Cara Memulai Bisnis Hair Care Sendiri, Ini Tipsnya!
Saat ini, kebutuhan konsumen terhadap produk hair care makin meningkat. Bukan hanya sekadar produk shampoo dan conditioner, jenis produk hair care lain makin lama makin bervariasi. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat kesehatan dan keindahan rambut.
Bisnis hair care bisa menghasilkan potensi keuntungan yang besar, terutama jika produk yang ditawarkan berkualitas tinggi dan memiliki keunikan yang membedakannya dari pesaing.
Apalagi, saat ini pemasaran produk hair care bisa dengan mudah dilakukan secara online melalui media sosial atau website untuk menjangkau target pasar yang lebih luas.
Kamu bisa memanfaatkan peluang bisnis ini untuk menjadi brand owner dari sebuah perusahaan hair care. Tapi, gimana sih caranya?
Nah.. buat tahu lebih lanjut mengenai cara memulai bisnis hair care dengan merek sendiri, kamu bisa membacanya di artikel ini.
Kelebihan dan Kekurangan Berbisnis Hair Care
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan berbisnis hair care yang harus kamu ketahui sebelum memulai bisnismu. Perhatikan beberapa kelebihan dan kekurangan berbisnis hari care berikut ini.
Kelebihan
Permintaan yang Tinggi
Saat ini, permintaan akan produk hair care terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan rambut. Dengan begitu, peluangmu untuk sukses dalam bisnis hair care juga cukup besar.
Produk Bisa Disesuaikan dengan Kebutuhan Pelanggan
Dalam bisnis hair care, produk-produk yang kamu tawarkan harus bisa disesuaikan dengan jenis dan kondisi rambut konsumenmu.
Dalam hal ini, kamu bisa menciptakan produk hair care tertentu sesuai dengan target konsumenmu, misal produk hair care untuk rambut berwarna, rambut rusak, atau rambut berketombe.
Tapi, kamu juga bisa menciptakan berbagai macam produk hari care untuk berbagai masalah kesehatan rambut.
Margins yang Tinggi
Produk perawatan rambut sering kali memiliki margin keuntungan yang tinggi karena biaya produksinya biasanya cukup rendah dibandingkan dengan harga jualnya. Oleh karena itu, peluang untuk sukses dalam bisnis hair care cukup menjanjikan.
Peluang untuk Mengembangkan Merek
Dalam bisnis hair care, peluang untuk mengembangkan merek cukup besar karena produk hair care sering kali memiliki kesetiaan merek yang tinggi dari pelanggan. Banyak sekali pelanggan yang hanya menggunakan satu merek tanpa ganti-ganti lagi karena takut tidak cocok.
Kekurangan
Persaingan yang Ketat
Persaingan dalam bisnis hair care bisa sangat ketat karena banyak perusahaan besar yang sudah ada di pasar. Maka dari itu, kamu memerlukan strategi yang tepat untuk memasarkan produkmu dan membangun merek baru.
Perubahan Tren
Tren bisnis hair care bisa berubah dengan cepat. Oleh karena itu, kamu harus selalu mengikuti perkembangan tren terbaru agar produknya tetap diminati sehingga bisnismu tetap bertahan di tengah maraknya persaingan.
Regulasi yang Ketat
Produk hair care yang kamu produksi harus memenuhi berbagai persyaratan regulasi yang bisa memakan waktu dan biaya produksi yang lebih tinggi.
Jika kamu tidak memiliki banyak waktu dan cukup biaya, kamu bisa menggunakan jasa maklon kosmetik untuk membantumu memproduksi hair care dan mengurus legalitasnya sekaligus.
Tantangan dalam Pengembangan Produk
Pengembangan produk yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan bisa memakan waktu dan biaya yang cukup besar. Selain itu, diperlukan pengetahuan yang luas tentang bahan-bahan dan bahan kimia yang digunakan dalam produk perawatan rambut.
Cara Memulai Bisnis Hair Care Sendiri
Nah, buat kamu-kamu nih yang tertarik untuk berbisnis hair care dengan merekmu sendiri, kamu bisa memulainya dari sekarang! Caranya ga sesulit itu, kok. Coba perhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum memulai bisnis hair care dengan merekmu sendiri.
Buat Perencanaan Bisnis
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk memulai bisnis hair care adalah membuat perencanaan bisnis terlebih dahulu.
Dalam membuat perencanaan bisnis, kamu perlu menganalisis pasar, mendefinisikan target pasar, menentukan jenis produk, dan merencanakan keuangan.
