Kandungan Salicylic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Apa?
Mencampur bahan aktif dalam skincare dengan kandungan lain diyakini dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk kulit. Namun, kamu perlu berhati-hati sebelum menggabungkan bahan aktif agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Salah satu bahan aktif yang tidak boleh sembarangan dicampur adalah salicylic acid.
Salicylic acid merupakan asam dengan pH yang rendah, apabila digunakan secara bersamaan dengan bahan aktif tertentu bisa memperparah iritasi pada kulit. Selain itu, karena memiliki pH yang rendah, salicylic acid tidak mampu bekerja secara maksimal jika dicampur dengan kandungan tertentu. Oleh karena itu, sebelum menggunakan produk skincare yang mengandung salicylic acid, sangat penting untuk mengetahui kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan kandungan skincare apa saja.
Kamu tidak mau, kan, penggunaan produk dengan kandungan salicylic acid menjadi sia-sia karena kamu tidak mengetahui kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan apa saja? Artikel ini akan menjelaskan kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan bahan skincare apa saja, yuk baca artikel ini sampai selesai!
Mengenal Salicylic Acid dalam Skincare
Sebelum mencari tahu kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan kandungan skincare apa saja, alangkah baiknya kamu mengenal terlebih dahulu apa itu salicylic acid. Salicylic acid atau asam salisilat adalah bahan aktif yang termasuk sebagai asam beta hidroksi (BHA), dan bekerja sebagai exfoliator yang mengangkat sel-sel kulit mati.
Secara alami, salicylic acid berasal dari kulit pohon willow, namun untuk penggunaan dalam skincare, salicylic acid diproduksi secara sintetis. Salicylic acid cocok untuk kulit berminyak dan berjerawat, karena salicylic acid larut dalam minyak, sehingga dapat menembus kulit yang lebih dalam.
Salicylic acid mempunyai berbagai manfaat untuk kulit, di antaranya: mencegah dan mengobati jerawat, membersihkan komedo, menghaluskan kulit, menyamarkan bekas jerawat, meredakan kemerahan, mengelupas sel-sel kulit mati, serta mengontrol kelebihan minyak pada wajah. Manfaat salicylic acid tersebut bisa kamu dapatkan apabila kamu mengetahui kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan kandungan skincare apa saja.
Meskipun secara umum pemakaian salicylic acid aman digunakan untuk wajah, salicylic acid bisa menyebabkan iritasi kulit jika penggunaannya tidak tepat. Salah satu cara menggunakan salicylic acid secara benar dan tepat adalah dengan memahami kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan bahan skincare apa saja.
Kandungan Salicylic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Apa?
Kamu wajib mengetahui kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan bahan skincare apa saja, agar salicylic acid mampu bekerja secara optimal dan efektif. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan apa saja, sehingga kamu bisa memperoleh manfaat dari salicylic acid dengan maksimal.
Benzoyl Peroxide
Salicylic acid dan benzoyl peroxide adalah dua bahan yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat, namun kedua bahan ini sebaiknya tidak digunakan bersamaan. Kedua bahan ini bekerja dengan cara yang berbeda: salicylic acid berfungsi untuk mengelupas kulit mati dan membuka pori-pori, sementara benzoyl peroxide membunuh bakteri penyebab jerawat.
Menggabungkan salicylic acid dan benzoyl peroxide sekaligus dapat menyebabkan iritasi, Kombinasi salicylic acid dan benzoyl peroxide bisa membuat kulit menjadi sangat kering, sehingga justru memperburuk kondisi kulit yang berjerawat. Penggunaan kedua bahan ini lebih baik dipisah waktu pemakaiannya, misalnya salicylic acid pada pagi hari dan benzoyl peroxide pada malam hari.
Retinol atau Retinoid
Kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan retinol atau retinoid, karena kedua bahan ini memiliki sifat eksfoliasi yang kuat, sehingga bisa meningkatkan sensitivitas kulit jika digunakan bersamaan. Menggunakan retinol dan salicylic acid secara bersamaan dapat membuat risiko iritasi pada kulit meningkat jadi dua kali lipat, seperti kemerahan, pengelupasan kulit secara berlebih, kulit wajah yang sangat kering, hingga mengganggu skin barrier.
Baca juga: “Efektif Atasi Jerawat, Kenalan Sama Kandungan Salicylic Acid Yuk!“
Vitamin C
Kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan vitamin C dan turunan vitamin C, karena kedua bahan ini sama-sama memiliki sifat asam, sehingga bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Mencampur penggunaan salicylic acid dengan vitamin C dapat mengurangi efektivitas kedua bahan ini, karena vitamin C merupakan bahan aktif yang sangat tidak stabil jika digabungkan dengan bahan aktif yang lain.
AHA
Kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan AHA, karena bisa menyebabkan over-exfoliation. Over-exfoliation dapat mengakibatkan iritasi, kemerahan, kekeringan berlebih, dan bahkan peradangan pada kulit. Selain itu, menggabungkan penggunaan salicylic acid secara bersamaan dengan AHA dapat merusak skin barrier, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan lingkungan dan dehidrasi.
