Formula dan Bahan

Apakah Salicylic Acid Boleh Dicampur dengan Vitamin C?

salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin c

Permasalahan soal apakah salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C mungkin menjadi informasi yang sedang Anda cari-cari. Faktanya, kedua bahan aktif ini memang sangat populer karena manfaatnya yang luar biasa untuk kulit. Salicylic acid sendiri efektif membersihkan pori-pori dan mencegah jerawat, sementara vitamin C dikenal ampuh mencerahkan dan melawan tanda penuaan. 

Tak heran, banyak yang kerap tertarik menggunakannya secara bersamaan karena berpikir manfaatnya bisa lebih optimal. Namun, apakah sebenarnya salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C atau hal ini justru tidak disarankan? Yuk, cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut untuk pastikan kulit Anda dapat perawatan yang tepat dan aman! 

Apakah Salicylic Boleh Dipakai Setiap Hari?

Salicylic acid termasuk bahan perawatan yang boleh dipakai setiap hari, namun tetap harus disesuaikan dengan jenis kulit dan konsentrasi produk. Olehnya itu, sebelum tahu apakah salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C, penting untuk memahami dulu soal frekuensi aman penggunaannya. 

Untuk kulit rentang berjerawat atau berminyak, pemakaian salicylic acid dengan konsentrasi rendah sekitar 0,5 hingga 2% umumnya dianggap aman untuk dipakai setiap hari, baik dalam bentuk cleanser, toner, atau serum. Namun, bagi pemilik kulit kering atau sensitif, pemakaian setiap hari sebaiknya dihindari karena bisa memicu iritasi seperti kemerahan atau kulit mengelupas.

Idealnya, mulailah dengan frekuensi 2–3 kali seminggu untuk melihat respons kulit terlebih dahulu. Jika memang tidak ada tanda-tanda iritasi, frekuensi pemakaian bisa ditingkatkan secara bertahap. 

Sebaliknya, hentikan sementara penggunaan dan konsultasikan ke dermatologis apabila muncul iritasi pada kulit. Jadi, sekarang sudah paham soal frekuensi penggunaan bahan ini, kan? Lalu, bagaimana pula soal salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C? 

Baca Juga: Apakah Salicylic Acid Berbahaya untuk Wajah? Pahami di Sini!

Apakah Salicylic Acid Boleh Dicampur dengan Vitamin C?

Apakah salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C adalah hal yang tidak disarankan, terutama jika dipakai dalam satu waktu. Pasalnya, bahan yang termasuk jenis beta hydroxy acid (BHA) ini bekerja optimal dalam pH rendah (asam), sedangkan vitamin C juga aktif di tingkat pH yang mirip. Meski terdengar cocok, menggunakannya bersamaan bisa meningkatkan risiko iritasi, terutama pada kulit sensitif.

Menggabungkan salicylic acid dan vitamin C berpotensi menyebabkan kulit terasa kering atau perih, karena keduanya adalah bahan aktif yang cukup kuat. Oleh karena itu, sebaiknya hindari pemakaian dalam satu rutinitas skincare yang sama, kecuali jika produknya memang sudah diformulasikan untuk bisa bekerja bersama secara aman.

Kalau pun Anda ingin menggunakan keduanya, pastikan pakai di waktu yang berbeda. Misalnya, saat pagi hari, aplikasikan vitamin C untuk melindungi kulit dari radikal bebas dan pada malam harinya pakai salicylic acid untuk membersihkan pori-pori setelah seharian beraktivitas. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan manfaat maksimal dari keduanya tanpa mengorbankan kesehatan kulit.

Jadi kesimpulannya, apakah salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C? Jawabannya adalah tidak disarankan apabila digunakan di waktu yang sama. Namun, keduanya masih bisa dipakai apabila diberi jeda waktu yang cukup. 



Efek Samping Penggunaan Salicylic Acid dan Vitamin C

Anda tentu sudah tahu aturan soal salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C, kan? Nah, nekat menggabungkan kedua bahan ini bisa memicu sejumlah efek samping di antaranya:

Kulit Kemerahan dan Perih

Kombinasi salicylic acid dan vitamin C dapat membuat kulit terasa perih atau bahkan memerah, terutama pada kulit yang sensitif. Hal ini karena keduanya termasuk bahan aktif kuat yang bisa mengiritasi permukaan kulit jika tidak diberi jeda waktu penggunaan.

Kulit Kering dan Mengelupas

Salicylic acid bekerja optimal mengangkat sel kulit mati, sementara vitamin C ampuh mencerahkan sekaligus merangsang regenerasi kulit. Kombinasi ini bisa membuat kulit terlalu cepat beregenerasi yang akhirnya menyebabkan kekeringan atau bahkan pengelupasan jika tidak diimbangi dengan produk yang melembapkan.

Iritasi dan Sensasi Terbakar

Reaksi berupa sensasi terbakar ringan juga bisa terjadi, khususnya saat Anda menggunakan produk dengan konsentrasi tinggi dari kedua bahan ini. Iritasi ini muncul terutama di sekitar hidung dan pipi yang kulitnya cenderung lebih tipis. 

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Muka Iritasi karena Skincare, Pahami di Sini!

Breakout atau Jerawat Kecil

Alih-alih membuat kulit lebih bersih, penggunaan salicylic acid dan vitamin C secara bersamaan dapat memicu munculnya komedo hingga jerawat kecil. Ini bisa terjadi karena ketidakseimbangan dalam pH kulit atau respons iritasi ringan.

