Dampak Menopause untuk Kecantikan Kulit dan Cara Mencegahnya!
Kebanyakan orang kerap membicarakan menopause seperti masa pubertas kedua sepanjang kehidupan mereka. Akan tetapi, sebenarnya ada beberapa dampak menopause untuk tubuh kita, teruatama pada kulit wajah dan tubuh kamu.
Sama seperti ketika masih remaja, dan kamu tahu ada beberapa teman sekelas yang berjuang melawan jerawat karena perubahan hormone. Well, perubahan yangs ama bisa terjadi ketika masa menstruasi berhenti dan terjadi menopause.
Nah, penasaran apa saja dampak menopause untuk kecantikan kulit dan bagaimana cara meminimalisirnya? Langsung baca ulasan berikut ini sampai habis, ya, Guys!
Apa Sih yang Dimaksud Menopause?
Dilansir dari Alodokter dikatakan bahwa menopausee merupakan kondisi di mana siklus menstruasi pada perempuan berakhir secara alami. Umumnya kondisi ini terjadi saat memasuki usia 45 hingga 55 tahun.
Tak hanya berhentinya menstruasi, banyak perubahan lain yang terjadi dalam tubuh perempuan yang menopause. Mulai dati penampilan fisik, kondisi psikologis, hastrat seksual, hingga kesuburan.
Meski umumnya terjadi pada usia 40 dan 58 tahun, tetapi kondisi ini bisa saja muncul ajuh lebih awal seperti pada usia 30-an. Atau bahkan datang lebih lambat, yakni pada usia 60-an.
Pada tahun-tahun menjelang itu, salah satu hormon yang diproduksi di ovarium, estrogen, mulai berfluktuasi. Perubahan hormone inilah yang kemudian menyebabkan seseorang mengalami mestruasi tidak teratur dan muncul gejala lainnya. Periode ini kemudian dikenal sebagai transisi menopause, menurut National Institute on Aging.
Setelah transisi menopause, menstruasi berhenti dan“produksi estrogen dari ovarium menurun drastic. Ini adalah titik setel hormonal baru yang benar-benar dapat memengaruhi kulit kamu.
Sebuah studi tahun 2016 dari UCLA juga mengungkapkan bahwa insomnia yang disebabkan oleh menopause dapat mempercepat penuaan sel. Sementara penelitian tidak menyebutkan kulit secara spesifik, hal itu dapat berdampak sebagai efek samping peningkatan penuaan sel.
Dampak Menopause untuk Kecantikan Kulit dan Cara Mengatasinya
Telah disinggung sebelumnya, sama ketika kamu mengalami mestruasi pertama kali, menopause juga bisa membawa dampak untuk kecantikan kulitmu.
Ini dikarenakan adanya perubahan hormone estrogen dalam tubuh. Saat menopause, esterogen akan cenderung menurun, padahal hormone ini berperan penting untuk membentuk koagen dan elastin.
Sementara itu, elastin dan kolagen merupakan dua jenis protein dalam kulit yang bisa memberikan efek kenyal, kencnag, terhidrasi, dan tampak sehat terawat.
Tapi bukan hanya penurunan estrogen yang mempengaruhi perubahan kulit kamu ketika menopause. Melainkan ada banyak fakor lain yang menyebabkan adanya perubahan karakteristik, jenis, hingga memicu masalah kecantikan pada kulit.
Nah, kira-kira apa saja dampak menopause untuk kecantikan kulit? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Well, baca ulasan soal dampak menopause pada kecantikan kulit dan cara mengatasinya berikut ini, ya!
Baca Juga: Menolak Tua! Ini Rahasia Perawatan Kulit di Usia 40-an
Berkurangnya Elastisitas Kulit
Salah satu dampak menopause terhadap kecantikan kulit adalah berkurangnya elastisitas kulit. Ini dikarenakan dalam lima tahun pertama menopause, seorang wanita dapat kehilangan sekitar 30% kolagen kulitnya.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan membuat kulit jadi tampak lebih kendur, kemudian membuat keriput dan garis halus bermunculan.
Setelah itu, proses penuaan alami terus menyebabkan wanita kehilangan sekitar 2% kolagen setiap tahun selama sekitar dua decade.
