6 Kandungan Deodorant yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil, Yuk Cek!
Banyak ibu hamil mungkin tidak menyadari bahwa beberapa produk perawatan tubuh, termasuk deodorant, mengandung bahan-bahan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan untuk janin dan dirinya sendiri. Meskipun ada sejumlah kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil, sebenarnya penggunaan deodorant selama hamil dinilai aman, hanya saja harus lebih teliti dalam memilih deodorant.
Ibu hamil justru sangat dianjurkan untuk memakai deodorant, karena selama kehamilan, perempuan cenderung lebih gampang berkeringat. Dengan memilih deodorant yang tepat, ibu hamil tetap bisa nyaman saat beraktivitas tanpa terganggu oleh bau badan yang tidak sedap, dan tidak membahayakan keselamatan janin dan dirinya sendiri.
Artikel ini akan menjelaskan apa saja kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil serta cara memilih deodorant yang aman untuk ibu hamil. Yuk, baca artikel ini sampai selesai dan jangan lupa untuk memastikan keamanan deodorant, terlebih lagi kalau kamu sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
6 Kandungan Deodorant yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil, Yuk Waspada!
Ibu hamil sangat penting untuk mengetahui kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil. Alasannya, kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil tersebut bisa berisiko bagi kesehatan ibu dan janin. Bagi ibu hamil, yuk periksa label kemasan deodorant dan pastikan bahan-bahan di bawah ini tidak ada di dalam deodorant-mu.
Aluminium Chloride
Kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil adalah senyawa aluminium, seperti aluminium chloride, yang banyak ditemukan dalam produk antiperspirant. Cara kerja aluminium chloride adalah menyumbat saluran keringat untuk mengurangi produksi keringat.
Meskipun belum ada bukti langsung yang menghubungkan penggunaan deodorant yang mengandung aluminium chloride dengan gangguan pada janin, para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari kandungan ini selama kehamilan. Alasannya, aluminium chloride dapat terakumulasi dalam tubuh, dan ada kekhawatiran bahwa paparan aluminium chloride dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang sangat sensitif selama kehamilan.
Phthalates (Diethyl Phthalate)
Phthalates, terutama jenis diethyl phthalate (DEP), sering ditemukan dalam berbagai produk kecantikan dan deodorant sebagai bahan pengikat atau pelarut. Phthalates dapat mengganggu sistem hormonal dan mempengaruhi perkembangan janin, karena dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh.
Penelitian juga menunjukkan bahwa paparan terhadap phthalates selama kehamilan bisa meningkatkan risiko kelainan perkembangan pada janin, seperti gangguan pada organ reproduksi bayi laki-laki dan gangguan endokrin. Phthalates juga berpotensi meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir prematur.
Fragrance atau Pewangi Sintetis
Pewangi sintetis atau fragrance sering kali terdapat dalam deodorant untuk memberikan aroma yang segar. Beberapa bahan kimia dalam pewangi sintetis berpotensi menyebabkan iritasi kulit atau gangguan pernapasan pada ibu hamil.
Selain itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa bahan pewangi sintetis dapat mempengaruhi sistem endokrin dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, baik bagi ibu hamil maupun janin. Mengingat sensitifitas yang meningkat pada kulit dan tubuh selama kehamilan, ibu hamil disarankan untuk memilih deodorant yang bebas dari pewangi sintetis untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah gangguan hormonal.
Baca juga: “Peluang Bisnis Maklon Deodorant Spray, Menjanjikan untuk Dicoba!“
Triclosan
Kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil berikutnya adalah triclosan. Triclosan adalah bahan antibakteri yang sering ditambahkan pada produk deodorant untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.
Namun, paparan triclosan yang berlebihan selama kehamilan bisa mempengaruhi keseimbangan hormon estrogen dan tiroid, yang sangat krusial dalam perkembangan janin. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa triclosan dapat meningkatkan resistensi antibiotik dan memiliki dampak buruk terhadap perkembangan sistem saraf pada bayi.
Alkohol
Alkohol merupakan kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil, karena membuat kulit ketiak bertambah kering. Perubahan hormon selama kehamilan membuat kulit ketiak menjadi gelap, dan penggunaan alkohol memperparah penggelapan ketiak.
Steareths dan PEG (Polyethylene Glycol)
Steareths dan polyethylene glycol (PEG) adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai emulsifier dan pengental dalam produk perawatan tubuh, termasuk deodorant. Steareths dan polyethylene glycol bisa menyebabkan iritasi pada kulit atau reaksi alergi, yang lebih rentan terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormonal dan kulit yang lebih sensitif.
Tips Memilih Deodorant yang Aman untuk Ibu Hamil
Ibu hamil tidaklah dilarang menggunakan deodorant, namun mesti hati-hati dalam memilih deodorant. Yuk, ikuti tips memilih deodorant yang aman untuk ibu hamil agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
Hindari Kandungan Deodorant yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil
Sebelum membeli deodorant, wajib bagi ibu hamil untuk membaca label kemasan dengan teliti dan memperhatikan daftar komposisi bahan. Setelah memahami apa saja kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil, pastikan kandungan tersebut tidak terdapat dalam deodorant yang digunakan.
