Teknik Story Telling dalam Strategi Pemasaran, Layak Dicoba!

cara membuat story telling untuk pemasaran

Bisnis kosmetik di Indonesia mengalami kemanjuan yang pesat. Bahkan kini siapapun dapat membangung industri kosmetik dengan label pribadi dengan sangat mudah.

Sebagai seorang Beautypreneur, atau orang yang berkecimpung di Industri kosmetik, kamu harus memiliki strategi pemasaran agar bisnismu mampu bersaing dengan competitor.

Ada banyak strategi pemasaran yang bisa kamu terapkan, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik story telling. Faktanya, teknik ini menjadi begitu popular belakangan karena dinilai efektif untuk menarik minat pasar.

Apa benar begitu?

Untuk menjawab rasa ingin tahumu soal teknik story telling dalam strategi pemasaran, langsung baca ulasan lengkapnya berikut ini, yuk!

Teknik Story Telling dalam Strategi Pemasaran

Kamu mungkin bertanya-tanya, apa sih yang dimaksudkan teknik story telling ini? Apakah ini sama dengan tulisan fiksi, seperti novel atau cerita pendek?

Well, meski namanya story telling tapi ini sama sekali berbeda dengan tulisan fiksi ya, Guys. Meski menggunakan teknik yang hampir sama, namun story telling menjadi sebuah alat yang dapat menarik perhatian pendengar atau pembaca.

Kalau menurut Hubspot, Storytelling ini merupakan proses yang menggabungkan fakta dan cerita, kemudian akan diperdengarkan kepada konsumen supaya mereka semakin tertarik dengan produk yang ditawarkan.

Nah, teknik storytelling ini dapat digunakan untuk mempromosikan brand kosmetik yang kamu miliki. Khususnya dengan membuat kata-kata ataupun cerita yang bisa menyentuh sisi emosional target pasar kamu.

Dengan kata lain, storytelling ini bisa menjadi bumbu penyedap dari penjelasan mengenai keunggulan brand / produk kosmetikmu. Misalnya dengan menciptakan keterhubungan antara konsumen dengan brand kosmetik.

Pentingnya Menggunakan Teknik Story Telling untuk Pemasaran

Banyak dari pengusaha yang belum memahami mengapa penting untuk mencoba menggunakan teknik story telling sebagai strategi pemasaran. Justru, mereka menggunakan cara konvensional dan menggunakan hard selling untuk meningkatkan pembelian.

Padahal ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan ketika menggunakan teknik ini, lho! Penasaran? Langsung cek pentingnya menggunakan teknik storytelling untuk pemasaran berikut ini ya!

Membangun Keterhubungan dengan Konsumen

Keuntungan pertama ketika menggunakan teknik story telling dalam pemasaran adalah mampu membangun hubungan dengan konsumen.

Misalnya, ketika kamu akan memasarkan sebuah produk kosmetik yang diciptakan khusus untuk mengatasi jerawat membandel. Khusunya yang dialami oleh remaja dan perempuan muda.

Nah, untuk membuat konsumen merasa terhubung dengan brand kosmetikmu dan menciptakan perasaan butuh. Kamu bisa membangung cerita berkaitan dengan keunggulan produk tersebut dan menyesuaikan dengan kehidupan social konsumen.

Misalnya, alih-alih membuat iklan pasaran yang hanya berkali-kali menyebutkan keunggulan produk. Kamu bisa merangkai cerita mengenai remaja perempuan yang merasa tidak percaya diri ketika ingin menemui temannya atau gebetannya karena jerawat. Kemudian hadirkan produkmu / brandmu sebagai solusi masalah tersebut.

Tak hanya menyampaikan keunggulan produk dengan lebih baik, kamu juga bisa membuat hubungan brand dengan konsumen jadi lebih erat.

Meningkatkan Brand Reputation dari Merk Kosmetik

Tak hanya bisa meningkatkan relasi dengan konsumen, menggunakan teknik storytelling untuk promosi juga bisa memabantu meningkatkan reputasi brand. Kok bisa?

