Label Produk Kosmetik, Aturan Pencantuman dan Arti Simbol
Label kosmetik merupakan bagian penting untuk sebuah produk kosmetika. Sebagai seorang brand owner, tentu kamu membutuhkan pengetahuan bagaimana persyaratan mengenai label kosmetik. Selain itu, pengadaan label kosmetik harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Badan POM.
Penandaan kosmetika atau label kosmetik sendiri meliputi informasi mengenai produk yang akan dijual. Biasanya label kosmetik tertera dalam bentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang termasuk dalam kemasan, atau juga bisa menjadi bagian dari kemasan yang tercetak langsung pada produk.
Nah, penting bagi seorang brand owner tahu apa saja poin-poin penting dalam membuat label kosmetik. Untuk itu, Mas Moshem Indonesia telah merangkum poin-poin penting serta cara membuat label kosmetika. Yuk, Simak artikel label produk kosmetik berikut ini hingga habis!
Apa itu Label Kosmetik?
Sebelum memebahas poin-poin penting mengenai pembuatan label kosmetik, kamu harus tahu apa itu label kosmetik. Jadi label kosmetik atau penandaan kosmetika adalah informasi mengenai suatu produk kosmetika. Informasi tersebut biasanya berbentuk gambar, tulisan kombinasi keduanya, bentuk lain yang langsung disertakan dalam kemasan, atau bisa juga menjadi bagian dari kemasan, hingga dicetak langsung pada produk.
Selain penempatan label kosmetik, kamu juga harus membuat dan merancang desain kemasin produk kosmetik dengan menarik serta informatif.
Ketentuan Label Kosmetik
Pengadaan label kosmetik tentu juga memiliki beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, di antaranya:
Lengkap
Arti dari lengkap ini merujuk pada pencantuman semua informasi yang berkaitan dengan produk sesuai persyaratan.
Obyektif
Obyektif yang dimaksud ialah memberikan informasi sesuai dengan fakta yang ada dan tidak menyimpang dari kemanfaatan kosmetika itu sendiri serta tidak menyimpang dari sifat keamanannya.
Tidak Menyesatkan
Ialah informasi yang tercantum dalam label tersebut nantinya tidak akan menyesatkan konsumenmu. Jadi informasi yang tertera dalam produk harus jujur, akurat, dapat dipertanggungjawabkan, dan tidak menimbulkan kekhawatiran konsumen mengenai masalah kesehatan. Selain itu, label kosmetik juga tidak boleh menyatakan seolah-olah produk tersebut bisa berguna untuk mencegah suatu penyakit.
Hal yang Harus Ada dalam Label Kosmetik
Adapun beberapa hal yang perlu dimasukkan dalam pelabelan produk kosmetika, sedikitnya meliputi:
Nama Kosmetika
Penamaan kosmetika juga penting untuk kamu perhatikan. Yakni meliputi rangkaian nama yang terdiri atas merek dan nama harus sesuai berdasarkan yang telah tercantum di tempalet notifikasi.
Kemanfaatan atau Kegunaan
Pencantuman manfaat serta kegunaan produk dapat kamu sertakan menggunakan bahasa Indonesia dalam label. Kecuali produk kosmetika yang memang sudah jelas manfaat dan kegunaannya seperti sabun mandi, sampo, atau parfum.
Cara Penggunaan
Selain mencantumkan manfaat, kamu juga harus menyertakan cara penggunaan dalam produk. Hal tersebut tentu juga memudahkan konsumen yang akan menggunakannya. Untuk itu, cara penggunaan dapat disertakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan mudah dimengerti.
Namun, bagi produk kosmetik yang sudah jelas penggunannya, kamu tidak perlu mencantumkannya, seperti sampo, parfum, atau sabun mandi.
Komposisi
Komposisi dalam produk kosmetika juga sangat penting untuk dicantumkan dalam penandaan, di antaranya:
- Mencantumkan formula yang sesuai pada tempalte notifikasi.
- Penggunaan nama Bahan Kosmetika harus kamu cantumkan sesuai dengan nama INCI (International Nomenclature of Cosmetic Ingredients). Namun untuk bahan kosmetik yang belum memiliki INCI, kamu dapat menggunakan nama lain sesuai referensi yang berlaku secara internasional.
- Pencantuman Bahan Kosmetika dari tumbuhan atau ekstrak tumbuhan harus menggunakan nama genus atau spesies.
- Takaran kadar dalam kosmetik harus kamu urutkan berdasarkan dari yang terbesar sampai dengan kadar terkecil, kecuali Bahan Kosmetika dengan kadar kurang dari 1%. Selain itu, penggunaan bahan pewarna dapat kamu cantumkan tidak berurutan setelah Bahan Kosmetika dengan kadar lebih dari 1%.
