsep dan desain yang kekinian.

Produk-produk yang tetap mampu bertahan tanpa melakukan perubahan biasanya adalah produk dari brand besar yang memiliki pelanggan setia.

Adapun untuk bisnis kecil seperti UMKM, kreativitas dan inovasi haruslah melakukan peningkatan untuk mengembangkan produk yang selalu relevan dengan kebutuhan dan kegemaran pasar.

Proses product development sendiri terdiri atas beberapa aspek penting. Seperti product insights, product design, engineering, manufacturing, market positioning, marketing strategy, marketing plan, dan distribution. Kompleks, bukan?

Manfaat Strategi Product Development

Strategi pengembangan produk memiliki peran yang penting untuk keseluruhan proses bisnis. Strategi product development yang bagus akan menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan yang bagus pula.

Sebab, dengan memiliki produk yang berkualitas, menarik, dan relevan, pelanggan akan merasa puas dan ingin melakukan repeat order.

Dengan begitu, secara otomatis produksi dan penjualan pun ikut meningkat. Begitu pula sebaliknya, product development yang buruk dan tidak terarah dapat menyebabkan kegagalan produk di pasaran.

Dengan product development yang matang, perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat seperti berikut ini.

Memberikan Value untuk Pelanggan

Perusahaan yang memiliki strategi product development yang matang tentunya akan menciptakan produk dengan keunggulan dan fitur yang yang memberikan manfaat serta nilai pada konsumennya.

Selain unik dan menarik, kualitas produk tetap menjadi tolok ukur nyata yang konsumen jadikan sebagai instrumen untuk menilai sebuah produk.

Alasan kebermanfaatan dan keunikan itu lah yang dapat konsumen jadikan alasan yang jelas mengapa mereka harus setia pada brand tersebut.

Menciptakan Produk yang Bermanfaat

Analisis dan riset pasar penting untuk kamu lakukan sebelum mengembangkan sebuah produk. Agar perusahaan dapat mengumpulkan data dan informasi yang relevan terkait keinginan konsumen atas produk.

Di sini, perusahaan bisa membuat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen tanpa mengesampingkan manfaat dari produk tersebut.

Menjaga Eksistensi dan Perkembangan Bisnis

Product development yang matang juga dapat mendorong perusahaan untuk menciptakan produk berkualitas yang mampu mengikuti perkembangan pasar.

Ketika sebuah perusahaan meluncurkan produk yang memberikan nilai, manfaat, dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, eksistensi dari perusahaan tersebut pasti akan semakin kuat.

Waktu yang Tepat untuk Strategi Product Development

Nah, setelah mempelajari mengenai product development dan manfaat-manfaatnya, kini giliran kamu untuk mencari tahu kapan waktu terbaik untuk melakukan product development. Di bawah ini adalah waktu yang baik bagi perusahaan untuk melakukan product development.

Pertumbuhan Perusahaan Melambat

Seperti yang telah kita singgung di atas, setiap produk pasti mengalami siklus hidup produk. Produk yang telah berada di pasaran akan bertemu dengan pesaing baru setiap harinya.

Di suatu momen, bisa jadi produk tersebut akan tertinggal dan perusahaan mulai kewalahan menghadapi gempuran dari para pesaing bisnis.

Pada saat itu, perusahaan yang awalnya stabil akan mulai mengalami penurunan dan keterlambatan pertumbuhan. Sehingga di waktu yang sama, perusahaan harus mulai berpikir untuk mengembangkan produknya agar tetap populer di mata masyarakat.

Tingkat Permintaan terhadap Produk

Salah satu tanda bagi perusahaan untuk segera melakukan product development adalah ketika permintaan produk menurun, sedangkan kampanye pemasaran telah gencar kamu lakukan. Kondisi tersebut memberikan sinyal bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi.

Penurunan permintaan barang menandakan adanya penurunan minat konsumen untuk membeli. Hal tersebut dapat terjadi karena banyak hal. Bisa karena rasa bosan konsumen, sebab ada brand lain yang lebih menarik, produk sudah tidak relevan, atau kualitas produk yang memburuk.

Oleh karena itu, evaluasi perlu dilakukan untuk mencari alasan dibalik menurunnya permintaan produk.

Pelanggan Menginginkan Adanya Perubahan

Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan nilai plus bagi perusahaan. Strategi relationship ini bermanfaat untuk mempertahankan pelanggan dan menjadi sarana untuk mendapatkan timbal balik dari konsumen.

Melalui timbal balik atau feedback tersebut, perusahaan bisa mendapatkan masukan dan saran sebagai evaluasi untuk menyusun strategi dan rencana bisnis di masa yang akan datang.

