Biotech Beauty dalam Industri Kosmetik, Bagaimana Perannya?

biotech beauty (1)

Akhir-akhir ini industri kecantikan dan kosmetika kini sedang heboh dengan Biotech Beauty. Apa kamu sudah pernah dengar soal tren ini sebelumnya?

Well, biotech beauty sendiri merupakan sebuah teknologi di mana penggunaan mikroorganisme sebagai bahan dasar pembuatan produk kosmetik. Teknologi ini menjadi populer karena banyaknya klaim positif dari biotech beauty terhadap kecantikan dan kesehatan kulit.

Lebih dari itu, teknologi ini juga sangat mendukung kampanye produk berkelanjutan (sustainable), yang juga telah menjadi tren sendiri sepanjang tahun ini.

Lantas apa sih yang dimaksud dengan biotech beauty ini? Apa manfaatnya dan peluangnya di masa mendatang? Langsung simak penjelasan lengkap soal biotech beauty ini, ya!

First, What is Biotechnology in Cosmetic Industry?

Bioteknologi ini sendiri menggunakan mikroorganisme, seperti ragi dan bakteri, sebagai sumber untuk memproduksi senyawa untuk membantu dalam pembuatan produk di banyak industri. Sedangkan pada industri kecantikan, biotek adalah istilah yang menggambarkan bahan buatan laboratorium yang berfungsi sebagai alternatif bahan alami yang berkelanjutan.

Banyak bahan alami yang awalnya bergantung pada ekstraksi dari bahan di lingkungan sekitar, baik itu petrokimia, tanaman, ataupun dari hewan. Jadi biotek ini mampu menawarkan solusi untuk mengganti bahan sintetis terentu, yang proses penciptaannya lewat proses ekstraksi ini.

Sehingga pada akhirnya akan benar-benar mulai mendapatkan bahan yang baru, bukan sekadar mengganti yang telah ada. Singkatnya, biotech beauty ini merupakan gerakan berkembang dan memungkinkan adanya penciptaan alternatif bahan kosmetik yang lebih ramah lingkungan.

Peluang Bioteknologi dalam Industri Kosmetik

Bioteknologi dalam industri terbukti memberikan peluang yang cukup besar untukmu sebagai pebisnis dan brand owner. Terlebih belakangan permintaan pasar terhadap kosmetik berbahan alami juga kian meningkat.

Peluang bioteknologi dalam industri kosmetik ini dapat kita lihat dari beberapa hal berikut ini. Yuk, simak baik-baik!

Kata ‘Natural’ Memberikan Reputasi Khusus dan Unik

Saat melihat kata ‘natural’ atau ‘alami’ terdapat pada sebuah produk perawatan kulit dan kosmetik, kita cenderung memiliki suatu opini atau penilaian tersendiri mengenainya.

Karena ketika istilah ‘natural’ dan atau ‘alami’ ini ditempatkan pada suatu produk, tentunya dapat diketahui masa kelayakan suatu produk tidak akan awet terlalu lama. Hal ini mempengaruhi pilihan konsumen untuk membeli produk tersebut.

Namun hal tersebut berbanding terbalik untuk generasi saat ini. Karena banyak sekali konsumen yang telah sadar terhadap lingkungan, sehingga cenderung mencari tingkat transparansi yang radikal terhadap bahan dari suatu produk. Kesadaran terhadap lingkungan tak lagi sekadar berkomitmen untuk hanya membeli produk dengan bahan-bahan alami saja, karena diketahui pasokan yang ada pun kian berkurang.

Oleh karenanya konsumen sekarang melakukan sedikit upaya ekstra dalam memastikan, bahwa suplemen atau bahan yang berbeda ini didapatkan dengan cara yang bertanggung jawab. Juga apakah dalam keseluruhan proses pembuatan produk, akan memberikan sedikit dampak terhadap lingkungan atau bahkan tidak memberi dampak sama sekali.

Sebab itu dapat diketahui, dengan memberikan label ‘natural’ dan atau ‘alami’ dapat meningkatkan peluang pada suatu produk untuk memiliki reputasi baik, khusus, dan unik. Sehingga meningkatkan peluang konsumen untuk memilih dan membeli produk tersebut.

