7 Mitos Tentang Kecantikan yang Enggak Sepenuhnya Benar
Merawat kecantikan dan kesehatan kulit telah menjadi bagian dari rutinitas harian yang seolah tak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, dari setiap orang setidaknya pasti memiliki satu hingga dua jenis skincare di dalam kamar mereka.
Karena kebutuhan dan ketertarikan masyarakat akan dunia kecantikan juga besar, maka arus informasi tentang hal ini pun sama tingginya. Kamu dapat menemukan berbagai tips ataupun rekomendasi perawatan kulit di berbagai situs Internet dengan mudah.
Namun, enggak semua informasi ini menguntungkan dan bisa sembarangan dicoba, lho. Karena banyak dari tips ini yang belum melalui tahap uji coba ilmiah, sehingga dapat bersifat membahayakan untuk kulit.
Nah, menyadari betapa pentingnya ini untukmu, kami mengumpulkan tujuh mitos kecantikan kulit yang beredar di Internet dan tak sepenuhnya berpengaruh pada kulit wajah kamu.
Penasaran apa saja? Langsung cek ulasan lengkapnya berikut ini, ya, Guys!
Hanya Perlu Setetes Kecil Produk untuk Seluruh Wajah
Dilansir dari Healthline, salah satu mitos kecantikan kulit yang sangat merebak di Industri kosmetik adalah penggunaan produk sebanyak ujung jari.
Pesannya mungkin baik, bahwa konsumen enggak perlu menggunakan produk tersebut secara berlebihan. Justru pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kulit wajah konsumen.
Namun, mitos ini kemudian merambat dan menjadikan banyak orang benar-benar mengaplikasikan produk perawatan hanya sebanyak tetesan di ujung jari mereka.
Mitos kecantikan kulit ini tentu tidak bisa dibilang tepat, karena kebutuhan dan kondisi wajah orang sangatlah berbeda satu sama lain. Karenanya jumlah penggunaan produk tidak bisa disamakan pada tiap individu.
Kalau kamu memiliki wajah yang cenderung mudah kering dan dehidrasi, maka jangan ragu untuk menggunakan pelembap dengan ukuran yang sedikit lebih banyak atau mengaplikasikannya kembali ketika dirasa kulit jadi kering.
Dua tetes minyak wajah mungkin terlalu banyak untuk kulit berminyak yang seimbang tetapi setelah meresap ke dalam kulit yang dehidrasi dan berminyak, itu mungkin menjadi terlalu sedikit.
Apakah Kita Sungguhan Sangat Membutuhkan Toner Wajah?
Toner wajah memang dapat memberikan banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan kulit wajah kamu. Namun, bukan berarti penggunaannya adalah suatu yang sangat wajib untuk dilakukan.
Toner standar menghilangkan kotoran dan minyak berlebih dari kulit sebelum kamu menggunakan pelembab. Tergantung pada mereknya, klaim yang dijanjikan juga sangat beragam seperti melembapkan, menyeimbangkan pH kulit, dan banyak lainnya.
Meski penggunaan toner juga baik, kamu sebenarnya tidak ‘diharuskan’ untuk menggunakan toner ini ke dalam rangkaian perawatan kecantikan yang kamu lakukan. Karena tidak semua orang juga membutuhkan toner.
Yap! Kebutuhan kulit adalah hal utama yang harus kamu pertimbangkan ketika akan memilih dan menggunakan sebuah produk perawatan kecantikan.
Karena terlalu banyak produk dapat menyebabkan penumpukan pada lapisan kulit, sehingga membuat efektifitas kandungan skincare terserap dalam kulit jadi tidak optimal.
Dari sinilah akhirnya skinimalisme kembali banyak dibicarakan. Para beauty enthusiast juga akhirnya kembali menggunakan produk-produk yang benar-benar mereka butuhkan, dan meninggalkan apa yang sekiranya tidak diperlukan.
Beberapa orang pun bahkan mengganti penggunaan toner dengan gel lidah buaya. Karena produk ini bisa bekerja sama seperti toner, dalam mengembalikan kelembapan kulit, menyegarkan, menenangkan, bahkan membuat kulit lebih siap menerima kandungan skincare.
Meski begitu, kalau kamu sangat membutuhkan toner, sangat disarankan untuk mencari produk yang cocok dengan jenis kulit wajah dan sesuai dengan produk lainnya dalam rutinitas kecantikan kamu.
Menghapus Sisa Riasan Wajah dengan Makeup Wipes
Mitos kecantikan kulit selanjutnya adalah menghapus sisa riasan wajah dengan makeup wipes, yang mana sangat tidak dianjurkan karena dinilai kurang efektif.
Penggunaan tisu rias sebenarnya bisa menimbulkan gesekan dan perlahan akan melukai kulit wajah kamu, khususnya bila digunakan setiap hari. Ini akhirnya akan membuat enzim tyrosinase memproduksi lebih banyak melanin sebagai respon peradangan.
Selain itu, makeup wipes juga mengandung banyak alcohol, sehingga akan rentan mengiritasi kulit dan menyebabkan rasa pedih pada pemilik kulit wajah sensitif.
Untuk membersihkan sisa make up yang cenderung sulit untuk diangkat, gunakan proses pembersihan yang tepat dan lebih efektif. Misalnya dengan menggunakan metode double cleansing.
Metode ini akan memungkinkanmu mengangkat minyak dan kotoran di wajah dengan lebih sempurna. Sehingga tidak aka nada residu yang menumpuk dan menyumbat pori-pori wajah.
Agar kulit tidak terlalu terasa kering dan mengalami iritasi, gunakan produk pelembap wajah atau gel lidah buaya untuk menenangkannya.
