Bisnis Kosmetik, Formula dan Bahan

38 Jenis Pewarna Alami dalam Skincare dan Kosmetik Organik, Apa Saja?

jenis pewarna alami dalam skincare

Penggunaan bahan alami dalam produk perawatan kecantikan kini jadi tren tersendiri. Termasuk pemakaian berbagai jenis pewarna alami dalam skincare.

Pewarna alami ini didapatkan dari berbagai minyak asli dan ekstrak tumbuhan. Produsen kosmetik rumahan, yang memproduksi sabun dan sampo oraganik umumnya menggunakan pewarna alami ini dalam produk mereka.

Meski terbilang baru, memberikan pewarna alami ke dalam produk kosmetikmu bisa memberi nilai lebih. Karena warna-warna dari bahan alami ini menandakan bahwa bahan kosmetikmu mengandung senyawa yang sangat berharga seperti beta karoten atau polifenol.

Menyadari potensi dan keuntungan menggunakan pewarna alami ini dalam produk dari brand kosmetikmu. Kami merangkumkan 38 jenis pewarna alami dalam skincare dalam ulasan berikut ini.

Baca sampai habis, ya!

38+ Jenis Pewarna Alami dalam Skincare dan Kosmetik

jenis pewarna alami dalam skincare

Menggunakan pewarna alami ini tak hanya membuat kosmetikmu menjadi lebih bermanfaat. Namun, lebih dari itu, langkah ini bisa memberi terobosan dan nilai unik bagi brand kosmetikmu.

Lantas apa saja jenis pewarna alami dalam skincare tersebut? Langsung simak ke-38 jenisnya berikut ini, ya!

Hijau Tua dari Acai Berry

Jenis pewarna alami dalam skincare pertama adalah acai berry. Buah bewarna ungu tua ini mengandung anthocyanin yang sangat dominan.

Selain itu, dalam acai berry pun terkandung beberapa jenis glikosida flavon dan flavonol, serta asam fenolik. Bisa kamu bayangkan, berapa jumlah antioksidan aktif dalam buah ini yang bisa melindungi kulit dari radikal bebas?

Meski warna buahnya ungu tua, namun acai berry memberikan warna yang sama sekali berbeda, lho. Yap! minyak alami dari buah acai berry justru memberikan warna hijau tua yang indah.

Warna Merah Tua dari Akar Alkanet

Selanjutnya ada warna merah tua yang diperoleh dari akar alkanet. Uniknya, tanaman ini justru memiliki bunga bewarna biru. Namun akarnya bewarna merah tua dengan permukaan kehitaman namun biru merah di dalamnya.

Bahan alami ini cocok digunakan ketika kamu ingin membuat produk pewarna bibir yang memberikan sapuan merah muda yang lembut dan manis.

Oranye Merah dari Annatto

Annatto adalah jenis pewarna alami dalam skincare lainnya yang bakalan kita bahas. Bahan alami ini menjadi sumber pewarna oranye-merah yang cantik. Warna ini khususnya berasal dari lapisan luar resin biji tanaman achiote.

Warna kuning hingga jinganya dihasilkan oleh senyawa kimia bernama bixin dan norbixin, yang tergolong sebagai karotenoid. Kamu bisa menghasilkan warna-warna sehangat senja dari bahan alami ini.

Hijau Tua dari Alpukat

Selain dari acai berry, kamu bisa memperoleh warna hijau tua dari minyak alpukat yang belum termunikan, lho. Ini karena buah, kulit, serta minyak alpukat mengandung karotenoid dan klorofil yang tinggi.

Salah satu zat pigmen untama dalam minyak alpukat adalah lutein, yang merupakan salahs atu dari 600 karotenoid alami.

Selain memberikan warna hijau yang cantik, bahan ini bisa menjadi antioksidan alami dalam produk perawatan kecantikan dari brand kosmetikmu.

Merah Muda dari Betroot

Jenis pewarana lami dalam skincare selanjutnya adalah beetroot. Senyawa kimia yang ada dalam bahan ini adalah betanin, yang dapat terdegradasi ketika terkena cahaya, panas, maupun udara.

Bubuk bit (beetroot) bisa memberikan warna merah mudah, yang dapat kamu gunakan dalam emulsi, gel, atau produk-produk berbasis air.

Biru dari Bunga Blue Tansy

Bunga blue tansy adalah jenis pewarna alami dalam skincare lainnya yang akan kita bahas. Tanaman yang masih berkerabat dengan chamomile ini juga mengandung chamazulene, dengan kadar 17-38%. Penggunaan minyak esensial Blue Tansy bisa memberikan semburat biru yang memikat pada kosmetik.

Buriti

Merupakan jenis pohon palem yang tumbuh di wilayah amazon, Buriti termasuk dalam jenis pewarna alami lainnya dalam formulasi skincare. Daging buah buriti memiliki warna kuning-oranye dan dapat diekstraksi menjadi minyak alami.