Alternatif Ideal dalam Penciptaan Kosmetik Clean Beauty

Pada kenyataannya, gagasan untuk menciptakan suatu produk yang sepenuhnya ‘bersih’ dengan menggunakan proses manufaktur tradisional tampak seperti angan-angan yang jauh untuk digapai.

Tentunya tidak ada keraguan bahwa akan sangat sulit untuk secara pasti menyebut suatu produk ‘bersih’, karena istilah ini memerlukan wawasan di seluruh proses pengembangan untuk memastikan bahwa setiap bahan yang digunakan tetap aman dan bahan diperoleh secara bertanggung jawab.

Namun nampaknya, keraguan tersebut dapat teratasi dengan biotech beauty. Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa biotek ini didapatkan dengan cara yang aman dan tidak merusak lingkungan pula.

Bagaimana Pengaruh Bioteknologi di Industri Kosmetik

biotech beauty (3)

Terdapat pula beberapa alasan yang menjelaskan hal tersebut, bahwa biotek ini dapat berpengaruh pada industri kecantikan. Yakni sebagai berikut.

Biotech Memberikan Pengembangan yang Lebih Baik pada Kualitas Produk

Biotech beauty ini dapat memberikan hasil yang lebih efektif dan terkontrol dari teknologi sebelumnya. Misalnya melalui proses yang terpantau secara menyeluruh, serta yang melalui pengujian kuat, serta oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidang tersebut.

Karena adanya kemudahan dalam memantau proses produksi, maka amatlah mudah untuk menghindari adanya kontaminasi. Juga adanya kemudahan dalam mengetahui secara pasti mengenai konsistensi bahan-bahannya dan juga standarisasi tiap batch.

Sehingga ketetapan kosistensi didapatkan dengan mudah. Karena jika menggunakan bahan lain, baik lewat budidaya, penambangan, atau penangkapan, konsistensi yang tetap sama tidak akan selalu terjadi.

Sederhananya, ketika mikroba hasil rekayasa ini mensistesis bahan aktif dalam laboratorium, maka ada kemungkinan bahwa bahan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi. Serta memiliki kontrol kualitas yang lebih baik dan dapat meminimalisir adanya peluang kegagalan.

Dengan kata lain, karena komponen ini dibudidayakan dalam lingkungan yang terkendali, formulator dapat mengelola pertumbuhan dan perkembangannya secara lebih efisien. Sehingga dapat mengurangi risiko kontaminan dan mengurangi resiko terjadinya kelainan.

Akan tetapi, ketika komponen berasal dari peternakan, tambang, atau perikanan, menjadi jauh lebih sulit bagi perusahaan untuk mengontrol rantai pasokan mereka dan bertanggung jawab atas kontrol kualitas di setiap langkah produksi.

Pendekatan Teretis dibandingkan Eksploitasi Alam

Meski produk dengan bahan alami yang berasal dari plant-based atau berbahan dasar tumbuhan, sering dipromosikan sebagai produk yang lebih aman dan lebih ramah lingkungan, namun nyatanya produk-produk tersebut tidak selalu se-“hijau” seperti yang dijanjikan.

Banyak sekali produk dengan plant-based dan cruelty-free atau produk yang mengklaim tidak menyakiti hewan dalam produksinya. Nyatanya mengambil sejumlah besar lahan pertanian, air, dan juga energi yang berharga untuk diproduksi. Ini memiliki artian bahwa konsumen mungkin dapat meninggalkan jejak karbon yang jauh lebih besar daripada yang mereka yakini.

Hal tersebut disebabkan oleh proses produk nabati itu sendiri. Yang mana melibatkan lebih banyak lahan, air, matahari, energi, dan juga tenaga kerja. Bagaimanapun, hal tersebut merupakan proses yang berulang dan berputar di saat sumber daya bumi semakin menipis.

Penting juga untuk mempertimbangkan bagian mana dari tanaman yang diambil. Karena tanaman tidak harus selalu dikorbankan jika anda menggunakan daun, bunga, atau buahnya. Namun, jika menggunakan biji, kulit kayu, atau resin, maka siklus hidup tanaman tersebut dapat berakhir. Sehingga dapat dikatakan, biotech beauty ini mampu mencegah eksploitasi alam yang berlebihan.

Memungkinkan Adanya Transparansi Rantai Pasokan

Di dalam industri kecantikan, di mana istilah seperti ‘alami’, ‘organik, dan ‘vegan’, tidak memiliki definisi yang pasti secara hukum, transparansi dan keterlacakan mampu menjadi sebuah masalah.

