Formula dan Bahan, Bisnis Kosmetik

10 Kandungan yang Tidak Boleh untuk Kulit Berjerawat

kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat

Tidak semua bahan dalam skincare cocok digunakan oleh pemilik kulit berjerawat. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat merupakan langkah penting dalam merawat kulit.

Kulit berjerawat membutuhkan perhatian yang ekstra, karena penggunaan produk skincare dengan bahan yang tidak tepat justru akan memperparah jerawat, membuat jerawat meradang, menyebabkan iritasi, serta menimbulkan jerawat atau komedo baru. Artikel ini akan menjelaskan kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat, jadi, hindari bahan-bahan ini, ya!

10 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan untuk Kulit Berjerawat

Sebelum membeli produk skincare untuk kulit berjerawat, kamu perlu memperhatikan terlebih dahulu, apa saja kandungan di dalam produk tersebut. Memahami kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat sangat penting, agar tidak menimbulkan permasalahan baru pada kulit wajah. Berikut ini daftar kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat dan sebaiknya kamu hindari:

Kandungan Mineral Oil

Mineral oil merupakan kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat. Mineral oil mempunyai nama lain paraffin oil atau petroleum oil. Kandungan petroleum oil paling sering ditemukan dalam bentuk petroleum jelly.

Mineral oil merupakan bahan pelembab yang sering digunakan dalam produk skincare, karena harganya yang murah dan memiliki kemampuan untuk mengunci kelembaban. Namun, mineral oil bersifat komedogenik dan bisa menyumbat pori-pori.

Pada kulit yang berjerawat, pori-pori yang tersumbat bisa memperparah kondisi jerawat dan memicu munculnya jerawat baru. Selain itu, penggunaan mineral oil dapat menghambat proses regenerasi kulit dan memperlambat penyembuhan jerawat. Meskipun bisa menjaga kelembaban kulit, mineral oil lebih cocok digunakan oleh kulit yang sangat kering, bukan kulit berjerawat.

Kandungan Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

SLS merupakan bahan pembersih yang sering dijumpai pada produk pembersih wajah, shampoo, dan sabun. Meskipun efektif dalam mengangkat kotoran dan minyak berlebih, kandungan SLS bisa menghilangkan minyak alami dari kulit, sehingga kulit bisa kering dan iritasi.

Pada kulit berjerawat, kandungan SLS bisa menyebabkan over-cleansing, yang dapat merusak skin barrier dan membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat. Penggunaan skincare dengan SLS harus dihindari untuk menjaga keseimbangan minyak alami pada kulit berjerawat. Sebaiknya gunakan skincare yang lebih lembut dan tidak mengandung SLS.

Kandungan Alkohol Denat

Kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat berikutnya adalah alkohol denat. Pada produk skincare, alkohol denat biasanya juga ditulis dengan nama lain seperti: isopropyl alcohol, methyl alcohol, methanol, dan ethyl alcohol.

Alkohol denat sering digunakan dalam produk skincare untuk memberikan sensasi segar dan mempercepat penyerapan produk. Namun, penggunaan alkohol denat bisa menghilangkan kelembaban alami pada kulit, sehingga kulit menjadi kering dan merangsang produksi minyak berlebih.

Produksi minyak berlebih akibat memakai alkohol denat bisa menyumbat pori-pori dan memperburuk kondisi jerawat. Selain itu, menggunakan alkohol denat dalam jangka panjang bisa menyebabkan iritasi dan kerusakan pada skin barrier.

Kandungan Fragrance (Pewangi)

Fragrance atau pewangi sintetis sering ditambahkan ke dalam produk skincare untuk memberikan aroma yang menarik. Kandungan pewangi merupakan salah satu penyebab iritasi kulit, terutama bagi kulit yang berjerawat dan sensitif.

Iritasi akibat kandungan pewangi bisa memicu peradangan lebih lanjut, memperparah jerawat, dan mendorong timbulnya jerawat baru. Selain itu, menggunakan produk skincare yang mengandung pewangi juga bisa mengganggu keseimbangan kulit, menyebabkan gatal, serta membuat kulit jadi lebih kering.

Kandungan Minyak Kelapa

Coconut oil atau minyak kelapa terkenal sebagai pelembab alami, namun bagi kulit berjerawat, minyak kelapa memiliki sifat komedogenik yang tinggi. Kandungan minyak kelapa dapat menyumbat pori-pori, yang merupakan pemicu utama timbulnya jerawat. 

Meskipun kaya antioksidan dan asam lemak, tekstur coconut oil yang berat juga sulit diserap oleh kulit serta dapat menimbulkan penumpukan minyak dan kotoran di kulit berjerawat. Minyak kelapa lebih cocok digunakan untuk kulit yang sangat kering dan tidak rentan jerawat.