Ketika mempromosikan brand / produk dari sudut pandang pemilik usaha, akan sangat susah bagimu menyentuh sisi emosional konsumen. Berbeda ketika kamu menempatkan masalah, kebutuhan, dan minat mereka dalam prioritas pertama.

Selain itu, dengan teknik story telling yang menyentuh bisa menaikkan reputasi brand. Sebagai contoh, kamu ingin membuat brand kosmetik yang dapat diterima oleh semua orang dengan mudah dan menjunjung keragaman kecantikan.

Untuk menarik konsumen, kamu bisa membuat iklan / promosi yang mengandung nilai keberagaman. Bangun cerita yang menentang rasisme pada warna kulit tertentu, dan tekankan bahwa cantik itu beragam. Pandangan ini kini sedang marak dikampanyekan dan dapat menarik simpati masyarakat. 

Ini akan memberikan banyak keuntungan untuk brand kosmetikmu, misalnya sering mendapat review, brand recall yang tinggi, dan minat konsumen meningkat.

Cara Membuat Storytelling yang Dapat Menarik Konsumen

Setelah menyadari banyak keuntungan menggunakan teknik story telling sebagai alat pemasaran. Kamu pasti udah enggak sabar untuk mencobanya pada brand kosmetik yang kamu miliki, bukan?

Nah, biar kamu enggak salah langkah, cek cara membuat storytelling yang dapat memikat hati konsumen berikut ini.

Kenali Target Pasar dan Audience

Sama halnya dengan teknik pemasaran yang lain, langkah pertama dalam cara membuat storytelling yang menarik adalah dengan mengenali target pasar dan audience dari bisnismu.

Karena salah satu indikator teknik storytelling kamu menarik adalah mampu membuat audience tertarik dan mendengarkan cerita tersebut sampai habis.

Nah, untuk mengetahui audience kamu bisa melakukan riset pasar dan menentukan buyer persona yang tepat. Sehingga kamu dapat mengetahui siapa yang akan mendengarkan promosi tersebut dan menggunakan teknik penyampaian, serta bahasa yang sesuai.

Dilansir dari Hubspot, untuk mengetahui audiens kamu dapat melakukan riset target pasar dan menentukan buyer persona-nya.

Menentukan Pesan dan Tujuan Cerita

Kalau kamu sudah tahu siapa audience dan mengenal target pasarmu, maka cara storytelling selanjutnya adalah menentukan pesan dan tujuan cerita.

Langkah ini sangat penting dilakukan agar cerita yang kamu buat ini tetap fokus dan dapat memberikan hasil yang kamu inginkan.

Tak hanya itu, kalau tidak dikonsepkan dengan baik, cerita bisa jadi tidak fokus dan terlalu panjang. Ini tentu akan membuat audience merasa bosan dan kesulitan menemukan inti promosi.

Karena itu, sebaiknya gunakan inti cerita yang langsung tajam dan kemas dalam bentuk yang mudah ditangkap oleh audience.

Sisipkan Call to Action (CTA) yang Sesuai

Setelah menentukan pesan utama dan tujuan cerita, maka cara storytelling selanjutnya adalah membuat call to action (CTA) yang sesuai.

Untuk bisa menentukan CTA yang tepat, kamu bisa memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan pembuatan storytelling. Misalnya, apa yang kamu harapkan dari pembaca setelah membaca atau melihat iklan tersebut?

Kalau yang kamu inginkan adalah pengikut media sosial yang bertambah, maka kamu bisa menyisipkan kalimat untuk mengikuti berita terbaru atau kelanjutan storytelling yang dibuat.

Yang penting usahakan agar menggunakan kalimat yang halus namun cukup persuasive. Dengan begitu, audience akan lebih tertarik melakukan ajakan tersebut.

Mulai Berkreasi dan Bagikan di Media Sosial!

Setelah semua komponen sebelumnya telah kamu susun dengan baik, maka cara membuat storytelling selanjutnya adalah mulai berkreasi dan segera membagikannya di media social ketika jadi.

Ketika membuat storytelling ini kamu memang bebas untuk berkreasi ataupun berinovasi. Tapi, jangan lupa untuk tetap mengingat apa tujuan utama dari promosi tersebut, jangan membuat tambahan yang justru akan membingungkan audience.