Namun, meskipun transparansi antara pelanggan dan perusahaan sangat penting, transparansi rantai pasokan juga merupakan kunci dari keberlanjutan produksi suatu produk. Perusahaan perlu menyadari apa yang terjadi di hulu dalam rantai pasokan.

Perlu juga untuk menyampaikan informasi yang didapatkan, baik secara internal maupun eksternal, sehingga akan terjadi adanya transparansi mengenai rantai pasokan. Bagian dari proses ini yakni berbagi data dan informasi mengenai dampak produk, layanan, dan juga mengenai bisnis mereka.

Dapat Menjadi Solusi dari Krisis Minyak Palem

Minyak kelapa sawit, merupakan minyak yang paling banyak digunakan di dunia, yang dapat ditemukan di berbagai barang konsumsi. Konsumen kini menjadi semakin sadar akan biaya yang sebenarnya dari zat ini, terlepas dari popularitasnya.

Sumber utama dari kritik terhadap minyak sawit adalah adanya penebangan luas hutan hujan tropis, yang mengakibatkan kepunahan habitat hidup spesies yang tak terhitung banyaknya. Semua hal ini bertujuan untuk memperluas perkebunan minyak sawit untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat.

Oleh karenanya, teknik bioteknologi berpotensi menjadi alternatif yang layak. Banyak perusahaan bioteknologi sekarang berusaha untuk memberikan alternatif yang berkelanjutan untuk minyak sawit.

Limbah makanan dan produk sampingan industri diubah menjadi produk yang secara kimiawi sangat sebanding dengan minyak sawit alami dengan menggunakan mikroba hasil rekayasa genetika.

Jenis Bahan Kosmetik yang Melalui Proses Bioteknologi

bahan kosmetik yang melalui proses bioteknologi
Liquid gel or serum on a screen of microscope white isolated background

Seperti yang kita bahas sebelumnya, bioteknologi ini menggunakan mikroorganisme dan atau enzim untuk mendapatkan produk spesifik yang melalui proses fermentasi dan atau teknik rekayasa genetika.

Contoh dari hasil produksi tersebut yakni bahan aktif yang kerap berada dalam produk perwatan kulit khususnya anti penuaan. Bahan aktif tersebut antaralain:

Kojic Acid

Kojic Acid (KA) merupakan salah satu bahan yang cukup populer dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Bahan kosmetik ini berasal dari fermentasi kedelai dan beras oleh Aspergillus oryzae.

Asam kojic mampu bertindak sebagai agen fungistatik melawan ragi patogen dan menghambat produksi melanin. Kojic Acid juga dapat bekerja sebagai pencerah kulit atau depigmentasi dalam kosmetik.

Hyaluronic Acid

Molekul Hyaluronic Acid (HA) memiliki sifat yang menarik, seperti keserbagunaan, biokompatibilitas, biodegradabilitas, dan mukoadhesif, yang memungkinkan penggunaannya yang berbeda yakni dalam aplikasi medis, farmasi, dan kosmetik. 

Ketika jaringan HA menjadi lebih kuat, karena peningkatan berat molekul dan konsentrasi, larutan HA meningkatkan viskositas dan viskoelastisitas. Sifat-sifat ini memungkinkan molekul HA untuk mengembalikan hidrasi dan elastisitas, sekaligus memperbaiki penampilan kulit dan mengatasi penuaan dini.

Resveratrol

Resveratrol adalah polifenol yang berasal dari tanaman di bawah serangan mikroba. Kandungan ini memiliki berbagai aktivitas biologis, dan dapat berguna sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Selain itu, resveratrol juga banyak diolah sebagai suplemen makanan.

Sebuah formulasi kosmetik berdasarkan resveratrol menunjukkan potensi antioksidan 17 kali lebih besar dari idebenone, dan aplikasi topikal menghasilkan perlindungan terhadap photoaging.

Untuk keperluan industri, resveratrol umumnya diperoleh dengan proses bioteknologi, menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae atau Pichia pastoris. Karena trans -resveratrol adalah molekul yang menarik bagi kesehatan manusia, penting untuk mengembangkan metode yang efektif untuk memperolehnya secara komersial. 

