Branding Kosmetik

Mudah Diterapkan, Begini Cara Membuat Konsep Iklan Yang Menarik

cara membuat konsep iklan yang menarik

Perlu Beautypreneur ketahui, jika salah satu aspek penting dalam menjalankan sebuah bisnis adalah melakukan promosi. Untuk melakukan promosi tersebut dibutuhkan iklan sebagai media penyampai pesan pada konsumen. 

Tujuan dibuatnya iklan sebagai media promosi adalah untuk membujuk dan mendorong konsumen agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu semakin gencar membuat iklan, semakin cepat pula mendapatkan atensi konsumen kepada brand yang sedang dibangun.

Apalagi di era yang serba digital ini, Beautypreneur tidak perlu khawatir lagi tidak bisa beriklan karena budget tidak sesuai. Bahkan beriklan dengan gratis pun sekarang bisa dilakukan. Asalkan tahu bagaimana cara beriklan dengan menarik dan berkualitas.

Sebelum terjun lebih jauh ke dalam cara beriklan, ada baiknya Beautypreneur mengetahui terlebih dahulu bagaimana membuat konsep iklan ini. Sebab konsep yang matang juga akan sangat berpengaruh terhadap iklan nanti.

Seperti apa sih cara membuat konsep itu? Dan bagaimana caranya agar iklan yang dibuat nanti bisa menarik dan mendapat atensi dari konsumen? Well, kamu harus simak artikel ini sampai selesai. Happy Reading!

Cara membuat Konsep Iklan yang Menarik

cara membuat konsep iklan yang menarik

Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak pebisnis yang memilih media digital sebagai sarana untuk beriklan. Mulai dari sosial media hingga website. Selain menelan biaya yang lebih murah dari beriklan di media cetak dan televisi, beriklan secara online juga dinilai lebih efektif.

Sebab, sebagian besar masyarakat kini sudah beralih ke platform digital dibanding media offline. Eits, tapi bukan berarti media offline dapat ditinggalkan begitu saja. Beautypreneur bisa menggabungkan dua media ini menjadi satu media promosi. Berikut cara membuat konsep iklannya:

Pahami Produk

Langkah pertama cara membuat konsep iklan adalah memahami produk. Dengan memahami seluk beluk dari produk ini, kamu akan lebih menemukan tujuan dari beriklan. Sebab menentukan tujuan ini adalah hal utama yang harus kamu ketahui ketika membuat iklan.

Jika tujuan beriklan jelas, kamu bisa membuat pesan kepada konsumen dengan baik tentang produk yang sedang diiklankan. Dengan begitu konsumen akan memberikan atensi kepada produk yang sedang kamu promosikan.

Nah, agar lebih bisa memahi produk yang akan diiklankan, kamu bisa menerapkan metode SWOT. Hah, metode apa itu?

Tenang, akan kami jelaskan. Analisi SWOT yang kita maksud ini, merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats.

Streght itu kekuatan sebuah produk. Jadi kamu harus mengetahui seberapa kuat produk yang kamu buat ini di pasaran.

Selanjutnya adalah weakness. Tak hanya kekuatannya saja yang harus diketahui, tapi kelemahannya pun juga.

Analisis kelemahan ini bisa membantumu menemukan gagasan-gagasan atau solusi baru jika nanti produkmu mengalami hal buruk di pasaran.

Yang ketiga adalah opportunities atau peluang produk. Seberapa besar peluang produkmu ini akan laris di masyarakat nanti. Ini bisa dilihat dari perilaku masyarakat.

Kamu harus pintar-pintar menganalisis apakah produk yang diiklankan nanti sangat dibutuhkan dan dicari masyarakat atau tidak.

Terakhir adalah threats atau hal yang mengancam produk. Kenali aspek-aspek penting yang bisa mengancam produk.

Salah satunya adalah pesaing atau kompetitor. Alangkah baiknya sebelum beriklan, kamu juga harus melakukan riset terlebih dahulu tentang kompetitor produkmu.

Nah, jika semua data tentang SWOT produkmu ini sudah dianalisa dengan baik, kamu bisa semakin paham dengan produk. Ini bisa menjadi fondasi yang kuat dan kokoh ketika kamu beriklan nanti.

Tentukan Tujuan Iklan

Setiap produk mempunyai tujuan iklan yang berbeda. Jika produkmu berupa media berita atau content creator, kamu pasti beriklan untuk meningkatkan traffic.