Cara Membuat Skincare dengan Kandungan Salicylic Acid
Memahami kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan kandungan apa saja sangat penting jika kamu ingin membangun bisnis skincare yang mengandung salicylic acid. Efektivitas dan keamanan produk skincare yang mengandung salicylic acid juga terjamin jika kamu mengetahui kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan bahan skincare apa saja.
Kamu bisa membangun bisnis skincare dengan kandungan salicylic acid menggunakan jasa maklon di PT Mash Moshem Indonesia. Yuk, ikuti cara-cara membuat skincare dengan kandungan salicylic acid di Mash Moshem Indonesia:
Perencanaan Skincare Kandungan Salicylic Acid
Tahap pertama yang wajib kamu lakukan adalah membuat perencanaan mengenai konsep bisnis skincare dengan kandungan salicylic acid. Perencanaan konsep bisnis skincare yang mengandung salicylic acid dapat kamu diskusikan dengan tim ahli Mash Moshem Indonesia.
Ada berbagai hal terkait konsep bisnis skincare dengan kandungan salicylic acid yang bisa kamu diskusikan dengan tim Mash Moshem Indonesia. Di antaranya: nama brand, harga jual produk skincare dengan kandungan salicylic acid, target pasar, riset kompetitor, kelebihan dari brand-mu yang ingin ditonjolkan, serta jenis produk skincare dengan kandungan salicylic acid apa yang ingin diproduksi (apakah serum, obat totol jerawat, pembersih wajah, atau toner).
Meracik Formula & Sampel Skincare Kandungan Salicylic Acid
Tahap selanjutnya adalah pembuatan formulasi dan sampel skincare dengan kandungan salicylic acid yang akan dikerjakan oleh tim research and development (R&D). Tim R&D Mash Moshem paham betul mengenai kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan bahan skincare apa saja, sehingga akan meracik formulasi yang tepat, aman, dan efektif.
Dalam waktu 14 – 30 hari kerja, kamu akan menerima sampel skincare dengan kandungan salicylic acid. Apabila kamu belum puas dengan sampel skincare yang mengandung salicylic acid, kamu bisa mengajukan revisi sebanyak tiga kali. Sampel skincare dengan kandungan salicylic acid yang telah disepakati selanjutnya dijadikan acuan dalam produksi massal.
Produksi Massal Skincare Kandungan Salicylic Acid
Proses produksi massal skincare yang mengandung salicylic acid akan mematuhi regulasi CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik), sehingga kualitas produkmu tidak perlu diragukan lagi. Pada tahap ini juga tim Mash Moshem akan melakukan uji stabilitas dan uji keamanan terhadap produk skincare yang mengandung salicylic acid.
Baca juga: “Apakah Salicylic Acid Boleh Dicampur dengan Hyaluronic Acid?“
Mendaftarkan Perizinan Skincare Kandungan Salicylic Acid
Agar produk skincare dengan kandungan salicylic acid bisa dipasarkan secara aman dan legal, diperlukan izin edar BPOM. Tim Mash Moshem akan mengurus seluruh proses pendaftaran izin edar BPOM, mulai dari pengumpulan berkas-berkas hingga monitoring penyelesaian izin edar BPOM untuk produk skincare dengan kandungan salicylic acid.
Menciptakan Desain Kemasan Skincare Kandungan Salicylic Acid
Tim desain Mash Moshem Indonesia akan membuat desain kemasan yang menarik untuk produk skincare dengan kandungan salicylic acid. Calon konsumen akan semakin terdorong untuk membeli skincare dengan kandungan salicylic acid, karena tertarik dengan desain kemasan yang menarik.
Memasarkan Skincare Kandungan Salicylic Acid
Mash Moshem Indonesia menyediakan beberapa layanan untuk membantumu memasarkan skincare dengan kandungan salicylic acid. Beberapa layanan pemasaran yang difasilitasi yaitu: menyediakan souvenir & gift, video promosi produk skincare yang mengandung salicylic acid, memasang ads di media sosial, foto katalog produk, hingga mendistribusikan produk skincare yang mengandung salicylic acid kepada ratusan reseller yang merupakan mitra Mash Moshem.
Yuk, wujudkan produk skincare dengan kandungan salicylic acid yang berkualitas di PT Mash Moshem Indonesia! Percayakan saja keamanan dan efektivitas produkmu kepada Mash Moshem, karena tim ahli Mash Moshem sudah memahami kandungan salicylic acid tidak boleh dicampur dengan kandungan skincare apa saja.
Seluruh kebutuhan untuk bisnis produk skincare dengan kandungan salicylic acid disediakan secara menyeluruh oleh Mash Moshem Indonesia, mulai dari diskusi konsep hingga pemasaran. Tunggu apalagi, yuk klik tombol di bawah ini untuk konsultasi lebih lanjut mengenai rencana bisnis produk skincare dengan kandungan salicylic acid.