Rekomendasi Perawatan yang Perlu Dilakukan
Hal yang sangat penting untuk kamu lakukan adalah melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebihan. Karena, sinar matahari yang berlebihan bisa memicu kemunculan tanda penuaan secara premature.
Saat sinar UVA, sejenis radiasi ultraviolet, menembus lapisan dalam kulit, mereka merusak serat kolagen. Kerusakan ini memicu pembentukan enzim yang dapat mengurangi produksi kolagen dan elastin.
Beberapa ahli mengatakan bahwa ini adalah bagian dari fenomena yang disebut “photoaging”. Yang bahkan menjadi faktor utama atas 90% perubahan yang terlihat pada kulit.
Namun kabar baiknya, kamu bisa mencegah hal ini dengan berbagai perawatan berikut ini:
Sunscreen
Tak ada salahnya untuk segera menggunakan tabir surya, demi melawan kemunculan penuaan kulit akibat paparan sinar matahari.
Direkomendasikan juga untuk menggunakan sunscreen yang mengandung spektrum perlindungan yang luas, misalnya dengan kadar SPF 30 atau lebih tinggi dan tahan air.
Menggunakan Krim Topikal Esterogen
Perawatan lainnya yang direkomendasikan untukmu adalah dengan mencoba krim topikal estrogen. Meski tidak seektif suplemen atau jika dikonsumsi, namun beberapa penliti mengklaim bahwa krim wajah ini bisa membantu meningkatkan hidrasi kulit, memperbaiki tekstur kulit, dan menjaga elastisitas wajah.
Memakai Krim Berkandungan Retinol atau Peptida
Kedua kandungan ini memang terkenal karena kemampuannya dalam meningkatkan keremajaan kulit. Retinol dan peptide bahkan sangat umum digunakan dalam formula produk perawatan kecantikan kulit.
Kedua bahan ini diklaim dapat mendorong pembentukan kolagen, merangsang metabolisme kulit, mengangkat sel-sel yang tua dan kusam dari permukaan kulit wajah.
Kulit jadi Lebih Rapuh dan Terasa Kering
Seperti disebutkan di atas, estrogen meningkatkan retensi air dan kekenyalan di kulit wajah kamu. Jadi ketika E-level yang kamu miliki menurun, maka kulit wajahmu mungkin menjadi rapuh dan membutuhkan lebih banyak TLC.
Kulit yang kering pun bisa membuat tampilan garis halus dan kerutan menjadi lebih mudah terlihat. Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat membuat kulit tidak mampu menyerap kandungan skincare yang kamu gunakan secara maksimal.
Rekomendasi Perawatan yang Perlu Dilakukan
Untuk mengatasi kulit yang kering dan kusam, maka kamu pun perlu menggunakan bahan-bahan yang dapat meningkatkan hidrasi kulit.
Pelembab wajah dengan kandungan asam hialuronat atau gliserin dapat sangat membantu, karena kedua kandungan ini dapat mempertahankan kelembapan kulit dalam waktu yang lama.
Selanjutnya, gunakan pembersih wajah yang ringan. Sehingga kulit tidak akan semakin kering dan malah terkena iritasi.
Muncul Jerawat dan Noda Hitam
Peningkatan prevalensi androgen relatif terhadap estrogen sata menopause diklaim dapat menyebabkan jerawat dan noda. Umumnya kondisi ini terjadi di sepanjang garis rahang.
Hormon-hormon ini dapat meningkatkan produksi minyak kulit, karena proses penuaan memperlambat kemampuan kulit kita untuk melepaskan dan mengganti sel-sel kulit baru.
Tentu kondisi ini memicu penyumbatan pada pori-pori dan infeksi pada kulit. Untungnya, jenis jerawat yang muncul saat menopause ini bisa diobati.
Perawatan untuk Masalah Jerawat Akibat Menopause
Untuk mengatasi masalah jerawat karena menopause ini kamu bisa menggunakan produk berkandungan asam salisilat. Misalnya dengan menggunakannya dalam bentuk produk facial wash.
Karena ketika kamu menggunakan facial wash dengan kandungan ini akan memabntu mencegah penyumbatan pori-pori.
Asam salisilat pun dikenal sangat efektif untuk mendukung pengelupasan sel kulit mati, mengurangi gejala peradangan, dan mencegah penumpukan kotoran maupun sel kulit mati pada pori-pori.