Analisis pasar dilakukan untuk mengetahui potensi pasar hair care di daerah yang kamu targetkan. Selanjutnya, kamu harus menentukan siapa target pasarmu berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lain-lain.
Identifikasi juga karakteristik target konsumenmu dan apa yang mereka butuhkan dari produk hair care yang akan kamu jual.
Setelah kamu sudah mengetahui produk apa yang mereka butuhkan, pertimbangkan juga harga, kualitas, dan keunikan dari produk tersebut.
Kamu juga harus merencanakan biaya untuk menyewa tempat, membeli perlengkapan, gaji karyawan, pemasaran, dan lain-lain.
Buatlah proyeksi keuangan jangka pendek dan jangka panjang, termasuk pengeluaran dan pendapatan yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Pilih Jenis Produk Perawatan Rambut yang Ingin Diciptakan dan Dijual
Ada beberapa jenis produk hair care yang bisa kamu pilih untuk dijual, seperti shampoo, conditioner, hair serum, toner, hair mask, hair spa, hair oil, atau styling product untuk mengatur gaya rambut.
Jika kamu masih bingung menentukannya, coba memperhatikan produk apa yang paling dibutuhkan oleh target konsumenmu. Dengan mempertimbangkan kebutuhan target konsumenmu, kamu bisa memilih jenis produk hair care yang paling sesuai untuk dijual.
Selain itu, kamu juga bisa memperhatikan preferensi target konsumenmu, seperti jenis rambut, masalah rambut yang dihadapi, preferensi bahan, dan preferensi aroma. Dengan memprioritaskan kebutuhan dan preferensi konsumen, mereka akan merasa lebih diperhatikan.
Menggunakan Supplier atau Buat Produkmu Sendiri
Menjual produk hair care buatan sendiri atau dari supplier sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jika kamu menjual produk hair care dari supplier, kamu akan lebih mudah dan cepat mendapatkan produk tanpa harus mempelajari teknologi serta formula yang kompleks untuk membuat produk hair care. Kamu juga bisa lebih fokus pada pemasaran dan penjualan produk hair care ke pelanggan.
Adapun untuk kekurangannya kamu akan ketergantungan pada pihak supplier untuk persediaan stok dan waktu pengiriman. Selain itu, kemungkinan kamu akan menghadapi persaingan dari toko-toko lain yang menjual produk yang sama.
Lain hal dengan memproduksi hair care sendiri, kamu bisa mengendalikan kualitas produk dengan memilih bahan-bahan yang berkualitas dan memenuhi standar yang diinginkan.
Produk yang kamu buat pun terkesan lebih unik dan spesial karena bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan. Dengan begitu, potensi keuntungan pun menjadi lebih besar karena kamu bisa menghemat biaya produksi dan menjual dengan harga yang lebih kompetitif.
Akan tetapi, kamu juga harus menyediakan biaya dan waktu untuk mempelajari teknologi dan formula serta untuk memproduksi dan mengemas produk.
Kamu juga tidak bisa fokus pada pemasaran dan penjualan saja karena kamu juga harus membagi waktu dan sumber daya dengan baik.
Pastikan Keamanan dan Kualitas Produk
Memastikan keamanan dan kualitas produk hair care yang akan dijual sangat penting agar konsumenmu merasa aman dan nyaman menggunakan produkmu.
Selain itu, hal ini juga bisa memperkuat reputasi bisnismu, loh. Nah, untuk memastikan keamanan dan kualitas produk yang akan kamu jual, kamu perlu memperhatikan beberapa hal.
Pertama, pilih bahan-bahan yang aman dan berkualitas serta tidak berbahaya bagi kesehatan. Di sini, kamu bisa memilih bahan-bahan alami dan organik yang lebih ramah lingkungan.
Kedua, pastikan formulasi produk telah diuji secara klinis oleh lembaga yang terpercaya dan telah memenuhi standar yang ditetapkan.
Jangan lupa untuk dapatkan izin dari lembaga terkait seperti BPOM dan lainnya, terutama jika kamu berencana untuk menjual produk secara online atau melalui toko resmi.
Selanjutnya, gunakan kemasan yang sesuai dengan jenis dan karakteristik produk tersebut, serta memenuhi standar keamanan dan kesehatan.
Terakhir, berikan informasi yang jelas dan akurat mengenai bahan-bahan, cara penggunaan, dan peringatan penggunaan produk hair care yang kamu jual sehingga konsumen bisa menggunakannya dengan aman dan tepat.
