Insight Kosmetik

Waspadai SPF Palsu pada Sunscreen, Kenali Bahaya dan Ciri-Cirinya Berikut Ini!

spf palsu dalam sunscreen

Sunscreen merupakan bagian dari skincare yang biasanya digunakan setelah rangkaian skincare basic seperti cleanser, toner, pelembab, kemudian sunscreen. Produk ini berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.  Namun apa jadinya kalau kita salah pilih produk dan memakai sunscreen dengan SPF palsu?

Seperti yang kita tahu, terpapar sinar UV secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti halnya warna kulit. Misalnya menimbulkan warna kulit yang tak merata, iritasi, hingga memicu kanker kulit. Untuk itu, penggunaan sunscreen dengan minimal SPF 30 sangatlah penting untuk memberi benteng pada kulit kita.

Namun sayang, baru-baru ini tersiar kabar adanya SPF palsu di media sosial. Hah? Kok bisa ada SPF palsu? 

Pada sebuah unggahan video yang sedang viral di TikTok menyebutkan bahwa adanya perbedaan nilai SPF yang ada dalam keterangan kemasan dengan hasil uji yang dilakukan.

Dari hasil uji terungkap fakta bahwa ada salah satu produk sunscreen yang hanya memiliki nilai SPF sebesar 2. Apa tidak salah baca? Tidak! Hanya sebesar 2 saja, bayangkan! Padahal pada kemasan produk tertera nilai SPF 50. Jauh sekali, bukan? 

SPF 2 tentu saja tidak bisa melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari. Kadar SPF pada sunscreen menunjukkan seberapa baik produk tersebut dapat melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. 

Dari berita ini, kita dapat belajar untuk lebih teliti dalam memilih produk sunscreen sekaligus belajar mengenai SPF pada sunscreen. Untuk lebih lengkapnya, simak informasi berikut hingga akhir, ya!

cta spf palsu (3)

Apakah itu SPF pada Sunscreen?

SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor, yang merupakan nilai yang menunjukkan seberapa baik sebuah sunscreen bekerja melindungi kulit dari paparan sinar UV. 

Karenanya, semakin tinggi nilai SPF pada sebuah produk sunscreen, maka akan semakin banyak sinar UV yang dapat terblokir. Dengan begitu, perlindungan kulit terhadap paparan sinar matahari juga besar.

spf dalam sunscreen

Produk sunscreen yang ada di pasaran memiliki kadar SPF yang berbeda-beda, mulai dari SPF 15, 30, 45, hingga 50. Kamu tentu dapat memilih produk sunscreen dengan kadar yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Namun, alangkah baiknya jika kamu menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 untuk memberi perlindungan yang lebih baik bagi kulitmu. Jika kamu sedang berada di luar ruangan, baiknya aplikasikan sunscreen setiap dua jam sekali. 

Adapun manfaat sunscreen dengan SPF yang tepat akan dapat melindungi kamu dari sengatan sinar matahari yang dapat memberikan efek buruk pada kulit. Contoh dampak buruk tersebut adalah kulit terbakar, penuaan dini, flek hitam, warna kulit tidak merata, hingga kanker kulit.

Bahaya SPF Sunscreen Palsu

Bagi kamu yang sering beraktivitas dibawah sinar matahari tentu memerlukan sunscreen dengan SPF yang sesuai agar kulit senantiasa terlindungi.

Namun jika ternyata SPF pada sunscreen itu palsu atau tidak sesuai keterangan pada kemasan, tentu akan sangat merugikan kita sebagai konsumen. Berikut adalah dampak negatif dari sunscreen palsu.

Tidak Melindungi Kulit

Tentu saja sunscreen dengan SPF palsu ini tidak bisa melindungi kulit kita secara maksimal dari paparan sinar matahari. Karena kadar SPF yang tidak sesuai dengan keterangan, jauh di bawah batas yang seharusnya, membuat sunscreen palsu ini jadi tidak memiliki fungsi sebagai pelindung sinar UV.

Berpotensi Memicu Alergi

Jika kandungan sunscreen palsu ini tidak terpantau oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maka kemungkinan besar komposisinya tidak sesuai dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan pada produk sunscreen. Sehingga pengguna berpotensi mengalami alergi atau efek negatif tertentu pada kulit mereka.

Dapat Menyebabkan Sun Burning

Karena tidak memiliki efek untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, sunscreen palsu ini dapat menyebabkan kulit terbakar atau sun burning.