Minyak Buriti mengandung lebih dari 70% asam oleat, yang mirip dengan minyak acai. Menarikanya lagi, bahan alami ini mengandung beta-karotennya yang tinggi. Sehingga tak hanya mampu memberi warna yang indah, buriti bisa meningkatkan kesehatan kulit.

Biru dari Ekstrak Centrosema

Bunga centrosema atau kacang kupu-kupu, memiliki warna biru yang indah dan kerap digunakan sebagai pewarna dalam produk perawatan kulit organic. Termasuk dalam formulasi produk sabun organic, gel toner, dan banyak lainnya.

Bunga ini mengandung anthocyanin, serta asam p-coumaric dan asam ferulat. Sehingga ekstrak centrosema ini bisa membantu meningkatkan kesehatan kulit dan mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas.

Calendula

Kalau kamu update banget soal tren produk perawatan kecantikan, calendula pasti sudah sangat akrab di telingamu. Gimana nggak? Bahan alami ini hingga kini menjadi popular dalam berbagai formulasi kosmetik, mulai dari skincare, body care, sampai perawatan rambut.

Calendula sendiri sangat variative, kamu bisa menemukan berbagai jenis calendula dengan warna kelopak yang beragam. Khususnya, pada ekstrak calendula berbunga oranye dan kuning, ditemukan Sembilan belas karotenoid.

Karotenoid ini bertanggung jawab atas warna oranya kelopak calendula. Dari kandungan ini pula, kamu bisa mendapatkan semburat warna kuning dan oranye dari ekstrak calendula.

Akar Wortel

Sejak tadi, kita berkali-kali menyebut soal ‘karotenoid’. Nah, wortel pun memiliki jumlah karotenoid yang cukup besar. Bahkan, nama pigmen alami ini juga diambil dari wortel juga, lho!

Karotenoid sendiri merupakan pigmen yang bertanggung jawab atas warna banyak tanaman, termasuk akar wortel. Pigmen utama yang ada dalam akar wortel ini berasal dari kandungan beta karoten miliknya.

Minyak akar wortel merupakan bahan pewarna alami yang sangat popular dalam formulasi produk-produk kosmetik herbal dan indie. Sebab, bahan ini bisa memberikan warna oranye yang indah dan menyegarkan pada sediaan.

Bunga Chamomile (Jerman)

Blue chamomile atau bunga kamomil jerman, merupakan varietas dengan  inyak esensial bewarna biru tua yang khas. Warnanya ini dihasilkan oleh kadngan chamazulene-nya yang tinggi, yakni mencapai 2-5%.

Minyak atsiri kamomil jerman juga mengandung persentase alkohol yang tinggi, seperti bisabolol. Chamazulene hanya ditemukan dalam minyak esensial chamomile Romawi dan Jerman, serta selama proses penyulingan dari senyawa lain yang disebut matricin.

Senyawa ini menyebabkan minyak esensial chamomile Jerman khususnya menjadi biru cerah. Minyak esensial chamomile Romawi sering disuling dengan cara yang mencegah pembentukan chamazulene karena industri lebih memilih minyak ini untuk menjadi warna jerami pucat.

Tak hanya memberikan warna biru tua yang indah, Chamazulene pun memiliki sifat anti-inflamasi sehingga mampu menenangkan dan menyegarkan kulit.

Buah Elderberry

Pewarna alami dalam skincare selanjutnya berasal dari buah elderberry. Zat pigmen utama dalam buah ini adalah antosianin dan dapat dengan mudah larut dalam air.

Sama halnya dengan acai berry, ekstrak buah elderberry pun menghasilkan semburat biru yang indah dan cocok jika digunakan dalam produk berbasis air ataupun emulsify. Seperti sabun, shower gel, juga toner.

Hemp atau Minyak Rami

Minyak rami memiliki warna hijau intensif karena kandungan klorofilnya. Minyak rami yang diperoleh dengan CO2 superkritis memiliki kandungan klorofil tiga kali lebih tinggi dan kandungan karoten yang cukup tinggi.

Daun Henna

Henna telah digunakan sejak jaman dahulu untuk mewarnai kulit, rambut dan kuku, serta kain termasuk sutra, wol dan kulit.

Henna mengandung senyawa yang disebut Lawsone atau asam hennotannic, adalah pewarna merah-oranye yang ada di daun tanaman pacar serta di bunga eceng gondok.

Ekstrak Bunga Hibiscus

Pigmen merah yang terkandung dalam bunga merah spesies Hibiscus adalah antosianin, dan banyak digunakan sebagai zat pewarna.