Apabila perusahaan menerima masukan secara terbuka tentang produk yang dipasarkan, perusahaan dapat melakukan pembaruan produk, baik dari segi tampilan, fitur, fungsi, dan lain sebagainya.

Adanya Kompetitor Baru

Sesuai dengan kondisi dalam tahapan siklus hidup produk, persaingan dengan kompetitor telah menjadi hal yang biasa dalam sebuah usaha. Akan tetapi, perusahaan harus memiliki strategi yang baik dan berjaga-jaga saat ada kompetitor baru.

Kompetitor baru biasanya datang dengan produk dan inovasi yang lebih terkini dan konsumen gandrungi. Apabila kamu biarkan begitu saja, konsumen akan beralih dari produk tersebut dan memilih berlangganan produk kompetitor.

Ingin tahu cara riset kompetitor yang tepat dan efisien? Simak di sini.

Kompetitor Mulai Meninggalkan Pasar

Adanya kompetitor yang meninggalkan pasar sebenarnya tidak bisa kita jadikan sebagai kabar baik juga. Dengan berkurangnya jumlah kompetitor di pasar, sebuah perusahaan mungkin bisa mengambil alih pasar dan meraup lebih banyak pelanggan.

Namun, perlu kamu dalami terlebih dahulu alasan dari berkurangnya kompetitor pada suatu sektor usaha. Bisa jadi kompetitor meninggalkan pasar bukan karena merasa kalah dalam persaingan, tetapi justru merasa bahwa pelanggan sudah tidak tertarik lagi dengan sektor bisnis tersebut.

Jika perusahaan tidak segera melakukan product development, konsumen bisa meninggalkan sektor tersebut terlebih dahulu seperti kompetitpr yang telah pergi terlebih dahulu.

Tahapan Product Development

Setelah mengetahui manfaat dan waktu terbaik untuk melakukan product development, berikut ini tahapan product development yang harus kamu ketahui.

Penciptaan dan Penyaringan Ide

Tahap pertama dalam pengembangan produk adalah menciptakan dan menyaring ide. Dalam proses penciptaan ide, perusahaan harus mampu mengikuti berbagai sistematika penciptaan produk. Ide tersebut harus memiliki konsep yang unik dan menarik.

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset pasar, analisis sentiment konsumen di media sosial untuk mengetahui minat dan perilaku konsumen, melakukan survei kepuasan, melakukan riset tren menggunakan Google Trend, dan juga melakukan analisis kompetitif pada kompetitor.

Setelah melakukan upaya-upaya tersebut, aka nada banyak sekali ide produk yang bermunculan. Tetapi, tidak semua ide dapat kamu lanjutkan ke tahap selanjutnya, sehingga perlu adanya seleksi atau penyaringan pasca melewati beragam syarat kelayakan suatu ide produk.

Hal tersebut perlu kamu lakukan untuk mendapatkan ide produk yang benar-benar layak agar bisa ke tahap selanjutnya. Juga sebagai upaya meminimalisir risiko kegagalan, mengurangi cost pembuatan produk, dan menilai ide produk mana yang dapat diproduksi oleh perusahaan.

Selain itu, jangan lupa untuk menjaga ide tersebut agar tidak diintip oleh kompetitor dengan cara menetapkan copyright, hak paten, dan trade secrecy.

Pengembangan dan Pengujian Konsep

Setelah melalui upaya penciptaan dan penyaringan ide hingga menemukan ide produk yang paling tepat, tahap selanjutnya adalah pengembangan dan pengujian konsep. Konsep merupakan hasuil dari upaya pengembangan berbagai ide yang telah diseleksi.

Dengan adanya konsep, ide produk yang masih mentah dapat diolah menjadi produk yang dimengerti oleh target market dalam suatu segmen.

Setelah ide dikembangkan menjadi suatu konsep, tahap selanjutnya adalah pengujian konsep. Pengujian ini langsung dilakukan terhadap terget konsumen yang dituju dalam skala kecil terlebih dahulu. Konsep ini dapat disajikan dalam berbagai bentuk, baik gambar atau pun deskripsi kata.

The most important point is, pesan penting tersebut harus mampu diterima dengan mudah dan baik oleh target konsumen.

Setelah menjelaskan konsep produk secara detil kepada target konsumen, perusahaan perlu menanyakan terkait ketertarikannya dan nilai pada produk dari masing-masing konsep yang sudah disiapkan.

Pada tahap research and development (R&D) ini, perusahaan dapat menguji kegunaan dan berbagai fitur dari produk yang direncanakan dan menyempurnakan desain hingga sesuai dengan keinginan pasar.

Perusahaan juga dapat melakukan test marketing, beta testing, analisis marketing plan, proyeksi penjualan, riset biaya, dan lain-lain.