- Penggunaan bahan pewarna dicantumkan dengan menggunakan nomor indeks pewarna (Colour Index/CI) namun untuk pewarna yang tidak memiliki CI, kamu bisa mencantumkan nama bahan pewarnanya.
- Penggunaan bahan pewarna yang digunakan dalam satu seri kosmetik dekoratif dapat ditulis dengan kalimat dapat mengandung, may contain, atau tanda (-/+) dalam label.
- Penggunaan bahan pewangi atau aromatis dapat menggunakan kata parfum, aroma, perfume, flavour, atau fragrance.
Negara Produsen
Label kosmetik juga harus mencantumkan negara produsen. Selain nama negara, hal lain yang perlu dicantumkan ialah nama industri pengemasan primer atau sekunder jika tempat pengemasan dilakukan oleh industri berbeda.
Nama dan Alamat Lengkap Pemilik Nomor Notifikasi
Hal lain yang wajib dicantumkan dalam sebuah label kosmetika adalah nama dan alamat lengkap Pemilik Nomor Notifikasi sesuai dengan yang telah tercantum dalam surat pemberitahuan notifikasi.
Pada produsen kosmetika dalam negeri, alamat Pemilik Nomor Notifikasi harus lengkap dengan pabrik, namun hal tersebut tidak berlaku bagi produsen kosmetika impor dan kosmetika kontrak.
Nomor Batch
Label kosmetik juga harus mencantumkan nomor batch, yakni sebuah nomor yang berupa huruf dan angka atau kombinasi keduanya yang digunakan untuk mengidentifikasi pembuatan batch secara lengkap. Selain itu, penomoran batch juga dibuat secara spesifik.
Ukuran, Isi, atau Berat Bersih
Pencantuman ukuran atau berat bersih juga harus tertera dalam label kosmetika. Penulisan tersebut juga harus sesuai dengan data notifikasi dan ditulis pada bagian yang mudah terbaca oleh konsumen.
Tanggal Kedaluwarsa
Tidak hanya ukuran yang perlu dicantumkan, namun tanggal kedaluwarsa juga sama pentingnya dalam sebuah label kosmetika. Hal tersebut juga nantinya akan memudahkan konsumen dalam penggunaan produk.
Penulisan tanggal kedaluwarsa tersebut biasanya diawali dengan penggunaan kalimat baik digunakan sebelum, tanggal kedaluwarsa, atau terkadang juga menggunakan bahasa Inggris seperti exp, exp., expired, expired date, exp. Date, atau best before.
Nomor Notifikasi
Produk kosmetika yang lolos Badan POM akan mendapatkan nomor notifikasi yang tercantum pada surat pemberitahuan notifikasi. Nomor tersebut terdiri atas dua huruf dan sebelas digit angka.
Nah, nomor notifikasi inilah yang penting untuk dicantumkan dalam label kosmetik, sekaligus memudahkan konsumen saat ingin mengecek apakah produk kosmetik tersebut terdaftar di Badan POM.
2D Barcode
Label kosmetik juga harus mencantumkan 2D barcode yang merupakan representasi grafis dari data digital dalam format dua dimensi dan berkapasitas decoding tinggi. Tujuan 2D barcode ini untuk identifikasi, penjejakan, dan pelacakan.
Selain itu, pengecekan 2D barcode hanya dapat terbaca oleh alat optik tertentu sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
Peringatan dan/atau Perhatian
Hal tertentu terakhir yang perlu kamu cantumkan dalam label kosmetik ialah peringatan atau perhatian serta keterangan lain. Untuk itu, peringatan atau perhatian itu harus kamu tulis secara mudah dan jelas dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulisan peringatan sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
- Peringatan untuk sediaan aerosol termasuk dalam kotak peringatan pada label produk.
- Penulisan peringatan pada produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan tertentu yang mungkin memiliki efek bagi beberapa konsumen juga penting dicantumkan.
- Peringatan terhadap produk kosmetika yang mengandung babi atau memiliki kandungan bahan berasal dari babi, informasi tersebut juga memudahkan konsumen dalam memilih produk kosmetik, karena ada beberapa konsumen yang mementingkan sertifikasi halal.
Arti Simbol pada Label Produk Kosmetik
Produk kosmetika biasanya juga mencantumkan simbol-simbol tertentu. Tentu kamu juga tidak asing bila menjumpainya pada kemasan kosmetikmu.
Adanya simbol-simbol dalam label kosmetika itu juga sebenarnya memberikan informasi bagi konsumen sebagai peringatan.