Bunga Indigo

Jenis pewaran alami yang dapat kamu gunakan dalam skincare selanjutnya berasal dari bunga indigo. Zat pewarna indigo didapat dari proses ekstraksi daun tanaman tersebut.

Hasilnya ada warna biru ke lembayung mudah yang disebut sebagai stuktur indigoid atau indigotin. Banyak ahli juga menyebut tanaman ini sebagai Pigmentum Indicum.

Ketika kamu menggunakan bahan ini ke dalam kosmetik yang berbentuk pasta, seperti masker, krim, dan balm, maka kamu bisa mendapatkan warna biru dan nila yang cantik.

Bunga Iris Jerman

Bunga ini memiliki kandungan isoflavin yang tinggi, sementara warna alaminya didapat dari kandungan mangiferin. Pewarna ini, bersamaan dengan antosianin, menghasilkan berbagai warna yang cantik seperti lembayung muda, ungu, dan biru.

Untuk mendapatkan warna alaminya, kamu perlu mendapatkan ekstrak dari bunga iris dan mencampurnya dengan basa aluminium hidroksida (tawas).

Selain itu, untuk mendapatkan warna hijau, kamu bisa mengolah daun dari Iris perianth ungu. Dengan mencampur bung aini dengan tawas, kamu akan mendapatkan warna biru. Lalu jika menambahkan kalsium akan berubah menjadi hijau. Sungguh menarik!

Ekstrak Tanaman Madder

Kamu mungkin belum terlalu familian dengan Madder, tanaman asal daratan Mediterania ini pernah popular sebagai tanaman pewarna.  Madder, nama ilmiahnya Rubia, memiliki warna merah yang kuat.

Monaskus Purpureus

Monascus purpureus adalah spesies kapang dengan warna merah keunguan. Pigmen kimia utama yang ada dalam tanaman Monascus purpureus adalah Rubropunctamine, yang bisa memberikan warna merah dan ungu yang cantik.

Ekstrak Daun Jelatan

Daun jelatang mengandung asam caffeic, asam klorogenat, kandungan klorofil dan pigmen alami lainnya yang tinggi. Sehingga, kamu bisa menggunakan ekstrak daun jelatang ini untuk memberikan warna-warna alami yang kamu butuhkan.

Paprika

Paprika memiliki senyawa kimia yang bernama karotenoid yang bisa memberikan warna merah pada bahan makanan satu ini.

Berbagai jenis karotenoid dalam paprika, termasuk capsanthin, capsorubrin, karoten, lutein, zeaxanthin dan cucurbitaxanthin kerap diformulasikan dalam kosmetik. Baik dengan sediaan krim, minyak, dan emulsi, dan banya lainnya.

Delima

Kandungan antosianinnya yang tinggi, memberikan warna merah dan ungu tua yang menarik dari jus delima. Meski kulit buahnya enggak bisa kita makan, namun sumber pewarna alami dari buah delima justru terdapat pada bagian ini.

Kubis Merah

Jenis pewarna alami dalam kosmetik organic selanjutnya berasal dari kubis merah, yang terkenal dengan warnanya yang pink dan ungu. Zat pewarna alami yang larut dalam kubis merah adalah antocyanin, yang juga kerap ada dalam berbagai formula kosmetika.

Daun Semanggi Merah

Daun semanggi tak hanya digunakan sebagai bahan makanan, tapi juga memiliki pewarna alami bernama formononetin. Senyawa ini memiliki warna kuning keemasan yang cantik dan dapat kamu olah sebagai formula kosmetik organic.

Cendana Merah

Selanjutnya ada cendana merah yang menyumbang warna-warna alami merah dan kuning. Bahkan ada beberapa struktur kimiawi dalam cendana merah yang memberikan warna merah intens dan stabil daripada pewarna alami lain.

Rosehip Essential Oil

Warna alami dari minyak esensial Rosehip ini bisa kamu dapatkan dari proses cold press. Pigmentasinya kemerahan, yang berhubungan dengan kandungan karotenoid dalam rosehip sendiri.

Sebaliknya, jika kamu mendapatkan minyak rosehip dari proses pelarutan, maka kamu bisa mendapatkan warna kekuningan. Hal ini disebabkan oleh fenomena degradasi zat lain dalam biji rosehip yang terkena suhu tinggi.

Ekstrak Bunga Safflower

Memiliki kelopak kuning yang indah, bunga safflower memiliki pigmen alami bernama chatarmidin. Pigmen inilah yang kemudian menyumbang warna kuning-oranye dalam bunga tersebut.

Namun menurut Formula Botanica, terdapat dua warna alami yang ada dalam ekstrak bunga safflower, yakni merah dan kuning.

Biji safflower dan bunganya akan menghasilkan warna kuning, sementara carthamin akan memberikan pewarna merah dan oranye.