Buat Desain untuk Brand, Website, dan Domain
Sebagai sebuah bisnis hair care, kamu membutuhkan desain untuk brand, website, dan domain yang bisa memperkuat citra bisnismu dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi konsumenmu.
Untuk membuat brand design, kamu perlu menentukan visi, misi, dan nilai-nilai bisnismu sebagai panduan dalam mendesain brand. Pilih warna dan font yang mencerminkan karakteristik produk dan target pasar.
Buat logo yang menarik dan mudah diingat yang mencerminkan identitas bisnismu. Selain itu, kamu harus konsisten dalam penggunaan logo, warna, dan font dalam semua materi pemasaran, seperti brosur, kemasan produk, dan media sosial.
Lalu, untuk membuat web design, kamu perlu menentukan tata letak dan struktur situs web yang mudah dinavigasi serta mudah diakses dengan cepat.
Buatlah konten yang informatif dan menarik, termasuk deskripsi produk, testimoni pelanggan, serta informasi kontak. Kamu juga bisa menambahkan fitur interaktif seperti live chat atau video tutorial untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung webmu.
Nah, untuk membuat domain name, pastikan kamu memilih nama yang mudah diingat dan mencerminkan karakteristik bisnismu.
Pertimbangkan untuk memilih domain name dengan ekstensi yang sesuai dengan wilayah bisnismu atau sesuai dengan jenis domain tertentu seperti .com, .co.id, dan lain-lain.
Kalkulasikan Pendapatan yang Diharapkan dan Harga Produk
Untuk menghitung pendapatan yang diharapkan dan menentukan harga produk hair care, kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya biaya produksi, harga pasar, margin keuntungan, dan jumlah penjualan.
Untuk menentukan total biaya produksi, kamu harus menghitung biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi setiap produk yang kamu jual. Biaya produksi ini meliputi bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, biaya overhead, dan biaya lainnya terkait produksi.
Adapun untuk menentukan harga pasar, kamu perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui harga pasar produk hair care serupa yang dijual oleh pesaing bisnismu. Ini akan memberikan gambaran tentang harga yang wajar untuk produkmu.
Lalu, tentukan margin keuntungan yang kamu inginkan untuk setiap produk hair care. Margin keuntungan biasanya dihitung sebagai persentase dari biaya produksi.
Misalnya, jika kamu ingin mendapatkan margin keuntungan 30% dari biaya produksi, maka harga jual produk harus setidaknya 1.3 kali biaya produksi.
Kemudian, hitung juga jumlah penjualan yang diharapkan untuk produk hair care dalam periode waktu tertentu, misalnya bulan atau tahun. Ini bisa membantumu menghitung pendapatan yang diharapkan.
Setelah menghitung biaya produksi, harga pasar, margin keuntungan, dan jumlah penjualan, kamu bisa menghitung harga jual yang wajar untuk produk hair care-mu.
Inovasikan Produk-produk Perawatan Rambutmu
Inovasi produk-produk hair care bisa membantu bisnismu tetap bersaing dan relevan di pasar yang dinamis. Untuk membuat suatu inovasi produk, kamu harus memahami tren dan kebutuhan konsumen saat ini.
Ada beberapa inovasi produk yang bisa kamu gunakan untuk menarik perhatian konsumen. Kamu bisa membuat formula ramah lingkungan yang bebas dari bahan kimia berbahaya dan mengurangi penggunaan plastik dalam kemasan.
Kamu juga bisa membuat produk multifungsi multifungsi, seperti shampoo dan conditioner 2-in-Selain itu, kamu juga bisa mendesain kemasan produk yang praktis yang lebih praktis dan mudah digunakan, seperti botol pompa atau kemasan sachet yang mudah dibawa saat bepergian.
Inovasi produk-produk hair care seperti itu bisa membantu bisnismu menarik minat konsumen dan memperluas pangsa pasar. Dengan berinovasi secara terus-menerus, bisnis hair care-mu bisa tetap relevan dan berkembang dalam industri yang sangat kompetitif.
Hal yang Harus Dihindari saat Memulai Bisnis Hair Care dengan Merek Sendiri
Ada beberapa hal yang harus kamu hindari saat memulai bisnis hare care dengan merekmu sendiri agar bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Kira-kira apa aja ya?
Tidak Melakukan Riset Sebelumnya
Salah satu hal terpenting yang bisa kamu lakukan saat memulai bisnis dengan merek sendiri adalah melakukan penelitian ekstensif untuk memahami pasar, tren, preferensi konsumen, dan pesaing bisnismu.