Simbol ini biasanya tidak terlalu konsumen perhatikan. Karena secara umum, konsumen lebih terfokus pada kemasan atau desain yang menarik, serta klaim yang tertera pada kemasan dan kinerja produk terhadap kulit.
Lantas, seberapa penting simbol dalam label kosmetika untuk konsumen? Simbol-simbol yang tertera memiliki beragam dan salah satunya bermakna akan tanggal kedaluwarsa pada produk.
Nah, kamu penasaran? Apa saja simbol-simbol dalam label kosmetik yang biasanya kurang diperhatikan, yuk! Simak penjelasannya berikut ini.
Period After Opening (PAO)
Mungkin sebagian dari kamu sudah tidak asing dengan simbol ini. Simbol PAO (Period After Opening) mengindikasikan berapa lama suatu produk dapat digunakan sejak pertama kali dibuka.
Penggambaran simbol PAO ini menyerupai wadah terbuka yang disertai dengan angka dan huruf “M”. Simbol huruf M tersebut memilki arti sebagai bulan (month).
Jadi saat kamu menemui lambang PAO bertulis 12M artinya produk tersebut dapat digunakan selama 12 bulan lamanya, terhitung sejak pertama kemasan dibuka.
Jam Pasir (Hourglass)
Seperti namanya, simbol hourglass menunjukkan lama waktu produk tersebut dapat konsumen gunakan. Biasanya produk dengan simbol jam pasir hanya memiliki ketahanan waktu kurang dari 30 bulan. Selain itu, biasanya simbol ini juga mencantumkan masa kedaluwarsa produk tersebut.
Mobius Loop
Mobius Loop bersimbol anak panah berbentuk segitiga yang memiliki arti sebagai daur ulang. Jika kamu menemui simbol mobius loop dalam kosmetikmu berarti kemasan produk tersebut dapat konsumen daur ulang.
Terdapat dua simbol mobius loop yang biasanya ditemui dalam produk, di antaranya mobius yang digambarkan seperti segitiga dalam lingkaran yang memiliki arti bahwa kemasan produk terbuat dari bahan daur ulang.
Sedangkan untuk simbol mobius anak panah berbentuk segitiga bermakna kemasan produk terbuat dari jenis resin tertentu yang memudahkan proses daur ulang.
The Green Dot Symbol
Penampakan simbol The Green Dot Symbol hampir sama dengan simbol mobius loop yang memiliki makna bisa produk dapat konsumen daur ulang.
Namun, The Green Dot Symbol biasa digunakan negara-negara Eropa dan Inggris bahwa produsen telah ikut serta dalam skema daur ulang secara finansial pada perusahaan untuk menangani limbah.
Green Dot
Green Dot memiliki ilustrasi dengan simbol huruf ‘e’ yang umum ada di negara Eropa. Simbol Green Dot ini berarti rata-rata berat atau volume suatu produk tidak kurang dari jumlah yang tertera pada label.
The Leaping Bunny
Sesuai dengan gambarnya yakni kelinci memiliki arti bahwa pabrik yang memproduksi tidak melakukan, menugaskan, serta menguji produk terhadap binatang (animal testing).
Paraben-Free
Simbol atau kalimat Paraben-Free pasti juga sering kamu temui. Maksud dari simbol ini ialah produk tersebut tidak menggunakan paraben (senyawa bahan pengawet) dalam formulasinya.
Vegan Trademark
Simbol vegan trademark berarti bahwa produk tersebut bebas dari penggunaan bahan-bahan hewani. Namun, simbol vegan trademark ini merupakan merek dagang dari The Vegan Society yakni sebuah badan amal pendidikan yang menyediakan informasi mengenai berbagai aspek veganisme.
Nah, tahukah kamu? Dengan maklon kosmetik di Mash Moshem Indonesia kami bisa membantumu menguruskan sertifikasi Vegan Kosmetik. Sehingga kamu bisa mencantumkan Vegan Trademark ini dalam label produk kosmetik dari brandmu.
Adanya sertifikasi ini tak hanya membuat produkmu bisa mengklaim bahwa mengandung bahan-bahan organik. Melainkan memiliki daya jual dan daya saing yang lebih baik lagi untuk berkompetisi di pasaran.
Eco-Friendly
Produk dengan label Eco-Friendly memiliki arti bahwa produk tersebut berkontribusi pada gaya hidup ramah lingkungan yang meliputi pelestarian sumber daya alam (energi dan air). Selain itu, label ini juga ikut mencegah terjadinya kontribusi pencemaran udara maupun air.
Ecocert
Label ecocert merupakan sebagai produk tersebut mengandung bahan-bahan alami dan organik. Selain itu label ini merupakan badan sertifikasi non pemerintah yang bertugas untuk mengevaluasi kandungan bahan alami dalam suatu produk.