Pengembangan Strategi Pemasaran

Setelah menentukan produk baru yang akan diluncurkan, tahap selanjutnya adalah menyusun strategi pemasaran yang tepat.

Strategi pemasaran yang harus dikembangkan meliputi strategi peluncuran produk ke pasar.Hingga produk tersebut dapat diterima dan pasar mulai memperlihatkan perkembangannya.

Analisis Bisnis

Tahap selanjutnya setelah memutuskan konsep produk dan strategi pemasaran yang akan digunakan adalah melakukan evaluasi terkait data Tarik bisnis pada produ baru yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Dalam hal ini, kamu perlu melakuakn peninjauan ulang terkait proyeksi penjualan, biaya, dan keuntungan dari penjualan produk tersebut. Tujuannya agar dapat mengetahui apakah faktor-faktor tersebut akan dapat memunuhi tujuan utama perusahaan atau tidak.

Jika hasil analisis bisnis menyatakan nilai yang posited atau sudah sesuai dengan tujuan utama perusahaan, produk akan masuk ke tahap pengembangan.

Dalam hal ini, proyeksi penjualan dapat diperoleh dengan memantau riwayat produk lain dari perusahaan, lebih baik lagi apabila produk tersebut masuk dalam satu kategori tertentu.

Selain itu, dapat juga dilakukan pemantauan produk yang sama dipasar dengan cara memantau perkembangannya serta hal apa yang harus dilakukan dan dihindari demi mencapai hal tersebut.

Selanjutnya, hasil riset digabungkan dengan strategi pemasaran yang tepat, distribusi penjualan yang baik, serta promosi dan komunikasi yang terarah.

Next, dalam proyeksi bisnis, perusahaan juga harus membuat angka penjualan minimal dan maksimal untuk melihat risko yang mungkin akan terjadi. Selain itu, hal tersebut berguna untuk melihat perkiraan biaya dan tingkat keuntungan yang dapat dicapai dari penjualan produk tersebut.

Pengembangan Produk

Dalam tahap pengembangan produk, produk yang telah kamu kembangkan ini sejatinya belum merupakan produk yang sebenarnya. Melainkan masih berupa suatu konsep produk dalam rangkaian kata, video, gambar, animasi, atau suatu prototipe produk.

Jika sudah melewati tahap analisa bisnis, nantiny produk akan melalui proses pengembangan yang sesungguhnya. Konsumen sendiri nantinya yang akan melakukan evaluasai terkait produk pre-release atau produk prototipe tersebut. Karena customer experience sangat berguna dan bermanfaat dalam tahap pengembangan produk.

Baca Juga: 8 Tahapan Pengembangan Produk Baru untuk Tingkatkan Value Brand

Uji Pemasaran

Setelah melalui proses pengembangan produk yang panjang, produk tersebut sebenarnya sudah siap untuk luncurkan. Akan tetapi, sebelum suatu produk benar-benar launching, produk tersebut harus melalui uji pemasaran pada pasar yang sesungguhnya, meskipun dalam skala kecil saja.

Dengan begitu, perusahaan dan marketing bisa mendapatkan gambaran dan juga pengalaman terkait pemasaran produk tersebut sebelum nantinya benar-benar kamu jual dalam skala besar. Hal ini dapat mencegah kemungkinan produk gagal dalam pemasaran masaal.

Perusahaan dapat melakukan uji pemasaran dengan memanfaatkan social media, misalnya dengan membuat kampanye pemasaran digital khusus.

Jika produk tersebut mendapatkan respon yang positif, baik berupa jumlah komentar, jumlah likes, hingga engagement rate, tandanya produk tersebut sudah siap untuk kamu pasarkan.

Komersialisasi

Hasil tes pemasaran tersebut seharusnya sudah dapat memberikan gambaran terkait prospek pada produk yang akan kamu ciptakan nantinya.

Berdasarkan hasil tes pemasaran yang kamu lakukan, perusahaan nantinya bisa memutuskan apakah produk baru tersebut bisa segera kamu launching, ataukah harus kamu tunda terlebih dahulu.

Jika perusahaan sudah yakin dan bertekad bulat untuk meluncurkan produk baru, maka perusahaan tersebut harus mempersiapkan berbagai kegiatan lain. Yaitu kegiatan komersialisasi, mulai dari persiapan untuk kegiatan peluncuran produk baru seperti promosi penjualan, iklan, distribusi dalam cakupan yang lebih besar, serta berbagai kegiatan pemasaran lain.

Well, Beuatypreneurs, strategi product development ini sangat penting demi menjaga kelangsungan brand kosmetikmu. Dengan begitu, brand milikmu akan tetap bertahan dan mampu menghadapi persaingan pasar yang kian ketat dari waktu ke waktu.

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011