Psikologi Warna untuk Marketing Bisnis, Mana yang Cocok Untuk Brand Kosmetikmu?

strategi psikologi warna (2)

Branding merupakan salah satu hal yang harus kamu pikirkan ketika akan memulai bisnis kosmetik dengan merk sendiri. Sebab branding yang kuat akan membuat konsumen lebih mudah menerima dan mengenali produkmu di pasaran.

Salah satu aspek branding yang sangat berpengaruh besar adalah warna. Enggak percaya?

Well, strategi psikologi warna ini dikaitkan dengan branding dan marketing merk kosmetikmu. Karena meski terlihat sepele dan banyak dikesampingkan, warna bisa memberikan daya pikat tersendiri pada brand atau bisnismu.

Penasaran bagaimana strategi psikologi warna ini penting untuk branding dan marketing bisnis? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Hubungan Strategi Psikologi Warna dalam Marketing Bisnis

Strategi psikologi warna merupakan strategi pemasaran yang menggunakan penggunaan jenis warna tertentu untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

Menurut beberapa hasil studi, psikologi warna jika diterapkan dalam stratergi marketing dapat memberikan pengalaman yang berbeda-beda. Karena tiap warna dapat merepresentasikan makna yang beragam, sehinga menyebabkan reaksi yang beragam pula bergantung dari audience yang melihat.

Hal inilah yang akhirnya dapat memberikan persepsi berbeda tiap brand di mata konsumen. Karenanya enggak sedikit pebisnis dan brand besar yang telah mempelajari lebih banyak mengenai psikologi warna dan pengaruhnya dalam marketing.

Selain itu, tak sedikit pula brand yang mempercayai bahwa warna mempengaruhi tim pemasaran mereka. Karena dengan mempelajari bagaimana penerimaan audience mengenai suatu warna, kamu akan lebih mudah untuk mengomunikasikan brand-mu kepada mereka.

Meski begitu, perhatikan pula bahwa tiap orang memaknai warna dengan cara yang berbeda. Karena pemaknaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh referensi pribadi, pengalaman, pendidikan, budaya, dan berbagai konteks kompleks lainnya.

Karenanya enggak sedikit juga orang yang meremehkan teori dan penerapan strategi psikologi warna ini. Sebab belum tentu juga warna-warna tertentu mampu membangkitkan semacam emosi atau kesan tertentu, sehingga pasar menyukai brand kosmeitkmu.

Meksi begitu, enggak ada salahnya untuk tetap menyimak konsep psikologi warna ini. Sebab dengan memperbanyak pengetahuanmu mengenai strategi marketing, maka akan semakin baik pula buatmu untuk menyusun rencana pemasaran yang matang.

Berbagai Jenis Warna dan Maknanya dalam Branding

strategi psikologi warna (1)

Ada banyak alasan mengapa memilih warna yang tepat untuk brand kosmetikmu menjadi hal yang harus diperhatikan. Selain menjadi pembeda dengan produk kompetitor, warna juga bisa memberikan kesan tersendiri kepada konsumen.

Nah, lantas apa saja jenis psikologi warna dan maknanya dalam branding? Langsung simak penjelasannya sampai habis, ya!

Warna Kuning

Ketika melihat warna kuning apa yang pertama kali kamu pikirkan? Tentu warnanya yang terang, mencolok, dan sangat fresh.

Menggunakan warna ini dalam strategi psikologi warna pada branding akan mendapatkan kesan yang ceria pada konsumen. Karenanya banyak produk-produk kecantikan dengan target pasar anak muda akan cenderung menggunakan warna ini ke dalam logo, kemasan, hingga desain pemasaran produk.

Nah, Beautypreneurs, tak hanya melambangkan keceriaan atau semangat. Warna kuning juga kerap dikaitkan dengan perasaan optimis dan kehangatan. Karenanya, kalau kamu ingin menciptakan kesan saling mendukung dan menguatkan, kamu bisa menggunakan warna ini dalam campaign.

Warna Jingga

Jingga merupakan jenis warna yang bisa memberikan kesan menenangkan, antusiasme, juga bisa merepresentasikan kreativitas. Bahkan, enggak sedikit juga orang yang merepresentasikan warna ini dengan kesan “fun”.

Sebagai contoh, penggunaan warna orange ini juga ada pada channel anak-anak Nickoledeon. Warnanya yang mencolok bisa menarik audience, juga memberikan kesan petualangan dan antusiasme.

Kalau kamu memiliki brand kosmetik dengan kesan serupa, enggak ada salahnya untuk mempertimbangkan penggunaan warna orange/jingga sebagai strategi psikologi warna untuk brand kosmetikmu.

Meski begitu, warna orange juga gampang tenggelam pada komposisi warna yang terlalu gelap. Alangkah penting untukmu menyeimbangkan semua komponen dalam desain, sehingga warna orange bisa on point.

Warna Merah

Warna merah memiliki daya tarik yang cukup kuat. Bahkan rasanya ketika membuat desain promosi, tak perlu banyak komposisi macam-macam, kamu bisa menarik perhatian audience lewat warnanya yang mencolok.

Namun merah juga kerap digunakan dalam merepresentasikan sesuatu yang berani, seksi, dan ambisius. Karenanya, beberapa brand kosmetika yang menggunakan konsep serupa kerap memakai warna merah ke dalam branding mereka.

Sebagai contoh, kamu pasti tahu Maybelline, bukan? Yap! Brand kosmetik kawakan ini sangat terkenal dengan produk-produknya yang terkesan berani dan seksi.

