Witch Hazel Tidak Boleh Dicampur dengan Bahan Apa? Cek di Sini

Anda mungkin pernah menemui produk perawatan kulit yang memakai bahan witch hazel, tetapi tetap perlu memahami cara penggunaannya agar tidak menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Beberapa orang mulai mencermati bahan pendamping yang dipakai bersama ekstrak ini, karena witch hazel tidak boleh dicampur dengan komponen tertentu.

Sebelum Anda memasukkan witch hazel ke dalam rutinitas skincare harian, ada baiknya mengetahui lebih jauh hubungan bahan ini dengan komponen lain, termasuk pertimbangan tentang witch hazel tidak boleh dicampur dengan beberapa kandungan tertentu. Pemahaman dasar yang jelas berikut ini dapat membantu mencegah potensi iritasi pada kulit Anda.

Witch Hazel Terbuat dari Apa?

Witch hazel berasal dari semak berbunga Hamamelis virginiana yang tumbuh di Amerika Utara bagian Timur. Melansir WebMD, daun dan kulit kayunya telah lama dimanfaatkan sebagai obat. Informasi dasar ini penting dipahami agar Anda lebih berhati-hati saat memadukannya, mengingat witch hazel tidak boleh dicampur dengan bahan tertentu.

Air witch hazel merupakan hasil penyulingan dari daun, kulit kayu, dan ranting kering, sehingga menghasilkan cairan yang ringan untuk digunakan pada kulit. Meski bentuknya lebih lembut, Anda tetap perlu mempertimbangkan kompatibilitasnya dengan produk lain karena witch hazel tidak boleh dicampur dengan komponen yang terlalu keras.

4 Manfaat Witch Hazel untuk Kulit Wajah

Sebelum mencari tahu witch hazel tidak boleh dicampur dengan bahan apa saja untuk menghindari iritasi, Anda juga perlu memahami sejumlah kelebihannya yang dilansir dari Healthline. Untuk melihat secara spesifik beragam dampak positif yang ditawarkan witch hazel pada kesehatan dan tampilan kulit wajah, berikut ini penjelasannya yang meliputi:

Mengurangi Iritasi

Anda dapat memanfaatkan witch hazel untuk menenangkan kulit yang sensitif, karena ekstraknya mampu meredam rasa perih dan kemerahan secara perlahan pada permukaan kulit. Sifat astringennya juga bekerja menstabilkan area yang sedang bermasalah, sehingga kulit Anda lebih nyaman setelah pemakaian rutin produk mengandung bahan ini.

Bersifat sebagai Antiinflamasi

Ekstrak witch hazel menyimpan komponen aktif yang menenangkan peradangan pada kulit, dan Anda bisa memakainya secara aman selama memahami witch hazel tidak boleh dicampur dengan bahan tertentu yang berpotensi memperberat iritasi pada kulit sensitif. Dengan penggunaan yang terkontrol dan konsisten, reaksi inflamasi dapat diminimalisir.

Melawan Jerawat

Anda dapat mengandalkan witch hazel untuk mengurangi jerawat, karena kemampuannya dalam menekan produksi minyak sekaligus membersihkan kotoran yang tertinggal di pori-pori. Efeknya yang lembut membuat bahan ini cocok bagi Anda yang membutuhkan penanganan jerawat tanpa membuat kulit tertarik atau terasa semakin kering.

Berperan sebagai Antioksidan

Witch hazel membawa senyawa antioksidan yang bekerja melindungi kulit dari radikal bebas, sehingga kulit Anda memiliki pertahanan tambahan ketika terkena polusi. Penggunaan teratur dapat menjaga tampilan kulit tetap segar, terutama bagi Anda yang ingin mempertahankan kondisi kulit agar tetap sehat dalam jangka waktu panjang.

Baca Juga: Apakah Witch Hazel Aman untuk Kulit Sensitif? Berikut Faktanya

Witch Hazel Tidak Boleh Dicampur dengan Bahan Apa?

Witch hazel dikenal sebagai astringent alami yang efektif menenangkan dan mengurangi minyak. Namun, untuk menghindari potensi iritasi atau mengurangi efektivitas bahan, penting untuk mengetahui kombinasi zat aktif yang sebaiknya dihindari. Berikut ini rincian penjelasan mengenai witch hazel tidak boleh dicampur dengan apa saja, meliputi:

AHA

AHA memiliki sifat eksfoliatif yang cukup kuat, sehingga ketika dipadukan dengan witch hazel, kulit Anda dapat mengalami sensasi perih karena skin barrier ikut terganggu. Untuk menjaga kulit tetap nyaman, Anda sebaiknya memberi jeda penggunaan agar efek iritasi tidak muncul secara bertahap.