Walaupun minyak kelapa dapat melembabkan kulit, namun bagi pemilik kulit berjerawat, minyak kelapa meningkatkan risiko munculnya jerawat baru. Pilihlah bahan pelembab yang lebih ringan, seperti jojoba oil atau grapeseed oil, yang lebih cocok untuk kulit berjerawat.

Baca juga: “Jangan Salah Pilih, Kenali 9 Kandungan Skincare untuk Kulit Berjerawat Ini

Kandungan Lanolin

Lanolin adalah sejenis emolien yang berasal dari bulu domba dan sering digunakan dalam produk pelembab untuk melembutkan dan melembabkan kulit. Namun, lanolin memiliki sifat komedogenik dan dapat menyumbat pori-pori, terutama pada kulit yang mudah berjerawat. 

Penggunaan lanolin pada kulit berjerawat dapat memicu timbulnya jerawat baru dan memperburuk jerawat yang sudah ada. Bagi pemilik kulit berjerawat, sebaiknya hindari produk yang mengandung lanolin dan pilih pelembab berbahan dasar air yang lebih ringan.

Kandungan Silikon (Silicone)

Kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat selanjutnya adalah silikon (silicone). Silikon sering digunakan dalam produk skincare untuk memberikan tekstur yang halus dan mengunci kelembaban kulit.

Meskipun tidak memiliki sifat komedogenik secara langsung, silikon dapat membentuk lapisan pada kulit yang menghalangi sirkulasi udara. Hal ini dapat memperparah kondisi kulit yang berjerawat, karena minyak, kotoran, dan bakteri “terperangkap” di bawah lapisan silikon. Selain itu, lapisan yang dibentuk silikon dapat memperlambat penyerapan bahan aktif lain yang seharusnya bekerja untuk meredakan jerawat.

Kandungan Minyak Zaitun

Minyak zaitun mempunyai sifat komedogenik, sehingga berpotensi menyumbat pori-pori. Kulit berjerawat biasanya mengalami pori-pori yang tersumbat, dan penyumbatan pori-pori ini bisa memicu munculnya komedo, jerawat baru, atau memperparah jerawat yang sudah ada.

Minyak zaitun mengandung asam oleat, yang merupakan asam lemak tunggal tak jenuh. Asam oleat berfungsi untuk menjaga dan memberi kelembaban pada kulit. Namun, pada kulit berjerawat, asam oleat ini terlalu “berat” dan menyebabkan kelebihan minyak pada permukaan kulit. Kelebihan minyak bisa mendorong produksi sebum berlebih, yang meningkatkan risiko penyumbatan pori-pori dan peradangan jerawat.

Selain itu, minyak zaitun mempunyai molekul yang cukup besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk terserap ke dalam kulit. Ketika minyak zaitun berada di permukaan kulit dalam waktu yang lama, bisa menciptakan lapisan oklusif yang menghambat proses respirasi kulit. Pada kulit berjerawat, minyak zaitun juga bisa menyebabkan penumpukan minyak, sel kulit mati, dan bakteri di dalam pori-pori kulit, sehingga memperparah jerawat.

Kandungan Essentials Oil

Essentials oil seperti lavender, peppermint, dan eucalyptus dapat mengiritasi kulit berjerawat. Kulit berjerawat cenderung lebih sensitif, sehingga essentials oil bisa menyebabkan gatal, kemerahan, merusak skin barrier, dan iritasi.

Kandungan Isopropyl Myristate

Isopropyl myristate digunakan dalam produk skincare karena kemampuannya untuk membantu meningkatkan penyerapan bahan aktif dengan lebih cepat ke dalam kulit. Isopropyl myristate juga merupakan emolien, yang bisa membuat kulit terasa lebih lembut dan halus, serta membantu menjaga kelembaban kulit.

Namun, isopropyl myristate bisa membentuk lapisan pada kulit yang menghalangi keluarnya minyak alami. Ketika sel-sel kulit mati dan minyak “terjebak” dalam pori-pori, maka risiko jerawat jadi meningkat. 

Isopropyl myristate juga memiliki tingkat komedogenik yang tinggi, sehingga berpotensi besar untuk menyumbat pori-pori. Kulit berjerawat biasanya lebih rentan terhadap penyumbatan pori-pori, hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab utama munculnya jerawat dan komedo.



Langkah Membangun Bisnis Skincare untuk Kulit Berjerawat

Pemahaman mengenai kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat bisa kamu manfaatkan untuk membangun bisnis skincare yang target konsumennya ditujukan khusus bagi kulit berjerawat. Kamu bisa mendirikan bisnis skincare untuk kulit berjerawat dengan jasa maklon, simak panduannya pada penjelasan di bawah ini, ya!