QS Passed
QS (Quality Control) merupakan sebagai proses kontrol kualitas dalam suatu produk sesuai dengan standar yang perusahaan tetapkan. Selain itu, standar tersebut juga akan perusahaan gunakan pada tiap produk yang mereka buat selama masa simpannya.
Produk dengan label QS Passed juga meyakini akan efektiftas, keamanan, hingga bahan bakunya sebagai wujud mutu dari perusahaan yang memperoleh label tersebut.
Hypoallergenic
Produk kosmetik dengan label hypoallergenic bermakna bahwa produk tersebut dapat menimbulkan reaksi alergi daripada produk lainnya. Namun perlu kamu ingat, ya, bahwa label ini tidak berasal dari Badan POM maupun FDA (The United States Food and Drug Administration). Jadi simbol hypoallergenic biasanya langsung klaim dari pabrik produksi.
SLS Free
Simbol SLS (Sodium Lauryl Sulphate) Free biasanya mudah kamu jumpai dalam produk perawatan rambut dan sabun mandi. Ini karena, SLS merupakan senyawa kimia yang berperan sebagai agen pembusa dalam produk-produk tersebut.
Sayangnya, pada beberapa orang dengan kondisi kulit yang kering dan hypersensitive SLS bisa menimbulkan reaksi negatif. Makna dari simbol tersebut ialah produk tidak mengandung sodium lauryl suplphate dalam formulasinya.
No Tea
Simbol No Tea (Triethanolamine) bermakna bahwa produk tersebut tidak mengandung triethanolamine (TEA). Triethanolamine sendiri berfungsi sebagai penyeimbang pH serta mengentalkan produk.
Dermatologically Tested
Label dermatologically tested berarti produk pada kosmetika telah melalui uji coba dan melewati proses konsultasi langsung bersama ahli dermatologis. Selain itu, dokter mungkin bertanggung jawab atas tes toleransi yang perusahaan lakukan kepada sukarelawan saat proses uji produk.
Clinically Tested
Sama seperti dermatologically tested, label ini mengklaim jika sudah teruji klinis terhadap sukarelawan. Namun hal tersebut tidak memiliki arti yang akurat, selain itu label ini juga merujuk pada produk yang telah melalui proses uji tambahan. Meski pengujian yang perusahaan lakukan tidak menjadi prosedur wajib secara hukum.
Flammable
Simbol flammable ini mungkin juga sering kamu jumpai pada beberapa produk non-cosmetic. Simbol yang memiliki iliustrasi nyala api dalam segitiga tersebut bermakna bahwa produk harus kamu jauhkan dari sumber panas tinggi dan sumber api.
Halal Certified
Label halal tentu sudah tidak asing lagi, selain menyatakan produk tersebut bebas kandungan haram seperti kandungan berbahan babi. Label ini juga membantu para konsumen muslim, terutama yang ada di Indonesia karena mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Makna label ini juga mencakup proses maupun pembuatan yang telah mendapat pengakuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pengurusan sertifikat Halal ini bagi sebagian orang cukup merepotkan, karena memang berkelindan dengan notifikasi BPOM juga. Namun, adanya sertifikasi ini akan memberikan produk kosmetikmu nilai lebih di mata masyarakat.
Lantas bagaimana cara mengurus sertifikat Halal Kosmetik? Kamu bisa baca ulasannya di sini.
Refer To Insert
Simbol Refer to Insert biasanya tertera pada kemasan kosmetik, simbol ini menunjukkan bahwa terdapat informasi atau instruksi yang perusahaan cetak secara terpisah dari kemasan produknya. Instruksi tersebut bisa berupa pamflet, booklet (kartu pemisah), dan kartu peringatan.
Nah, Beautypreneurs, itu adalah berbagai hal yang perlu kamu tahu soal label produk kosmetik. Termasuk apa saja informasi yang harus kamu cantumkan nantinya sesuai dengan arahan BPOM, kemudian apa saja arti simbol yang umumnya ada dalam berbagai kemasan kosmetik.
Bersama Mash Moshem Indonesia, kamu tak perlu khawatir tentang bagaimana cara membuat kemasan produk kosmetik dan langkah menyematkan semua informasi penting tersebut. Karena, kami juga menyediakan fasilitas pembuatan desain kemasan produk, yang artinya kami juga bisa mendesain label produk kosmetik dari brand-mu.
Bagaimana? Menarik, bukan? Segera hubungi tim pemasaran kami via Contact Us untuk mendiskusikan lebih jauh soal rencana bisnis dan brand kosmetikmu bersama Mash Moshem Indonesia. See you!