Tanpa riset, Anda mungkin mengambil keputusan yang salah dalam memilih jenis produk, harga, atau strategi pemasaran yang dapat merugikan bisnis Anda.
Memproduksi Terlalu Sedikit Produk
Memproduksi terlalu sedikit produk adalah salah satu hal yang harus dihindari saat memulai bisnis hair care dengan merek sendiri. Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa merugikan bisnismu.
Pertama, kamu bisa kehilangan pelanggan jika produkmu selalu kosong karena jumlah produksi terlalu sedikit. Biasanya, pelanggan akan mencari merek lain yang bisa memberikan produk yang tersedia secara konsisten. Hal ini bisa membuatmu kehilangan pelanggan dan mempengaruhi reputasi bisnismu di pasar.
Selain itu, biaya produksi dalam jumlah kecil justru bisa meningkatkan biaya produksi per unit. Hal ini bisa berdampak pada harga jual akhirnya sehingga membuat produkmu kurang kompetitif di pasar.
Kamu juga akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan skala produksi Jika jumlah produksi terlalu sedikit. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan bisnismu dan menghambat kesempatan untuk mengekspansi pasar serta menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Menetapkan Harga yang Terlalu Tinggi atau Murah Tanpa Alasan
Menetapkan harga terlalu tinggi atau murah tanpa alasan yang jelas dapat menjadi kesalahan fatal dalam memulai bisnis hair care dengan merek sendiri. Sebab hal ini bisa mengurangi kepercayaan pelanggan terhadap produk yang kamu jual.
Harga yang terlalu tinggi bisa membuat pelanggan merasa tidak nyaman untuk membeli produkmu, sedangkan harga yang terlalu murah bisa membuat mereka meragukan kualitas produk Anda. Selain itu, menetapkan harga yang tidak sebanding dengan kualitas produk bisa merusak reputasi merekmu di mata pelanggan.
Di sisi lain, menetapkan harga terlalu rendah bisa mengurangi keuntungan bisnismu dan membuatmu kesulitan untuk menjaga kelangsungan bisnismu. Jadi bagaimana, dong?
Nah, penting nih buat kamu untuk menetapkan harga yang seimbang dan mempertimbangkan biaya produksi, harga pasar, serta margin keuntungan yang wajar.
Tidak Membuat Perencanaan Promosi yang Tepat
Tidak membuat perencanaan promosi yang tepat bisa menjadi kesalahan besar dalam memulai bisnis hair care dengan merek sendiri. Promosi yang tepat adalah kunci untuk memperkenalkan merekmu dan menarik pelanggan baru.
Jika kamu tidak membuat perencanaan promosi yang tepat, kamu akan kehilangan pelanggan potensial, memperburuk reputasi bisnismu, dan memakan biaya yang tidak perlu. Jika tidak ada perencanaan promosi yang tepat, pelanggan potensial mungkin tidak mengetahui keberadaan merekmu.
Oleh karena itu, penting untuk membuat perencanaan promosi yang tepat dan menentukan strategi pemasaran yang efektif untuk memperkenalkan produkmu ke pasar.
Kamu bisa mempertimbangkan berbagai cara untuk mempromosikan merekmu, seperti iklan digital, promosi di media sosial, acara sponsor, dan promosi dalam bentuk paket atau diskon.
Dengan menerapkan hal-hal tersebut, kamu bisa memaksimalkan peluang untuk memperkenalkan merekmu dan menarik pelanggan baru.
Mulai Bisnis Hair Care-mu dengan Partner yang Tepat!
Itu dia penjelasan singkat mengenai cara memulai bisnis hair care dengan merek sendiri. Kamu sudah mengetahui kelebihan dan kekurangannya serta hal-hal yang harus kamu hindari dalam memulai bisnis ini.
Jika kamu tertarik untuk memulai bisnis hair care dengan merek sendiri, kamu bisa menggunakan jasa maklon kosmetik Mash Moshem Indonesia.
Dengan pengalaman kami dan tim formulator handal, Mash Moshem Indonesia adalah partner yang tepat untuk memulai bisnis hair care dengan merek sendiri.
Tak hanya mampu menciptakan produk berkualitas dengan biaya miring, kualitas terbaik, dan bahan-bahan teruji aman untuk pelanggan. Kami juga bisa membantumu menguruskan semua keperluan regulasi brand dan produk hair care-mu.
Enggak percaya? Yuk, mulai diskusikan kebutuhan hair care brand-mu dengan tim pemasaran via Contact Us!