Konsultasi Perencanaan & Konsep Bisnis Skincare untuk Kulit Berjerawat

Tahap pertama adalah membuat perencanaan serta konsep bisnis skincare untuk kulit berjerawat. Beberapa perusahaan maklon menyediakan sesi gratis untuk konsultasi konsep dan perencanaan bisnis produk skincare untuk kulit berjerawat.

Ada berbagai topik terkait perencanaan dan konsep bisnis skincare untuk kulit jerawat. Beberapa hal yang bisa kamu bahas, seperti: jenis produk skincare seperti apa yang ingin dibuat, visi-misi brand-mu, harga jual, bentuk kemasan, serta analisis kompetitor.

Menciptakan Formula & Sampel Skincare untuk Kulit Berjerawat

Tim research and development (R&D) dari perusahaan maklon yang terpercaya tentunya sudah mengetahui kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat merupakan elemen kunci untuk menciptakan produk yang aman, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tim R&D juga memastikan formulasi produk yang dibuat bebas dari kandungan-kandungan yang bisa memperparah kondisi kulit wajah.

Apabila sampel skincare untuk kulit berjerawat belum memenuhi keinginanmu, kamu bisa mengajukan revisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sampel skincare untuk kulit berjerawat yang telah disepakati akan dijadikan standar atau acuan saat produksi massal.

Mendaftarkan Perizinan Skincare untuk Kulit Berjerawat

Izin edar BPOM sangat lah penting, agar produk skincare untuk kulit berjerawat bisa diedarkan ke pasaran secara aman dan legal. Perusahaan maklon bersedia mengurus seluruh persyaratan agar produk skincare untuk kulit berjerawat mendapatkan izin edar BPOM.

Produksi Massal Skincare untuk Kulit Berjerawat

Skincare untuk kulit berjerawat diproduksi menggunakan fasilitas produksi yang canggih dan sumber daya manusia yang berpengalaman. Produk skincare untuk kulit berjerawat ini akan diproduksi sebanyak minimum order quantity (MOQ) yang ditetapkan oleh perusahaan maklon.

Baca juga: “4 Basic Skincare untuk Remaja Kulit Berjerawat yang Aman

Membuat Desain Kemasan untuk Skincare Kulit Berjerawat

Perusahaan maklon mempunyai tim desain yang siap membuatkan desain kemasan untuk produk skincare khusus kulit berjerawat. Meskipun desain kemasan untuk produk skincare kulit jerawat dikerjakan oleh tim desain, kamu juga bisa menyampaikan request tertentu.

Memasarkan Skincare untuk Kulit Berjerawat

Tak cuma memproduksi produk, beberapa perusahaan maklon juga menyediakan fasilitas pemasaran. Layanan pemasaran tersebut seperti: foto katalog produk, video promosi produk skincare untuk kulit berjerawat, mengelola media sosial & marketplace, hingga mendistribusikan produk kepada mitra atau reseller.

Pemahaman mengenai kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat bisa kamu jadikan sebagai strategi pemasaran. Informasi mengenai kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat ini bisa kamu bagikan melalui berbagai saluran, seperti website, media sosial, atau kemasan produk.

Dengan menyebarkan informasi perihal kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat, kamu bisa menegaskan bahwa produkmu memiliki formulasi yang aman serta tidak mengandung kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat. Dengan demikian, konsumen merasa lebih percaya dan aman untuk menggunakan produk dari brand-mu.

Yuk, Buat Skincare untuk Kulit Berjerawat di Mash Moshem Indonesia!

Kamu bisa maklon produk skincare untuk kulit berjerawat di PT Mash Moshem Indonesia, perusahaan maklon kosmetik yang sudah berpengalaman sejak 2011. Tim R&D Mash Moshem juga memahami kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat, sehingga akan menciptakan inovasi dalam formulasi produk.

Selain itu, Mash Moshem juga sudah mengantongi sertifikasi CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik), sehingga seluruh proses produksi skincare untuk kulit berjerawat akan mematuhi regulasi CPKB. Kualitas, keamanan, serta efektivitas produk skincare untuk kulit berjerawat tak perlu diragukan lagi jika maklon di PT Mash Moshem Indonesia.

Yuk, klik tombol di bawah ini untuk diskusi lebih detail mengenai rencana bisnis produk skincare untuk kulit berjerawat! Tim Mash Moshem telah mengerti kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat, sehingga mampu memberikan insight, saran, dan solusi untuk perencanaan bisnismu!