Gender-neutral Tren dalam Industri Kosmetik, Apakah Menguntungkan?
Produk kecantikan dan perawatan pribadi kian berkembang dari waktu ke waktu. Mengikuti perubahan tren kecantikan dan minat konsumen. Salah satu tren di Industri kosmetik yang kini berkembang pesat adalah tren gender-neutral skincare. Apakah kamu sudah pernah dengar sebelumnya?
Kosmetika tak hanya menjadi pelengkap, namun telah menjelma kebutuhan yang rasanya harus terpenuhi. Sebagai contoh, setidaknya kita akan menemukan satu-dua produk kosmetika di rumah-rumah masyarakat.
Meskipun orang tersebut mengklaim tak begitu peduli dengan penampilan mereka. Minimalnya mereka akan memiliki sabun mandi, sampo, sunscreen, pelembap, hingga body lotion.
Melihat pasar yang tak pernah mati dan justru berkembang tiap tahunnya ini, produsen akhirnya berlomba-lomba memenuhi kebutuhan konsumen. Sementara itu, para beauty enthusiast mengampanyekan tren-tren tertentu agar tiap kebutuhan kosmetik terpenuhi.
Nah, membicarakan tren skincare, belakangan ada jenis tren yang sedang berkembang dan marak diperbicangkan. Yap! Yang kita maksud adalah tren gender-neutral skincare.
Penasaran, kan? Simak terus artikel ini biar kamu tahu lebih jelas soal tren gender-neutral skincare dan potensi bisnisnya.
Apa Itu Tren Gender Neutral Skincare?
Selama ini masyarakat selalu beranggapan bahwa produk perawatan kecantikan dan kosmetika hanya dibutuhkan oleh perempuan. Atau lazimnya, laki-laki ‘maskulin’ tidak perlu merawat wajah atau kulit mereka seteliti perempuan.
Pandangan inilah yang kemudian membuat kosmetika laki-laki lebih minim dibanding perempuan. Tak hanya itu, konsumen laki-laki pun cenderung merasa malu ketika akan membeli produk tersebut. Padahal tak ada yang salah dengan merawat kulit, rambut, dan tubuhmu sendiri.
Hal inilah yang kemudian mendorong adanya tren gender neutral skincare. Dan menurut Cosmetic Design Eropa, dikatakan bahwa peminatan terhadap produk unisex kosmetika kian meningkat.
Konsumen laki-laki tak perlu merasa malu atau kikuk ketika memasuki ritel kosmetik, memilih produk yang mereka butuhkan, dan membayarnya ke kasir.
Bagi produsen kosmetik, tentu tren gender neutral skincare ini memberikan peluang baru untuk mereka mengembangkan dan berinovasi. Selain itu peluang berbisnis dengan mengikuti tren gender neutral skincare ini juga menjanjikan.
Tren Gender Neutral Skincare dan Peluangnya di Pasar Kosmetik
Pada dasarnya produk kosmetika unisex telah lama ada di pasar kosmetik. Namun, jumlahnya tak begitu beragam dan umumnya hanya terbatas pada produk-produk tertentu, seperti pada sabun mandi.
Lantas bagaimanakah tren gender-neutral skincare ini bisa begitu digemari? Juga seberapa besar peluangnya di pasar kosmetik? Baca terus ulasannya di bawah ini, ya!
Pemintaan Pasar yang Kian Meningkat
Meski pada sabun mandi yang kebanyakan cukup netral, kamu pun bisa menemukan fenomena pink tag dengan mudah. Misal dari warna kemasan, desain, aroma produk, hingga klaimnya. Padahal jika ditelaah baik-baik, fungsinya hampir serupa.
Hal inilah yang kemudian membuat permintaan konsumen mengenai produk kosmetik unisec kian meningkat.
GlobalData mengatakan meningkatnya ekspektasi di antara konsumen untuk penawaran produk sesuai dengan gaya hidup modern. Khususnya dalam mendorong perubahan penting pada adanya netral gender di ruang kosmetika.
Brand kosmetik dituntut untuk kembali memosisikan produk mereka, menyelaraskan penawaran dengan pesan yang lebih netral.
Mengampanyekan Keberagaman dan Hak Ekspresi Individu
Produk kecantikan kini tak hanya dijadikan sebagai alat rias wajah, namun ada banyak kampanye dan propaganda tertentu di dalamnya.
Sebagai contoh, kamu bisa dengan mudah menemukan berbagai brand kosmetika membawakan tagline khusus untuk mengarahkan konsumennya ke hal yang lebih baik.
Seperti Innisfree yang mengajak konsumen mencintai lingkungan, atau Make Over yang mendorong kepercayaan diri dan self love pada konsumennya.
Begitu pula ketika kita membicarakan soal tren gender-neutral skincare, yang terbentuk karena adanya perubahan norma sosial dan peningkatan kesadaran akan inklusivitas di antara konsumen.
Menurut GlobalData, 42% shopeers gobal mengatakan bahwa bagaimana etika, ramah lingkungan atau tanggung jawab sosial suatu produk atau jasa baik secara alami atau sering mempengaruhi pilihan produk mereka.
Karena produk tren gender-neutral skincare sering dipasarkan dengan mempertimbangkan inklusivitas. Maka produk-produk tersebut memberikan kesan dan anggapan sebagai pilihan progresif yang menguntungkan ide-ide tersebut.
Memenuhi Kebutuhan Lifestyle Konsumen
Tren gender-neutral skincare juga menjawab kekhawatiran konsumen spesifik seputar masalah kulit atau gaya hidup yang terjadi pada kedua jenis kelamin.
Prakteknya tak harus terlalu vocal, para brand kosmetik bisa memulainya dengan menggunakan motto yang modern dan dapat menyentuh semua kalangan. Kemudian kemas berbagai konten promosi senetral mungkin, seperti pada Fenty Beauty milik Rihanna.
Melansir dari Cosmetic Design, strategi pemasaran dalam kategori kecantikan dan dandanan telah mengambil gambar gender selama beberapa dekade.
Namun, seiring dengan berkembangnya gagasan konvensional tentang peran pria dan wanita dalam masyarakat, penggambaran mereka dalam produk konsumen juga berubah. Perawatan kulit dan rias wajah yang netral gender menunjukkan perubahan itu.
Dan produk-produk ini akan membawa pesan-pesan sosial jalan-jalan tentang inklusivitas, kesetaraan, pentingnya kesehatan mental, dan perawatan diri.
Menciptakan Rasa Ingin Tahu dan Minat Eksperimen pada Konsumen
Kamu mungkin bertanya-tanya, seperti halnya tren skincare lain, apakah yang satu ini bisa bertahan lama? Well, tentu saja.
Karena pada dasarnya eksperimen dalam industry kecantikan selalu besar, dan pada tahun-tahun belakangan mencapai titik tertingginya. Sebab itu, minat pada tren gender-neutral skincare pun berkemungkinan besar akan terus berlanjut.
Pembeli modern tertarik untuk memasukkan produk baru ke dalam rutinitas mereka. Seperti 29% pria dan 42% wanita.
Mereka bersedia meningkatkan jumlah produk yang mereka gunakan dalam rejimen kecantikan/perawatan untuk meningkatkan penampilan mereka.
Keingintahuan dan kemauan untuk memasukkan produk ‘tidak konvensional’ dalam rutinitas kecantikan dan perawatan memungkinkan merek netral gender untuk menjangkau kelompok konsumen baru.
Nah, itu adalah berbagai hal yang perlu kamu ketahui soal tren gender-neutral skincare. Termasuk bagaimana tren ini bisa membawa peluang bisnis yang menjanjikan.
Lantas bagaimana pendapatmu soal tren gender-neutral skincare ini, Beautypreneurs?
Mencoba tren baru ke dalam produk kosmetikmu bukanlah ide yang buruk. Karena tak sedikit brand skincare debutan di pasar kosmetik mendulang untung karena nilai unik yang mereka miliki.
Menambahkan klaim gender neutral ini pada produkmu bisa jadi nilai unik lainnya. Selain itu, tren ini juga bisa menarik simpati public dan memantik rasa percaya konsumen.
Plus, kamu bisa memproduksi berbagai jenis skincare yang kamu butuhkan bersama Mash Moshem Indonesia. Bahan-bahan, spesifikasi produk, kemasan, hingga target pasarnya bisa kamu tentukan sendiri dengan mudah.
Sehingga kamu bisa menyesuaikan produk yang kamu buat dengan tren kecantikan yang berkembang di pasar kosmetik saat ini. Menarik, bukan?