Skincare Mahal Adalah yang Terbaik
Memiliki tipe kulit wajah kombinasi mungkin bisa membuat kebutuhan akan sebuah produk perawatan kecantikan kulit jadi semakin banyak, alhasil biaya yang dikeluarkan pun bakalan membengkak.
Padahal banyak klaim yang mengatakan bahwa produk skincare yang mahal adalah produk yang paling baik dan efektif. Eits, jangan asal setuju, Ladies!
Dilansir dari Healthline, harga bukanlah patokan untuk menentukan efektif atau tidaknya sebuah skincare. Karena terkadang produk sederhana yang harganya lebih murah dan bahannya lebih sedikit menghasilkan lebih banyak manfaat.
Karena kembali lagi, hal yang harus kamu pikirkan adalah apa yang dibutuhkan oleh kulit wajah kamu. Menggunakan produk yang mahal tapi kandungannya yang terlalu keras dan tinggi pun tidak akan maksimal, justru bisa menimbulkan luka kalau kulitmu sensitif.
Alih-alih melihat bandrol ataupun merknya, kamu bisa memilih skincare berdasarkan formula produk yang digunakan. Apa saja bahan-bahan aktifnya, bahan alaminya, pengawetnya, atau bahkan berapa persen kadarnya.
Ini akan jauh lebih bermanfaat dibanding bersikukuh dengan mitos kecantikan kulit yang mengatakan harga adalah segalanya.
Menyentuh Wajah dengan Tangan Adalah Sebuah Kesalahan Besar
Mitos kecantikan kulit yang paling banyak dipercaya oleh beauty enthusiast tanpa ada toleransi selanjutnya adalah menyentuh wajah dengan tangan adalah sebuah kesalahan yang besar.
Karena dengan sembarangan menyentuh wajah akan menimbulkan jerawat di kulit kamu. Namun apakah topik kecantikan satu ini benar adanya ataukah hanya mitos belaka?
Dilansir dari Healthline, larangan menyentuh wajah untuk menghindari wajah ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Karena, untuk membuat jerawat tumbuh di wajah kamu, perlu banyak hal yang mempengaruhinya.
Alih-alih tangan kita, dikatakan bahwa gadget yang sering kita gunakan mengandung lebih banyak bakteri. Inilah yang malah akan berpotensi besar memicu keberadaan jerawat di wajah.
Tangan bukanlah satu indicator utama yang menyebabkan kemunculan jerawat, tapi kotoran yang menempel di gadget atau terselip dalam kuku kita yang panjang bisa menjadi salah satu penyebab besarnya. Karena itu saat mencuci tangan, berkonsentrasilah untuk masuk ke bagian bawah kuku!
Perawatan yang Rutin akan Menghindarikan Jerawat
Masih dari Healthline, salah satu mitos kecantikan kulit yang sangat banyak beredar adalah rutinitas perawatan kulit yang konsisten akan menghindarkan wajah dari jerawat, apapun kondisinya. Well, kabar buruknya jerawat dapat disebabkan oleh apa saja, mulai dari kesehatan usus internal hingga stres.
Faktanya, rutinitas yang tidak fleksibel justru dapat memberikan kerugian pada kamu dalam jangka panjang. Karena cuaca dapat berubah, kamu mungkin mengalami stres yang tidak terduga, atau kulit wajahmu mungkin juga berhenti merespons krim favorit yang telah lama digunakan.
Ketika ini terjadi, rutinitas yang kamu gunakan tentu membutuhkan penyesuaian ulang. Kamu tidak perlu sampai berganti produk secara ekstrim, cukup sesuaikan dengan kebutuhan dan jarang-jarang menggantinya sesuai cuaca.
MIsalnya, memakai gel lidah buaya di bawah pelembab saya selama musim semi. Di musim panas, ganti memakai pelembab yang lebih ringan sehingga wajah tidak akan terlihat berminyak saat matahari terbit.
Review Baik dan Popularitas Produk Bukan Suatu Patokan
Masih banyak dari kita yang berpikir bahwa produk kosmetik yang banyak direview dan sangat populer, pasti baik untuk digunakan oleh semua orang. Padahal, pemikiran ini belum tentu benar adanya, lho.
Kulit wajah pada tiap orang itu berbeda, mulai dari tekstur, jenisnya, kondisinya, juga permasalahan yang dialami. Karena itu, hanya karena ada orang yang mengatakan bahwa produk A bisa efektif untuk mencerahkan wajah, lantas kamu bisa langsung menggunakannya.
Efektifitas sebuah produk kecantikan pada tiap jenis kulit tentu berbeda-beda. Tidak semuanya bisa memberikan hasil yang sama baiknya.
Selain itu, cara kerja kandungan skincare ini enggak sesederhana yang kamu bayangkan. Menurut penelitian, mungkin diperlukan waktu antara 6 hingga 20 minggu untuk benar-benar melihat perubahan pada kulit.
Tentu saja, waktunya tergantung pada bahan dan jenis perubahan yang kamu cari. Karenanya, lihat bagian bintang empat hingga tiga untuk perspektif yang lebih seimbang.
Ulasan terbaik adalah ulasan yang menyertakan sebelum dan sesudah seseorang yang memiliki warna kulit, masalah kulit, dan jenis kulit yang sama dengan yang kamu alami.
Nah, itua dalah berbagai mitos kecantikan kulit yang marak beredar dan sangat dipercayai oleh masyarakat. Apakah kamu pernah mempercayai mitos-mitos di atas sampai mempraktekkannya dalam rutinitas kecantikan yang kamu lakukan?