Apalagi jika kulit terpapar sinar matahari secara terus menerus. Pada sunscreen palsu, nilai atau kadar SPFnya tidak sesuai kenyataan, sehingga membuat produk menjadi kehilangan fungsi yang semestinya.

Ciri-ciri SPF Sunscreen Palsu

Jika dilihat secara langsung dari kemasan produk maupun teksturnya, sulit untuk memastikan sebuah sunscreen itu palsu atau tidak. 

Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam dengan pengecekan di laboratorium secara langsung untuk mengecek apakah kadar SPF sunscreen sesuai dengan keterangan pada kemasannya atau tidak.

Namun, saat membeli sunscreen, kamu dapat melihat informasi mengenai kandungan dan manfaat produk pada kemasan dan label yang tertera. 

Biasanya pada sunscreen yang asil mencantumkan informasi secara jelas mengenai produk pada kemasannya plus dilengkapi dengan nomor registrasi dari BPOM.

Kamu patut curiga jika produk sunscreen yang kamu beli tidak memberi informasi secara jelas pada label dan kemasan, juga tidak ada nomor BPOM nya. Pastikan kamu membeli produk sunscreen yang sudah terpercaya namanya agar tidak salah pilih.

Pilihlah sunscreen dengan label broad spectrum agar terlindung dari paparan sinar UVA dan UVB. Selain itu, batasi keluar ruangan saat matahari sedang berada pada puncak panasnya.

Uji In Vitro untuk Tes Kadar SPF dalam Sunscreen

Pernahkah kamu mendengar tentang uji in vitro? Uji in vitro bertujuan untuk memastikan keamanan dan efektivitas sebuah produk skincare maupun kosmetik.

Uji in vitro merupakan serangkaian metode dan teknik untuk mengevaluasi kelayakan sebuah produk kosmetik maupun skincare dengan menggunakan model atau sistem biologis di laboratorium.

Pentingnya uji in vitro pada sebuah produk skincare atau kosmetik adalah untuk mengevaluasi potensi negatif sebuah produk sebelum digunakan oleh banyak orang. Sehingga uji in vitro ini melindungi kesehatan dan keselamatan konsumen.

Dari uji in vitro dapat kita ketahui kadar toksisitas pada sebuah produk, uji iritasi, uji sensitivitas, dan uji genotoksisitas. Pengujian ini dapat membantu dalam menemukan potensi iritasi, alergi, mengukur potensi bahan kimia berbahaya, ataupun kerusakan genetik yang disebabkan oleh sebuah produk.

Selain itu, uji in vitro juga dapat digunakan untuk menguji seberapa efektif sebuah produk seperti uji penyerapan, uji antioksidan, uji aktivitas enzim, serta uji aktivitas antibakteri dan antijamur. Lengkap, bukan?

Sebagai seorang brand owner, uji in vitro ini sangat penting dilakukan karena memungkinkan kamu untuk menguji bahan-bahan baru maupun kombinasi bahan-bahan yang berbeda secara cepat dan efisien. 

Hal ini tentu akan mempermudah kamu untuk mengembangkan produk baru yang berkualitas dan unggul di pasaran.

Selain itu, uji in vitro ini membantu para brand owner untuk mengidentifikasi berbagai potensi risiko serta mengoptimalkan formulasi produk sejak awal pembuatan. 

Sehingga produk yang kamu hasilkan dan jual nantinya akan lebih aman, terjamin kualitasnya, dan tepat guna. Produk pun akan aman untuk konsumen dan kepercayaan konsumen menjadi mudah kamu dapatkan.

Menciptakan Skincare dan Sunscreen dengan Uji In Vitro

Jika kamu tertarik menciptakan sebuah produk kosmetik atau skincare yang aman dan terpercaya, kamu dapat menggunakan jasa maklon yang sudah berpengalaman di bidangnya, seperti Mash Moshem Indonesia

Kamu dapat menciptakan produk skincare dengan kadar SPF yang kamu inginkan dengan layanan pengujian in vitro ini di Mash Moshem Indonesia. Kamu dapat menguji efektivitas kandungan UV protection pada produk sunscreen yang akan kamu pasarkan.

Jadinya produk kamu akan sesuai harapan dan mendapat kepercayaan konsumen. Selain uji in vitro ini, kami juga bisa mengurus legalitas produk seperti sertifikasi halal, vegan, maupun HSA.

Ayo, jangan sungkan lagi, langsung saja hubungi tim pemasaran kami dan konsultasikan ide-ide produk skincare dan kosmetikmu melalui nomor yang tertera di Contact Us.  Atau, kamu bisa langsung klik tombol WhatsApp di bawah ini, ya!

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011