Tingginya kesadaran masyarakat merawat kecantikan wajah dan tubuh ternyata berdampak positif bagi bisnis kosmetik. Hal ini diakui oleh Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin.
Berdasarkan data yang dihimpun, bisnis kosmetik mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Tahun ini saja, nilai produksi dicanangkan akan melesat 9% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Demi mencapai target tersebut, pemerintah mulai menggenjot produksi kosmetik dalam negeri. Berbagai cara mulai dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
Pada tahun 2018 saja, pemerintah menyatakan ada sekitar 760 perusahaan kosmetik di Indonesia. Sebagian besar tak hanya berkecimpung di pasar nasional, namun internasional. Produk-produknya sudah mulai diekspor ke beberapa negara, seperti Timur Tengah, Afrika, dan negara di kawasan Asia Tenggara.
Kemampuan Produk Lokal Bersaing di Internasional
Kemampuan produk lokal bersaing di kancah internasional patut diacungi jempolnya. Pasalnya seringkali masyarakat kita lebih tertarik dengan produk impor, termasuk kosmetik dari Korea Selatan.
Namun belakangan diketahui, perusahaan lokal mulai mengubah tren kosmetik. Jika sebelumnya masyarakat dibuat terpikat dengan kecantikan ala gadis Korea Selatan, kini tidak lagi. Brand ambassador yang direkrut oleh perusahaan lokal lebih menonjolkan kecantikan khas Indonesia.
Pertumbuhan bisnis kosmetik nasional diperkirakan akan meningkat di tahun mendatang. Mengingat pangsa pasar produk kosmetik tak hanya menyasar kaum hawa, tetapi juga pria. Tak hanya mereka yang berusia dewasa, tetapi remaja dan juga anak-anak.
Semua kalangan mulai aktif merawat tubuh dan sadar betapa pentingnya merawat kecantikan. Meningkatnya kesadaran serupa jelas membuat pertumbuhan ekonomi turut melesat naik.
Kebijakan Kemenperin Berpihak Pada Produk Kosmetik Lokal
Persaingan produk kosmetik dalam negeri sendiri sebenarnya tidak hanya diwarnai oleh produk lokal. Berbagai brand kosmetik dari luar negeri juga ikut memenuhi permintaan pasar.
Daya beli masyarakat yang meningkat tentu saja memperkuat tensi persaingan di pasar nasional. Mengingat belum ada kebijakan jelas yang mengatur persaingan di pasar produk kosmetik. Sehingga seringkali produk-produk lokal harus tergerus oleh brand luar negeri.
Untuk menyiasati hal tersebut, Kemenperin mencoba menyusun strategi dan kebijakan yang berpihak pada produsen lokal. Dengan memanfaatkan era industri yang memasuki 4.0, pemerintah ingin memperkuat nilai tambah untuk produk-produk dalam negeri.
Kebijakan strategis pun akan diberlakukan untuk memperkuat struktur program ekonomi tersebut. Pihaknya optimis pertumbuhan pasar produk kosmetik akan mencapai target 9% dari tahun sebelumnya.
Produsen memiliki prospek besar untuk membuka peluang baru dalam industri kosmetik. Mengingat era 4.0 memanfaatkan kemajuan digital dan teknologi dalam setiap prosesnya. Berbagai peluang tercipta dari dimulainya proses produksi hingga distribusi.
Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh produsen untuk membuat inovasi baru. Produsen juga dapat mengikuti perubahan lifestyle dan selera konsumen.
Antusiasme Masyarakat Berkaitan Dengan Tren Yang Berkembang
Melihat antusiasme masyarakat membeli produk kosmetik ternyata berkaitan dengan trend yang berkembang. Selain itu, meningkatnya nilai ekonomi di pangsa pasar ini turut dipengaruhi oleh usia konsumen.
Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian menyatakan besarnya populasi masyarakat di rentang usia remaja atau generasi milenial. Hal tersebut rupanya berprospek menjanjikan bagi tumbuh kembang bisnis kosmetik.
Di samping semakin meleknya masyarakat merawat tubuh, trend back to nature nyatanya juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kosmetik. Banyak orang berbondong-bondong lebih memilih produk alami, daripada kosmetik berbahan kimia. Tak ayal produk-produk lokal berbahan alami laku keras di pasaran.
Salah satunya adalah lulur spa dari Bali yang kini sangat digandrungi masyarakat. Bukan hanya masyarakat lokal, namun juga para wisatawan yang bertandang ke pulau Bali.