Namun jika produkmu berupa barang dan jasa, pasti tujuanmu akan berbeda pula. Yakni untuk meningkatkan penjualan.

Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui tujuan sebelum memulai untuk beriklan. Jika tujuan ini sudah ditentukan, maka kamu bisa melangkah  ke tahap selanjutnya. Yaitu menentukan target konsumen. Ketika target dan acuan sudah pas, iklan bisa dibuat dan produk bisa dipasarkan dengan tepat.

Riset Kompetitor

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam metode analisis SWOT pada bagian threats,kompetitor adalah salah satu aspek yang bisa mengancam kesuksesan kita dalam beriklan. Oleh karena itu riset kompetitor ini sangat diperlukan sebelum memulai.

Konsep ini dilakukan juga dengan tujuan untuk menganalisa konsumen. Dengan melihat respon konsumen terhadap iklan yang dilakukan kompetitor, kita dapat mengukur dan menganalisa iklan yang akan dibuat nanti. Selain itu juga sangat berguna untuk menciptakan kreasi dan ide baru untuk konsep iklan.

Yang perlu dilakukan adalah cermati dengan teliti hal-hal yang memengaruhi penjualan dan proses pengiklan produk pada kompetitor. Selanjutnya perhatikan perilaku konsumen. Dengan begitu kamu akan menemukan strategi untuk menyaingi kompetitor itu.

Mencari tahu posisi kompetitor atau pesaing di pasar juga sangat penting. Jika kompetitor sudah beriklan, kita wajib menganalisa respon konsumen terhadap iklan kompetitor tersebut.

Dengan begitu kita bisa mengambil nilai-nilai positif dan negatif dari kompetitor. Sehingga konsep iklan yang dibuat nanti bisa menjadi lebih matang dan tepat sasaran.

Baca Juga: Jangan Gengsi, Ini Pentingnya Riset Kompetitor untuk Brand Kosmetik Milikmu

Kreatif dan Inovatif

Cara membuat konsep iklan selanjutnya adalah kretif dan inovatif. Dua aspek ini sama sekali tidak boleh dihilangkan. Sebab semakin kreatif dan inovatif iklan yang dibuat, akan semakin menarik pula perhatian konsumen pada produk.

Nah, setelah melakukan riset terhadap iklan kompetitor, kamu pasti punya gambaran tentang iklan pada produk kamu nanti. Tapi perlu diingat, jangan meniru 100 persen. Kamu harus berinovasi sekreatif mungkin. Karena jika tidak, iklanmu bisa jadi dituding plagiasi.

Gimana sih caranya bikin iklan yang kreatif dan inovatif? Kamu harus sering-sering melakukan riset terhadap desain dan konten-konten iklan pada kompetitor. Selain itu kamu juga harus mengikuti  tren. Ini sangat wajib hukumnya.

Dengan mengikuti tren, iklan akan semakin dilirik konsumen. Selain itu, produkmu juga akan mempunyai kesan trendy dan tidak kuno. Tapi jangan lupa, tidak semua tren bisa kamu terapkan dalam produk. Harus selektif dan hati-hati.

Tentukan Segmentasi

Segmentasi juga menjadi salah satu faktor penting dalam iklan. Setelah dilakukan identifikasi dan analisa terhadap produk hingga kompetitor, kamu harus menentukan segmentasi.

Biasanya segmentasi ini didasarkan pada demografi masyarakat. Seperti usia, pekerjaan, tempat tanggal hingga hobi konsumen.

Adanya segmentasi ini membuat iklanmu lebih tertarget. Misalnya nih kamu punya produk sabun cuci wajah untuk remaja. Kamu harus menargetkan remaja sebagai konsumen utama. Lalu kamu bisa menentukan dimana akan beriklan.

Remaja saat ini cenderung lebih suka bermain gadget daripada menonton televisi maupun media cetak. Jadi kamu bisa memilih media digital sebagai platform untuk beriklan.

Selain itu jika beriklan secara digital, kamu bisa dengan mudah menentukan target demografi yang diinginkan. Sebab itu semua bisa diatur dalam sistem.

Dengan begitu, jika iklanmu tersegmentasi khusus, produkmu akan terjual sesuai target dan tepat sasaran. Sehingga akan mudah diingat konsumen dan laris di pasaran.