Kulit Lebih Sensitif terhadap Sinar Matahari

Salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C juga bisa berdampak membuat kulit lebih rentan terhadap paparan UV. Jika tidak diimbangi dengan penggunaan sunscreen, risiko terbakar matahari, flek, atau hiperpigmentasi bisa meningkat secara signifikan.

Bahan yang Boleh Dicampur Salicylic Acid

Meski salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C adalah hal yang tidak disarankan, namun tenang karena masih ada banyak kandungan lainnya yang aman digabungkan dengan bahan ini. Yuk, simak! 

Niacinamide

Niacinamide termasuk bahan yang cocok dipadukan dengan salicylic acid karena mampu menenangkan kulit dan mengurangi peradangan. Saat salicylic acid bekerja mengangkat pori-pori dan sel kulit mati, niacinamide membantu memperkuat skin barrier sehingga kesehatan kulit tetap terjaga tanpa menimbulkan iritasi. 

Hyaluronic Acid

Salicylic acid bisa membuat kulit terasa kering, namun hyaluronic acid dapat mengatasinya. Bahan ini bekerja dengan mengikat air di lapisan kulit untuk menjaga hidrasi dan memastikan kulit tetap lembut tanpa efek kering atau bahkan mengelupas. 

Ceramide

Jika salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C bisa berdampak negatif, ceramide justru sebaliknya. Menggabungkan bahan ini dengan salicylic acid dapat membantu mencegah iritasi, karena ceramide bermanfaat memperkuat lapisan pelindung kulit yang rentang terganggu akibat efek eksfoliasi.

Panthenol (Vitamin B5)

Punya sifat melembapkan dan menenangkan, panthenol juga cenderung aman dipakai bersama salicylic acid. Hal ini pun turut berlaku pada kulit sensitif atau rentan kering karena panthenol dapat meminimalkan risiko reaksi negatif.

Aloe Vera

Selain terkenal dengan efeknya dalam menyejukkan kulit, aloe vera juga memiliki sifat anti-inflamasi. Alhasil, jika digunakan setelah aplikasi salicylic acid, bahan ini membantu menenangkan kulit, mengurangi rasa perih, dan menjaga kelembapan kulit secara alami. 



Panduan Bikin Skincare Kandungan Salicylic Acid

Usai tahu aturan soal apakah salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C, Anda mungkin pernah tertarik untuk menciptakan produk skincare dengan kandungan salicylic acid yang efektif dan aman. Kabar baiknya, Anda bisa mewujudkan hal tersebut dengan berkolaborasi bersama jasa maklon, seperti Mash Moshem Indonesia. Berikut panduan yang bisa Anda lakukan: 

Wujudkan Ide Lewat Konsultasi Ahli

Langkah pertama dimulai dari diskusi mendalam bersama tim Mash Moshem Indonesia. Anda bisa menyampaikan konsep, target pasar, hingga manfaat utama produk yang ingin dikembangkan, termasuk pemanfaatan salicylic acid secara optimal.

Penentuan Formulasi dan Uji Sampel

Setelah konsep disepakati, tim R&D Mash Moshem Indonesia akan merancang formula yang tepat, termasuk memperhatikan apakah salicylic acid boleh dicampur dengan vitamin C. Anda juga akan menerima sampel untuk diuji sebelum masuk proses produksi massal.

Urus Legalitas Tanpa Repot

Tim Mash Moshem Indonesia akan membantu mengurus seluruh perizinan, mulai dari BPOM, Halal MUI, Vegan USA, hingga HSA Singapore jika dibutuhkan. Ini penting untuk memastikan agar produk Anda dinyatakan legal, aman, dan siap bersaing di pasar.

Buat Kemasan yang Menarik dan Fungsional

Desain kemasan bukan hanya soal estetika, tapi juga untuk menunjukkan karakter brand. Anda pun tak perlu pusing karena tim desain Mash Moshem Indonesia akan membantu menciptakan tampilan produk yang menarik dan sesuai identitas merek.

Produksi dalam Skala Besar

Setelah semua siap, produk Anda akan diproduksi secara massal dengan standar kualitas tinggi dan proses higienis. Pabrik Mash Moshem Indonesia memiliki berbagai fasilitas canggih bersertifikat GMP dan CPKB tingkat A. 

Penyusunan Strategi Promosi yang Efektif

Tak hanya mengurus produksi, Mash Moshem Indonesia juga siap membantu merancang strategi promosi yang tepat sasaran. Tim juga bisa membantu mendistribusikan produk ke berbagai channel penjualan agar lebih mudah dikenal. 

Yuk, Ciptakan Skincare Kandungan Salicylic Acid yang Aman Bersama Mash Moshem Indonesia!

Saatnya ciptakan skincare dengan kandungan salicylic acid yang aman, efektif, dan tepercaya bersama Mash Moshem Indonesia. Dengan pengalaman sejak 2011, Mash Moshem telah membantu lebih dari 1.752+ brand dan meluncurkan lebih dari 6.273+ produk ke pasaran. 

Didukung tim ahli profesional dan fasilitas berstandar internasional, tak perlu ragu mempercayakan pengembangan skincare Anda kepada Mash Moshem Indonesia. Jadi, yuk, klik banner di bawah untuk mulai diskusi dengan kami dan siap-siap hadirkan produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar!



author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011