Sudah bisa kamu tebak, bahwa enggak sedikit juga poster promosi dari brand ini menggunakan warna merah. Kesan psikologis warna merah juga cocok dengan kampanye Maybelline yang mengajak perempuan untuk berani dan percaya diri mengekspresikan diri mereka.

Warna Ungu

Strategi psikologi warna ungu dalam brand kosmetik cukup menarik, lho. Warna ini bisa memacu daya imajinasi konsumen kamu. Tak hanya itu, warna ungu biasanya juga memiliki kesan nyentrik, lucu, dan misterius.

Hal inilah yang akhirnya membuat banyak produk kosmetik, khususnya yang menargetkan para pecinta 90’s style, kerap menggunakan warna ini dalam shade produk mereka.

Tak hanya itu, karena melambangkan kreativitas, enggak sedikit pula brand-brand fesyen dan berbagai bisnis di bidang entertainment yang menggunakan ungu ke dalam strategi psikologi warna untuk brand mereka.

Warna Biru

Selanjutnya adalah warna biru yang umumnya banyak ditemukan dalam branding bisnis kesehatan, teknologi, hingga di bidang kimia.

Well, kok bisa kebetulan begitu, ya? Sebenarnya hal ini terjadi bukan tanpa alasan, Beautypreneurs. Karena pada dasarnya warna biru ini memiliki makna yang menenangkan, dapat terpercaya, dan higenis.

Pemahaman ini juga bisa ada karena banyak rumah sakit, klinik laboratorium, serta tempat sejenisnya menggunakan warna biru dan putih sebagai dekorasi, juga branding.

Kamu pun bisa menggunakan warna sejenis ke dalam brand kosmetikmu. Karena sifatnya yang menenangkan dan terpercaya, kamu bisa memberikan kesan serupa pada brand kosmetikmu.

Warna Hijau

Kalau ngomongin soal warna hijau, apa yang kesan terdekat yang bisa kamu bayangkan? Yap! Suasana yang sejuk, tenang, dan berbau alami.

Well, bisa dipastikan akan ada banyak orang yang setuju dengan pendapat tersebut. Sama halnya dengan brand kosmetik organic, seperti Innisfree dan Nature Republic.

Kedua brand kosmetik ini memiliki konsep back to nature, sehingga menggunakan bahan organic dan dikemas ramah lingkungan.

Kalau kamu memiliki brand skincare sejenis, yang menggunakan bahan alami, mengkampanyekan kegiatan menjaga lingkungan, dan lainnya. Strategi psikologis warna yang bisa kamu pakai pada brand-mu adalah warna hijau.

Warna Monokrom

Enggak hanya terdiri dari warna hitam dan putih aja, abu-abu bisa masuk ke dalam kategori ini, lho.

Penggunaan warna monokrom bisa memberikan kesan tertentu pada brand kosmetikmu. Termasuk kesan simple, gentle, maskulin, professional, ketenangan, dan kredibilitas.

Karenanya ada banyak produk men’s grooming yang menggunakan warna-warna monokrom ke dalam aspek branding mereka. Baik logo, kemasan produk, hingga desain pemasaran brand kosmetik mereka.

Kamu juga bisa menggunakan warna ini untuk brand kosmetikmu. Enggak hanya produk pria, kamu juga bisa mendesainnya untuk produk kosmetik perempuan, namun dengan beberapa penyesuaian. Seperti pada font, pilihan sisipan warna, dan banyak lainnya.

Tips Pilihan Warna untuk Brand Kosmetik

Nah, setelah mengetahui berbagai jenis strategi psikologis warna dan hubungannya dengan marketing bisnis. Kamu pasti menyadari mengapa aspek branding ini sangat penting untuk kamu perhatikan.

Lantas, seperti apa sih warna yang cocok untuk brand kosmetikmu?

Untuk menentukan warna apa yang akan kamu pakai untuk brand kosmetikmu, sebenarnya bisa dilakukan dengan cukup mudah. Kamu dapat menyesuaikannya dengan target audience, karakteristik brand, juga bahan apa saja yang ada dalam produk tersebut.

Hal ini sangat penting untuk kamu pertimbangkan karena warna adalah bagian dari branding. Artinya, penting untuk menyelaraskan makna dari warna tersebut dengan karakter atau identitas brand kosmetikmu.

Kami menyadari bahwa enggak semua orang memiliki kepekaan untuk mix and match desain kosmetik. Termasuk ketika akan memilih warna produk, baik dalam kemasan, logo, hingga desain promosi.

Untuk itulah Mash Moshem Indonesia menawarkan jasa maklon kosmetik terlengkap, termasuk memberikan layanan desain kosmetik. Kami bisa membantumu mengomunikasikan karakter dan tujuan brand kosmetikmu lewat desain visual yang memikat.

Jangan takut soal strategi psikologi warna yang kita bicarakan tadi, ya! Karena tim kami terdiri dari para milenials yang paham dan up to date soal tren kosmetika di pasaran.

Mereka juga punya ide-ide kreatif sehingga dapat menyulap desain produk kosmetikmu menjadi memukau dan dapat memikat konsumen.

Ah, pasti kamu udah enggak sabar untuk segera membuat brand kosmetikmu bersama Mash Moshem Indonesia, kan? Langsung hubungi tim kami di contact us, ya!

About Author

Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011

Related posts

Leave a Comment