Produk-produk tersebut kerap dijadikan buah tangan saat wisatawan kembali ke negara asalnya. Fakta di lapangan ini makin membesarkan hati Kemenperin untuk melihat prospek kosmetik lokal. Dirinya percaya produk lokal dapat bersaing dengan produk besutan Korea Selatan.
Masyarakat memiliki andil menentukan daya saing produk lokal di pasaran. Selama masih ada permintaan, tentu saja masih banyak produsen yang akan memproduksi kosmetik serupa.
Keberagaman Hayati Indonesia Dapat Dimanfaatkan Sebagai Bahan Produksi
Selain trend yang mulai booming, Menteri Perindustrian juga menggarisbawahi sumber daya alam Indonesia. Keberagaman hayati Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai bahan produksi dalam pembuatan kosmetik.
Beberapa diantaranya memiliki khasiat yang sangat baik bagi kulit wajah dan tubuh. Contohnya saja marine collagen dan ganggang laut yang dapat menjaga keelastisan kulit wajah. Bahan alami tersebut memiliki prospek menjanjikan bagi pasar lokal maupun global.
Airlangga Hartarto menghimbau kepada para produsen untuk lebih memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari Indonesia. Kita dapat mengolah bahan-bahan asli Indonesia untuk diambil ekstraknya. Jangan sampai Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara lainnya.
Produk lokal memiliki potensi besar untuk bersaing dengan produk internasional. Didukung dengan bahan-bahan alami bermanfaat, produsen kita mampu menciptakan produk inovatif.
Ingin Bisnis Kosmetik Namun Terkendala Pabrik, Jasa Maklon Kosmetik Saja
Industri kosmetik dengan prospek menjanjikan dapat Anda jadikan sebagai peluang bisnis baru. Tak perlu membangun perusahaan dengan modal besar, Anda bisa bekerja sama dengan jasa maklon kosmetik.
Maklon kosmetik sendiri adalah manufacturing kosmetik yang dilakukan oleh pihak lain. Umumnya jasa maklon kosmetik memiliki pabrik produksi kosmetik yang telah bersertifikat. Proses produksinya diawasi oleh tenaga profesional di bawah izin BPOM.
Jasa maklon kosmetik sendiri banyak dimanfaatkan oleh para pemilik brand kosmetik. Perusahaan yang baru saja merintis bisnis kosmetik dengan modal terbatas, memilih mengalihkan produksinya ke pabrik tertentu.
Meskipun tidak diproduksi di pabrik sendiri, setiap produk tetap diformulasi dan dikonsep sendiri oleh pemilik brand. Demi menghemat waktu serta uang, pemakaian jasa maklon kosmetik justru lebih menguntungkan.
Pasalnya pemilik bisnis tak harus repot-repot mengurus izin edar serta sertifikasi keamanan produk. Semua berkas dilimpahkan kepada perusahaan maklon hingga produk siap dijual ke pasaran.
Menariknya lagi, perusahaan maklon juga memberikan after service yang menguntungkan bagi klien. Seperti pemasangan iklan hingga pemasaran produk ke para konsumen. Jaringan kerjasama yang luas membantu perusahaan maklon memberi feedback kepada klien mereka.
Sayangnya, after service seperti ini tidak diberikan oleh semua perusahaan. Pihak maklon seringkali hanya memfasilitasi prosedur produksi kosmetik hingga mengantongi izin edar.
Selebihnya, klien harus mengurus sendiri bisnis mereka. Mulai dari foto produk, pembuatan video tutorial sampai memasarkan produk ke konsumen. Hal tersebut tentu saja turut memberatkan klien, terlebih pemilik bisnis yang baru saja memulai usahanya.
Dalam memilih perusahaan maklon sendiri bisa dibilang susah-susah gampang. Mengingat tak semuanya menyediakan tenaga profesional di semua bidang usaha. Misalnya saja, tenaga profesional yang menangani desain maupun konsep produk. Klien tentu saja butuh masukan serta diskusi untuk mewujudkan ide di kepala mereka.
Proses formulasi bahan yang cukup panjang tentu menelan biaya tak sedikit. Belum lagi sampel yang harus berulang kali dirombak sebelum diserahkan ke BPOM dan Kemenkes. Setelah mendapat izin edar dan sertifikasi, barulah produk dapat diproduksi secara massal dan dipasarkan. Inilah tugas yang harusnya bisa diringankan oleh jasa maklon kosmetik. Klien tak perlu ribet mengurusi hal-hal yang di luar kemampuan mereka.
Jika Anda ingin berbisnis kosmetik dengan menggunakan jasa maklon kosmetik. Serahkan saja kepada kami, Kami akan mengurus mulai dari hulu sampai ke hilir.