Selain membersihkan wajah dengan teratur, gunakan juga obat jerawat atau acne treatment sesuai dengan keparahan jerawat yang kamu alami.
Agar lebih yakin, kamu bisa mengonsultasikannya dengan dokter kulit pribadimu. Dengan memilih produk yang tepat, jerawat yang kamu alami pun akan dapat teratasi secara efektiv.
Muncul Bintik Penuaan yang Mengganggu
Salah satu tanda penuaan kulit yang paling sering muncul selain kerutan adalah bintik penuaan. Nah, masalah ini juga yang umumnya terjadi saat kamu memasuki masa-masa menopause.
Karena kulit wajah sangat rentan terpapar polusi dan sinar matahari berlebihan, maka kulit akan jadi semakin tipis dan rentan terkena peradangan. Inilah yang akhirnya memicu pembentukan hiperpigmentasi dan bintik hitam penuaan.
Perawatan yang Perlu Dilakukan
Perawatan yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi dampak menopause untuk kecantikan kulit ini adalah dengan menggunakan tabir surya. Yap! Produk ini bisa sangat efektif untuk mencegah pembentukan noda hitam dan melawan hiperpigmentasi pada kulit.
Bahkan, sunscreen tidak hanya dapat membantu memudarkan bintik-bintik penuaan, tetapi mencegah pembentukan baru, dan melindungi tubuh kamu dari ancaman kanker kulit.
Kulit jadi Lebih Sensitif dan Mudah Teriritasi
Dampak menopause untuk kecantikan kulit selanjutnya adalah membuat kulit jadi lebih sensitif dan mudah teriritasi.
Paparan sinar matahari dalam waktu yang lama, penuaan, dan menopause membuat kulit jadi lebih tipis. Akhirnya kulit jadi mudah terluka dan mengalami memar.
Perawatan Kecantikan Kulit untuk Menopause
Selain mengonsumsi makanan yang sehat dan dapat mendukung pembentukan kolagen, kamu pun perlu kembali mempertimbangkan penggunaan tabir surya.
Meski penggunaan tabir surya enggak akan bikin kulitmu kembali tebal, namun produk ini bisa mencegah adanya kerusakan kolagen dan menghambat penipisan kulit.
Untuk melengkapi perawatan ini, kamu bisa mencoba mengirim krim retinoid. Para ahli pun menemukan bahwa krim retinoid bekerja untuk menjaga kolagen di kulit.
Proses Penyembuhan Luka pada Kulit Lebih Lambat
Karena pergantian sel lebih lambat, karena sel-sel kulit tidak terbentuk secepat di usia muda kamu. Akibatnya, luka dan bekas jerawat pun membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Perawatan yan Dilakukan
Kamu perlu memahami bahwa kulit wajah kamu hanya membutuhkan waktu untuk sembuh lebih lama. Sayangnya, kamu enggak bisa mempercepat proses penyembuhan kulit, kamu bisa menjaga kesehatannya dengan membuatnya tetap bersih dan bebas infeksi.
Muncul Rambut pada Wajah
Keseimbangan testosteron-estrogen baru ini juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut wajah yang lebih tebal. Rambut wajah ini terutama tumbuh di bawah dagu, di sekitar garis rahang dan di atas bibir atas kamu.
Untuk mengatasi dampak menopause untuk kecantikan kulit ini, ada banyak cara yang bisa digunaka sebagai alternatif. Termasuk menggunakan lesser wajah, atau pergi ke klinik dan salon kecantikan yang memberikan penawaran jasa yang kamu butuhkan.
Pokoknya, kamu bisa menyesuaikan semua perawatan yang kamu lakukan dengan kebutuhan dan kondisi kulit wajah kamu.
Penuaan merupakan salah satu proses alami yang sangat mungkin terjadi. Tapi bukan berarti kamu enggak bisa memaksimalkan kesehatan kulitmu dengan menjaganya sejak dini.
Pokoknya, tetap menjaga pola makan dan hidup yang sehat, gunakan produk perawatan sesuai kebutuhan dan jenis kulit wajah kamu. Dengan begitu kesehatan kulit akan lebih terjaga.