Setelah itu, kamu bisa meninjau ulang isi dan pengemasan storytelling. Bila sudah sesuai dan pas, kamu bisa membagikannya di media social official brand kosmetikmu.

Namun, tetap perhatikan platform-nya yaaa. Karena ketika kamu meletakkan storytelling tanpa menimbang platform yang tepat, pesan mungkin tidak akan tersampaikan dengan baik.

Baca Juga: 10 + Media Pemasaran Online yang Cocok Digunakan untuk Promosi Bisnis

Teknik Penulisan Storytelling yang Perlu Kamu Tahu

Setelah mengetahui bagaimana cara menuliskan story telling pada copy dan manfaatnya untuk bisnis kosmetikmu. Maka kamu juga harus tahu kalau story telling ini pun memiliki berbagai teknik yang bisa dikembangkan.

Nah, dalam mempraktekkan cara menulis story telling di atas, kamu bisa menerapkan empat teknik penulisan di bawah ini.

Teknik Monomyth

Teknik story telling yang pertama dalah teknik monomyth, yang dipopulerkan oleh Josep Campbell. Kamu sudah pernah dengar belum?

Nah, tekni penulisan storytelling ini menekankan pada kisah kesuksesan atau heroes journery. Misalnya, bagaimana seorang tokoh mengatasi masalahnya hingga sukses mencapai tujuan dan menjalani hidup yang lebih baik.

Ketika menggunakan teknik ini kamu bisa menginspirasi audience mengenai perjuangan hingga menemukan keberhasilan. Di industri kosmetik pun teknik monomyth ini juga telah banyak digunakan dalam kampanye mereka, misalnya oleh wardah.

Teknik False Start

Teknik penulisan storytelling selanjutnya adalah false start. Sama seperti namanya, poin utama pada penulisan ini adalah bahwa pengalaman bisa memberikan banyak pelajaran dalam hidup, bahkan ketika kamu mengawalinya dengan kegagalan.

Teknik ini dinilai bisa sangat efektif untuk menginspirasi dan mengubah mindset audience tentang suatu brand. Biasanya, teknik ini banyak digunakan dalam iklan-iklan jasa keuangan, asuransi, dan banyak lainnya.

Teknik Sparklines

Yang selanjutnya ada teknik sparklines, penulisan storytelling ini digunakan Steve Jobs ketika meluncurkan iPhone pada tahun 2007 silam.

Dalam teknik penulisan ini memuat adanya cerita yang menggambarkan kondisi masa sekarang, dengan harapan yang diinginkan di masa mendatang, serta langkah apa yang harus dilakukan untuk mewujudkannya.

Misalnya, ketika kamu menciptakan produk kosmetik yang ramah lingkungan dan menggunakan bahan-bahan organic. Penulisan storytelling dengan teknik ini bisa membantumu mempengaruhi mindset audience.

Kamu bisa mengajak mereka merenungi kondisi-kondisi iklim yang tidak stabil, kemudian mengajak mereka untuk menggunakan produk kosmetik yang ramah lingkungan untuk mengatasinya.

Teknik The Mountain

Yang terakhir ada teknik the mountain, teknik ini sangat cocok digunakan kalau kamu ingin membuat konten promosi cukup panjang.

Sama seperti cerita pendek, konflik ini bisa diawali dengan penyituasian, pengenalan karakter, membangun konflik, klimaks, hingga menciptakan solusi.

@mashmoshem

Tips buat cari reseller?? simak yg satu ini yuk 😍 #mashmoshem

♬ Sunroof – Nicky Youre & dazy

Mempelajari cara membuat story telling untuk brand kosmetikmu memang hal yang sangat penting. Terlebih untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, kamu harus bisa membangun ikatan emosional antara brandmu dengan mereka.

Karena pada dasarnya, kosmetika merupakan produk yang sangat berkaitan erat dengan kedirian konsumen. Maka, penting untukmu menekankan bahwa produk/brand kosmetikmu memang hadir untuk menjawab permasalahan dan kebutuhan mereka.

Nah, sampai di sini dulu tips bisnis kosmetik kali ini. Semoga artikel ini dapat membantumu, Beautypreneurs!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment