Branding Kosmetik, Bisnis Kosmetik

Ketahui 6 Cara Riset Pelanggan untuk Kembangkan Produk dan Bisnismu!

cara riset pelanggan

Setiap pelaku bisnis tentu ingin bisnisnya stabil, semakin berkembang dan memiliki banyak pelanggan. Untuk mencapai hal tersebut, kamu harus mengenali pelanggan karena mereka adalah faktor penting dalam perkembangan perusahaan. Untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai pelanggan, kamu harus menggunakan cara riset pelanggan yang tepat.

Setiap pelanggan memiliki perilaku berbeda dalam berbelanja. Hal ini bisa dipengaruhi banyak faktor seperti alasan berbelanja, tujuan, besar dan kecilnya penghasilan, latar belakang sosial dan faktor lainnya.

Dari berbagai perilaku tersebut, tugasmu adalah memahaminya dan mencari strategi untuk menjadikan mereka sebagai pelanggan loyal demi kelangsungan bisnismu. Berikut adalah metode, jenis dan cara riset pelanggan yang harus kamu pahami.

4 Metode Riset Pelanggan

Sebelum benar-benar membahas cara riset pelanggan untuk bisnismu, kamu perlu mengetahui keempat metode riset yang akan kamu pakai nantinya. Nah, apa saja metode riset yang dimaksud? Simak penjelasannya berikut ini, ya, Beautypreneurs!

Kuesioner

Metode pertama yang bisa kamu lakukan untuk riset pelanggan adalah dengan memberikan kuesioner. Metode ini membutuhkan formulir berisi beberapa pertanyaan.

Sebelum menyebarkan formulir, kamu harus sudah lebih dahulu menyiapkan sampel. Yaitu sekelompok orang yang sudah diseleksi berdasarkan kriteria tertentu sesuai buyer persona untuk produkmu.

Pastikan pertanyaan yang kamu ajukan jelas, detail, mudah dipahami dan fokus. Hal ini karena pertanyaan tersebut sangat berpengaruh pada jawaban dari sampel. Sedangkan yang kamu butuhkan sebagai data riset adalah data mereka.

Riset Grup

Untuk melakukan riset grup, kamu harus membuat kelompok tertentu dari pelanggan berdasarkan alasan tertentu. Sebagai contoh, misalnya kamu membuat riset grup pada 3 kelompok pelanggan yang kamu bedakan berdasarkan minat mereka. 3 kelompok tersebut masing-masing berisi 10 orang peminat produk gel, cair dan bubuk.

Riset grup dilakukan dengan cara hampir sama seperti metode kuesioner. Bedanya adalah, dalam riset grup kamu melakukan perbandingan antara grup satu dengan lainnya.

Kamu bisa mengajukan berbagai pertanyaan sebagaimana dalam kuesioner. Selain itu, kamu juga bisa mengadakan tes produk pada kelompok tersebut dan meminta pendapat atau tanggapan mereka terhadap produk tersebut.

Survei

Pada metode survei, kamu membutuhkan pertanyaan seperti metode kuesioner atau riset grup. Hanya saja, untuk melakukan eksekusi metode survei kamu tidak perlu menyiapkan sampel ataupun kelompok.

Kamu bisa memilih objek secara acak dan mengajukan berbagai pertanyaan atau mengadakan tes produk. Karena objek yang acak kamu harus terlebih dahulu menanyakan identitas dan berbagai informasi terkait latar belakang mereka sebelum mengajukan pertanyaan.

Semua syarat tersebut dilakukan karena tujuan dari metode ini adalah mendapatkan gambaran umum mengenai suatu produk atau jasamu.

Observasi

Berbeda dengan metode-metode sebelumnya yang melibatkan objek secara langsung, metode observasi tidak memerlukan keterlibatan objek atau sampel. Metode ini bersifat deskriptif dan bisa dilakukan dengan pengamatan langsung.

Kamu hanya harus mendeskripsikan fokus dan tujuan pengamatanmu. Kemudian, kamu bisa melakukan eksekusi riset secara langsung dengan mengamati situasi pasar.

Kamu bisa melakukannya melalui media sosial maupun dengan memperhatikan peristiwa yang terjadi. Dari pengamatan tersebut, hal selanjutnya adalah membuat analisis sebab-akibat dan merumuskannya sedetail mungkin.

Selain riset pelanggan, kamu juga harus tahu soal cara menentukan target pasar. Apa itu? Simak di sini!

8 Jenis Riset Pelanggan Berdasarkan Tujuannya

Selain mengenal metode-metodenya, kamu juga perlu mengetahui delapan jenis riset pelanggan berdasarkan tujuan pelaksanaanya berikut ini.

Interviews

Wawancara memberimu kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan. Meski dilakukan dengan tatap muka atau virtual, cara ini memungkinkanmu untuk memperhatikan perilaku orang yang diwawancara ketika menjawab pertanyaan atau memberikan tanggapan.

Selain itu, melalui cara ini komunikasi yang ada terjadi lebih alami sehingga hasil dari wawancara bisa lebih akurat

Focus Groups

Jenis ini dilakukan dengan cara mengelompokkan beberapa orang berdasarkan kriteria tertentu. Kemudian, ajak kelompok tersebut untuk menguji suatu produk atau menonton demo. Setelah itu, mintalah mereka untuk memberikan umpan balik atau tanggapan dari apa yang telah mereka coba atau saksikan.

Selain dengan meminta tanggapan berdasarkan percobaan dan demo, bisa juga secara langsung memberikan daftar pertanyaan dan meminta mereka untuk menjawab secara spesifik.

Product-Service Use Research

Jenis riset pelanggan ini fokus pada penggunaan produk atau pelayanan yang diminati pelanggan. Riset akan membuatmu memahami bagaimana dan mengapa pelanggan membeli suatu produk atau menggunakan suatu jasa. Kamu juga bisa memahami bagaimana fitur spesifik suatu produk atau jasa dalam mempengaruhi konsumen.

Observation-Based Research

Seperti namanya, penelitian ini dilakukan dengan mengamati. Kamu mengamati cara pelanggan menggunakan produk atau memanfaatkan layanan jasamu. Melalui pengamatan ini kamu akan mengetahui bagaimana hasil dari penggunaan produk atau jasamu. Selain itu, kamu juga akan tahu apa hambatan atau kekurangan apa yang didapat pelanggan.

Dengan ini juga kamu bisa lebih mudah menemukan hal-hal yang banyak memberikan manfaat bagi pelanggan atau yang tidak disukai dari produkmu.

Market Segmentation Research

Jenis riset ini akan membuatmu dapat mengategorikan atau membagi pelanggan menjadi beberapa kelompok atau segmen bedasarkan karakter tertentu. Dengan demikian kamu akan lebih mudah untuk mencaritahu jenis pelanggan seperti apa yang merupakan mayoritas dan minoritas dari produkmu.

Dengan adanya pengelompokan pelanggan berdasarkan berbagai kriteria, kamu bisa lebih mudah memahami keinginan hingga kebutuhan pelanggan. Sehingga, nantinya kamu bisa menyiapkan strategi tersendiri bagi setiap jenis pelanggan agar mereka lebih mudah untuk menerima tawaran dari bisnismu.

Kamu bisa cari tahu soal apa itu segmentasi pasar dan pentingnya untuk bisnismu di sini.

Buyer Persona Research

Jenis riset ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai siapa target penjualanmu, bagaimana cara paling tepat untuk menarik perhatian mereka, alasan mereka membeli produk atau menggunakan jasamu, hingga apa yang pelanggan inginkan dari suatu produk atau jasa tersebut.

Nantinya, kamu bisa lebih mudah dalam menciptakan buyer persona untuk suatu produk dan lebih mudah membuat strategi pemasaran produk atau jasa tersebut.

Ingin tahu lebih detail soal buyer persona dan cara membuatnya? Simak di sini!

Pricing Research

Riset harga memberikan gambaran menganai harga dari suatu produk atau jasa yang tepat bagi pelanggan. Ketika kamu sudah tahu pelanggan seperti apa yang menjadi sasaranmu, maka kamu harus menentukan harga yang tepat sesuai dengan karakter pelanggan.

Pertimbangan dalam riset harga bisa mencakup perbandingan harga produkmu dengan produk dari perusahaan lain. Kemudian, seberapa tinggi target atau harapan pelanggan sehingga bersedia menguarkan sejumlah uang untuk mendapatkan produkmu. Semakin tinggi harapan mereka maka harga yang kamu tawarkan juga bisa semakin besar.

Meski produkmu bisa menjadi hal yang sangat penting, bukan berarti kamu bisa mematok harga setinggi-tingginya. Kamu tetap harus mempertimbangkan berapa harga yang pantas untuk produkmu jika dinilai dari kegunaan, pelayanan yang kamu berikan, pengemasan dan faktor lainnya.

Penilaian pelanggan pada aspek-aspek tersebut wajib kamu pertimbankan dalam menentukan harga suatu produk dan pelayanan yang akan kamu berikan.

Competitive Analysis Research

Riset pelanggan bukan hanya fokus pada konsumen saja melainkan juga pada kompetitor atau pesaing lainnya. Dalam bersaing, kamu harus memahami bahwa setiap perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan mereka. Dari berbagai pesaing kamu bisa memilih mana yang bisa kamu adaptasi dalam strategimu dan mana yang tidak.

Bukan hanya mengadaptasi cara mereka, dengan memahami persaingan dalam pasar kamu juga bisa menentukan apa yang akan membedakanmu dengan kompetitor. Baik dari segi produk, pelayanan ataupun aspek lainnya.

Baca Juga: Cara Riset Konsumen di Shopee, Ciptakan Hubungan Baik dengan Pembeli

6 Langkah Cara Melakukan Riset Pelanggan

Setelah menentukan metode dan menentukan tujuan riset, kamu bisa langsung mempraktekkan enam langkah dalam cara melakuka riset pelanggan berikut ini.

Merumuskan Masalah

Langkah pertama yang harus kamu lakukan dalam riset pelanggan adalah merumuskan masalah. Tentukan apa saja yang ingin kamu dapat sebagai hasil dari riset. Kamu bisa memulainya dengan menentukan tujuan dan alasanmu melakukan riset secara spesifik.

Merumuskan masalah sangat penting dilakukan sebelum riset karena ini dapat mempengaruhi langkah atau tahap selanjutnya yang akan kamu ambil dalam proses eksekusi riset pelanggan.

Tentukan Desain Penelitian

Sesuaikanlah desain penelitianmu dengan tujuan penelitian. Hal ini dikarenakan, pemilihan desain penelitian yang tepat sangat membantu dalam menentukan dan mengembangkan hipotesis. Dengan pemilihan desain yang tepat kamu bisa mengembangkan hipotesis dan membuat daftar pertanyaan yang tepat sesuai kebutuhanmu.

Misalnya, kamu bisa memilih desain eksplorasi untuk mengetahui potensi masalah yang akan dihadapi dalam bisnis. desain deskriptif untuk dapat memahami suatu masalah lebih dalam. Atau, desain penelitian kausal jika kamu ingin mengetahui hubungan sebab dan akibat suatu masalah.

Tentukan Sampel

Langkah ketiga adalah menentukan sampel atau objek serta metodenya. Metode dalam hal ini bukan metode penelitian melainkan metode penentuan sampel. Tentunya kamu sudah memiliki buyer persona.

Pastikan sampel atau objekmu bersifat representatif. Maksudnya adalah, mereka adalah gambaran yang paling tepat dalam buyer persona dari produkmu. Kelompok sampel harusnya orang-orang yang menggambarkan populasi yang ingin kamu pelajari melalui riset tersebut.

Untuk dapat membuat pengelompokan sesai target dan buyer persona perusahaan kamu bisa mengambil sampel probabilitas atau non-probabilitas.

Tentukan Metode Pengumpulan Data

Selanjutnya, langkah keempat adalah menentukan metode yang akan kamu gunakan dalam proses pengumpulan data. Pilihlah metode yang menurutmu paling efektif.

Sebagai contoh, misalnya untuk memenuhi data primer kamu melakukan pengumpulan data secara langsung dan tidak langsung. Sedangkan data sekunder dari arsip internal perusahaan atau data hasil riset pasar oleh perusahaan konsultan.

Untuk mengumpulkan data primer secara langsung kamu dapat melakukan survei, wawancara dan sebagainya. Sedangkan untuk mendapatkan data primer secara tidak langsung bisa dengan observasi atau eksperimen.

Tentukan setiap metode secara bertahap dan buatlah aturan serta batasannya agar proses pengumpulan data lebih fokus.

Analisa dan Interpretasi Data

Setelah berhasil mengumpulkan data, langkah berikutnya adalah mengolanya. Analisislah data tersebut untuk menemukan pola. Pahami pola tersebut dan buatlah kesimpulan sebagai bentuk jawaban dari riset yang kamu lakukan.

Pastikan sekali lagi bahwa kesimpulan tersebut sudah menjawab rumusan masalah dan tujuan yang sudah kamu buat di awal. Dari jawaban yang kamu dapat, bisa jadi kamu akan mendapati berbagai permasalahan baru yang selama ini tidak kamu sadari.

Susun dan Sajikan dalam Laporan Riset

Tahap terakhir setelah mendapatkan data, melakukan analisis hingga kesimpulan hal terakhir yang harus kamu lakukan adalah menyusun dan menyajikan laporan hasil risetmu. Proses awal hingga akhir riset membutuhkan langkah yang panjang dan rumit. Oleh karena itu kamu perlu menyajikannya dalam bentuk laporan yang lebih singkat, padat, dan jelas.

Dalam laporan tersebut kamu perlu menyaring untuk memilah mana yang bisa dicantumkan dan mana yang tidak. Misalkan, untuk laporan kamu hanya akan menjelaskan secara singkat mengenai proses awal riset dan menampilkan hasil riset dalam bentuk kesimpulan atau solusi masalah saja.

Pastikan bahwa hasil risetmu sudah bisa menjadi bahan yang tepat untuk melakukan pengembangan strategi bisnis.

Nah, itu adalah cara melakukan riset pelanggan yang bisa kamu coba dan terapkan dalam bisnismu. Langkah ini sangat penting untuk meningkatkan value produk dan brand, serta mengetahui bagiamana posisi bisnismu di mata konsumen.

Dengan begitu, kamu bisa menggunakan data hasi riset tersebut untuk mengembangkan bisnis kosmetik yang kamu jalankan sekarang.

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011