Baca Juga: Cara Menentukan Segmentasi Pasar Agar Campaign Efektif dan Efisien!

Perhatikan Saluran Pemasaran

Cara membuat konsep iklan selanjutnya adalah memperhatikan saluran pemasaran. Sebelum masuk ke dalam tahap desain, kamu harus menentukan terlebih dahulu tempat dimana akan beriklan nanti. Akankah secara online ataukah offline. Sebab beda saluran pemasaran, beda pula bentuk iklan yang akan dihasilkan nanti.

Jika kamu beriklan secara offline seperti media cetak, konsep yang dibuat nanti juga harus berupa gambar. Sedangkan untuk radio berupa audio. Dan televisi berupa video.

Beriklan secara offline tidak dapat ditentukan segmentasinya. Jadi semua kalangan bisa melihat dan mendengar. Namun perlu diketahui juga jika beriklan secara offline akan memakan biaya yang cukup lebih besar dibandingkan online.

Sedangkan saluran pemasaran online, ini masih terbagi menjadi beberapa bagian. Yaitu website dan sosial media. Keduanya cenderung menggunakan video dan gambar sebagai media untuk beriklan. Namun jika website, lebih cenderung ke tulisan.

Tapi tak menutup kemungkinan pula jika website ini juga bisa dimasuki gambar dan video. Begitu juga sebaliknya.

Jika kamu memilih sosial media sebagai saluran untuk beriklan, tidak hanya cukup pada gambar dan video saja. Namun juga harus ada teks yang menjelaskannya. Meskipun itu tidak cukup banyak seperti di website.

Selain itu, jika menggunakan media online sebagai saluran pemasaran, kamu juga bisa menentukan target dengan tepat siapa konsumen yang akan dituju. Bahkan tak kenal jarak dan waktu. Bagaimana, sudah terpikir akan beriklan melalui saluran apa?

Desain Iklan yang Menarik

Ada yang bilang jika manusia adalah makhluk visual. Yep, itu sangat benar. Manusia akan lebih menangkap pesan berupa visual daripada tulisan.

Oleh karena itu visual dari iklan nanti akan sangat penting. Sebab hal tersebut bisa menjadi salah satu atensi konsumen untuk melirik produk.

Inilah peran desain sangat dibutuhkan. Desain yang menarik, kreatif dan inovatif akan menjadi salah satu penentu menariknya iklan itu atau tidak. Dari desain ini pula wajah dari produk yang kita pasarkan akan terbentuk.

Pastikan jika ide desain bisa sesuai dengan target pasar. Kamu bisa meminta pendapat atau berdiskusi dengan rekan. Karena itu sangat berguna bagi tes pasar, apakah desain kita sudah menarik dan relevan di mata orang lain atau tidak.

Perlu diperhatikan juga, jika ada syarat untuk membuat iklan. Yaitu AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, dan Action).

Desain yang dibuat nanti harus mengundang perhatian, minat, keinginan hingga membuat konsumen untuk melakukan tindakan. Seperti membeli.

Selain itu bahasa yang digunakan juga harus singkat, jujur, informatif, mudah dimengerti dan manarik. Sebab salah satu fungsi iklan adalah untuk penyampai pesan kepada konsumen.

Jadi pemilihan bahasa juga harus sangat diperhatikan agar iklan tersebut bisa sampai dengan baik.

Evaluasi Setelah Tayang

Pasca iklan tayang, sangat penting pula untuk melakukan evaluasi. Evaluasi ini nanti sangat berguna untuk mengetahui kesusksesan kampanye di pasar.

Bagaimana respon dan reaksi konsumen terhadap iklan yang dibuat, apakah prosesnya berjalan sesuai harapan atau tidak, itu bisa didapatkan dari evaluasi.

Evaluasi ini sangat dibutuhkan untuk menyusun strategi atau cara membuat konsep iklan selanjutnya. Dengan begini selanjutnya akan lebih meminimalisir kesalahan yang ada. Sehingga bisa menghasilkan iklan yang lebih berkualitas dan efektif pula.

Itu semua adalah cara membuat konsep iklan untuk menarik atensi konsumen terhadap produkmu. Sudah siap membuat konsep iklan untuk produkmu sendiri?

author-avatar

About Mash Moshem Indonesia

PT. Mash Moshem Indonesia merupakan perusahaan jasa pembuatan kosmetik private label yang telah beroperasi sejak tahun 2011