Bunga Safron

Bunga yang kerap digunakan dalam toner wajah ini juga mengandung pewarna alami, lho. Saffron memiliki pigmen kuning, merah, oranye, dan keemasan dalam saffron.

Ekstrak Sea Buckthorn

Kita telah berkali-kali membahas manfaat sea buckthorn untuk kecantikan wajah. Siapa sangka kalau bahan ini akan jadi salah satu sumber pewarna alami dalam kosmetika?

Pigmen utama yang memberi warna khas pada sea buckthorn berry adalah karotenoid. Senyawa ini hadir dalam jumlah tinggi dalam minyak pulp khususnya.

Ekstak Daun Bayam

Memiliki kandungan klorofil yang tinggi, bayam jadi salah satu sumber pewarna alami dalam kosmetik organic, lho. Meski warna hijau terlihat dominan, bayam pun memiliki warna merah cerah, oranye dan kuning dari kandungan karotenoidnya.

Spirulina

Selanjutnya ada spirulina atau ganggang biru-hijau, yang bisa menghasilkan senyawa pigmen phycocyanin dan phycoerthyrin.

Phycocyanin adalah pigmen berwarna biru, menyerap cahaya oranye dan merah, dan phycoerthyrin adalah pigmen berwarna merah. Pigmen asal mikroalga saat ini memiliki peminat yang tinggi di pasaran, begitupun dengan ekstrak spirulina.

Bunga St. John’s Wort

Hypericin adalah pigmen merah fluoresen yang berada dalam ekstrak di bunga St. John’s Wort. Meskipun tanaman herbal ini memiliki bunga bewarna kuning, namun minyak alaminya bisa memberikan warna merah tua.

Selain sebagai senyawa pemberi warna alami, hyperforin juga terkenal karena sifat antibiotic, antivirus, dan antidepresan.

Tomat

Selanjutnya ada buah tomat yang kaya akan likopen, karoten, lutein, dan cryptoxanthin. Likopen sendiri merupakan pigmen merah cerah yang juga ada dalam beberapa bahan alami lainnya seperti wortel, semangka, hingga papaya.

Kunyit

Sebagai tanaman herbal yang kerap diolah sebagai minuman tradisional dan bumbu masakan, kamu pasti sudah tak asing dengan kunyit. Bahan alami ini sangat kaya akan kandungan curcumin, yakni pemberi warna kuning ke oranye tua.

Pada dasarnya, kunyit juga telah digunakan sebagai pewarna makanan selama puluhan tahun. Bahan ini mengandung 5% minyak atsiri, zat pewarna kuning (kurkuminoid), dan resin. Penggunaan kurkumin dapat memberikan warna kuning cerah dalam produk kecantikan yang kamu gunakan.

Ekstrak Kacang Walnut

Pewarna alami selanjutnya adalah ekstrak kacang walnut, yang bisa memberikan gradiasi warna dari oranye hingga cokelat. Zat pewarna ini bisa kamu dapatkan dari kulit bagian dalam kacang walnut, yang dapat menggelap dari waktu ke waktu.

Tanaman Woad

Asing dengan tanaman Woad? Well, jenis pewarna alami ini memiliki daun yang bisa memberikan warna biru yang cantik setelah diekstraksi.

Ini karena woad memiliki bahan kimia bernama indigotin. Yap, kamu nggak salah dengar. Pewarna ini juga ada dalam bunga indigo yang sebelumnya kita bahas. Namun, intensitasnya tentu lebih rendah daripada yang ada dalam bbunga indigo.

Yarrow

Terkahir ada tanaman yarrow, yang memiliki chamazulene seperti blue tansy dan bunga kamomil jerman. Karenanya, tanaman ini bisa memberikan warna biru tua pada minyak esensialnya.

Beberapa minyak esensial yarrow berwarna biru tua dan mengandung lebih dari 15% chamazulene. Kamu bisa menggunakannya sebagai pewarna alami yang bagus untuk formulasi perawatan kulit yang akan kamu buat nantinya.

Nah, Beautypreneurs, itu adalah 38 jenis pewarna alami dalam skincare atau komsetik organic yang bisa kamu coba.

Tentu mendapatkan bahan-bahannya secara langsung dan meraciknya sendiri memerlukan usaha yang besar. Apalagi kalau kamu tidak memiliki tim yang mumpuni dan izin resmi dari BPOM, atau yang kita kenal dengan Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB).

Menyadari persoalan ini, Mash Moshem Indonesia hadir untuk menengahi kesulitanmu dalam memproduksi kosmetik dengan brand sendiri.

Lewat maklon kosmetik kami, kamu bisa menggunakan bahan apapun yang sesuai keinginan dan konsep produk impianmu. Termasuk, dengan menambahkan berbagai jenis pewarna alami dalam skincare di atas.

Yuk, segera buat berbagai skincare organikmu bersama tim kami. See you, Beautypreneurs!

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011