BHA

BHA bekerja menembus pori, sehingga cukup sensitif ketika dihubungkan dengan formula yang bersifat astringen seperti witch hazel. Kombinasi dua bahan ini adalah contoh utama witch hazel tidak boleh dicampur dengan bahan yang memiliki daya eksfoliasi tinggi. Jika Anda tetap ingin menggunakan keduanya, lebih baik aplikasikan pada waktu yang berbeda.

Retinoid

Retinoid memiliki pola kerja yang dapat meningkatkan turnover sel. Ketika digabungkan dengan witch hazel, kulit Anda bisa lebih rentan mengalami kemerahan atau rasa panas. Penggunaan terpisah akan membantu kulit beradaptasi sekaligus memberi ruang bagi retinoid untuk bekerja lebih optimal.

Vitamin C

Pencampuran vitamin C dengan witch hazel dikhawatirkan dapat membuat kulit lebih mudah mengalami sensitivitas, karena kedua bahan ini sama-sama cukup aktif. Dengan memberi jarak penggunaan, kulit Anda tetap mendapatkan manfaat tanpa harus menghadapi risiko iritasi.

Panduan Membuat Skincare dari Witch Hazel

Setelah memahami witch hazel tidak boleh dicampur dengan zat aktif tertentu, Anda dapat merancang formulasi skincare yang efektif dan minim iritasi. Proses formulasi astringent alami ini memerlukan keahlian untuk menstabilkan ekstrak witch hazel. Untuk mewujudkan ide produk skincare di Mash Moshem Indonesia, berikut adalah tata caranya:

Membahas Konsep Produk Skincare Witch Hazel

Saat Anda merancang produk skincare berbahan witch hazel, langkah awalnya adalah menentukan bentuk produknya dan siapa target pemakainya. Dari sini, Mash Moshem Indonesia menyesuaikan karakteristik produk agar dapat menjawab kebutuhan kulit pengguna. Dengan konsep yang jelas, arah produksi dapat lebih fokus dan tepat sasaran.

Merancang Formulasi dan Uji Stabilitas

Dalam tahapan ini, setiap bahan pendukung dipilih secara hati-hati untuk menjaga agar manfaat witch hazel tetap optimal. Tim R&D akan melakukan pengujian stabilitas, mulai dari ketahanan tekstur, aroma, hingga interaksi bahan ketika disimpan dalam berbagai kondisi. Uji keamanan pun dilakukan untuk memastikan produk aman dipakai jangka panjang.

Baca Juga: Lauric Acid Apakah Aman untuk Ibu Hamil? Pahami Faktanya di Sini

Memilih Bentuk Kemasan dan Desain Label

Pemilihan wadah disesuaikan dengan karakter produk agar penggunaannya tetap nyaman dan higienis. Pada tahap ini pula dilakukan perancangan label yang informatif, termasuk peringatan penggunaan seperti bahan witch hazel tidak boleh dicampur dengan zat aktif tertentu. Semua elemen tersebut dibuat agar mudah dikenali dan aman ketika disimpan.

Produksi dan Mendapatkan Legalitas

Setelah formula selesai, produk akan diproduksi menggunakan fasilitas yang sudah memenuhi standar industri kosmetik aman dan tersertifikasi, termasuk BPOM, halal, cruelty free, hingga dermatology tested. Proses ini memastikan setiap produk yang dihasilkan konsisten kualitasnya, mulai dari warna, tekstur, hingga kandungan senyawa aktifnya.

Meluncurkan Produk Skincare Witch Hazel

Pada fase peluncuran, kami dapat memberikan masukan mengenai materi edukatif yang menjelaskan manfaat witch hazel secara jelas dan cara pemakaian yang bijak. Mash Moshem Indonesia juga dapat mendampingi Anda dalam menyiapkan materi pengenalan produk skincare untuk berbagai kanal agar pesan yang ingin disampaikan tetap relevan.

Yuk, Bikin Produk Skincare Kandungan Witch Hazel Bersama Mash Moshem Indonesia!

Rangkaian skincare berbahan witch hazel relatif mudah diterima oleh berbagai jenis kulit, terutama untuk formula yang menargetkan kenyamanan. Bahan ini juga memberi kesempatan untuk menghadirkan produk dengan karakter yang ringan. Dengan proses peracikan yang cermat, setiap produknya bisa memiliki daya tarik yang kuat di pasaran.

Sebagai bagian dari layanan, Mash Moshem Indonesia siap menyediakan materi edukasi lengkap mengenai witch hazel tidak boleh dicampur dengan bahan tertentu agar konsumen teredukasi. Tim formulator juga akan menyusun konsep yang tepat, mulai dari komposisi hingga karakter produknya. Jadi, mari mengembangkan skincare witch hazel bersama kami. Mulailah dengan menghubungi kami dengan tekan banner di bawah!