Pilih Deodorant yang Menggunakan Bahan-Bahan Alami
Ibu hamil disarankan untuk memakai deodorant yang terbuat dari bahan-bahan alami, karena cenderung lebih aman dan minim efek samping. Bahan alami yang biasanya digunakan dalam deodorant yaitu: garam mineral alami sebagai pengganti antiperspirant, niacinamide untuk mencerahkan kulit ketiak, shea butter & lidah buaya untuk melembabkan kulit ketiak, ekstrak bunga dan buah sebagai pengganti parfum sintetis, serta coconut oil untuk menghaluskan dan melembabkan kulit ketiak.
Pilih Deodorant yang Teruji Dermatologis & Memiliki Sertifikasi Keamanan
Sangat penting untuk memilih deodorant yang telah teruji secara dermatologis, khususnya bagi ibu hamil yang memiliki kulit lebih sensitif. Deodorant yang teruji dermatologis juga lebih aman karena telah melalui serangkaian uji coba untuk memastikan tidak terjadi iritasi atau reaksi alergi. Selain itu, pilih deodorant yang sudah mendapat izin dari BPOM untuk memastikan keamanan deodorant.
Cara Membangun Bisnis Deodorant yang Aman untuk Ibu Hamil
Pengetahuan mengenai kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil bisa kamu jadikan sebagai kesempatan bisnis. Kamu bisa membangun bisnis deodorant yang aman untuk ibu hamil dengan menggunakan jasa maklon, berikut ini langkah-langkahnya:
Merancang Rencana Bisnis & Konsep Deodorant untuk Bumil
Menyusun rencana bisnis serta konsep deodorant yang aman untuk ibu hamil merupakan tahap awal yang harus kamu lakukan sebelum membangun bisnis. Kalau kamu masih pemula dalam bisnis deodorant, tak perlu khawatir karena tim ahli dari perusahaan maklon bisa memberikan saran, insight, serta solusi untuk rencana bisnis deodorant yang aman bagi ibu hamil.
Kamu bisa mendiskusikan berbagai topik terkait rencana bisnis deodorant yang aman untuk ibu hamil dengan tim ahli dari perusahaan maklon. Seperti: bentuk deodorant yang ingin diproduksi (apakah bentuk roll-on, krim, atau spray), riset kompetitor, harga jual, apa saja kandungan yang ingin digunakan dalam deodorant, serta keunikan yang ingin ditonjolkan dari deodorant yang aman untuk ibu hamil.
Baca juga: “Maklon Deodorant Stick: Bisnis Fragrance Ramah Lingkungan“
Meramu Formula & Sampel Deodorant untuk Bumil
Tim research & development (R&D) yang berpengalaman tentunya telah memahami apa saja kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil, sehingga bisa menciptakan formulasi serta sampel deodorant yang aman. Selanjutnya, kamu akan menerima sampel deodorant yang aman untuk ibu hamil, dan apabila sampel belum memenuhi keinginanmu, kamu bisa mengajukan revisi.
Produksi Massal Deodorant yang Aman untuk Bumil
Sampel deodorant untuk bumil yang sudah disetujui akan dijadikan patokan dalam produksi massal. Jumlah produksi deodorant yang aman untuk ibu hamil disesuaikan dengan aturan minimum order quantity (MOQ) dari perusahaan maklon.
Mengurus Perizinan Deodorant untuk Bumil
Perusahaan maklon akan mendaftarkan deodorant yang aman untuk ibu hamil ke BPOM. Mempunyai izin edar BPOM sangat penting, agar deodorant yang aman untuk ibu hamil dari brand-mu memperoleh kepercayaan, kredibilitas, dan reputasi dari konsumen.
Membuat Desain Kemasan Deodorant yang Aman untuk Bumil
Tahap berikutnya adalah pembuatan desain kemasan deodorant yang aman untuk ibu hamil. Pada label kemasan, kamu bisa mencantumkan informasi bahwa deodorant tersebut aman digunakan oleh ibu hamil dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya bagi ibu hamil.
Memasarkan Deodorant untuk Bumil
Selain produksi, beberapa perusahaan maklon juga bisa membantumu dalam memasarkan deodorant yang aman untuk ibu hamil. Fasilitas pemasaran yang diberikan seperti: foto katalog deodorant yang aman untuk ibu hamil, pengelolaan akun media sosial & marketplace, video promosi, hingga mendistribusikan deodorant kepada reseller resmi.
Yuk, Buat Deodorant Brand Sendiri Bersama Mash Moshem Indonesia!
Yuk, percayakan produksi deodorant yang aman untuk ibu hamil di PT Mash Moshem Indonesia! Berpengalaman di industri maklon produk kecantikan sejak 2011, Mash Moshem telah memahami berbagai kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil.
Formulasi deodorant untuk ibu hamil dijamin aman, karena tim R&D Mash Moshem sudah mengerti kandungan deodorant yang tidak boleh untuk ibu hamil. Selain itu, seluruh proses produksi deodorant untuk ibu hamil, mulai dari memilih bahan baku juga mematuhi standar CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik).
Dengan maklon deodorant yang aman untuk ibu hamil di Mash Moshem, kamu memiliki berbagai kebebasan. Kamu bebas menentukan apa saja kandungan yang mau digunakan dalam deodorant yang aman untuk ibu hamil, bentuk deodorant, serta berapa banyak isi deodorant.
Kamu bisa langsung klik tombol di bawah ini untuk diskusi lebih lanjut mengenai konsep bisnis deodorant yang aman bagi ibu hamil. Diskusi mengenai rencana bisnis deodorant yang aman untuk ibu hamil ini tidak dipungut biaya, ya!