Modifikasi genetik ragi dan bakteri dengan gen yang mengkode enzim dari jalur produksi trans – resveratrol dapat menyebabkan peningkatan bioproduksi senyawa ini. 

Misalnya, Transderma (Swedia) menciptakan serum yang mengandung trans -resveratrol yang memberikan manfaat antioksidan pada kulit dan dapat berperan penting dalam anti penuaan kulit.

Ketahui Juga: Manfaat Resveratrol untuk Kecantikan Kulit, Bikin Awet Muda!

Enzim

Enzim adalah protein yang terdapat dalam organisme hidup dan mengkatalisasi beberapa reaksi biokimia yang sangat penting dalam kehidupan. Mikroorganisme yang diisolasi dari berbagai lingkungan merupakan sumber enzim yang dapat digunakan dalam proses industri. 

Dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan, memungkinkan adanya kloning gen yang mengkodekan enzim ini. Dengan demikian formulator dapat mengekspresikan enzim ini secara heterolog dalam gaur tertentu yang biasa ada dalam industri farmasi maupun kosmetik.

Dalam industri kosmetik, berbagai jenis enzim berguna untuk mengembangkan formulasi yang memfasilitasi jalannya reaksi biokimia kulit untuk melindungi kulit dari penuaan. 

Enzim ini juga bertanggung jawab untuk melindungi kulit terhadap beberapa agen eksternal (seperti radiasi UV) dan melawan radikal bebas. Selain itu, enzim juga dapat memperbaiki tekstur kulit, sehingga kulit akan terasa lebih halus.

Baca Juga: Penggunaan Enzim dalam Industri Kosmetik, Apa Gunanya?

Faktor Perkembangan

Faktor pertumbuhan ini merupakan molekul biologis aktif yang disekresikan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan sel. Dalam faktor pertumbuhan dapat bertindak pada reseptor permukaan sel spesifik yang selanjutnya mengirimkan sinyal sel ini ke komponen intraseluler lainnya.

Kemampuan faktor pertumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan, diferensiasi, dan/atau pembelahan sel telah menarik perhatian tidak hanya industri farmasi, tetapi juga industri kosmetik.

Faktor pertumbuhan manusia dianggap sebagai molekul luar biasa dalam industri kosmetik, berkat peran pentingnya dalam perawatan kulit. Penggunaan molekul ini untuk peremajaan kulit dianggap sebagai strategi yang muncul dan menjanjikan. 

Faktor pertumbuhan dapat dioleskan atau disuntikkan. Beberapa studi klinis telah menunjukkan bahwa aplikasi topikal faktor pertumbuhan hewan, atau injeksi faktor pertumbuhan autologous, juga dapat meningkatkan sintesis kolagen pada dermis. 

Tujuan pemberian faktor pertumbuhan topikal atau injeksi adalah untuk meningkatkan aktivitas sel yang bertanggung jawab untuk remodeling dermis.

Sehingga akan menunda atau membalikkan penuaan kulit. Aplikasi klinis faktor pertumbuhan topikal dan injeksi menjanjikan dan masih perlu dipelajari dalam hal keamanan, kemanjuran, tolerabilitas, dan stabilitasnya.

Alga

Miliaran tahun yang lalu, ganggang beradaptasi dengan lingkungan yang merugikan dan kompetitif, menghasilkan senyawa dan metabolit sekunder untuk perlindungannya. Alga tumbuh menjadi berbagai ukuran yang salah satunya bernama mikroalga.

Mikroalga ini sendiri merupakan sumber yang kaya akan berbagai molekul bioaktif. Mulai dari karotenoid, lipid, asam lemak, protein, dan asam amino.

Kemajuan signifikan telah dibuat dalam bioteknologi mikroalga. Dengan kultur suspensi mikroalga digunakan untuk menghasilkan protein rekombinan dan bahan berharga lainnya yang dapat digunakan dalam kosmetik.

Salah satu mikroalga tersebut adalah Spirulina, yang telah digunakan dalam kosmetik.  Berdasarkan penelitian yang ada, formulasi yang mengandung ekstrak Spirulina yang diperoleh melalui proses bioteknologi ini memiliki potensi antioksidan, kompatibilitas kulit, dan efek langsung pada hidrasi kulit. 

Alga ini menghasilkan senyawa bioaktif, phycocyanin, yang memiliki sifat antioksidan dan memperbaiki tanda-tanda penuaan dini.

Penggunaan ekstrak Spirulina dalam formulasi dermocosmetic memungkinkan pengembangan formulasi yang lebih stabil dan aman, namun berbiaya rendah. Namun, perlu adanya penelitian lebih untuk membuktikan keefektifannya sebagai anti-penuaan.

Selain ekstrak Spirulina, ekstrak Chlorella juga juga sangat populer sebagai formulasi kosmetik. Bahan ini mampu memperbaiki tanda-tanda penuaan dini, merangsang sintesis kolagen, mencegah stretch mark, dan mengurangi kerutan. 

Stem Cells

Stem cells atau sel punca adalah sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat memperbaharui diri untuk bereplikasi atau dapat menghasilkan beberapa jenis sel khusus. Misalnya, stem cell hematopoietik dapat berdiferensiasi menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Menurut beberapa penelitian, salah satu penghambat terkuat dari proses penuaan sel manusia adalah kinetin. Senyawa ini merupakan sitokinin yang terdapat pada konsentrasi tinggi dalam stem cell, misalnya pada buah jeruk dan raspberry. 

Kinetin adalah antioksidan alami yang melindungi protein dan asam nukleat dari proses oksidasi dan jenis kerusakan lainnya. Sehingga memungkinkan sel untuk menghilangkan kelebihan radikal bebas untuk melindunginya dari stres oksidatif. Selain itu, senyawa ini juga dapat bertanggung jawab untuk mengurangi glikasi protein. Sitokinin ini dapat berkontribusi dalam pencegahan penuaan kulit.

Peptides

Peptida ini dapat meningkatkan produksi kolagen dan molekul matriks ekstraseluler lainnya, mempromosikan peremajaan kulit, terutama pada dermis papiler.

Industri farmasi dan kosmetik, melalui proses bioteknologi, telah mengembangkan banyak peptida yang memainkan peran penting dalam sintesis matriks ekstraseluler, pigmentasi, imunitas bawaan, dan peradangan.

Peptida dapat terbagi menjadi tiga kelompok: peptida sinyal, peptida pembawa, dan peptida penghambat neurotransmitter. Peptida sinyal atau matricin bertindak sebagai pembawa pesan yang memicu sintesis kolagen oleh fibroblas. 

Peningkatan sintesis kolagen ini akan menghasilkan kulit yang lebih kencang dan tampak lebih muda. Peptida pembawa menggunakan atau menstabilkan elemen jejak seperti tembaga dan mangan, yang penting untuk proses penyembuhan luka dan kemajuan enzimatik. 

Kandungan ini dapat membantu memperbaiki tekstur dan penampilan kulit denagn mendorong produksi kolagen. Peptida ini menembus kulit dan mengendurkan otot, menyebabkan pengurangan dan pelunakan kerutan dan garis halus.

Ciptakan Produk Biotech Beauty Bersama Ahlinya

Seperti yang kita singgung di awal, ada banyak permintaan dan tututan pasar untuk membuat industri kosmetik lebih ramah lingkungan. Biotech beauty adalah salah satu tren yang dapat menjadi alternatif ideal untuk mengganti bahan produk agar sesuai dengan tuntutan tersebut.

Hingga kini, sebenarnya, ada banyak brand yang telah menggunakan biotech beauty dalam penciptaan produknya. Mash Mosem Indonesia sendiri telah berpengalaman dan cukup familiar dengan biotech beauty. Tak sedikit produk-produk hair care, body care, dan skincare yang kami hasilkan dengan teknologi satu ini.

Karenanya, kami percaya diri dapat membantumu dalam menciptakan produk biotech beauty bersama tim formulator ahli kami. Produk apapun itu, kamu bisa langsung mengonsultasikan kebutuhan dan ide produk kosmetik yang kamu buat bersama kami.

Tak percaya? Langsung hubungi tim pemasaran kami dengan klik ikon WhatsApp di bawah ini, ya!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

strategi community marketing dalam bisnis

Strategi Community Marketing dalam Bisnis, Seberapa Ampuh? 

Berbagai upaya dan strategi marketing sudah kamu lakukan, tetapi masih nggak membuahkan hasil? Coba deh kamu pakai strategi community marketing dalam bisnis skincare yang sedang kamu rintis.  Strategi marketing yang satu ini bisa menjadi cara alternatif untuk membiasakan pelanggan-pelanggan...

Continue Reading